Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

AKUNTANSI BIAYA

PERUBAHAN PARADIGMA MANAJEMEN DAN DAMPAKNYA TERHADAP


AKUNTANSI BIAYA

Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Akuntansi Biaya

Dosen Pembimbing : Suci Nasehati Sunanigsih, M.Acc

PENYUSUN :

KELOMPOK 1

1. Safira Ayulianti ( 1810103094 )


2. Veronica Novelia P ( 1810103098 )
3. Tsabita Amandari ( 1810103103 )
4. Mikhael Larenzo S ( 1810103109 )
5. Izzudin Fauzan Munif ( 1810103075 )
6. Nully Huda Imam H ( 1810103111 )

FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
UNIVERSITAS TIDAR
TAHUN 2019

i
KATA PENGANTAR

Assalamulaikum wr. wb.

Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyanyang. Puji
syukur kami panjatkan kepada Allah swt yang telah memberikan kami kesehatan
jasmani dan rohani sehingga kami dapat mengerjakan tugas ini dengan baik. Sholawat
serta salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita nabi agung Muhammad saw.
Yang kita nanti – nantikan syafaatnya di yaumul qiyamah nanti amin. Pada makalah ini
kami membahas tentang “PERUBAHAN PARADIGMA MANAJEMEN DAN
DAMPAKNYA TERHADAP AKUNTANSI BIAYA”.

Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman tentang bagaimana


saja paradigma manajemen terhadap akuntansi biaya sekaligus untuk memenuhi tugas
sebagai mahasiswa melakukan presentasi. Kami mengucapkan terima kasih kepada
dosen pembimbing mata kuliah Akuntansi Biaya Ibu Suci Nasehati Sunanungsih,
M.Acc yang telah memberikan tugas ini kepada kami agar kami lebih memahami materi
yang disampaikan.

Kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi pihak yang bersangkutan.
Meski kami sadar jika masih banyak hal yang perlu dikoreksi dari makalah ini. Mohon
maaf apabila terdapat hal yang tidak berkenan atau makalah ini kurang sempurna.
Karena kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Demikian makalah ini kami buat
semoga bermanfaat.

Wassalamu’alaikum wr. wb.

Magelang, 1 September2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .........................................................................................................i

KATA PENGANTAR ......................................................................................................ii

DAFTAR ISI ...................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................1
C. Tujuan.........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Perubahan Paradigma Manajemen Lama..................................................2
B. Perubahan Paradigma Manajemen Baru....................................................2
C. Dampak Perubahan Manajemen terhadap Informasi Akuntansi Biaya.....3
D. Manajemen sebagai pelanggan akuntansi..................................................4
E. Kepuasan Pelanggan adalah Nomor Satu..................................................5
F. Flexible Manufacturing System (FMS).....................................................7
G. Total Quality Manajemen (TQM).............................................................7
H. Analisis Rantai Nilai (Value Chain Analysis) ..........................................7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan….............................................................................................9
B. Saran….......................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penulisan makalah ini adalah untuk memaparkan materi tentang
perubahan paradigma manajemen dan dampaknya terhadap akuntansi biaya yang
menjadi materi dalam mata kuliah akuntansi biaya. Adapun latar belakang
pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen
pembimbing mata kuliah Akuntansi Biaya yakni Ibu Suci Nasehari Sunaningsih,
M.Acc. makalah ini juga sebagai rujukan presentasi pada mata kuliah tersebut.
Tulisan makalah atau karya ilmiah ini lebih menitikberatkan pada
bagaimana saja perubahan paradigma manajemen lama dan perubahan
paradigma manajemen baru serta dampaknya dari perubahan paradigma tersebut
terhadap akuntansi biaya. Adapun dijelaskan tentang peperti apa akuntansi biaya
serta bagaimana peran akuntansi biaya didalamnya.
Penulisan makalah akuntansi biaya ini kami jabarkan berdasarkan
sumber-sumber yang dapat dipercaya.
B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah makalah ini adalah sebagai berikut.


1. Bagaimana pengertian, peran serta tujuan Akuntansi biaya?
2. Mengapa perubahan paradigma manajemen memberikan dampak terhadap
akuntansi biaya?
3. Bagaimana perbedaan paradigma manajemen lama dan paradigma
manajemen baru?
4. Bagaimana perubahan paradigma manajemen terhadap akuntansi biaya?

C. Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.


1. Untuk mengetahui pengertian, peran serta tujuan akuntansi biaya..
2. Untuk mengetahui alasan bagaimana perubahan paradigma manajemen itu
dapat berdampak bagi akuntansi biaya.
3. Untuk mengetahui perbedaan dari paradigma manajemen lama dan
paradigma manajemen baru.
4. Untuk mengetahui paradigma manajemen terhadap akuntansi biaya.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Perubahan Paradigma Manajemen Lama

Dalam aktivitas pemasaran, konsep produksi digunakan sebagai konsep


untuk bersaing. Konsep produksi ini mengasumsikan bahwa pelanggan
menyukai produk-produk yang tersedia secara luas dengan harga murah. Dalam
paradigma lama, manajemen memfokuskan orientasinya pada produksi, dimana
manajemen hanya berkosentrasi pada pencapaian efisiensi produksi tinggi (high
production efficiency) dan didistribusikan secara luas.
Dengan konsep ini, manajemen berusaha untuk menghasilkan produk
pada kapasitas penuh sehingga tidak ada kapasitas yang menganggur. Dengan
produksi tinggi ini efisiensi produksi akan tercapai karena biaya tetap akan
tersebar pada banyak produk. Disamping itu, karena produk yang dihasilkan
secara besar-besaran, maka produk tersebut akan didistribusikan secara luas di
pasar. Konsep ini juga mengasumsikan bahwa produk yang dihasilkan bersifat
standar dan teknologi yang digunakan rendah dan banyak menggunakan tenaga
kerja (padat karya).
Dengan teknologi yang tidak memadai tersebut, pengerjaan satu macam
Produk jelas akan lebih mudah dan murah dibandingkan dengan menghasilkan
banyak ragam produk. Dengan hanya, memproduksi satu macam produk
perusahaan dapat melakukan produksi masa, promosi masa dan distribusi masa.
Dengan strategi ini, biaya murah akan tercapai melalui biaya produksi murah,
biaya promosi murah, dan biaya distribusi murah karena semuanya dilakukan
secara besar-besaran.
B. Perubahan Paradigma Manajemen Baru

Perubahan kunci dalam bisnis adalah meningkatnya harapan pelanggan


(customer expectation) terhadap fungsionalitas dan kualitas produk. Akibatnya
siklus hidup produk (product life cycle) menjadi lebih pendek, sehingga
perusahaan berusaha untuk menambah model baru dan produk baru secepat
mungkin. Oleh karena itu, meningkatkan intensitas persaingan secara
keseluruhan. Dengan tingginyan persaingan global, mau tidak mau manajer
perusahaan harus merubah paradigma manajemen untuk bersaing karena
paradigma manajemen lama sudah tidak memadai lagi untuk dijadikan alat
persaingan.
Dalam era globalisasi dimana banyak produk dari berbagai negara masuk
ke dalam negara lain, maka perusahaan harus merubah dari fokus produksi ke
fokus pelanggan, Karenanya, fokus pelanggan merupakan perubahan mendasar
dalam paradigma manajemen baru. Dalam hal ini, konsep pemasaran digunakan
sebagai konsep untuk bersaing. Konsep pemasaran menetapkan bahwa kunci

2
utama untuk mencapai tujuan perusahaan adalah harus lebih unggul dari pesaing.
Konsep ini juga mengasumsikan bahwa terjadi persaingan sangat tajam karena
penawaran produk (supply) lebih besar dari permintaan (demand). Sebagaimana
diketahui bahwa customer banyak keinginannya seperti kualitas bagus, banyak
ragam produk, dan juga harga yang bersaing. Karenanya, untuk bisa menjadi
market leader, manajemen perusahaan harus mampu memadukan beberapa
keunggulan sebagai daya saing seperti kualitas tinggi, harga murah, pelayanan
cepat, inovatif, dan banyak ragam produk yang dihasilkan. Dalam konsep ini
menghasilkan berbagai macam produk dengan biaya bersaing adalah
memungkinkan karena memadainya teknologi. Sebagai contoh; umumnya
perusahaan menjalankan operasinya banyak menggunakan mesin, robot atau
sistem komputer yang disebut padat modal (capital intensive).
Perbedaan Perubahan Paradigma Manajemen Lama dan Baru

Tabel 1.1 Paradigma Manajemen Lama dan Paradigma Manajemen Baru


PARADIGMA MANAJEMEN PRADIGMA MANAJEMEN BARU
LAMA

Fokus pada Produksi Fokus pada Pelanggan


Asumsi: Asumsi:
1. Tidak ada persaingan 1. Persaingan tajam
2. Teknologi tidak 2. Teknologi memadai/padat
memadai/padat karya Modal

Economic of scales Economic of scales


1. Produksi masa 1. Kualitas bagus
2. Promosi masa 2. Layanan cepat
3. Distribusi masa 3. inovatif
Produk Standart Produk Beragam
Harga Murah Harga Murah
(Sebagai Daya Saing) (Sebagai Daya Saing)

C. Dampak Perubahan Manajemen terhadap Informasi Akuntansi Biaya


Dalam persaingan global, pelanggan perusahaan menuntut banyak hal
kepada manajemen,seperti kualitas yang bagus, pelayanan yang cepat, inovatif,
dan harga yang murah. Untuk memenuhi tuntutan tersebut, manajemen harus
melakukan perubahan dalam pengelolaan perusahaan termasuk perubahan
akuntansi biaya dari sistem biaya tradisonal ke akuntansi biaya kotemporer.
Karena informasi akuntansi biaya tradisional tidak memadai untuk memenuhi
tuntutan manajemen dalam meraih keunggulan kompetitif perusahaan.
Misalnya, informasi akuntansi biaya harus mampu mengakomodasi
perubahan dari satu macam produk yang standar ke banyak ragam produk, dan
dari padat karya ke padat modal serta mampu menghitung biaya sepanjang rantai

3
nilai atau menghitung biaya aktivitas bernilai tambah dan aktivitas yang tidak
bernilai tambah dalam rangka mendukung perbaikan berkelanjutan.
Beberapa perubahan dalam manajemen yang memiliki dampak pada informasi
akuntansi biaya adalah
sebagai berikut :
1. Perubahan dari satu macam produk standar (single standardized prduct) ke
banyak ragam produk (multiproduct).
Penghitungan biaya untuk satu macam produk lebih relatif lebih mudah
dibandingkan dengan banyak ragam produk. untuk menghitung harga pokok
satu macam produk dapat secara langsung membagi total biaya produk
dengan jumlah unit yang dihasilkan. Untuk produk yang dihasilkan beragam
perlu mengalokasikan total biaya produk ke masing-masing jenis produk
terlebih dahulu, baru selanjutnya membagi total biaya untuk masing-masing
jenis produk dengan jumlah unit yang dihasilkan oleh setiap jenis produk.
2. Perubahan dari padat karya ke padat modal.
Perubahan ini akan berdampak pada perubahan komposisi biaya
produksi. Pada perusahaan padat karya, Biaya Bahan Baku dan Biaya
Tenaga K
erja Langsung memiliki komposisi biaya yang signifikan sedangkan Biaya
Overhead memiliki komposisi tidak signifikan. Sebaliknya, pada perusahaan
padat modal, Biaya Overhead memiliki komposisi yang lebih besar
dibandingkan dengan Biaya Tenaga Kerja Langsung sehingga Biaya Tenaga
Kerja Langsung dapat digabungkan ke dalam Biaya Overhead. Untuk itu,
biaya produksi berubah menjadi tiga unsur, yaitu Biaya Bahan Baku, Biaya
Tenaga Kerja Langsung dan Biaya Overhead Pabrik.
3. Perbaikan berkelanjutan.
Untuk membantu manajemen dalam melakukan perbaikan berkelanjutan,
peranan akuntansi biaya sangat penting. Akuntansi biaya harus mampu
menyajikan informasi biaya bernilai tambah (value added cost) dan biaya
tidak bernilai tambah (non value added cost). Hal ini dapat dilakukan dengan
mengidentifikasi aktivitas-aktivitas yang bernilai tambah dan aktivitas yang
tidak bernilai tambah. Aktivitas yang tidak bernilai tambah harus menjadi
target untuk dihilangkan melalui perbaikan berkelanjutan. Perbaikan36
berkelanjutan oleh pesaing membuat pencarian tiada akhir untuk mencapai
kinerja perusahaan yang tinggi.
D. Manajemen sebagai pelanggan akuntansi
Dalam persaingan global, pelanggan perusahaan menuntut banyak hal
kepada manajemen, seperti kualitas yang bagus , pelayanan yang cepat inovatif
dan harga yang murah. Untuk memenuhi tuntutan tersebut, manajemen baru
harus melakukan perubahan dalam pengelolaan perusahaan. Oleh karena itu
manajemen yang sukses adalah manajemen yang mampu memuaskan
pelanggannya.

4
Manajemen adalah satu pelanggan akuntansi. Akibat tekanan
pelanggannya manajemen juga menuntut banyak hal kepada akuntan.
Manajemen tidak menuntut infoemasi akuntansi yang akurat dan tepat waktu.
Tetapi juga informasi akuntansi yang tepat waktu.,tetapi juga informasi
akuntansi yang dapat digunakan untuk menciptakan daya saing perusahaan.
Manajemen menuntut akuntan agar dapat menyajikan banyak informasi bernilai
dan berguna dalam pengambilan keputusan. Oleh karena itu, akuntan yang
sukses adalah mereka yang mampu memuaskan kebutuhan manajemen dalam
menciptakan daya saing.
E. Kepuasan Pelanggan adalah Nomor Satu
Kesuksesan perusahaan tergantung pada kepuasan pelanggan terhadap peroduk
dan pelayanan yang diberikan oleh perusahaan. Oleh karena itu, dalam tema manajemen
baru, pelanggan merupakan inti dari kesuksesan perusahaan. Jika pelanggan puas
dengan produk dan pelayanan yang diberikan oleh perusahaan, keuntungan perusahaan
akan datang dengan sendirinya. Kepuasan pelanggan daapt dicapai melalui hal-hal
sebagai berikut :
1. Faktor Utama Kesuksesan
Faktor utama kesuksesan adalah faktor yang secara langsung
memengaruhi kepuasan pelanggan, seperti biaya, mutu waktu, serta inovasi
produk dan jasa. Perusahaan harus mampu menghasilkan produk degan
biaya rendah, waktu pemesanan yang pendek, kualitas bagus, dan inovatif.
Biaya, waktu, dan kualitas adalah tiga sejoli yang seiring sejalan. Jika
perusahaan mampu menghasilkan produk dengan kualitas tinggi tanpa cacat
waktu pemesanan akan lebih pendek dan biaya yang diperlukan menjadi
lebih rendah karena tidak ada waktu dan biaya yang habis untuk
memperbaiki produk cacat. Oleh karena itu, perusahaan harus melakukan
perbaikan kinerja secara terus menerus terhadap semua faktor utama
kesuksesan tersebut.
A. Biaya
Pelanggan selalu menuntut perusahaan untuk menjual produk
atau jasanya dengan harga yang murah. Untuk memenuhi tuntutan
pelanggan perusahaan harus mampu menurunkan biaya produk atau jasa
yang dihasilkannya. Penurunan biaya produk atau jasa dapat dicapai jika
perusahaan beroperasi secara efisien. Efisiensi aktivitas operasional
dapat dicapai melalui penghilangan aktivitas yang tidak bernilai tambah.
Ole karena itu, perusahaan perlu mengidentifikasi aktivitas yang tidak
bernilai tambah dan mencari upaya yang efektif untuk menghilangkan
aktivitas tidak bernilai tambah tersebut
B. Kualitas
Pelanggan selalu menuntut kualitas produk yang tinggi kepada
perusahaan. Untuk memenuhi tuntutan ini, perusahaan harus melakukan
perbaikan kualitas secara terus menerus dan menghindari produk cacat.

5
Perbaikan kualitas tidak hanya meningkatkan kualitas produk, tetapi juga
akan menurunkan biaya terutama biaya yang berkaitan denan perbaikan
produk cacat. Tanpa adanya produk cacat tidak ada biaya perbaikan
produk cacat. Perbaikan kualitas juga akan meningkatkan produktivitas
karena waktu yang biasanya digunakan untuk memperbaiki produk cacat
dapat digunakan untuk meningkatkan volume produksi.
Produk cacat adalah produk yang tidak memenuhi spesifikasi
yang ditetapkan. Perusahaan yang sukses adalah perusahaan perusahaan
yang mampu menghasilkan produk dengan cacat nol (zero defect). Cacat
nol berartis emua produk yang dihasilkan memenuhi spesifikasi yang
ditetapkan. Definisi cacat nol akan bergantung pada model kualitas yang
digunakan. Terdapat dua model kualitas yang dapat dipilih perusahaan
yaitu acceptable quality level (AQL) / model dan rebust quality model
AQL model mendfinisikan cacat nol dengan menggunakan batas
toleransi. Misalnya, jika terjadi penyimpangan 5% diatas atau dibawah
nilai target (spesifikasi), produk dianggap tidak memiliki cacat. Rebust
quality model mendefinisikan cacat nol jika produk tersebut tidak
menyimpang sama sekali dari nilai target spesifikasi. Setiap terjadi
penyimpangan dari nilai target produk dianggap cacat dan menimbulkan
biaya. Untuk kualitas dan efisiensi yang tinggi, rebust quality model lebih
baik dibandingkan dengan AQL model karena setiap karyawan akan
tertantang untuk menghasilkan produk sesuai dengan nilai target.
C. Waktu
Waktu mencakup bebrapa aspek, seperti waktu untuk
mengembangkan dan memasarkan produk baru, kecepatan menanggapi
(responsity), pengaduan pelanggan, dan ketepatanwaktu pengiriman
produk sesuai dengan yang dijanjikan. Perusahaan dituntut untuk dapat
menyelesaikan aktifitas terlebih cepat dan dapat memenuhi jadwal yang
dijanjikan dalam rangka memuaskan pelanggan. Oleh karena itu,
perusahaan yang sukses adalah perusahaan yang mampu menghilangkan
waktu yang tidak memberikan nilai tambah (noncontributing time)
kepada pelanggan secara terus menerus. Penguranagn waktu tidak hanya
mempercepat respons kepada pelanggan tetapi juga akan berdampak
terhadap pengurangan biaya karena sumber daya yang dipakai semakin
rendah.
D. Fokus Internal dan Eksternal
Manajemen beroperasi dalam lingkungan internal dan eksternal.
Pemberdayaan karyawan yang tidak optimal dapat membuat karyawan
tidak memberikan perlawanan secara baik dapat berdampak terhadap
ketidakpuasan pelanggan. Perusahaan tidak dapat berfokus pada
lingkungan internal saja .kerjasama yang baik dengan pemasok , misalnya
dapat mengefisienkan aktivitas pembelian. Ketidakpatuhan perusahan

6
dalam pembayaran pajak mengakibatkan perusahaan dapat dikenakan
sanksi denda yang seharusnya dapat dihindari. Denda pajak merupakan
pemborosan sehingga tidak bernilai tambah. Pembuangan limbah
berbahaya yang dapat merusak lingkungan mengakibatkan perusahaan
harus membayar ganti rugi yang sangat besar kepada masyarakat dan juga
dapat menimbulkan kemungkinan adanya perubahan izin usaha. Oleh
karena itu perusahaan yang sukses adalah perusahaan yang mampu
mengelola lingkungan internal dan eksternal secara efektif dan efisien.

E. Perbaikan Berkelanjutan
Untuk memuaskan pelanggan ,perusahaan harus melakukan perbaikan
berkelanjutan. Merupakan upaya pencarian tiada akhir untuk mencapai
kinerja perusahaan yang tinggi. Perbaikan berkelanjutan dapat ditetapkan
di semua aspek disepanjang rantai nilai, misalnya untuk peningkatan
kualitas produk dan pengurangan waktu, biaya dan aktivitas.
F. Flexible Manufacturing System (FMS)
FMS merupakan proses produksi komputerisasi (computer-controlled
production processes) yang meliputi desain dengan komputerisasi
(computeraided
design), produksi dengan komputerisasi (computer-aided
manufacturing), dan mesin atau robot yang dapat diprogram (programable
machine tools).Beberapa dampak FMS sebagai berikut:
Pengurangan waktu set-up atau pengalihan produksi
Efisiensi memproduksi beragam produk dalam jumlah kecil
Siklus umur produk semakin pendek
Pergeseran dari produksi masa dengan produk standar ke produksi jumlah
kecil dan beragam
Perbaikan kualitas dan kehandalan produk.
Lama produksi semakin pendek yang berdampak pada penurunan tingkat
persediaan dan biaya.

G. Total Quality Manajemen (TQM)


TQM merupakan suatu proses perbaikan berkelanjutan (continuous
improvement) untuk meraih kepuasan pelanggan sepenuhnya (full customer
satisfaction). Sasaran TQM adalah menghilangkan semua pemborosan
dengan meminimalisir (zerodefect) produk cacat yang tidak sesuai dengan
spesifikasi yang ditetapkan.
H. Analisis Rantai Nilai (Value Chain Analysis)
Pendekatan manajemen baru adalah pada proses. Karena pendekatannya
pada proses, maka perlu diidentifikasi dan dianalisis rantai nilai yang ada
dalam proses tersebut. Rantai nilai (value chain) adalah tahap-tahap fungsi
bisnis yang memberikan nilai tambah kepada produk atau jasa. Akuntansi

7
biaya harus mampu menyajikan informasi biaya untuk masing-masing fungsi
tersebut. Fungsi-fungsi bisnis tersebut adalah:
a. Penelitian dan Pengembangan (Litbang)
Penelitian dan pengembangan merupakan fungsi bisnis yang menghasilkan
ide-ide pengembangan produk, jasa, dan proses baru.
b. Rancang Produk/Jasa
Rancangan produk/jasa merupakan fungsi bisnis yang membuat
perencanaan dan rekayasa produk/jasa secara rinci.
c. Produksi
Produksi merupakan fungsi bisnis yang berhubungan dengan
menghasilkan barang/jasa.
d. Pemasaran
Pemasaran merupakan fungsi bisnis yang berhubungan pemasaran barang
produk/jasa ke pelanggan.
e. Distribusi
Merupakan fungsi bisnis yang berhubungan dengan mekanisme penyaluran
produk/jasa ke pelanggan.
f. Layanan Pelanggan
Merupakan fungsi bisnis yang berhubungan dengan keluhan-keluhan pelanggan.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Perubahan paradigma manajemen menuntut perubahan informasi
akuntansi biaya, karena sistem dalam informasi akuntansi biaya tradisional tidak
memadai untuk memenuhi tuntutan manajemen dalam meraih keunggulan
kompetitif persaingan. Sistem akuntansi biaya harus mampu mengakomodir
perubahan dari satu macam produk yang standar ke banyak ragam produk yang
inovatif dan dari padat karya ke padat modal serta mampu menghitung biaya
disepanjang rantai nilai atau menghitung biaya aktivitas bernilai tambah dan
aktivitas yang tak bernilai tambah dalam rangka mendukung perbaikan
berkelanjutan.
Paradigma manajemen lama berfokus pada produksi,harga murah,
economic of scale dan satu macam produk yang standar, sedangkan paradigma
manajemen baru berfokus pada pelanggan dan multidimensi untuk daya saing
seperti harga murah, mutu tinggi dan pelayanan baik motivasi dan banyak ragam
produk (economi of scale)

B. Saran
Saran yang kami berikan berdasarkan ulasan makalah ini adalah agar
pembaca dapat memahami serta mengetahui maksud penyampaian dapat
memahami mengenai perubahan paradigma manajemen dan dampaknya
mengenai akuntansi biaya.
Sebaiknya agar dampak yang ditimbulkan akibat perubahan paradigma
manajemen terhadap akuntansi biaya dapat menjadi pembelajaran akuntansi
biaya.
C. Penutup
Demikian yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang menjadi
pokok bahasan dalaam makalah kali ini. Tentunya kami sadar dalam makalah ini
masih banyak kekurangan dan kelemahan, kami berharap semoga pembaca
dapat memberikan kritik dan sarannya guna membangun dan memperbaiki isi
dari makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca.

9
BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

10

Anda mungkin juga menyukai