Anda di halaman 1dari 14

ANALISIS DAN PERHITUNGAN RASIO KEUANGAN

MATERI
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Keuangan 1
Semester 3 Kelas A yang dibina oleh
NINNASI MUTTAQIIN, S.M.B., CFP.

Disusun Oleh :
Anisa Raura (5130020002)
Nurcahya Setiani Rahayu (5130020003)
Wahyu Widiiawan (5130020007)
Moch. Rofi’i (5130020021)
Adela Nur Cahyani (5130020037)
Tamara Adillatirrusdah (5130020030)
Helliya Habibi (5130020052)
Kharisma Khairunnisa (5130020058)
Auliya’atul Fitriyah (5130020059)

S1 MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI BISNIS DAN TEKNOLOGI
DIGITAL
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

nikmat-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan makalah mata kuliah

Manajemen Keuangan 1 tanpa ada halangan dan selesai tepat waktu. Makalah ini

berjudul “Analisis dan Perhitungan Rasio Keuangan”.

Makalah ini membahas tentang hubungan rasio keuangan dan kinerja

keuangan, manfaat serta penggunaan, keunggulan dan kelemahan analisis rasio

keuangan, solusi dalam mengatasi kelemahan rasio keuangan, cara menganalisis

rasio keuangan, dan macam-macam perhitungan analisis rasio keuangan.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ninnasi Muttaqiin, S.M.B.,

CFP. selaku dosen mata kuliah Manajemen Keuangan 1 yang telah

memberikan bimbingan dan dukungan dalam penulisan makalah ini. Kami sadar

bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Karena itu, kami dengan senang hati

menerima kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah

ini.

Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Semoga dengan adanya makalah ini dapat memberikan pengetahuan mengenai

analisis dan perhitungan rasio keuangan.

Surabaya, 02 Oktober 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 1
1.3 Tujuan ............................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 2
2.1 Hubungan Rasio Keuangan Dengan Kinerja Keuangan .............................. 2
2.2 Manfaat dan Penggunaan Analisis Rasio Keuangan .................................... 2
2.3 Keunggulan dan Kelemahan Analisis Rasio Keuangan ............................... 3
2.4 Solusi dalam Mengatasi Kelemahan Rasio Keuangan ................................. 3
2.5 Cara Menentukan Metode Perhitungan Rasio Keuangan ............................. 3
2.6 Rasio Keuangan Perspektif Akademisi dan Investor ................................... 4
2.6.1 Rasio Keuangan Perspektif Akademisi................................................... 4
2.6.2 Rasio Keuangan Perspektif Investor ....................................................... 4
2.7 Macam-Macam Perhitungan Rasio Keuangan .............................................. 4
2.7.1 Rasio Likuiditas ...................................................................................... 4
2.7.2 Rasio Leverage ....................................................................................... 5
2.7.3 Rasio Aktivitas........................................................................................ 6
2.7.4 Rasio Profitabilitas.................................................................................. 7
2.7.6 Rasio Nilai Pasar ..................................................................................... 8
BAB III PENUTUP .............................................................................................. 10
3.1 Kesimpulan .................................................................................................. 10
3.2 Saran ............................................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam penggunaan rasio keuangan sebagai alat untuk melakukan analisis
kinerja keuangan perusahaan, yang mana rasio keuangan tersebut dilihat oleh pihak
akademisi dan investor sebagai salah satu pendukung dalam pengambilan
keputusan. Selain itu, dalam pembahasan ini akan memaparkan rumus-rumus rasio
keuangan yang dapat diterapkan pada seluruh perusahaan dalam laporan
keuangannya menyajikan informasi sesuai dengan format yang terdapat pada
rumus. Adapun bersifat khusus artinya rumus tersebut harus disesuaikan dengan
bentuk sektor usaha yang ingin dikaji atau akan dianalisis, penyesuaian atau
berdasarkan “representative formula” dengan tujuan agar diperoleh hasil analisis
dan rekomendasi sesuai dengan keinginan perusahaan.
Berdasarkan pemaparan diatas, kami tertarik membuat makalah berjudul
“Analisis dan Perhitungan Rasio Keuangan”.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah, yaitu :
(1) Bagaimana hubungan rasio keuangan dengan kinerja keuangan?
(2) Apa manfaat penggunaan analisis rasio keuangan?
(3) Bagaimana keunggulan dan kelemahan analisis rasio keuangan?
(4) Bagaimana solusi dalam mengatasi kelemahan rasio keuangan?
(5) Bagaimana menentukan perhitungan rasio keuangan?
(6) Bagaimana perspektif rasio keuangan bagi akademisi dan investor?
(7) Apa saja macam-macam perhitungan rasio keuangan?

1.3 Tujuan
Adapun tujuannya, yaitu :
(1) Untuk mengetahui hubungan rasio keuangan dengan kinerja keuangan.
(2) Untuk mengetahui manfaat penggunaan analisis rasio keuangan.
(3) Untuk mengetahui keunggulan dan kelemahan analisis rasio keuangan.
(4) Untuk mengetahui solusi dalam mengatasi kelemahan rasio keuangan.
(5) Untuk mengetahui penentuan perhitungan rasio keuangan.
(6) Untuk mengetahui perspektif rasio keuangan bagi akademisi dan investor.
(7) Untuk mengetahui macam-macam perhitungan rasio keuangan.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Hubungan Rasio Keuangan Dengan Kinerja Keuangan


Analisis rasio keuangan adalah suatu kajian yang melihat perbandingan
antara jumlah yang terdapat pada laporan keuangan dengan menggunakan formula
yang dianggap representative untuk diterapkan. Analisis rasio keuangan digunakan
oleh dua pengguna utama, yaitu investor dan manajemen (Fahmi, 2016).
Menurut Warsidi dan Bambang, “Analisis rasio keuangan merupakan
instrumen analisis perusahaan yang menjelaskan berbagai hubungan dan indikator
keuangan, yang ditujukan untuk menujukkan perubahan dalam kondisi keuangan
atau prestasi operasi di masa lalu dan membantu menggambarkan trend pola
perubahan tersebut, untuk kemudian menunjukkan resiko dan peluang yang
melekat pada perusahaan yang bersagkutan.”
Menurut James C. Van Horne dan John M. Wachowicz bahwa: “To evaluate
the financial condition and performance of a firm, the financial analyst needs
certain yardstick. The yardstick frequently used is a ratio, index, relating two pieces
of financial data of to each other.” Jadi untuk menilai kondisi dan kinerja keuangan
perusahaan dapat digunakan rasio yang merupakan perbandingan angka-angka
yang terdapat pada pos-pos laporan keuangan. Gitman mengatakan bahwa, “Ratio
analysis involves methods of calculating and interpreting financial ratio to asses
the firm’s performance. The basic inputs to ratio analysis are the firm’s income
statement and balance sheet.”
Dari pendapat diatas dapat dimengerti bahwa rasio keuangan dan kinerja
perusahaan mempunyai hubungan yang erat. Rasio keuangan ada banyak
jumlahnya dan setiap rasio itu mempunyai kegunaan masing-masing. Bagi investor
ia akan melihat rasio dengan penggunaan yang paling sesuai dengan analisis yang
akan ia lakukan. Jika rasio tersebut tidak mempresentasikan tujuan dari analisis
yang akan ia lakukan maka rasio tersebut tidak akan dipergunakan.

2.2 Manfaat dan Penggunaan Analisis Rasio Keuangan


Adapun manfaat yang bisa diambil dengan dipergunakannya rasio keuangan,
yaitu:
1. Dapat dijadikan sebagai alat menilai kinerja dan prestasi perusahaan.
2. Sebagai rujukan untuk membuat perencanaan bagi pihak manajemen.
3. Sebagai alat untuk mengevaluasi kondisi suatu perusahaan dari perspektif
keuangan.

2
4. Dapat digunakan untuk memperkirakan potensi risiko yang akan dihadapi
dikaitkan dengan adanya jaminan kelangsungan pembayaran bunga dan
pegembalian pokok pinjaman bagi kreditor.
5. Dapat dijadikan sebagai penilaian bagi pihak stakeholder organisasi.

2.3 Keunggulan dan Kelemahan Analisis Rasio Keuangan


Menurut Sofyan Syafri Harahap analisis rasio keuangan memiliki beberapa
keunggulan, diantaranya:
1. Sebagai pengganti yang lebih sederhana dari informasi yang disajikan laporan
keuangan.
2. Untuk mengetahui posisi perusahaan di tengah industri lain.
3. Sebagai bahan dalam mengisi model pengambilan keputusan dan model
prediksi.
4. menstandarisasi size perusahaaan.
5. Mudah melihat tren dari suatu perusahaan serta melakukan prediksi di masa yang
akan datang.

Selain keunggulan, terdapat juga kelemahan dari analisis secara rasio


keuangan, yaitu:
1. Penggunaan rasio keuangan memberikan pengukuran yang relatif terhadap suatu
perusahaan.
2. Analisis rasio keuangan hanya dijadikan sebagai peringatan awal dan bukan
kesimpulan akhir.
3. Setiap data yang diperoleh dipergunakan dalam menganalisis yang bersumber
dari laporan keuangan perusahaan.
4. Pengukuran rasio keuangan banyak yang bersifat artificial, artinya perhitungan
rasio keuangan dilakukan oleh manusia yang memiliki pandangan yang berbeda.

2.4 Solusi dalam Mengatasi Kelemahan Rasio Keuangan


Untuk mengatasi kelemahan rasio keuangan tersebut, yaitu :
1. Mengatasi permasalahan dengan melihat kondisi keuangan, seperti kondisi
kualitas SDM karyawan dan manajer perusahaan baik di bidang administrasi,
pemasaran, produksi dan keuangan.
2. Hasil perhitungan rasio keuangan yang telah dilakukan, diadakan rekonsilasi
untuk menyesuaikan perbedaan dan mencari penyebabnya.
3. Bagi seorang manajer keuangan diperlukan pemahaman yang mendalam serta
berhati-hati dalam pengambilan keputusan.

2.5 Cara Menentukan Metode Perhitungan Rasio Keuangan


Cara menganalisis rasio keuangan menurut Farah Margaretha :
1. Analisis horizontal/trend analisis

3
Membandingkan rasio keuangan di tahun lalu agar dapat dilihat trend dari
rasio perusahaan selama kurun waktu tertentu.
2. Analisis vertical
Membandingkan data rasio keuangan perusahaan dengan rasio dari
perusahaan lain yang sejenis.
3. The du port chart
Berupa bagan yang dirancang untuk memperlihatkan hubungan antara ROI,
asset turnofer dan profit margin.

2.6 Rasio Keuangan Perspektif Akademisi dan Investor


2.6.1 Rasio Keuangan Perspektif Akademisi
Kalangan akademisi adalah mereka yang menggunakan rasio keuangan
sebagai alat dalam penelitian. Sehingga menjadi kebiasaan peneliti untuk
melakukan penelitian secara mendalam dan komprehensif.

2.6.2 Rasio Keuangan Perspektif Investor


Investor adalah mereka yang menerapkan “Think fast and decision fast”
karena faktor itu membuat investor menginginkan penggunaan rasio keuangan yang
dianggap fleksibel dan sederhana. Bagi investor ada tiga rasio keuangan yang
dominan yang dijadikan rujukan untuk melihat kondisi kinerja suatu perusahaan
yaitu rasio likuiditas, rasio solvabilitas, dan rasio profitabilitas.

2.7 Macam-Macam Perhitungan Rasio Keuangan


2.7.1 Rasio Likuiditas
Merupakan suatu kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka
pendeknya secara tepat waktu. Contohnya membayar listrik, telepon, air PDAM,
gaji karyawan, gaji teknisi, gaji lembur, tagihan telepon, dan sebagainya.
Macam-macam rasio likuiditas, yaitu :
a. Current ratio (Rasio Lancar)
Merupakan ukuran yang umum digunakan atas solvensi jangka pendek,
kemampuan suatu perusahaan memenuhi kebutuhan utang ketika jatuh tempo.

𝒄𝒖𝒓𝒓𝒆𝒏𝒕 𝒂𝒔𝒔𝒆𝒕𝒔
𝑪𝒖𝒓𝒓𝒆𝒏𝒕 𝒓𝒂𝒕𝒊𝒐 =
𝒄𝒖𝒓𝒓𝒆𝒏𝒕 𝒍𝒊𝒂𝒃𝒊𝒍𝒊𝒕𝒊𝒆𝒔

b. Quick ratio (Rasio Cepat)


Merupakan ukuran uji solvensi jangka pendek yang lebih teliti daripada rasio
lancar.
(𝑪𝒖𝒓𝒓𝒆𝒏𝒕 𝑨𝒔𝒔𝒆𝒕𝒔 − 𝑰𝒏𝒗𝒆𝒏𝒕𝒐𝒓𝒊𝒆𝒔)
𝒒𝒖𝒊𝒄𝒌 𝒓𝒂𝒕𝒊𝒐 =
𝒄𝒖𝒓𝒓𝒆𝒏𝒕 𝒍𝒊𝒂𝒃𝒊𝒍𝒊𝒕𝒊𝒆𝒔

4
c. Net Working Capital Ratio (Rasio modal kerja)
Merupakan suatu ukuran dari likuiditas perusahaan.
𝒄𝒖𝒓𝒓𝒆𝒏𝒕 𝒂𝒔𝒔𝒆𝒕𝒔
𝑵𝒆𝒕 𝑾𝒐𝒓𝒌𝒊𝒏𝒈 𝑪𝒂𝒑𝒊𝒕𝒂𝒍 𝑹𝒂𝒕𝒊𝒐 =
𝒄𝒖𝒓𝒓𝒆𝒏𝒕 𝒍𝒊𝒂𝒃𝒊𝒍𝒊𝒕𝒊𝒆𝒔

d. Cash Flow Liquidity Ratio (Rasio likuiditas arus kas)


Merupakan rasio yang menggunakan pembilang sebagai suatu perkiraan
sumber kas. Kas dan surat berharga menyajikan jumlah kas yang dihasilkan sari
operasi perusahaan.
𝑪𝒂𝒔𝒉 + 𝑪𝒐𝒎𝒎𝒆𝒓𝒄𝒊𝒂𝒍 𝑷𝒂𝒑𝒆𝒓
( )
𝒄𝒂𝒔𝒉 𝒇𝒍𝒐𝒘 𝒍𝒊𝒒𝒖𝒊𝒅𝒊𝒕𝒚 𝒓𝒂𝒕𝒊𝒐 = +𝑪𝑭𝑶
(𝑪𝒖𝒓𝒓𝒆𝒏𝒕 𝑳𝒊𝒂𝒃𝒊𝒍𝒊𝒕𝒊𝒆𝒔)

2.7.2 Rasio Leverage


Merupakan rasio yang mengukur seberapa besar perusahaan dibiayai utang.
Sebaiknya perusahaan menyeimbangkan berapa utang yang layak diambil dan dari
mana sumber-sumber yang dapat dipakai untuk membayar utang.
Macam-macam rasio leverage yaitu :
a. Debt to Total Assets atau Debt Ratio
Merupakan rasio utang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total
utang dengan total aktiva.

𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒍𝒊𝒂𝒃𝒊𝒍𝒊𝒕𝒊𝒆𝒔
𝒅𝒆𝒃𝒕 𝒕𝒐 𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒂𝒔𝒔𝒆𝒕𝒔 =
𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒂𝒔𝒔𝒆𝒕𝒔

b. Debt to equity ratio


Merupakan pengukuran rasio utang terhadap modal.
𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒍𝒊𝒂𝒃𝒊𝒍𝒊𝒕𝒊𝒆𝒔
𝒅𝒆𝒃𝒕 𝒕𝒐 𝒆𝒒𝒖𝒊𝒕𝒚 𝒓𝒂𝒕𝒊𝒐 =
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑺𝒉𝒂𝒓𝒆𝒉𝒐𝒍𝒅𝒆𝒓𝒔^′ 𝑬𝒒𝒖𝒊𝒕𝒚

c. Times Interest Earned (rasio cakupan bunga)


Merupakan rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam membayar liabilitas.
𝑬𝒂𝒓𝒏𝒊𝒏𝒈 𝑩𝒆𝒇𝒐𝒓𝒆 𝑰𝒏𝒕𝒆𝒓𝒆𝒔𝒕 𝒂𝒏𝒅 𝑻𝒂𝒙 (𝑬𝑩𝑰𝑻)
𝒕𝒊𝒎𝒆𝒔 𝒊𝒏𝒕𝒆𝒓𝒆𝒔𝒕 𝒆𝒂𝒓𝒏𝒆𝒅 =
𝑰𝒏𝒕𝒆𝒓𝒆𝒔𝒕 𝑬𝒙𝒑𝒆𝒏𝒔𝒆

d. Cash Flow Coverage


Merupakan rasio keuangan yang menggunakan item dalam laporan arus kas.

(𝑨𝒍𝒊𝒓𝒂𝒏 𝑲𝒂𝒔 𝑴𝒂𝒔𝒖𝒌 + 𝑫𝒆𝒑𝒓𝒆𝒄𝒊𝒂𝒕𝒊𝒐𝒏 𝑭𝒊𝒙𝒆𝒅 𝑪𝒐𝒔𝒕


+𝑫𝒊𝒗𝒊𝒅𝒆𝒏 𝑺𝒂𝒉𝒂𝒎 𝑷𝒓𝒆𝒇𝒆𝒓𝒆𝒏)
𝒄𝒂𝒄𝒉 𝒇𝒍𝒐𝒘 𝒄𝒐𝒗𝒆𝒓𝒂𝒈𝒆 =
((𝟏 − 𝑻𝒂𝒙)(𝟏 − 𝑻𝒂𝒙))

5
e. Long Term Debt to Total Capitalization
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara hutang
jangka Panjang dengan modal sendiri. Hasil perhitungannya menggambarkan besar
bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan hutang jangka
Panjang.
𝒍𝒐𝒏𝒈 𝒕𝒆𝒓𝒎 𝒅𝒆𝒃𝒕
𝒍𝒐𝒏𝒈 𝒕𝒆𝒓𝒎 𝒅𝒆𝒃𝒕 𝒕𝒐 𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒄𝒂𝒑𝒊𝒕𝒂𝒍𝒊𝒛𝒂𝒕𝒊𝒐𝒏 =
𝒍𝒐𝒏𝒈 𝒕𝒆𝒓𝒎 𝒅𝒆𝒃𝒕 + 𝒆𝒌𝒖𝒊𝒕𝒂𝒔
𝒑𝒆𝒎𝒆𝒈𝒂𝒏𝒈 𝒔𝒂𝒉𝒂𝒎

f. Fixed Charge Coverage (rasio cakupan biaya tetap)


Merupakan rasio keuangan yang mengukur kemampuan perusahaan untuk
membayar biaya atau beban tetapnya dengan laba sebelum pajak dan bunga.
(𝑳𝒂𝒃𝒂 𝑼𝒔𝒂𝒉𝒂 + 𝑩𝒆𝒃𝒂𝒏 𝒃𝒖𝒏𝒈𝒂)
𝒇𝒊𝒙𝒆𝒅 𝒄𝒉𝒂𝒓𝒈𝒆 𝒄𝒐𝒗𝒆𝒓𝒈𝒆 =
(𝑩𝒆𝒃𝒂𝒏 𝑩𝒖𝒏𝒈𝒂 + 𝑩𝒆𝒃𝒂𝒏 𝑺𝒆𝒘𝒂)

g. Cash Flow Adequacy


Merupakan perbandingan anatra arus kas dari operasi dengan pembayaran utang
jangka Panjang, pembelian asset dan pembayaran dividen yang dinyatakan dalam
prosentase
(𝑨𝒓𝒖𝒔 𝒌𝒂𝒔 𝒅𝒂𝒓𝒊 𝒂𝒌𝒕𝒊𝒗𝒊𝒕𝒂𝒔 𝒐𝒑𝒆𝒓𝒂𝒔𝒊 )
𝒄𝒂𝒔𝒉 𝒇𝒍𝒐𝒘 𝒂𝒅𝒆𝒒𝒖𝒆𝒏𝒄𝒚 =
(𝒑𝒆𝒏𝒈𝒆𝒍𝒖𝒂𝒓𝒂𝒏 𝒎𝒐𝒅𝒂𝒍 + 𝒑𝒆𝒍𝒖𝒏𝒂𝒔𝒂𝒏 𝒖𝒕𝒂𝒏𝒈
+ 𝒃𝒂𝒚𝒂𝒓 𝒅𝒊𝒗𝒊𝒅𝒆𝒏)

2.7.3 Rasio Aktivitas


Merupakan rasio yang menggambarkan sejauh mana perusahaan menggunakan
sumber daya yang dimiliki guna menunjang aktivitas perusahaan.
Macam-macam rasio aktivitas, yaitu :
a. Investory Turnover (perputaran persediaan)
Rasio ini bertujuan untuk melihat sejauh mana tingkat perputaran persediaan
yang dimiliki oleh suatu perusahaan.
(𝑪𝒐𝒔𝒕 𝒐𝒇 𝑮𝒐𝒐𝒅 𝑺𝒐𝒍𝒅)
𝒊𝒏𝒗𝒆𝒏𝒕𝒐𝒓𝒚 𝒕𝒖𝒓𝒏𝒐𝒗𝒆𝒓 =
(𝑨𝒗𝒆𝒓𝒂𝒈𝒆 𝑰𝒏𝒗𝒆𝒏𝒕𝒐𝒓𝒚)

b. Day Sales Outstanding (rata-rata periode pengumpulan piutang)


Merupakan rasio yang mengkaji tentang bagaimana suatu perusahaan
melihat periode pengumpulan piutang yang akan terlihat.
𝑹𝒆𝒄𝒆𝒊𝒗𝒂𝒃𝒍𝒆
𝒅𝒂𝒚 𝒔𝒂𝒍𝒆𝒔 𝒐𝒖𝒕𝒔𝒕𝒂𝒏𝒅𝒊𝒏𝒈 =
(𝑪𝒓𝒆𝒅𝒊𝒕 𝑺𝒂𝒍𝒆𝒔/𝟑𝟔𝟎)

6
c. Fixed Assets Turnover (perputaran aktiva tetap)
Rasio ini melihat sejauh mana aktiva tetap yang dimiliki perusahaan yang
memiliki tingkat perputaran secara efektif dan berdampak pada keuangan.
𝒔𝒂𝒍𝒆𝒔
𝒇𝒊𝒙𝒆𝒅 𝒂𝒔𝒔𝒆𝒕𝒔 𝒕𝒖𝒓𝒏𝒐𝒗𝒆𝒓 =
(𝒇𝒊𝒙𝒆𝒅 𝒂𝒔𝒔𝒆𝒕 − 𝒏𝒆𝒕)

d. Total Assets Turnover (perputaran total asset)


Rasio ini melihat sejauh mana keseluruhan asset yang dimiliki perusahaan
terjadi perputaran secara efektif.
𝒔𝒂𝒍𝒆𝒔
𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒂𝒔𝒔𝒆𝒕𝒔 𝒕𝒖𝒓𝒏𝒐𝒗𝒆𝒓 =
𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒂𝒔𝒔𝒆𝒕

e. Long Term Asset Turnover (rasio perputaran asset jangka Panjang)


𝒔𝒂𝒍𝒆𝒔
𝒍𝒐𝒏𝒈 𝒕𝒆𝒓𝒎 𝒂𝒔𝒔𝒆𝒕 𝒕𝒖𝒓𝒏𝒐𝒗𝒆𝒓 =
𝒍𝒐𝒏𝒈 𝒕𝒆𝒓𝒎 𝒂𝒔𝒔𝒆𝒕𝒔

2.7.4 Rasio Profitabilitas


Adalah rasio yang mengukur efektivitas manajemen secara menyeluruh yang
ditujukan besar kecilnya tingkat keuntungan yang diperoleh dalam hubungannya
dengan penjualan maupun investasi. Semakin baik rasio profitabilitas, maka
semakin baik menggambarkan kemampuan tingginya keuntungan perusahaan yang
diperoleh.
Macam-macam rasio profitabilitas, yaitu :
a. Gross Profit Margin (margin laba kotor)
Lyn M. Fraser dan Aileen Ormiston berpendapat bahwa margin laba kotor yang
memperlihatkan hubungan antara penjualan dan beban pokok penjualan, mengukur
kemampuan sebuah perusahaan untuk mengendalikan biaya persediaan atau biaya
operasi baraang maupun untuk meneruskan kenaikan harga lewat penjualan kepada
pelanggan. Sedangkan menurut Joel G. Siegel dan Jae K. Shim mengatakan bahwa
persentase dari sisa penjualan setelah perusahaan membayar barangnya disebut juga
margin laba kotor.
𝒓𝒂𝒔𝒊𝒐 𝒈𝒓𝒐𝒔𝒔 𝒑𝒓𝒐𝒇𝒊𝒕 𝒎𝒂𝒓𝒈𝒊𝒏 = 𝒔𝒂𝒍𝒆𝒔 − 𝒄𝒐𝒔𝒕 𝒐𝒇 𝒈𝒐𝒐𝒅 𝒔𝒐𝒍𝒅 𝒔𝒂𝒍𝒆𝒔

b. Net Profit Margin (rasio pendapatan terhadap penjualan)


Joel G. Siegel dan Jae K. Shim mengatakan bahwa:
𝒎𝒂𝒓𝒈𝒊𝒏 𝒍𝒂𝒃𝒂 𝒃𝒆𝒓𝒔𝒊𝒉
𝒎𝒂𝒓𝒈𝒊𝒏 𝒍𝒂𝒃𝒂 𝒃𝒆𝒓𝒔𝒊𝒉 =
𝒑𝒆𝒏𝒋𝒖𝒂𝒍𝒂𝒏 𝒃𝒆𝒓𝒔𝒊𝒉

Hal ini menunjukkan kestabilan kesatuan untuk menghasilkan perolehan pada


tingkat penjualan khusus. Dengan memeriksa margin laba dan norma industri
perusahan pada tahun sebelumnya, kita dapat menilai efisiensi operasi dan strategi
penetapan harga serta status persaingan antar perusahaan.

7
𝒍𝒂𝒃𝒂 𝒌𝒐𝒕𝒐𝒓
𝒎𝒂𝒓𝒈𝒊𝒏 𝒍𝒂𝒃𝒂 𝒌𝒐𝒕𝒐𝒓 =
𝒍𝒂𝒃𝒂 𝒃𝒆𝒓𝒔𝒊𝒉

Margin laba yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan mendapat hasil yang baik
melebihi harga pokok penjualan.
c. Return on Investment (ROI) atau pengembalian investasi
Rasio ini bertujuan untuk melihat sejauh mana investasi yang telah ditanamkan
mampu memberikan pengembalian keuntungan sesuai yang diharapkan.
𝑬𝒂𝒓𝒏𝒊𝒏𝒈 𝑨𝒇𝒕𝒆𝒓 𝑻𝒐𝒙 (𝑬𝑨𝑻)
𝑹𝑶𝑰 =
𝑺𝒕𝒂𝒌𝒆𝒉𝒐𝒓𝒅𝒆𝒓′ 𝒔 𝒆𝒒𝒖𝒊𝒕𝒚

d. Return on equity (ROE)


Rasio ini mengkaji sejauh mana perusahaan menggunakan sumber daya yang
dimiliki untuk memberikan laba atas ekuitas.
𝑬𝒂𝒓𝒏𝒊𝒏𝒈 𝒂𝒇𝒕𝒆𝒓 𝒕𝒂𝒙
𝑹𝑶𝑬 =
𝒔𝒉𝒂𝒓𝒆𝒉𝒐𝒍𝒅𝒆𝒓𝒔′ 𝒆𝒒𝒖𝒊𝒕𝒚
2.7.5 Rasio Pertumbuhan
Adalah rasio yang mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan dalam
mempertahankan posisinya dalam industri dan perkembangan ekonomi secara
umum. Rasio ini umumnya dilihat dari berbagai segi yaitu sales (penjualan),
earning after tax (EAT), laba per lembar saham, dividen perlembar saham, dan
harga pasar perlembar saham.

2.7.6 Rasio Nilai Pasar


Merupakan rasio yang menggambarkan kondisi pasar. Rasio ini memberi
pemahaman bagi pihak manajemen perusahaan terhadap kondisi penerapan yang
akan dilaksanakan dan dampaknya di masa mendatang.
Macam-macam rasio pasar, yaitu:
a. Earning Per Share (EPS) atau pendapatan perlembar saham
Earning per share merupakan bentuk pemberian keuntungan yang diberikan
kepada pemegang saham dari setiap lembar saham yang dimiliki.
𝑬𝑨𝑻
𝑬𝑷𝑺 =
𝑱𝒔𝒃

b. Price Earning Ratio (PER) atau rasio harga laba


Rasio harga laba merupakan perbandingan antara harga pasar perlembar saham
dengan laba perlembar saham.
𝑴𝑷𝑺
𝑷𝑬𝑹 =
𝑬𝑷𝑺

8
c. Book Value Per Share (BVS) atau harga buku per saham
Merupakan rasio untuk membandingkan jumlah saham beredar dengan ekuitas
pemegang saham.
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒔𝒉𝒂𝒓𝒆𝒉𝒐𝒍𝒅𝒆𝒓𝒔′ 𝒆𝒒𝒖𝒊𝒕𝒚 − 𝒑𝒓𝒆𝒇𝒆𝒓𝒓𝒆𝒅 𝒔𝒕𝒐𝒄𝒌
𝑩𝑽𝑺 =
𝑪𝒐𝒎𝒎𝒐𝒏 𝒔𝒉𝒂𝒓𝒆𝒔 𝒐𝒖𝒕𝒔𝒕𝒂𝒏𝒅𝒊𝒏𝒈

d. Price Book Value (PBV)


Adalah rasio harga saham terhadap nilai buku perusahaan. PBV digunakan untuk
melihat seberapa besar kelipatan nilai saham perusahaan dengan nilai bukunya.
𝑴𝒂𝒓𝒌𝒆𝒕 𝒑𝒓𝒊𝒄𝒆 𝒑𝒆𝒓 𝒔𝒉𝒂𝒓𝒆
𝑷𝑩𝑽 =
𝑩𝒐𝒐𝒌 𝒗𝒂𝒍𝒖𝒆 𝒑𝒆𝒓 𝒔𝒉𝒂𝒓𝒆

e. Dividen Yield (hasil saham)

𝒅𝒊𝒗𝒊𝒅𝒆𝒏 𝒑𝒆𝒓 𝒔𝒂𝒉𝒂𝒎


𝒅𝒊𝒗𝒊𝒅𝒆𝒏 𝒚𝒊𝒆𝒍𝒅 =
𝒎𝒂𝒓𝒌𝒆𝒕 𝒑𝒓𝒊𝒄𝒆 𝒑𝒆𝒓 𝒔𝒂𝒉𝒂𝒎

Rasio ini menunjukkan seberapa besar keuntungan yang dibagikan perusahaan


kepada pemegang saham. Apabila suatu saham memiliki dividend yield (DY) yang
tinggi, biasanya harga saham akan naik pada saat pengumuman dividen. Para
investor jangka panjang sangat tertarik dengan dividend yield (DY) karena
mengharapkan return yang konsisten setiap tahunnya.
f. Dividen Payout Ratio (pembayaran dividen)
Adalah persentase pendapatan yang diberikan perusahaan kepada para pemilik
saham.

𝑫𝒊𝒗𝒊𝒅𝒆𝒏 𝒑𝒆𝒓 𝒔𝒉𝒂𝒓𝒆


𝒅𝒊𝒗𝒊𝒅𝒆𝒏 𝒑𝒂𝒚𝒐𝒖𝒕 𝒓𝒂𝒕𝒊𝒐 =
𝑬𝒂𝒓𝒏𝒊𝒏𝒈 𝒑𝒆𝒓 𝒔𝒉𝒂𝒓𝒆

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Analisis rasio merupakan suatu perhitungan yang digunakan dalam analisis
laporan keuangan untuk mengetahui kekuatan maupun kelemahan suatu perusahaan
dalam bidang keuangan. Dan dalam perhitungan analisis rasio keuangan dibagi
menjadi 6 macam, yaitu rasio likuiditas, rasio leverage, rasio aktivitas, rasio
profitabilitas, rasio pertumbuhan, dan rasio nilai pasar yang mana setiap
perhitungannya memiliki rumus yang berbeda-beda.

3.2 Saran
Dalam analisis perhitungan rasio keuangan diperlukan ketelitian serta
kecermatan dalam menghitung setiap aspek-aspek rasio keuangan. Karena hasil
analisis rasio keuangan tersebut akan digunakan dalam menentukan tingkat
perkembangan perusahaan untuk kepentingan evaluasi serta tingkat kekuatan
keuangan pesaing atau kompetitor. Serta mengetahui tingkat kesehatan keuangan
yang ada di dalam perusahaan.

10
DAFTAR PUSTAKA

Fahmi, I. (2016). Pengantar Manajemen Keuangan. Bandung : Alfabeta.


Farah Margaretha. (2004). Teori dan Aplikasi Manajemen Keuangan; Investasi dan
Sumber Dana Jangka Pendek (Dilengkapai Dengan Penyelesaian Kasus),
Grasindo, Jakarta.
Gitman, J Lawrence. (2000). Principle of Managerial Finance, Ninth Edition, RR
Donnelley & Sons Company.
Joel G. Siegel dan Jae K. Shim. (1999). Kamus Istilah Akuntansi, Elex Media
Komputindo, Jakarta.
Lyn M. Fraser dan Aileen Ormiston. (2008). Memahami Laporan Keuangan, Edisi
Ketujuh, Indeks, Jakarta.
Sofyan Syafri Harahap. (1998). Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, Cetakan
Pertama PT. Raja Grafindo Persada Jakarta.
Warsidi dan Bambang Agus Pramuka. (2000). Evaluasi Kegunaan Rasio Keuangan
dalam Memprediksi Perubahan Laba di Masa yang Akan Datang: Suatu Studi
Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di BEJ, Jurnal Akuntansi Manajemen
dan Ekonomi Vol. 2 No.1.

11

Anda mungkin juga menyukai