Etika berkaitan dengan cara bertindak dan cara menjalani kehidupan. Etika
berkaitan dengan pertanyaan yang mungkin paling monumental yang pernah di tanyakan
oleh manusia: bagaimana seharusnya kita hidup? Etika dalam hal ini, bersifat praktis,
berkaitan dengan bagaimana cara kita bertindak. Memilih, berperilaku, melakukan hal hal.
Para filsuf biasannya menekankan bahwa etika bersifat normative, yaitu hubungan dengan
alasan bagaimana seharusnya kita bertindak. Ilmu sosial seperti psikologi dan sosiologi
juga meneliti pengambilan keputusan dan tindakan manusia. Namun ilmu ilmu ini lebih
bersifat deskrftif ketimbang normative. Ilmu ilmu tersebut memberikan penjelasan
bagaimana dan mengapa manusia bertindak seperti yang mereka lakukuan: sebagai di
siplin normative, etika mencari penjelasan bagaimana dan mengapa manusia seharusnya
bertindak, alih alih bagimana mereka bertindak.
Setiap keputusan yang di buat oleh manajer bisnis tidak hanya melibatkan
keputusan pribadi, tetapi juga melibatkan pengambilan sebuah keputusan yang mewakili,
atas nama, sebuah organisasi yang berada di lingkungan sosial, hukum, dan politik
tertentu.dalam lingkungan bisnis, seseorang akan secara konstan di minta untuk membuat
keputusan yang memengaruhi baik integritas pribadi maupun tanggung jawab sosialnya.
Etika di gambarkan sebagai hal yang bersifat praktis dan normative, berkaitan
dengan tindakan, pilihan, keputusan, dan penalaran( REASONING) kita mengetahui
bagaimana seharusnya bertindak. Dalam kerangka ini, kita akan mendeskripsikan etika
sebagian dari alasan peraktis ( practical reason), penalaran mengenai apa yang seharusnya
kita lakukan dan membedakannya dari alasan teoritis(theoretical reason). Yaitu penalaran
mengenai apa yang seharusnya kita percayai pandangan buku ini terhadap pengambilan
keputusan yang etis secara tepat masuk kedalam pengertian etika sebagai bagian dari
alasan peraktis tersebut.
Alasan teoritis adalah pencarian kebenaran, yang merupakan standar paling tinggi
terhadap apa yang kita percayai. Berdasarkan teradisi ini, ilmu pengetahuan adalah
penentu kebenaran. Ilmu pengetahuan menyediakan metode dan perisedur dalam
menentukan apa yang benar. Dengan demikian, metode ilmiah dapat menjadi jawaban bagi
pertanyaan mendasar dari alasan teoritis: apa yang seharusnya kita percayai? Karnanya
timbul pertanyaan, apakah ada metodelogi atau prosedur yang dapat di bandingkan untuk
menetukan apa yang seharusnya kita lakukan dan bagimana seharusnya kita bertindak?hal
ini merupakan permulaan yang sangat membantu dalam mengembangkan pengambilan
keputusan yang bertanggung jawab, masuk akal, dan etis.
D. Pergeseran nilai
Etika atau yang juga biasa di sebut sebagai ilmu pengetahuan moral, selalu di
definisikan dalam banyak cara ilmu pengetahuan tentang nilai nilai, ilmu pengetahuan
tentang tidakan uang benar, ilmu pengetahuan tentang kewajiban, penyelidikan umum
mengenai apa yang baik, dalam semua bentuknya. Persoalan etika telah menjadi anggenda
menajemen bahkan definisi yang awalnya berfokus sempit hanya pada norma mengenai
apa yang baik dan buruk telah berefolusi menjadi perhatian yang luas pada nilai nilai dan
budaya perusahaan.
Strategi bisnis yang di implementasikan setelah kebakaran oleh salah satu mantan
eksekutif, cesar aguilar, yang menghabiskan akhir pecan yang tidak menyenangkan dengan
pakaian basah sebagai bagian dari pelatihan wajib militer. Mulai memberi imbalan bagi
perusahaan dan masyarakat. Maldenmills menyediakan pakaian hangat di musim dingan
bagi oara tentara di afganistan dan irak.
Warisan
Tujuan dari seorang penjabat etika, tujuannya tidak hanya untuk memastikan
bahwa beroperasi sesuai dengan aturan hukum tetapi juga membawa nilai nilai pribadi
yang kuat kedalam keseharian di dalam tempat kerja.