Anda di halaman 1dari 10

i

MAKALAH

Studi Kasus Boeing Company

DISUSUN OLEH :

Moh Riswanto (5130017051)

Siti Alfia (5130017058)

PRODI S1 MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA

2019
ii

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puja puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang sudah melimpahkan
berkah dan karuniaNya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah ini
dengan tepat waktu.

Adapun penulisan ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Bisnis internasional. Tim
Penulis mengucapkan banyak terima kasih terhadap semua pihak yang turut membantu dalam
penyelesaian makalah ini.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih kurang dari kesempurnaan. Maka, dengan
kerendahan hati tim penulis mohon para pembaca berkenan untuk memberi saran dan kritik
konstruktif. Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Surabaya, 08 Desember 2019

Tim kelompok 4
iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................ii

DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii

BAB 1 PENDAHULUAN..........................................................................................................1

1.1 Latar Belakang........................................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................1

BAB 2 PEMBAHASAN.............................................................................................................2

2.1 Sejarah Boeing.........................................................................................................2


2.2 Strategi Global Perusahaan Boeing ……………………………………………….2

BAB 3 PENUTUP......................................................................................................................6

3.1 Kesimpulan...........................................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................7
1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 latar belakang

Boeing Company adalah sebuah perusahaan pembuat pesawat dan aeroangkasa,


bermarkas di Chicago, Illinois, dengan fasilitas produksi terbesarnya di Everett,
Washington, dekat Seattle, Washington Dia juga merupakan kontraktor pertahanan, dan
sebuah komponen dari Dow Jones Industrial Average.

Boeing didirikan oleh William Edward Boeing, seorang yang awalnya adalah
pebisnis dan penebang kayu yang sukses. Bersama rekannya George Conrad Westervelt
pada tahun 1916, dia mendirikan perusahaan pabrik pesawat terbang yang saat itu bernama
Pacific Aero Products.

Dua divisi utama dari Boeing adalah Boeing Integrated Defense Systems (IDS),
bertanggung jawab untuk produk militer dan angkasa, dan Boeing Commercial Airplanes
(BCA), bertanggung jawab untuk pesawat sipil.

1.2 Rumusan masalah


1. Bagaimana sejarah Boeing Company?
2. Strategi global Boeing Company
2

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Profil Boeing Company


Boeing Company adalah sebuah perusahaan pembuat pesawat dan aeroangkasa,
bermarkas di Chicago, Illinois, dengan fasilitas produksi terbesarnya di Everett,
Washington, dekat Seattle, Washington Dia juga merupakan kontraktor pertahanan, dan
sebuah komponen dari Dow Jones Industrial Average.

Boeing didirikan oleh William Edward Boeing, seorang yang awalnya adalah
pebisnis dan penebang kayu yang sukses. Bersama rekannya George Conrad Westervelt
pada tahun 1916, dia mendirikan perusahaan pabrik pesawat terbang yang saat itu
bernama Pacific Aero Products.

Dua divisi utama dari Boeing adalah Boeing Integrated Defense Systems (IDS),
bertanggung jawab untuk produk militer dan angkasa, dan Boeing Commercial
Airplanes (BCA), bertanggung jawab untuk pesawat sipil.

2.2 Strategi global Boeing Company

Sekarang ini, perusahaan global diakui sebagai bagian lokal dari komunitas,
wilayah, dan negara dimana perusahaan tersebut melakukan bisnis. Dan bagi Boeing
untuk tetap survive dan berjaya, Boeing juga harus menjadi perusahaan global.

Pasar global merupakan keadaan yang tidak dapat dielakkan lagi. Jadi, ini
merupakan persaingan global. Apabila perusahaan terus menciptakan nilai dan peluang,
termasuk pekerjaan untuk orang – orang Boeing, kita perlu menjadi global. Tidak cukup
panjang untuk tiba dengan barang dan jasa yang hebat yang diharapkan dapat
menciptakan penjualan besar. Boeing harus menjadi bagian dari komunitas dimana
perusahaan melakukan bisnis.

Boeing secara aktif mengejar strategi untuk globalisasi dan penciptaan nilai global
melalui kemitraan baru, joint ventures, merger, dan akuisis, hubungan suplier dan
perluasan dalam kancah internasional.

Saat ini 5.300 atau kira – kira 3 persen dari 174.000 karyawan Boeing dan anak
3

perusahaannya berbasis di luar Amerika Serikat. Mereka tersebar di seluruh 61 negara


dan teritorial, termasuk 3000 orang di Australia dan ratusan lebih di Inggris, Jerman
dan Rusia, dan lai – lain.
Kunci untuk mencapai hal ini adalah perluasan strategi global yang pada bulan
Januari 2001 dibentuk oleh organisasi Hubungan Internasional Boeing yang dipimpin
oleh Pickering. Pada saat itu dikatakan bahwa “Kita jelas – jelas memahami bahwa kita
perlu membawa fokus yang lebih besar untuk kehadiran global”. Satu tahun
sebelumnya, ditetapkan tahap dorongan global ketika diperkenalkan majalah Aviation,
Week & Space Technology. Boeing berada di ambang pintu menuju sangat global, dunia
yang mobile, dan implikasi bagi penerbangan itu sangat besar”.
Salah satu dari kepercayaan utama Hubungan Internasional adalah membentuk
negara baru atau eksekutif regional dan tim strategi negara. Di masa lalu, tidak ada
eksekutif negara yang dipekerjakan secara penuh waktu. Kantor “luar negeri” terutama
hanya merupakan operasi bisnis individual yang difokuskan pada satu aktivitas seperti
penjualan atau usaha dengan seseorang seperti eksekutif negara.
Hal ini, bagaimanapun, berubah dengan sangat cepat. Lima eksekutif negara
(country executives) telah direkrut di tahun sebelumnya, jauh lebih terencana. Staff
HRD secara agresif mengidentifikasi kandidat yang memenuhi kualifikasi, orang –
orang yang kaliber dan memiliki pengetahuan tentang budaya dan bahasa lokal, untuk
mengepalai jaringan pada 25 negara atau kantor regional di tahun
2005.
Eksekutif baru tersebut akan bekerja dengan unit bisnis untuk mengidentifikasi
suplier, kemitraan, dan peluang joint-ventures, dan memperhatikan regulasi dan
masalah pemerintahan yang dapat mempengaruhi Boeing. Mereka juga memberikan
saran dan bantuan kampanye pemasaran. Tetapi untuk penjualan, harus dilakukan oleh
orang – orang yang mendesain dan membuat produk.
Pemimpin country executives juga akan meningkatkan visibilitas Boeing dan
memperluas komitmennya untuk negara – negara yang mereka layani. Mereka secara
aktif mengkomunikasikan bahwa komitmen pada audiens di negara tersebut – industri,
media, pemerintahan, akademia, dan stakeholders lainnya – dan membentuk hubungan
yang kuat dengannya. Mereka juga membantu menyampaikan pesan Boeing secara
jelas lintas budaya, untuk melakukan bisnis dengan cara yang sensitif dan efektif.
Ketika Boeing memproduksi secara global, maka Boeing juga mendapatkan
sumber secara global. Walaupun beberapa persyaratan yang ditentukan seperti kondisi
4

pembelian bagi pembelian utama Boeing oleh konsumen non-USA, sebagian dipenuhi
sebagai bagian dari pencarian mitra dan supplier yang memiliki kualitas tinggi dan
berbiaya rendah, yang dapat memberikan nilai tambah bagi Boeing untuk semakin
meningkatkan kompetitivitas secara keseluruhan.
Program Kepemimpinan Global Boeing juga membantu eksekutif perusahaan
untuk mengembangkan dan memperluas mindset global mereka. Kursus 27 hari yang
diambil oleh manajer dilakukan untuk mempelajari suplier, konsumen, pesaing Boieng
di sekitar mereka. Tujuan utamanya adalah untuk mensensitifkan eksekutif tersebut
dengan sejarah, politik, budaya, dan tradisi wilayah spesifik mereka. Dengan latar
belakang ini, partisipan mempelajari praktek bisnis, dinamika kompetitif, dan peluang
pasar dalam area terseubut dan melaporkannya kembali pada Dewan Eksekutif
perusahaan.
Bagian lain dari strategi globalisasi adalah mempercepat penyampaian
pengetahuan global yang mendalam dengan kepemimpinan Boeing. Manajer dan
staffnya secara reguler menulis artikel dan analisis mengenai situasi politik dan
ekonomi dunia. Hal tersebut kemudian diteruskan kepada anggota – anggota Dewan
Eksekutif Boeing, memberukan informasi yang akurat dan wawasan mengenai prospek
bisnis dunia serta perubahan politik yang dapat mempengaruhi unit bisnis dan pasar
Boeing.
Pada akhirnya, globalisasi juga berkaitan dengan manusia – Orang – orang
Boeing – semakin melesat. Dari sudut pandang sumber daya manusia, globalisasi
meningkatkan kumpulan sumber – sumber daya yang bertalenta. Dan, hal ini juga
memberikan kita pandangan yang berbeda pada dunia – dunia yang dipenuhi dengan
pelanggan, teknologi, dan peluang produksi yang perlu kita perlukan untuk membangun
nilai dan tinggal dengan sejahtera. Ketika Boeing lebih efektif secara global,
perusahaan akan menjadi lebih berpengetahuan, lebih fleksibel, dan lebih terbuka
terhadap gagasan – gagasan – dan akhirnya lebih berhasil sebagai sebuah bisnis.
Mentransformasikan Boeing dari perusahaan yang menjual keberhasilan secara
internasional menjadi perusahaan global yang mapan tidak terjadi hanya dalam waktu
semalam. Hal ini diperlukan bertahun – tahun sebelum Boeing mencapai kedalaman
dan lokalisasi global yang diperlukan untuk mempertahankan persaingan jangka
panjang. Bagaimanapun, dengan dukungan yang kuat dari dewan direktur Boeing,
pimpinan dan pemimpin unit bisnis, Boeing akan dapat mencapai barisan depan dengan
strategi untuk mengembangkan mindset global dan kehadiran global.
5

Ketika Boeing memasuki abad ke-21, langkah perubahan – perubahan


worldwide – terakselerasi. Perusahaan menjadi semakin global, menghubungkan
dirinya sendiri secara elektronik dengan suplier dan pelanggan di seluruh dunia.
Visi Boeing adalah untuk menciptakan akses instan pada informasi oleh setiap
orang dalam perusahaan dari manapun di seluruh dunia. Visi ini akan direalisasikan
sepenuhnya ketika tim virtual, tersebar di seluruh dunia, bekerja bersama, seperti
mereka pada satu ruang yang sama. Untuk alasan ini, Boeing berkomitmen untuk
mengembangkan dan menggunakan layanan “e” secara cepat. “Enabling technology”
yang akan membantu mengubah cara orang bekerja di Boeing termasuk Internet, yang
mana akan melanjutkan memainkan peran penting dengan mengijinkan perusahaan
mengembangkan model bisnis baru. Pimpinan, pelanggan, dan suplier di seluruh dunia
dapat terhubung satu sama lain dan Boeing melalui Web dengan investasi minimum.
6

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Dalam dunia pasar internasional, strategi harus disiapkan untuk dapat masuk dan dalam
sebuah negara yang disasar. Perbedaan budaya, kultur, dsb mengharuskan sebuah perusahaan
menyiapkan strategi khusus terlebih strategi masuk, dan strategi untuk dapat menembak pasar
yang disasar. Strategi Boeing Company dengan membentuk Ekskutif Khusus disetiap negara,
bekerja dengan unit bisnis untuk mengidentifikasi suplier, kemitraan, dan peluang joint-
ventures, dan memperhatikan regulasi dan masalah pemerintahan yang dapat mempengaruhi
Boeing. Mereka juga memberikan saran dan bantuan kampanye pemasaran.
7

DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Boeing

https://underground-paper.blogspot.com/2013/04/case-study-global-strategy-perusahaan.html

Anda mungkin juga menyukai