Sebagai media untuk memindahkan dana, aset keuangan dapat mengalihkan dana dari pihak
yang kelebihan dana kepada pihak yang membutuhkan dana. Misalnya ada seorang
pengusaha membutuhkan tambahan modal untuk memperbesar usahanya. Untuk itu, dia bisa
menerbitkan aset keuangan (misalnya dalam bentuk saham, ataupun obligasi), dan dijual
kepada pemilik dana dan selanjutnya dana tersebut bisa untuk membiayai perluasan usaha.
Sebagai media untuk membagi risiko (risk sharing), aset keuangan mampu membagikan
risiko arus kas dari aset fisik yang tak terhindarkan. Bagi seorang pengusaha, risiko
ketidakpastian pendapatan usahanya adalah sesuatu yang pasti ada (tak terhindarkan).
Apabila usahanya dibiayai dengan menjual saham kepada beberapa pihak, maka risiko
ketidakpastian tersebut tidak akan ditanggung sendiri, melainkan ditanggung oleh banyak
pihak yang memegang saham tersebut.
Penerapan prinsip GCG / tata kelola perusahaan yang baik dapat meningkatkan kinerja
perusahaan dan nilai ekonomi jangka panjang bagi para investor dan pemangku kepentingan
(stakeholder).
Contoh dari penerapan GCG adalah sistem pengendalian dan pengawasan intern, mekanisme
pelaporan atas dugaan penyimpangan, tata kelola teknologi informasi, pedoman perilaku
etika, dsb.
1. Transparency / Transparansi
Transparansi adalah keterbukaan informasi yang cukup, akurat, dan tepat waktu kepada para
pemangku kepentingan (stakeholder).
2.Accountability / Akuntabilitas
3. Responsibility / Pertanggungjawaban
4. Independency / Kemandirian
5. Fairness / Kewajaran
Kewajaran adalah keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak pemangku kepentingan
(stakeholder) yang timbul berdasar perjanjian dan peraturan undang - undang.
Contoh dari fairness adalah perlakuan yang setara kepada publik, otoritas pasar modal,
komunitas pasar modal, dan pemangku kepentingan. Karyawan juga diperhatikan dengan
baik hak serta kewajibannya secara adil dan wajar
GCG ini sendiri merupakan salah satu cara yang diterapkan oleh suatu perusahaan atau
lembaga keuangan untuk mencapai kinerja atau hasil yang optimal dan berguna juga untuk
menjadi standart apakah kerjasama antara semua struktur kerja dalam perusahaan atau sebuah
lembaga keuangan sudah berjalan dengan baik atau belum. Karena hal ini sangat dibutuhkan
untuk mencapai tujuan suatu perusahaan atau suatu lembaga keuangan untuk mencapai
keuntungan atau hasil optimal sesuai dengan yang diinginkan oleh perusahaan atau lembaga
keuangan tersebut.
Refrensi: