1. Kurva Lorenz
2. Rasio Gini
Pertama, ketimpangan peluang, yang tercermin pada nasib anak-anak dari keluarga
miskin, yang terpengaruh oleh tempat mereka dilahirkan atau pendidikan orang tua mereka.
Menurut Bank Dunia, awal yang tidak adil dapat menentukan kurangnya peluang bagi
mereka selanjutnya.
Kedua, ketimpangan pasar tenaga kerja, dimana pekerja dengan keterampilan tinggi
menerima gaji yang lebih besar, dan tenaga kerja lainnya hampir tidak memiliki peluang
untuk mengembangkan keterampilan mereka. Hal ini mengakibatkan mereka terperangkap
dalam pekerjaan informal dengan produktivitas rendah dan pemasukan yang kecil.
Ketiga, konsentrasi kekayaan, dimana kaum elit memiliki aset keuangan seperti
properti atau saham, yang ikut mendorong ketimpangan saat ini dan masa depan.
Keempat, ketimpangan dalam menghadapi goncangan. Hal ini terlihat saat terjadi
goncangan, dimana masyarakat miskin dan rentan akan lebih terkena dampak. Goncangan
akan menurunkan kemampuan mereka untuk memperoleh pemasukan dan melakukan
investasi kesehatan dan pendidikan
C. perkembangan Gini Ratio Indonesia
Dari tabel tersebut secara nasional selama periode 2010 – septermbet 2014 mengalami
kenaikan namun pada periode Maret 2015 – Maret 2018 telah terjadi perbaikan pemerataan di
indonesia itu artinya gini ratio nilainya menurun.
Berdasarkan daerah/pedesaan ,Gini Ratio pada Maret 2018 adalah sebesar 0,401
mengalami penurunan sebesar 0,003 dibanding September 2017 yang sebesar 0,404 dan
menurun sebesar 0,006 poin dari Maret 2017 yang sebsar 0,407. Untuk daerah pedesaan, gini
ratio pada Maret 2018,tercatat sebesar 0,324, naik 0,004 poin dibandingkan dengan kondisi
September 2017 dan maret 2017 yang sebesar 0,320.
D. Gini Ratio Menurut Provinsi pada Maret 2018