MAKALAH
DISUSUN OLEH :
PRODI S1 MANAJEMEN
2019
ii
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puja puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang sudah melimpahkan
berkah dan karuniaNya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah ini
dengan tepat waktu.
Adapun penulisan ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Bisnis internasional. Tim
Penulis mengucapkan banyak terima kasih terhadap semua pihak yang turut membantu dalam
penyelesaian makalah ini.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih kurang dari kesempurnaan. Maka, dengan
kerendahan hati tim penulis mohon para pembaca berkenan untuk memberi saran dan kritik
konstruktif. Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Tim kelompok 4
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN..........................................................................................................1
BAB 2 PEMBAHASAN.............................................................................................................2
BAB 3 PENUTUP......................................................................................................................6
3.1 Kesimpulan...........................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................7
1
BAB I
PENDAHULUAN
Boeing didirikan oleh William Edward Boeing, seorang yang awalnya adalah
pebisnis dan penebang kayu yang sukses. Bersama rekannya George Conrad Westervelt
pada tahun 1916, dia mendirikan perusahaan pabrik pesawat terbang yang saat itu bernama
Pacific Aero Products.
Dua divisi utama dari Boeing adalah Boeing Integrated Defense Systems (IDS),
bertanggung jawab untuk produk militer dan angkasa, dan Boeing Commercial Airplanes
(BCA), bertanggung jawab untuk pesawat sipil.
BAB II
PEMBAHASAN
Boeing didirikan oleh William Edward Boeing, seorang yang awalnya adalah
pebisnis dan penebang kayu yang sukses. Bersama rekannya George Conrad Westervelt
pada tahun 1916, dia mendirikan perusahaan pabrik pesawat terbang yang saat itu
bernama Pacific Aero Products.
Dua divisi utama dari Boeing adalah Boeing Integrated Defense Systems (IDS),
bertanggung jawab untuk produk militer dan angkasa, dan Boeing Commercial
Airplanes (BCA), bertanggung jawab untuk pesawat sipil.
Sekarang ini, perusahaan global diakui sebagai bagian lokal dari komunitas,
wilayah, dan negara dimana perusahaan tersebut melakukan bisnis. Dan bagi Boeing
untuk tetap survive dan berjaya, Boeing juga harus menjadi perusahaan global.
Pasar global merupakan keadaan yang tidak dapat dielakkan lagi. Jadi, ini
merupakan persaingan global. Apabila perusahaan terus menciptakan nilai dan peluang,
termasuk pekerjaan untuk orang – orang Boeing, kita perlu menjadi global. Tidak cukup
panjang untuk tiba dengan barang dan jasa yang hebat yang diharapkan dapat
menciptakan penjualan besar. Boeing harus menjadi bagian dari komunitas dimana
perusahaan melakukan bisnis.
Boeing secara aktif mengejar strategi untuk globalisasi dan penciptaan nilai global
melalui kemitraan baru, joint ventures, merger, dan akuisis, hubungan suplier dan
perluasan dalam kancah internasional.
Saat ini 5.300 atau kira – kira 3 persen dari 174.000 karyawan Boeing dan anak
3
pembelian bagi pembelian utama Boeing oleh konsumen non-USA, sebagian dipenuhi
sebagai bagian dari pencarian mitra dan supplier yang memiliki kualitas tinggi dan
berbiaya rendah, yang dapat memberikan nilai tambah bagi Boeing untuk semakin
meningkatkan kompetitivitas secara keseluruhan.
Program Kepemimpinan Global Boeing juga membantu eksekutif perusahaan
untuk mengembangkan dan memperluas mindset global mereka. Kursus 27 hari yang
diambil oleh manajer dilakukan untuk mempelajari suplier, konsumen, pesaing Boieng
di sekitar mereka. Tujuan utamanya adalah untuk mensensitifkan eksekutif tersebut
dengan sejarah, politik, budaya, dan tradisi wilayah spesifik mereka. Dengan latar
belakang ini, partisipan mempelajari praktek bisnis, dinamika kompetitif, dan peluang
pasar dalam area terseubut dan melaporkannya kembali pada Dewan Eksekutif
perusahaan.
Bagian lain dari strategi globalisasi adalah mempercepat penyampaian
pengetahuan global yang mendalam dengan kepemimpinan Boeing. Manajer dan
staffnya secara reguler menulis artikel dan analisis mengenai situasi politik dan
ekonomi dunia. Hal tersebut kemudian diteruskan kepada anggota – anggota Dewan
Eksekutif Boeing, memberukan informasi yang akurat dan wawasan mengenai prospek
bisnis dunia serta perubahan politik yang dapat mempengaruhi unit bisnis dan pasar
Boeing.
Pada akhirnya, globalisasi juga berkaitan dengan manusia – Orang – orang
Boeing – semakin melesat. Dari sudut pandang sumber daya manusia, globalisasi
meningkatkan kumpulan sumber – sumber daya yang bertalenta. Dan, hal ini juga
memberikan kita pandangan yang berbeda pada dunia – dunia yang dipenuhi dengan
pelanggan, teknologi, dan peluang produksi yang perlu kita perlukan untuk membangun
nilai dan tinggal dengan sejahtera. Ketika Boeing lebih efektif secara global,
perusahaan akan menjadi lebih berpengetahuan, lebih fleksibel, dan lebih terbuka
terhadap gagasan – gagasan – dan akhirnya lebih berhasil sebagai sebuah bisnis.
Mentransformasikan Boeing dari perusahaan yang menjual keberhasilan secara
internasional menjadi perusahaan global yang mapan tidak terjadi hanya dalam waktu
semalam. Hal ini diperlukan bertahun – tahun sebelum Boeing mencapai kedalaman
dan lokalisasi global yang diperlukan untuk mempertahankan persaingan jangka
panjang. Bagaimanapun, dengan dukungan yang kuat dari dewan direktur Boeing,
pimpinan dan pemimpin unit bisnis, Boeing akan dapat mencapai barisan depan dengan
strategi untuk mengembangkan mindset global dan kehadiran global.
5
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dalam dunia pasar internasional, strategi harus disiapkan untuk dapat masuk dan dalam
sebuah negara yang disasar. Perbedaan budaya, kultur, dsb mengharuskan sebuah perusahaan
menyiapkan strategi khusus terlebih strategi masuk, dan strategi untuk dapat menembak pasar
yang disasar. Strategi Boeing Company dengan membentuk Ekskutif Khusus disetiap negara,
bekerja dengan unit bisnis untuk mengidentifikasi suplier, kemitraan, dan peluang joint-
ventures, dan memperhatikan regulasi dan masalah pemerintahan yang dapat mempengaruhi
Boeing. Mereka juga memberikan saran dan bantuan kampanye pemasaran.
7
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Boeing
https://underground-paper.blogspot.com/2013/04/case-study-global-strategy-perusahaan.html