Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT. ULTRAJAYA MILK COMPANY


& TRADING TBK PERIODE TAHUN 2012-2021

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah

Manajemen Keuangan

Disusun oleh :

Kelompok 3

Donna Reiko Kaylila 211110016

Valda Shakila 211110018

Lisa Indriyani 211110045

Masyita 211110046

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI BISINIS
UNIVERSITAS HARAPAN MEDAN
2023
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan YME yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan paper ini.
Paper yang berjudul “Analisis Laporan Keuangan PT.Ultrajaya Milk Company & Trading
Tbk periode tahun 2012-2021”.

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas kelompok mata
kuliah Manajemen Keuangan. Selain itu, paper ini bertujuan untuk menambah wawasan
penulis dan pembaca makalah ini.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Muhammad Arief, S.E., M.Si
selaku dosen mata kuliah Manajemen Keuangan yang telah memberikan tugas berbentuk
makalah ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
yang penulis tekuni.

Penulis juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya melalui situs/blog yang tersedia di internet sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas paper ini. Penulis menyadari, makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan
makalah ini.

Medan, 23 Mei 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI
Page

HALAMAN JUDUL..........................................................................................................i

KATA PENGANTAR ......................................................................................................ii

DAFTAR ISI .....................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1

1.1 Latar Belakang Masalah..........................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................1
1.3 Tujuan Penelitian.....................................................................................................2
1.4 Manfaat Penelitian...................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3

2.1 Analisis Laporan Keuangan..............................................................................3


2.2 Tujuan Analisis .................................................................................................3
2.3 Meode dan Hasil Analisis Laporan Keuangan..................................................4

BAB III PENUTUP...........................................................................................................19

3.1 Kesimpulan........................................................................................................19
3.2 Saran..................................................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................20

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

PT. Ultrajaya Milk merupakan perusahaan multinasional yang memproduksi rupa-


rupa makanan dan minuman seperti ; susu cair,sari buah,teh,dan lainnya,serta
minuman tradisional dan juga minuman kesehatan, yang diolah dengan teknologi
Ultra High Temperature (UHT) yang dikemas dalam kemasan karton aseptic, yang
terletak di Indonesia yang didirikan pada tanggal 2 Nopember 1971 yang bermarkas
di Padalarang Kab. Bandung Barat, Jawa Barat Jl.Raya Cimareme 131 padalarang.
PT. Ultrajaya Milk memperoleh izin Menteri Keuangan republic Indonesia sebagai
perusahaan publik di Bursa Efek Indonesia (BEI) Pada tanggal 2 Juli 1990.

Guna melihat tingkat efektivitas operasional pada suatu perusahaan, tidak hanya
menggunakan kepekaan dan ketajaman akan para manajer yang kualitatif, tetapi juga
harus menggunakan metode secara kuantitatif dengan menggunakan rasio. Rasio
keuangan pada dasarnya dapat disusun dengan membandingkan beberapa angka-
angka atau antara laporan laba rugi dan neraca. Sehingga menurut Kasmir (2010)
dalam jurnal (Dewi 2017), terdapat 4 rasio yang digunakan dalam menganlisis laporan
keuangan pada perusahaan yaitu (1) rasio likuiditas merupakan rasio yang dapat
menggambarkan kemampuan pada perusahaan yang memmenuhi kewajiban (utang)
jangka pendek. (2) rasio solvabilitas merupakan rasio yang dapat digunakan untuk
mengukur sejauh manakah aktiva dalam perusahaan dibiayai dengan utang. (3) rasio
profitabilitas merupakan rasio yang dapat digunakan dalam menilai kemampuan pada
perusahaan untuk mencari keuntungan.(4) rasio aktivitas merupakan rasio yang dapat
digunakan untuk mengukur efektivitas pada perusahaan dalam menggunakan aktiva
yang dimilikinya. Analisis rasio keuangan merupakan analisis yang ditujukan untuk
menunjukkan perubahan dalam kondisi keuangan dalam perusahaan. Melalui analisis
rasio keuangan dapat diketahui kekuatan dan kelemahan keuangan pada perusahaan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas dapat di rumuskan masalah sebagai berikut

1. Bagaimanakah kinerja keuangan pada PT.Ultrajaya Milk industry Tbk periode


tahun 2012-2021 dilihat dari sisi rasio likuiditas?
2. Bagaimanakah kinerja keuangan pada PT.Ultrajaya Milk industry Tbk periode
tahun 2012-2021 dilihat dari sisi rasio solvabilitas?
3. Bagaimanakah kinerja keuangan pada PT.Ultrajaya Milk industry Tbk periode
tahun 2012-2021 dilihat dari sisi rasio profitabilitas?
4. Bagaimanakah kinerja keuangan pada PT.Ultrajaya Milk industry Tbk periode
tahun 2012-2021 dilihat dari sisi rasio aktivitas?

1.3 Tujuan
1
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu :

1. Untuk dapat mengetahui pengertian dari analisis laporan keuangan.


2. Untuk dapat mengetahui tujuan dari menganalisis laporan keuangan.
3. Untuk mengetahui metode dalam menganalisis laporan keuangan
menggunakan rasio keuangan.
4. Untuk dapat mengetahui dan menganalisis kinerja keuangan pada
PT.Ultrajaya Milk industry Tbk periode tahun 2012-2021 berdasarkan rasio
likuiditas.
5. Untuk dapat mengetahui dan menganalisis kinerja keuangan pada
PT.Ultrajaya Milk industry Tbk periode tahun 2012-2021 berdasarkan rasio
solvabilitas.
6. Untuk dapat mengetahui dan menganalisis kinerja keuangan pada
PT.Ultrajaya Milk industry Tbk periode tahun 2012-2021 berdasarkan rasio
profitabilitas.
7. Untuk dapat mengetahui dan menganalisis kinerja keuangan pada
PT.Ultrajaya Milk industry Tbk periode tahun 2012-2021 berdasarkan rasio
aktivitas.

1.4 Manfaat

Adapun manfaat dari pembuatan makalah ini yaitu :

1. Bagi Peneliti
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang rasio-rasio keuangan khususnya
rasio likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, dan aktivitas.
2. Bagi Akademis
Diharapkan dapat memberikan manfaat untuk menambah referensi tentang rasio
keuangan khususnya rasio likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, dan aktivitas.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Analisis Laporan Keungan

Analisis laporan keuangan adalah kegiatan menganalisa laporan keuangan


menggunakan konsep dan standar akuntansi keuangan. Keakuratan dan pencegahan
kesalahan penafsiran terhadap informasi keuangan di dalam analisis laporan keuangan
dilakukan dengan menggunakan sifat dan konsep akuntansi keuangan selama proses
analisa. Kegiatan analisis laporan keuangan memiliki tahapan-tahapan dan metode-
metode tertentu agar dapat mengubah informasi di dalam laporan keuangan menjadi
suatu makna tertentu. Hasil pemaknaan ini yang kemudian digunakan oleh para
pembaca dan penganalisis laporan keuangan untuk mengadakan pengambilan
keputusan terkait keuangan. Analisis laporan keuangan dapat membandingakan pos-
pos laporan keuangan dalam satu periode (analisis vertikal atau statis) maupun
membandingkan beberapa laporan keuangan dari beberapa periode (analisis
horizontal atau dinamis).

Analisis laporan keuangan perlu dilakukan secara cermat dengan menggunakan


metode dan teknik analisis yang tepat untuk menghasilkan keputusan yang tepat.
Kinerja keuangan suatu perusahaan sangat bermanfaat bagi berbagai pihak
(stakeholders) seperti investor, kreditur, analis, konsultan keuangan, pialang,
pemerintah, dan pihak manajemen sendiri. Ada beberapa definisi analisis laporan
keuangan menurut para ahli sebagai berikut:

a. Menurut Harjito dan Martono (2011:51), Analisis laporan keuangan merupakan


analisis mengenai kondisi keuangan suatu perusahaan yang melibatkan neraca dan
laba rugi.
b. Menurut Harahap (2011:190), Analisis laporan keuangan berarti menguraikan
pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat
hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara satu
dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun non-kuantitatif dengan
tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam
proses menghasilkan keputusan yang tepat.

2.2 Tujuan Analisis Laporan Keungan

Secara umum analisis laporan keuangan bertujuan untuk mengetahui tingkat efektif
dan efisiensi kinerja keuangan perusahaan. Selain itu, analisis laporan keuangan juga
digunakan sebagai tolak ukur bagi perusahaan untuk meningkatkan kinerja serta untuk
membandingkan kinerja keuangan setiap periode akuntansi. Tujuan dan Manfaat
Analisis Laporan Keuangan Menurut Para Ahli yaitu :

3
1. menurut Kasmir (2016: 68): - Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam
satu periode tertentu, baik harta, kewajiban, modal, maupun hasil usaha yang telah
dicapai untuk beberapa periode, - Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan apa saja
yang menjadi kekurangan perusahaan,
a. Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan yang dimiliki,
b. Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja yang perlu dilakukan
ke deoan yang berkaitan dengan keungan perusahaan saat ini,
c. Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen ke depan apakah perlu
penyegaran atau tidak karena sudah dianggap berhasil atau gagal,
d. Digunakan sebagai pembanding dengan perusahaan sejenis tentang hasil yang
mereka capai.
2. menurut Sugiono dan Untung (2016:10) :
1. Untuk memberikan informasi yang lebih mendalam terhadap laporan
keuangan itu sendiri,
2. Untuk mengungkapkan hal-hal yang bersifat tidak konsisten dalam
hubungannya dengan suatu laporan keuangan,
3. Dapat memberikan informasi yang diinginkan oleh para pengambil keputusan,
4. Dapat digunakan untuk membandingkan dengan perusahaan lain atas dengan
perusahaan lain secara industri,
5. Untuk memahami situasi dan kondisi keuangan perusahaan,
6. Dapat juga digunakan untuk memprediksi bagaimana keadaan perusahaan
pada masa mendatang (proyeksi).

2.3 Metode dan Hasil Analisis Laporan Keuangan

Penelitian ini dapat menggunakan teknik deskriptif dimana data yang dapat diperoleh
dari lapangan akan diolah sedemikian rupa sehingga dapat memberikan data yang
sangat sistematis, faktual dan akurat dapat mengenai suatu permasalahan yang akan
dapat diteliti. Tekhik analisis yang sangat deskriptif yang dapat digunakan untuk
dapat menganalisa data yaitu dengan cara sebagai berikut:

a) Rasio Likuiditas adalah suatu rasio keuangan yang menunjukkan kemampuan


perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya yang harus
segera dipenuhi.
Rasio ini memiliki tiga macam perhitungan untuk mengukur likuiditas suatu
perusahaan, antara lain:

1. Current Ratio

Merupakan kemampuan perusahaan dalam menutupi hutang jangka


pendeknya dengan aset yang dimiliki saat ini.

aset lancar
Current Ratio = x 100%
hutang lancar

4
Hasil perhitungan current ratio dari laporan keuangan PT. Ultrajaya Milk
Industry & Trading Company Tbk periode tahun 2012-2021 dapat dilihat pada tabel
berikut:

Tabel 1.1 Current Ratio PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk
periode tahun 2012-2021

Current Rasio
Rp
Liabilitas jangka
Tahun jumlah aset lancar Rasio
pendek Rp
2012 Rp 1.196.427.000.000 Rp 592.823.000.000 202%
Rp
2013 Rp 1.565.511.000.000 Rp 633.795.000.000 247%
2014 Rp 1.642.102.000.000 Rp 490.967.000.000 334% Rp
2015 Rp 2.103.565.000.000 Rp 561.628.000.000 375%
Rp
2016 Rp 2.874.822.000.000 Rp 593.526.000.000 484%
2017 Rp 3.439.990.000.000 Rp 820.625.000.000 419% Rp
2018 Rp 2.793.521.000.000 Rp 635.161.000.000 440%
2019 Rp 3.716.641.000.000 Rp 836.314.000.000 444%
2020 Rp 5.593.421.000.000 Rp 2.327.339.000.000 240%
2021 Rp 4.844.821.000.000 Rp 1.556.539.000.000 311%

2. Quick Ratio

Rasio yang mencerminkan kemampuan perusahaan untuk melunasi


kewajiban-kewajiban lancar atau utang jangka pendek.

kas dan setara kas+ piutang


Quick Ratio = x 100%
hutang lancar

Hasil perhitungan Quick Ratio dari laporan keuangan PT. Ultrajaya Milk
Industry & Trading Company Tbk periode tahun 2012-2021 dapat dilihat pada tabel
berikut:

Tabel 1.2 Quick Ratio PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk
periode tahun 2012-2021

Quick Rasio
Tahun Kas dan Setara Kas Piutang Hutang Lancar Rasio
2012 Rp 535.889.526.748 Rp 308.798.933.273 Rp 592.822.529.143 142%
2013 Rp 611.624.871.676 Rp 381.952.810.801 Rp 633.794.053.008 157%
2014 Rp 489.284.795.925 Rp 407.449.449.974 Rp 490.967.089.226 183%
2015 Rp 849.122.582.559 Rp 477.628.933.703 Rp 561.628.179.393 236%
2016 Rp 1.521.372.000.000 Rp 504.381.000.000 Rp 593.526.000.000 341%
2017 Rp 2.120.400.000.000 Rp 538.024.000.000 Rp 820.625.000.000 324%
2018 Rp 1.444.310.000.000 Rp 560.619.000.000 Rp 635.161.000.000 316%
2019 Rp 2.040.591.000.000 Rp 652.067.000.000 Rp 836.314.000.000 322%
2020 Rp 1.649.669.000.000 Rp 3.003.069.000.000 Rp 2.327.339.000.000 200%
2021 Rp 1.598.901.000.000 Rp 2.525.476.000.000 Rp 1.556.539.000.000 265%

5
3. Cash Ratio

Rasio yang mengukur kemampuan kas yang dimiliki perusahaan dalam


memenuhi kewajibannya.

kas+ setara kas


Cash Ratio = x 100%
hutang lancar

Hasil perhitungan Cash Ratio dari laporan keuangan PT. Ultrajaya Milk
Industry & Trading Company Tbk periode tahun 2012-2021 dapat dilihat pada tabel
berikut:

Tabel 1.3 Cash Ratio PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk
periode tahun 2012-2021
Cash Rasio
Tahun Kas setara kas Hutang Lancar Rasio
2012 Rp 535.889.526.748 Rp 592.822.529.143 90%
2013 Rp 611.624.871.676 Rp 633.794.053.008 97%
2014 Rp 489.284.795.925 Rp 490.967.089.226 100%
2015 Rp 849.122.582.559 Rp 561.628.179.393 151%
2016 Rp 1.521.372.000.000 Rp 593.526.000.000 256%
2017 Rp 2.120.400.000.000 Rp 820.625.000.000 258%
2018 Rp 1.444.310.000.000 Rp 635.161.000.000 227%
2019 Rp 2.040.591.000.000 Rp 836.314.000.000 244%
2020 Rp 1.649.669.000.000 Rp 2.327.339.000.000 71%
2021 Rp 1.598.901.000.000 Rp 1.556.539.000.000 103%

b) Rasio Solvabilitas Cash Ratio


Merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiaban perusahaan serta kewajiban hutang jangka panjang.
Rasio ini memiliki dua macam perhitungan untuk mengukur solvabilitas suatu
perusahaan, antara lain:

1. Debt to Asset Ratio (Rasio Hutang Atas Aset)


Merupakan rasio yang mengukur berapa besar aset perusahaan yang dibiayai
oleh utang atau seberapa besar utang perusahaan.

Total Hutang
Rasio Hutang Atas Aset = x 100%
Total Aset

6
Hasil perhitungan Debt to Asset Ratio (Rasio Hutang Atas Aset) dari laporan
keuangan PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk periode tahun 2012-
2021 dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.1 Debt to Asset Ratio (Rasio Hutang Atas Aset) PT. Ultrajaya Milk
Industry & Trading Company Tbk periode tahun 2012-2021

Rasio Hutang atas Aset


Tahun Total Hutang Total Aset Rasio

2012 Rp 744.274.268.607 Rp 2.420.793.382.029 31%


2013 Rp 796.474.448.056 Rp 2.811.620.982.142 28%
2014 Rp 651.985.807.625 Rp 2.917.083.567.355 22%
2015 Rp 742.490.216.326 Rp 3.539.955.910.248 21%
2016 Rp 749.967.000.000 Rp 4.239.200.000.000 18%
2017 Rp 978.185.000.000 Rp 5.186.940.000.000 19%
2018 Rp 780.915.000.000 Rp 5.555.871.000.000 14%
2019 Rp 953.283.000.000 Rp 6.608.422.000.000 14%
2020 Rp 3.972.379.000.000 Rp 8.754.116.000.000 45%
2021 Rp 2.268.730.000.000 Rp 7.406.856.000.000 31%

2. Debt to Equity Ratio (Rasio Hutang Atas Modal)


Merupakan rasio menggambarkan seberapa besar pemilik dapat menutupi
utang kepada kreditor.

Total Hutang
Rasio Hutang Atas Modal = x 100%
Total Modal

Hasil perhitungan Debt to Equity Ratio (Rasio Hutang Atas Modal) dari
laporan keuangan PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk periode
tahun 2012-2021 dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.2 Debt to Equity Ratio (Rasio Hutang Atas Modal) PT. Ultrajaya Milk
Industry & Trading Company Tbk periode tahun 2012-2021

7
Rasio Hutang atas Modal
Tahun Total Hutang Total Modal Rasio

2012 Rp 744.274.268.607 Rp 1.676.519.113.422 44%


2013 Rp 796.474.448.056 Rp 2.015.146.534.086 40%
2014 Rp 651.985.807.625 Rp 2.265.097.759.730 29%
2015 Rp 742.490.216.326 Rp 2.797.505.693.922 27%
2016 Rp 749.967.000.000 Rp 3.489.233.000.000 21%
2017 Rp 978.185.000.000 Rp 4.208.755.000.000 23%
2018 Rp 780.915.000.000 Rp 4.774.956.000.000 16%
2019 Rp 953.283.000.000 Rp 5.655.139.000.000 17%
2020 Rp 3.972.379.000.000 Rp 4.781.737.000.000 83%
2021 Rp 2.268.730.000.000 Rp 5.138.126.000.000 44%

c) Rasio Aktivitas
Merupakan rasio yang mengukur efektivitas dan efisiensi perusahaan dalam
mengelola aktiva yang dimiliki.
Rasio ini memiliki empat macam perhitungan untuk mengukur aktivitas suatu
perusahaan, antara lain:

1. Total Asset Turnover (Perputaran Total Aset)

Penjualan
Perputaran Total Aset =
Total Aset

Hasil perhitungan Total Asset Turnover (Perputaran Total Aset)dari laporan


keuangan PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk periode tahun 2012-
2021 dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.1 Total Asset Turnover (Perputaran Total Aset) PT. Ultrajaya Milk
Industry & Trading Company Tbk periode tahun 2012-2021

8
Perputaran Total Aset
Tahun Penjulan Total Aset Rasio

2012 Rp 2.809.851.307.439 Rp 2.420.793.382.029 1,16


2013 Rp 3.460.231.249.075 Rp 2.811.620.982.142 1,23
2014 Rp 3.916.789.366.423 Rp 2.917.083.567.355 1,34
2015 Rp 4.393.932.684.171 Rp 3.539.955.910.248 1,24
2016 Rp 4.685.988.000.000 Rp 4.239.200.000.000 1,11
2017 Rp 4.879.559.000.000 Rp 5.186.940.000.000 0,94
2018 Rp 5.472.882.000.000 Rp 5.555.871.000.000 0,99
2019 Rp 6.241.419.000.000 Rp 6.608.422.000.000 0,94
2020 Rp 5.967.362.000.000 Rp 8.754.116.000.000 0,68
2021 Rp 6.616.642.000.000 Rp 7.406.856.000.000 0,89

2. Fixed Assets Turnover (Perputaran Aset Tetap)

Penjualan
Perputaran Aset Tetap =
Total Aset Tetap

Hasil perhitungan Fixed Assets Turnover (Perputaran Aset Tetap) dari laporan
keuangan PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk periode tahun
2012-2021 dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.2 Fixed Assets Turnover (Perputaran Aset Tetap)PT. Ultrajaya Milk
Industry & Trading Company Tbk periode tahun 2012-2021

Perputaran Aset Tetap


Tahun Penjulan Total Aset Tetap Rasio

2012 Rp 2.809.851.307.439 Rp 979.511.601.619 2,87


2013 Rp 3.460.231.249.075 Rp 965.974.994.305 3,58
2014 Rp 3.916.789.366.423 Rp 1.003.229.206.363 3,90
2015 Rp 4.393.932.684.171 Rp 1.607.712.905.883 2,73
2016 Rp 4.685.988.000.000 Rp 1.042.072.000.000 4,50
2017 Rp 4.879.559.000.000 Rp 1.336.398.000.000 3,65
2018 Rp 5.472.882.000.000 Rp 1.453.135.000.000 3,77
2019 Rp 6.241.419.000.000 Rp 1.556.666.000.000 4,01
2020 Rp 5.967.362.000.000 Rp 3.160.695.000.000 1,89
2021 Rp 6.616.642.000.000 Rp 2.562.035.000.000 2,58

9
3. Receiveble Turnover (Perputaran Piutang)

Hasil perhitungan Receiveble Turnover (Perputaran Piutang) dari laporan


keuangan PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk periode tahun
2012-2021 dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.3 Receiveble Turnover (Perputaran Piutang) PT. Ultrajaya Milk Industry
& Trading Company Tbk periode tahun 2012-2021

Perputaran Piutang
Tahun Rasio

2012 10,2
2013 10,4 *NB = PERPUTARAN PIUT
2014 10,3
2015 10,4
2016 10,3
2017 10,1
2018 10,57
2019 10,57
2020 10,1
2021 11,1

4. Inventory Turnover (Perputaran Persediaan)

Penjualan
Perputaran Persediaan =
Persediaan

Hasil perhitungan Inventory Turnover (Perputaran Persediaan) dari laporan


keuangan PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk periode tahun
2012-2021 dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.2 Inventory Turnover (Perputaran Persediaan) PT. Ultrajaya Milk


Industry & Trading Company Tbk periode tahun 2012-2021

10
Perputaran Persediaan
Tahun Penjulan Persediaan Rasio

2012 Rp 2.809.851.307.439 Rp 334.169.035.934 8,41


2013 Rp 3.460.231.249.075 Rp 534.977.217.239 6,47
2014 Rp 3.916.789.366.423 Rp 714.411.455.060 5,48
2015 Rp 4.393.932.684.171 Rp 738.803.692.770 5,95
2016 Rp 4.685.988.000.000 Rp 760.534.000.000 6,16
2017 Rp 4.879.559.000.000 Rp 682.624.000.000 7,15
2018 Rp 5.472.882.000.000 Rp 708.773.000.000 7,72
2019 Rp 6.241.419.000.000 Rp 987.927.000.000 6,32
2020 Rp 5.967.362.000.000 Rp 924.639.000.000 6,45
2021 Rp 6.616.642.000.000 Rp 681.983.000.000 9,70

d) Rasio Profitabilitas
Rasio yang digunakan seberapa besar kemampuan perusahaan memperoleh laba
baik dengan aset maupun dengan modal sendiri.
Rasio ini memiliki empat macam perhitungan untuk mengukur profitabilitas suatu
perusahaan, antara lain:

1. Net Profit Margin


Rasio yang menunjukkan seberapa besar presentase pendapatan bersih yang
didapat dari setiap penjualan atau pendapatan.Semakin tinggi ini semakin baik
bagi operasi dalam perusahaan.

Laba Bersih
Net Profit Margin = x 100%
Penjualan

Hasil perhitungan Net Profit Margin dari laporan keuangan PT. Ultrajaya Milk
Industry & Trading Company Tbk periode tahun 2012-2021 dapat dilihat pada
tabel berikut:

11
Tabel 3.3 Net Profit Margin PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk
periode tahun 2012-2021
Net Profit Margin
Tahun Laba Bersih Penjulan Rasio

2012 Rp 353.431.619.485 Rp 2.809.851.307.439 13%


2013 Rp 325.127.420.664 Rp 3.460.231.249.075 9%
2014 Rp 283.360.914.211 Rp 3.916.789.366.423 7%
2015 Rp 523.100.215.029 Rp 4.393.932.684.171 12%
2016 Rp 709.826.000.000 Rp 4.685.988.000.000 15%
2017 Rp 711.681.000.000 Rp 4.879.559.000.000 15%
2018 Rp 701.607.000.000 Rp 5.472.882.000.000 13%
2019 Rp 1.035.865.000.000 Rp 6.241.419.000.000 17%
2020 Rp 1.109.666.000.000 Rp 5.967.362.000.000 19%
2021 Rp 1.276.793.000.000 Rp 6.616.642.000.000 19%

2. Gross Profit Margin

Laba Kotor
Gross Profit Margin = x 100%
Penjualan

Hasil perhitungan Gross Profit Margin dari laporan keuangan PT. Ultrajaya
Milk Industry & Trading Company Tbk periode tahun 2012-2021 dapat dilihat
pada tabel berikut:

Tabel 3.3 Gross Profit Margin PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company
Tbk periode tahun 2012-2021

Gross Profit Margin

Tahun Laba Kotor Penjulan Rasio

2012 Rp 901.742.260.202 Rp 2.809.851.307.439 32%


2013 Rp 1.013.783.120.476 Rp 3.460.231.249.075 29%
2014 Rp 936.989.906.765 Rp 3.916.789.366.423 24%
2015 Rp 1.382.489.122.282 Rp 4.393.932.684.171 31%
2016 Rp 1.633.105.000.000 Rp 4.685.988.000.000 35%
2017 Rp 1.822.878.000.000 Rp 4.879.559.000.000 37%
2018 Rp 1.956.276.000.000 Rp 5.472.882.000.000 36%
2019 Rp 2.349.718.000.000 Rp 6.241.419.000.000 38%
2020 Rp 2.228.527.000.000 Rp 5.967.362.000.000 37%
2021 Rp 2.374.946.000.000 Rp 6.616.642.000.000 36%

12
3. Return On Assets
rasio yang menunjukkan berapa persen diperoleh laba bersih bila diukur
dengan aset. Semakin besar rasio ini maka semakin bagus.

Laba Bersih
Return On Assets = x 100%
Total Aset

Hasil perhitungan Return On Assets dari laporan keuangan PT. Ultrajaya Milk
Industry & Trading Company Tbk periode tahun 2012-2021 dapat dilihat pada
tabel berikut:

Tabel 3.3 Return On Assets PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk
periode tahun 2012-2021

Return On Assets

Tahun Laba Bersih Total Aset Rasio

2012 Rp 353.431.619.485 Rp 2.420.793.382.029 15%


2013 Rp 325.127.420.664 Rp 2.811.620.982.142 12%
2014 Rp 283.360.914.211 Rp 2.917.083.567.355 10%
2015 Rp 523.100.215.029 Rp 3.539.995.910.248 15%
2016 Rp 709.826.000.000 Rp 4.239.200.000.000 17%
2017 Rp 711.681.000.000 Rp 5.186.940.000.000 14%
2018 Rp 701.607.000.000 Rp 5.555.871.000.000 13%
2019 Rp 1.035.865.000.000 Rp 6.608.422.000.000 16%
2020 Rp 1.109.666.000.000 Rp 8.754.116.000.000 13%
2021 Rp 1.275.793.000.000 Rp 7.406.856.000.000 17%

4. Return On Equity

Laba Bersih
Return On Equity = x 100%
Total Modal

Hasil perhitungan Return On Equity dari laporan keuangan PT. Ultrajaya Milk
Industry & Trading Company Tbk periode tahun 2012-2021 dapat dilihat pada
tabel berikut:

13
Tabel 3.3 Return On Equity PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk
periode tahun 2012-2021

Return On Equity
Tahun Laba Bersih Total Modal Rasio

2012 Rp 353.431.619.485 Rp 1.676.519.113.422 21%


2013 Rp 325.127.420.664 Rp 2.015.146.534.086 16%
2014 Rp 283.360.914.211 Rp 2.265.097.759.730 13%
2015 Rp 523.100.215.029 Rp 2.797.505.693.922 19%
2016 Rp 709.826.000.000 Rp 3.489.233.000.000 20%
2017 Rp 711.681.000.000 Rp 4.208.755.000.000 17%
2018 Rp 701.607.000.000 Rp 4.774.956.000.000 15%
2019 Rp 1.035.865.000.000 Rp 5.655.139.000.000 18%
2020 Rp 1.109.666.000.000 Rp 4.781.737.000.000 23%
2021 Rp 1.275.793.000.000 Rp 5.138.126.000.000 25%

5. Return On Investment

Laba Bersih
ReturnOn Investment = x 100%
Biaya Investasi

Hasil perhitungan Return On Investment dari laporan keuangan PT. Ultrajaya


Milk Industry & Trading Company Tbk periode tahun 2012-2021 dapat dilihat
pada tabel berikut:

Tabel 3.3 Return On Investment PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company
Tbk periode tahun 2012-2021

Return On Invesment
Tahun Laba Bersih Biaya Investasi Rasio

2012 Rp 353.431.619.485 Rp 31.113.919.142 1136%


2013 Rp 325.127.420.664 Rp 68.894.854.034 472%
2014 Rp 283.360.914.211 Rp 151.360.410.751 187%
2015 Rp 523.100.215.029 Rp 283.394.639.132 185%
2016 Rp 709.826.000.000 Rp 77.338.000.000 918%
2017 Rp 711.681.000.000 Rp 399.687.000.000 178%
2018 Rp 701.607.000.000 Rp 1.089.186.000.000 64%
2019 Rp 1.035.865.000.000 Rp 264.854.000.000 391%
2020 Rp 1.109.666.000.000 Rp 2.632.522.000.000 42%
2021 Rp 1.275.793.000.000 Rp 1.024.322.000.000 125%

14
6. Operating Profit Margin

Laba Bersih
Operating Profit Margin = x 100%
Biaya Investasi

Hasil perhitungan Return On Investm Operating Profit Margin dari laporan


keuangan PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk periode tahun
2012-2021 dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.3 Operating Profit Margin PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading
Company Tbk periode tahun 2012-2021

Operating Profit Margin


Tahun Laba Operasi Penjualan Rasio

2012 Rp 429.342 Rp 2.809.851 15%


2013 Rp 423.195 Rp 3.460.231 12%
2014 Rp 373.727 Rp 3.916.789 10%
2015 Rp 692.867 Rp 4.393.933 16%
2016 Rp 888.987 Rp 4.685.988 19%
2017 Rp 968.295 Rp 4.879.559 20%
2018 Rp 892.565 Rp 5.472.882 16%
2019 Rp 1.264.394 Rp 6.241.419 20%
2020 Rp 1.364.261 Rp 5.967.362 23%
2021 Rp 1.627.958 Rp 6.616.642 25%

7. Earning Per Share


Rasio dari hasil perhitungan dari laba bersih perusahaan dibagi dengan jumlah
saham yang beredar

Hasil perhitungan Return On Investm Operating Profit Margin dari laporan


keuangan PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk periode tahun
2012-2021 dapat dilihat pada tabel berikut:

15
Tabel 3.3 Operating Profit Margin PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading
Company Tbk periode tahun 2012-2021

Earning Per Share

Tahun Rasio

2012 122
2013 113
2014 98
2015 180
2016 243
2017 61
2018 60
2019 89
2020 100
2021 122

Dalam bagian ini akan disajikan hasil dari analisis data berdasarkan laporan keuangan pada
PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk selama 2012-2021yang merupakan
perhitungan dari hasil penelitian dari laporan keuangan untuk kepentingan penelitian.

Tabel 4.1 Rasio dengan Standar Industri PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading
Company Tbk periode tahun 2012-2021
Tahun
KETERENGAN RATA-RATA STANDAR INDUSTRI
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
RASIO LIKUIDITAS
Current Rasio 202% 247% 334% 375% 484% 419% 440% 444% 240% 311% 350% 100%
Quick Rasio 142% 157% 183% 236% 341% 324% 316% 322% 200% 265% 249% 150%
Cash Rasio 90% 97% 100% 151% 256% 258% 227% 244% 71% 103% 160% 50%
RASIO SOLVABILITAS
Rasio Hutang atas Aset 31% 28% 22% 21% 18% 19% 14% 14% 45% 31% 24% 35%
Rasio Hutang atas Modal 44% 40% 29% 27% 21% 23% 16% 17% 83% 44% 34% 81%
RASIO AKTIVITAS
Perputaran Total Aset 1,16 1,23 1,34 1,24 1,11 0,94 0,99 0,94 0,68 0,89 1,052 2 Kali
Perputaran Aset Tetap 2,87 3,58 3,90 2,73 4,50 3,65 3,77 4,01 1,89 2,58 3,348 5 Kali
Perputaran Piutang 10,2 10,4 10,3 10,4 10,3 10,1 10,57 10,57 10,1 11,1 10,304 15 Kali
Perputaran Persediaan 8,41 6,47 5,48 5,95 6,16 7,15 7,72 6,32 6,45 9,70 6,981 20 Kali
RASIO PROFITABILITAS
Net Profit Margin 13% 9% 7% 12% 15% 15% 13% 17% 19% 19% 14% 20%
Gross Profit Margin 32% 29% 24% 31% 35% 37% 36% 38% 37% 36% 34% 30%
Return On Assets 15% 12% 10% 15% 17% 14% 13% 16% 13.00% 17% 14% 30%
Return On Equity 21% 16% 13% 19% 20% 17% 15% 18% 23% 25% 19% 40%
Return On Invesment 1136% 472% 187% 185% 918% 178% 64% 391% 42% 125% 370% 30%
Operating Profit Margin 15% 12% 10% 16% 19% 20% 16% 20% 23% 25% 18% 30%

16
Berdasarkan hasil analisis data pada Tabel 4.1 dapat dijelaskan bahwa :

1. Rasio Likuiditas

a) Current Ratio
Hasil penilaian kinerja keuangan menunjukkan bahwa Rasio Lancar (Current Ratio)
rata-rata dari periode 2012-2021 sebesar 350% dengan predikat sehat. Hal ini
dikarenakan nilai perhitungan rasionya di atas 100% berdasarkan rata-rata rasio
industri sektor manufaktur.
Hal tersebut dikarenakan perusahaan sudah dapat mengoptimalkan asset lancar,
sehingga dikatakan sehat karena hutang lancar lebih kecil dari jumlah aset lancer

b) Quick Ratio
Hasil penilaian kinerja keuangan menunjukkan bahwa Rasio Cepat pada tahun 2012
sebesar 142% lalu pada tahun 2013-2014 mengalami kenaikan. Dapat diketahui Quick
Ratio selalu berada diatas 150% yaitu rata-rata dari periode 2012-2021 sebesar 249%
mengindikasikan pemanfaatan aset lancar secara cepat guna memenuhi kewajiaban
jangka pendeknya. Rasio Cepat (QR) dinyatakan dengan predikat sehat.

c) Cash Ratio
Dapat diketahui Cash Ratio standarnya 50%. Rata-rata dari periode 2012-2021
sebesar 160%. Artinya, perusahaan memenuhi atau bahkan terlampau jauh dari
standar industri yang telah ditetapkan. Cash Ratio pada perusahaan ini sehat.

2. Rasio Solvabilitas

a) Rasio Hutang atas Aset


Berdasarkan hasil penilaian kinerja keuangan, nilai DAR tercatat fluktuatif. Nilai
DAR adalah pada 10 tahun terakhir dinyatakan dengan predikat sehat. Hal ini
dikarenakan nilai perhitungan rasionya dibawah 35%. Nilai DAR ini
memungkinkan PT Ultra Jaya Milk Tbk mudah dalam memperoleh pinjaman.

b) Rasio Hutang atas Modal


Berdasarkan hasil penilaian kinerja keuangan menunjukkan bahwa DER pada
periode pengamatan terlihat fluktuatif. Nilai Debt to Total Equity Ratio (DER)
dengan predikat sehat. Hal ini dikarenakan nilai perhitungan rasionya dibawah
81%. Hal tersebut dikarenakan modal lebih besar dibandingkan hutang
perusahaan.

3. Rasio Aktivitas

a) Perputaran Total Aset

17
Rasio ini merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur perputaran semua aset
yang dimiliki perusahaan dan mengukur berapa jumlah penjualan yang diperoleh.
Selama sepuluh tahun (2012-2021) total asset turnover PT Ultra Jaya Milk Tbk
mendapatkan nilai rata-rata sebesar 1.05 kali, sedangkan standar industry Total
Asset Turnover adalah sebesar 2 kali. Nilai rata-rata selama sepuluh tahun ini
tidak lebih atau sama dengan dari standar industri sehingga Total Asset Turnover
PT Ultra Jaya Milk Tbk berada dibawah standar industri atau “kurang baik”. Hal
ini dikarenakan perusahaan tidak dapat menghasilkan lebih banyak penjualan
dengan beberapa tingkat asset tertentu.

b) Perputaran Aset Tetap


Rasio ini mengukur seberapa efektif kapasitas aset tetap turut berkontribusi
menciptakan penjualan.
PT Ultra Jaya Milk Tbk mendapatkan nilai rata-rata sebesar 3,35 kali, sedangkan
standar industri total asset turnover adalah sebesar 5 kali, ini menandakan bahwa
perusahaan dalam keadaan “kurang baik”. Hal ini dikarenakan perusahaan tidak
beroperasi diluar kapasitasnya seperti tidak mendukung penjualan, dan tidak
berinvestasi asset modal.

c) Perputaran Piutang
Rasio ini menunjukkan kualitas piutang usaha dan kemampuan manajemen dalam
melakukan aktivitas penagihan piutang usaha.
PT Ultra Jaya Milk Tbk mendapatkan nilai rata-rata sebesar 10,3 kali, sedangkan
standar industri total asset turnover adalah sebesar 15 kali, ini menandakan bahwa
perusahaan dalam keadaan “kurang baik”. Hal ini dikarenakan perusahaan dalam
menagih piutang dalam jangka waktu yang lama

d) Perputaran Persediaan
Rasio ini mengukur efisiensi perusahaan dalam mengelolah dan menjual barang.
PT Ultra Jaya Milk Tbk mendapatkan nilai rata-rata sebesar 6,9 kali, sedangkan
standar industri total asset turnover adalah sebesar 20 kali, ini menandakan bahwa
perusahaan dalam keadaan “kurang baik”. Hal ini dikarenakan perusahaan tidak
dapat menjual persediaannya dengan cepat. Akibatnya, beban perusahaan
meningkat karena persediaan menumpuk di Gudang untuk waktu yang lama.

4. Rasio Profitabilitas

a) Net Profit Margin


PT Ultra Jaya Milk Tbk mendapatkan nilai rata-rata sebesar 14%. Standar industri
untuk net profit margin adalah 20% artinya PT Ultra Jaya Milk Tbk berada dalam
kondisi yang tidak baik. Hal ini dikarenakan tingginya biaya perusahaan yang
harus ditanggung.

18
b) Gross Profit Margin
PT Ultra Jaya Milk Tbk mendapatkan nilai rata-rata sebesar 34%. Standar industri
untuk gross profit margin adalah 30% artinya PT Ultra Jaya Milk Tbk berada
dalam kondisi yang sehat atau baik.

c) Return On Assets
PT Ultra Jaya Milk Tbk mendapatkan nilai rata-rata sebesar 14%. Standar industri
untuk Return On Assets adalah 30% artinya PT Ultra Jaya Milk Tbk berada dalam
kondisi yang tidak baik. Hal ini dikarenakan laba perusahaan pada penjualan tidak
stabil, kemudian disusul oleh penurunan pada perputaran aktiva.

d) Return On Equity
PT Ultra Jaya Milk Tbk mendapatkan nilai rata-rata sebesar 19%. Standar industri
untuk Return On Equity adalah 40% artinya PT Ultra Jaya Milk Tbk berada dalam
kondisi yang tidak baik. Hal ini menunjukkan bahwa ROE PT Ultra Jaya Milk
Tbk belum mampu menghasilkan laba secara maksimal dari dana yang telah
diberikan pemegang saham.

e) Return On Invesment
PT Ultra Jaya Milk Tbk mendapatkan nilai rata-rata sebesar 370%. Standar
industri untuk Return On Invesment adalah 30% artinya PT Ultra Jaya Milk Tbk
berada dalam kondisi yang sehat atau baik.

f) Operating Profit Margin


Setelah dianalisis, Hasil OPM dari periode 2012-2021 mengalami kenaikan dan
penurunan. Sehingga saat di rata-ratakan 10 tahun tersebut mengahasilkan 18%
sedangkan standar industrinya 30%. Artinya selama 10 tahun tersebut perusahaan
mengalami banyak penurunan dibandingkan kenaikan.

19
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Berdasarkan rasio likuiditas yang meliputi perhitungan Current Ratio, Quick Ratio,
dan Cash Ratio, dapat disimpulkan bahwa kinerja PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading
Company, Tbk. pada tahun 2012– 2021 sangat baik. Terlihat dari semua hasil rasio likuiditas
yang berada di atas 100% yang berarti mampu menjamin hutang lancar dengan aktiva lancar
secara keseluruhan.
2. Berdasarkan rasio solvabilitas yang meliputi perhitungan Debt to Assets Ratio,dan
Debt to Equity Ratio dapat disimpulkan bahwa kinerja PT. Ultrajaya Milk Industry &
Trading Company, Tbk. pada tahun 2012 – 2021 dalam kondisi solvable yang artinya
perusahaan mampu menjamin hutang jangka panjangnya secara keseluruhan.
3. Berdasarkan rasio profitabilitas yang meliputi perhitungan Net Profit Margin, Gross
Profit Margin, ROA, ROE, ROI , OPM, dan earning per share dapat disimpulkan bahwa
kinerja PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company, Tbk. cukup baik karena perusahaan
dinilai mampu menghasilkan laba dari operasional perusahaan serta menekankan harga pokok
produk dari penjualan dengan sangat efektif yang dapat dilihat dari hasil Gross Profit Margin
yang berada di atas 30% selama 10 tahun terakhir.
4. Berdasarkan rasio aktivitas yang meliputi perhitungan perputaran total asset,
perputaran asset tetap, perputaran piutang, perputaran persediaan dapat disimpulkan bahwa
kinerja PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company, Tbk kurang baik karena perusahaan
dinilai belum mampu mengelola asset dengan baik, akibatnya akan menimbulkan biaya
(beban) dana menekan profit yang akan diperoleh.

3.2 Saran
Dilihat dari hasil perhitungan bahwa rasio pada PT. Ultrajaya Milk Industry &
Trading Company Tbk cenderung mengalami kenaikan disetiap tahunnya. Oleh karena itu,
perusahaan harus lebih memperhatikan dalam pengambilan keputusan atas pinjaman jangka
pendek dan jumlah aktiva yang dimiliki agar dapat etrtutupi dan tingkat likuiditas perusahaan
tetap terjaga dengan baik dan bisa selalu meningkat.

20
DAFTAR PUSTAKA

http://www.ultrajaya.co.id/investor-relation/annual-report/ind di akses tanggal 20


Maret 2023
https://jurnal.stiekma.ac.id/index.php/JAMIN/article/download/12/20 di akses 18 April
2023

https://ejournal.amikompurwokerto.ac.id/index.php/probisnis/article/view/1055 di
akses 18 April 2023

21

Anda mungkin juga menyukai