Anda di halaman 1dari 8

MANFAAT ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGAWASAN

Anggaran sebagai alat manajemen untuk keperluan perencanaan dan pengawasan mengalami
perkembangan dari waktu ke waktu. Perkembangan ini diukur dari segi manfaat yang ingin diperoleh
dari penggunaan sistem itu di dalam pelaksanaannya. Semakin banyak dan rumit manfaat yang dituju,
semakin banyak persyaratan yang dituntut di dalam persiapan dan penyusunannya. Demikian pula
sebaliknya.

Persyaratan yang dimaksud meliputi:

(1) Jenis dan mutu data yang dapat disediakan.

(2) Sistem akuntansi keuangan dan akuntansi biaya yang digunakan (ekstra atau intra komtabel).

(3) Sikap manajemen di dalam menanggapi adanya pengubahan biaya dan harga-harga

(4) Tingkat kewenangan yang diberikan pimpinan pada bawahannya (sentra lisasi atau desentralisasi
wewenang) untuk mengubah anggaran.

Oleh karena itu manajemen perlu menentukan terlebih dahulu pilihan sasar an dan manfaat apa yang
ingin diperolehnya dari penggunaan anggaran sebagai alat manajemen.

Anggaran sebagai alat penaksir: dari segi manfaat yang dapat diperoleh ini merupakan perkembangan
yang paling awal dari anggaran sebagai alat peren canaan. Aspek anggaran sebagai alat pengendali
sedikit sekali dapat diperoleh dari tahap ini. Sekali anggaran disusun dan disyahkan pada awal tahun
umumnya tidak lagi dilakukan pengubahan-pengubahan. Bilamana terjadi pengubahan dalam kon disi,
maka realisasi seakan-akan berjalan terpisah dari anggarannya. Dengan demikian anggaran disusun
hanya sebagai formalitas.

Anggaran dengan manfaat yang minimal itu ternyata cukup banyak dijumpai dalam praktek karena
alasan-alasan berikut ini:

(1) Keadaan data yang minimal dan kurang akurat menyebabkan sulitnya & lakukan proyeksi secara
tepat.

(2) Tingginya kadar ketidakpastian yang dihadapi perusahaanDengan demikian anggaran hanya
berfungsi sebagai alat penentu arah. (Alat perencanaan)

Anggaran sebagai plafon dan sekaligus alat pengatur coorisasi: Tahapan ini sudah setingkat lebih maju.
Bilamana sistem akuntansi biaya yang dipakai benif ekstra komtabel, maka anggarannya bersifat statis.
Akuntansi keuangan menci apa yang sebenarnya terjadi dan melaporkannya. Frekuensi pelaporan
realisa tidak perlu terlalu sering dilakukan. Bahkan pelaporan yang lengkap sekali dalam setahun pun
dapat dianggap cukup. Meskipun monitoring terhadap pengeluaran anggaran harus dilakukan terus
menerus yang gunanya untuk mengetahui sampai seberapa jauh dana, yang disediakan telah digunakan.
Dengan demikian fungsi anggaran sebagai alat pengendali dirasakan lebih menonjol dibandingkan
dengan aspek perencanaannya. Anggaran sebagai plafon biaya lebih dikaitkan dengan jumlah biaya
keseluruhannya dan bukan pada masing-masing jenis biaya, oleh karma itu dimungkinkan adanya
pengalihan pos-pos biaya selama plafon biaya keseluruhannya belum terlampaui. Tahapan ini terutama
dipakai mengingat

(1) Data cukup tersedia sehingga memungkinkan dilakukannya estimasi dengan cukup akurat. (2)
Manajemen tidak menghendaki diubahnya anggaran yang telah disyahkan.

Pada tahapan berikutnya anggaran boleh diubah, asal pengubahan itu punya dasar alasan tertentu yang
dapat diterima. Harus ada cara tertentu yang diterima yang menjelaskan bagaimana biaya/anggaran
dapat diubah dalam hubungannya dengan pengubahan tingkat penjualan atau tingkat produksi.
Pengubahan tingkat biaya terutama terjadi pada jenis biaya yang bersifat variabel. Otorita dari pejabat
yang mempunyai wewenang untuk menyetujui adanya pengubahan diatur secara tersendiri.

Anggaran sebagai alat penilai efisiensi: Tahapan ini merupakan tingkat perkembangan yang paling akhir.
Baik fungsi perencanaan maupun fungsi pengendalian keduanya sama menonjolnya. Dari segi
perencanaan angka standar berfungsi sebagai malúplier yang akurat. Karena itu anggaran dengan
mudah dapat disesuaikan dengan tingkat kegiatan yang sebenarnya tanpa perlu khawatir bahwa
pengubahannya akan bersifat berlebihan ataupun terlalu minim. Dari segi pengendalian jumlah
anggaran yang didasarkan atas angka standar yang benar juga berfungsi sebagai alat penilai efisiensi,
karena angka standar yang dipakai memang efektif dan feasible. Sehingga realisasi biaya yang melebihi
atau kurang dari jumlah uang dianggarkan dianggap merupakan pemborosan penghematan yang
sebenarnya. Dengan demikian selisih biaya (analisa variance) benar-benar dapat dinilai sebagai
penyimpangan dari yang seharusnya

Anggaran pada tahap perkembangan yang terakhir ini membutuhkan syaratan yang paling lengkap,
antara lain:

(1) Sudah tersedianya perhitungan standar untuk semua jenis biaya yang bersifat variabel

(2) Perlunya frekuensi pelaporan rugilaba yang lebih sering, sehingga penyimpangan yang terjadi dapat
segera diketahul akibamya terhadap keuntungan, dan dicegah terulangnya kembali bila tidak diinginkan.

2. PEMILIHAN MANFAAT ANGGARAN YANG COCOK BAGI SUATU PERUSAHAAN

Dengan adanya tiga tingkat perkembangan manfaat anggaran yang berbeda, perlu dilakukan pemilihan
manfaat anggaran yang mana yang cocok bagi suatu perusahaan Pemilihan manfaat yang cocok ini harus
mempertimbangkan ciri-ciri industri dan persaingan yang dihadapi perusahaan serta pengaruh ciri-ciri
tersebut terhadap sifat anggarannya. Ciri-ciri yang dimaksud antara lain:

(1) Sifat persaingan yang dihadapi. Persaingan yang hebat menuntut sifat anggaran yang lebih luwes
(fleksibel) dibanding dengan perusahaan yang menghadapi persaingan yang tidak terlalu ketat
(2) Sifat penjualan produk perusahaan. Perusahaan yang menjual sebagian besar hasil produksinya
untuk pemesan-pemesan tertentu akan mempunyai pelu ang untuk mengubah anggarannya yang
berbeda dengan perusahaan yang berprodukai untuk pasar semata-mata. Bagi perusahaan yang sangat
tergan tung pada pemesan akan menentukan rencana penjualannya pada jenis pesanan yang diterima,
sehingga pada akhir sesuatu tahun perusaha perlu memperoleh kepastian tentang jenis produk yang
dipesan untuk tahun anggaran berkumya. Sedangkan bagi perusahaan yang berproduksi untuk pasar
akan dapat melakukan analisa tentang jenis barang yang banyak diminta pasar dari data penjualan yang
lalu.

(3) Sifat proses produksinya, untuk perusahaan yang berproduksi selama 24 jam sehari terus menerus
selama setahun, seperti pada perusahaan tekstil perusahaan semen, perusahaan bosol, perusahaan kaca
dan sebagainya, akan sangat sulit untuk mengubah rencana produksinya dalam jangka waktu pen dek.
Sehingga rencana penjualan yang digunakan sebagai dasar penyusunan rencana produksi betul-betul
harus disusun secara cermat dengan pengl bahan yang sekecil mungkin. Sebaliknya untuk perusahaan
yang proses produksinya bersifat intermittent, akan lebih mudah untuk menyesuaikan kegiatan
produksinya dengan adanya pengubahan pada rencana penjualannya

(4) Tingkat pemanfaatan kapasitas yang ada. Perusahaan yang sudah meng gunakan kapasitas produksi
yang dimilikinya secara penah mempunyai tingkat peluang yang berbeda untuk mengubah anggarannya
dibanding per sahaan yang belum berproduksi secara penuh.

Ciri-ciri industri serta persaingan di atas akan sangat berpengaruh terhadap

(1) Pemilihan segmen pasar dan jenis pembeli yang menjadi sasaran pemasara hasil produksi

(2) Kebijaksanaan tentang mutu produk, harga serta pelayanan pada pembeli.

(3) Pilihan kebijaksanaan product-mix.

(4) Pemeliharaan kondisi mesin sehingga selalu siap berproduksi sepanjang (5) Program-program
penelitian dan pengembangan yang diperlukan untuk memelihara kemampuan bersaing

Kondisi-kondisi serta batasan-batasan di atas pada gilirannya akan ber pengaruh terhadap anggaran
sebagai suatu sistem, khususnya yang bersangkutan dengan ini atau materi anggaran mekanisme cara
penyusunannya, penyediaan dana yang diperlukan, serta fleksibilitas yang dimiliki oleh anggaran ini
sebagai alat manajemen Beberapa contoh yang dipetik dari beberapa pengalaman beberapa perusahaan
dapat dijelaskan sebagai berikut:

3. ILUSTRASI CARA PEMILIHAN MANFAAT ANGGARAN

Contoh 1: Perusahaan Tegel "Diamond" (produsen tegel berbagai jenis)


Di bawah ini akan diberikan ilustrasi bagaimana perusahaan dengan ber bagai kondisi yang dihadapinya
akhirnya memilih manfaat anggaran yang dianggapoya tepat Faktor relevan yang perlu dipertimbangkan
adalah:

(1) Perusahaan ini menghasilkan beberapa jenis tegel dengan warna abu-abu. tegel berwarna dan tegel
teraso, dengan ukuran 20 x 20 cm; 30 x 30 cm dan 40 x 40 cm.

(2) Produksinya 50% atas dasar pesanan dan 50% untuk pasar (dalam bentuk persediaan siap dijual).

(3) Memiliki data pemakaian standar untuk bahan baku dan bahan penolong bagi masing-masing jenis
tegel yang dibuat.

(4) Harga jual tertentu untuk setiap jenis produk dengan kemungkinan pem berian potongan karena
perbedaan jumlah pembelian ataupun cara pemba yaran.

(5) Tingkat penjualan terpengaruh oleh musim (panas-penghujan) dari termin anggaran proyek-proyek
Pemerintah.

(6) Jumlah modal kerja yang terbatas.

(7) Persaingan cukup kuat, terutama karena perbedaan mutu produksi dan kece patan pelayanan.

(8) Sistem akuntansi masih sangat sederhana, mencatat data apa adanya.

Pilihan manfaat anggaran: anggaran sebagai plafon biaya dan alat pengatur otorisasi dengan prosedur
anggaran fleksibel/continous.

Anggaran ini disusun dengan mekanisme sebagai berikut:

(1) Ditentukan sasaran penjualan untuk setahun Neraca garis besar saja.

(2) Anggaran tahunan diperinci dalam anggaran bulanan.

(3) Dipilih prosedur anggaran kontiunes yang direvisi setiap bulan untuk disesuaikan dengan pesanan
yang masuk dan minat pembeli yang dimonitor dari waktu ke waktu.

(4) Anggaran penjualan yang disusun oleh bagian penjualan diserahkan kepada bagian produksi untuk
dihitung biaya-biayanya.

(5) Ditentukan plafon biaya untuk setiap bulan sesuai dengan rencana produksinya.

Contoh 2: Perusahaan Bumper Mega Steel, (produsen bumper mobil)


Faktor relevan yang perlu dipertimbangkan:

(1) Penjualan 100% berdasarkan pesanan yang datang dari beberapa perusahaan karoseri langganannya.
Setiap bulan disusun rencana penjualan berdasarkan pesanan yang masuk.

(2) Penjualan dilakukan secara kredit dengan jangka waktu satu bulan.

(3) Bahan baku lempengan besi dibeli dari luar kota, sehingga pembelian harus dilakukan secara cermat
agar kelancaran proses produksi tidak terganggu. Pembelian bahan secara kredit untuk jangka tiga
bulan.

(4) Mengingat jumlah mesin (mesin press dan mesin roil) masing-masing hanya sebuah, maka bagian
maintenance harus selalu menjaga agar mesin dalam kondisi baik dan siap dipergunakan.

(5) Salah satu faktor penentu untuk hasil produksi adalah untuk verchrome yang belum mampu
dikerjakan sendiri. Oleh karena itu pemilihan perusahaan verchrome yang diserahi tugas ini harus
dilakukan secara cermat dan diawasi dari waktu ke waktu.

(6) Sistem akuntansinya bersifat ekstra konstabel, sudah menggunakan kode rekening dan sudah ada
pengelompokan biaya.

(7) Besarnya persediaan komponen-komponen bumper ditentukan untuk jangka kebutuhan satu bulan.

(8) Penentuan harga jual didasarkan atas metode cost-plus.

Manfaat anggaran yang dipilih: anggaran sebagai plafon biaya yang sifatnya fixed dan alat pengukur
otorisasi uang keluar.

Dengan ciri-ciri anggaran sebagai berikut:

(1) Bagian pemasaran memberikan informasi tentang order penjualan yang masuk setiap bulan kepada
bagian produksi.

(2) Bagian produksi menyusun anggaran secara fisik.

(3) Anggaran secara fisik diserahkan pada bagian akuntansi dan keuangan untuk dihitung biaya-biayanya
dan keuntungan yang dapat diharapkan. (4) Anggaran ini kemudian diserahkan pada pimpinan untuk
disyahkan.

Contoh 3: Perusahaan Kopi Bubuk Loji Rejo (produsen kopi bubuk).. Faktor relevan yang perlu
dipertimbangkan:

(1) Pembelian biji kopi berasal dari luar daerah yang hanya tersedia pada saat saat panen kopi. Karena
itu persediaan kopi biji harus memadai agar proses produksi tidak terganggu.
(2) Harga jual ditentukan atas dasar metode cost-plus, dalam hal ini perusahaan lebih mengutamakan
ongkos hasil produksinya, dan tidak terlalu tergantung pada harga jual produk pesaing.

(3) Cara penjualan dilakukan sebagian tunai, sebagian lagi kredit, tergantung pada besar kecilnya
pembelian serta langganan bukan langganan. Harga penjualan sama untuk setiap agen untuk menjaga
terjadinya perang harga antaragen. Berproduksi untuk pasar.

(4) Saluran distribusi yang digunakan:

Manfaat Anggaran sebagai Alat Perencanaan dan Pengawasan

Untuk luar kota produsen-agen- pengecer - konsumen.

Untuk dalam kota: produsen-pengecer - konsumen.

(5) Strategi pemasaran menekankan pada mutu kopi yang baik, harga wajar, pelayanan yang cepat.

(6) Melakukan promosi penjualan secara teratur, lewat iklan bioskop dan surat kabar, kalender, stiker,
spanduk, pemberian macam-macam hadiah.

(7) Untuk menjamin kontinyuitas produksi serta mutu produksi perusahaanmenjaga persediaan biji kopi
dalam jumlah yang memadai.

(8) Perusahaan menjual kopi dengan berbagai merek untuk membedakan mutu masing-masing. Setiap
merek mempunyai komposisi kopi yang berbeda sesuai mutu yang telah ditentukan sebelumnya.

Manfaat anggaran yang dipilih: anggaran hanya sebagai alat penaksir besarnya penghasilan, biaya dan
keuntungan.

Anggaran yang disusun mempunyai ciri:

Anggaran tahunan yang diperinci ke dalam kegiatan triwulanan dan bulanan untuk triwulan yang
berjalan.

Anggaran ini merupakan anggaran fixed, yang tidak akan diubah selama setahun.

Penyimpangan-penyimpangan hanya akan dianalisa pada akhir tahun dengan membandingkan antara
data akuntansi dengan data anggaran.

Contoh 4: Perusahaan Botol Gelas Indonesia (produsen botol dari gelas untuk berbagai perusahaan lain)

Faktor relevan yang dihadapi perusahaan:


Menghasilkan botol berbagai ukuran, warna botol dan bentuk botol, khususnya untuk industri makanan
dan minuman (seperti minuman ringan, bier, kecap dan sirup), industri farmasi, industri kosmetika dan
industri festisida. Dengan demikian pembeli botol ini adalah pembeli industri.

Sifat penjualan dan produksinya hampir seluruhnya dari kontrak pembelian/pesanan jangka panjang
dengan persyaratan-persyaratan yang telah disepakati sebelumnya.

Menghadapi persaingan yang bersifat oligopolistie, yaitu adanya beberapa perusahaan botol gelas besar
yang dominan, di samping beberapa pengusaha lain yang relatif kecil. Perusahaan-perusahaan besar
saling mengamati kebijaksanaan yang diambil perusahaan pesaingnya secara ketat. Hal itu
mengakibatkan tidak mudahnya mengubah kebijaksanaan tertentu tanpa menimbulkan reaksi yang
sepadan dari perusahaan yang menjadi pesa ingnya.

Rencana produksi yang didominir oleh pemesan-pemesan botol dalam jumlah besar dengan persyaratan
teknis yang ketat, di samping adanya pembeli-pembeli kecil dengan persyaratan yang lemak. Hal itu
berakibat perlunya menjaga mutu hasil produksi secara terus menerus untuk dapat memelihara
hubungan baik dengan segmen pasar yang dominan.

Kegiatan produksi yang dijalankan setahun penuh 24 jam sehari. Hal itu menghendaki perencanaan
produksi secara cermat tanpa pengubahan pengubahan secara mendadak.

Kapasitas produksi dan kemampuan pembelanjaan yang terbatas dan diha dapkan pada permintaan
pasar yang terus berkembang, di samping semakin meningkatnya kapasitas produksi yang dimiliki
pesaing, hal itu menuntut perusahaan untuk dapat memanfaatkan kapasitas produksinya yang ada
sebaik mungkin.

Telah dimilikinya beberapa angka standar dalam penentuan harga pokok produksi masing-masing jenis
botol, dan angka standar ini masih akan dikembangkan lebih lanjut.

Telah dilaksanakannya sistem akuntansi keuangan secara mapan dan baik, meskipun masih bersifat
ekstra komtabel. Sudah dimulai proses komputerisasi untuk menyusun laporan rugi/laba dan neraca
secara bulanan.

Telah melaksanakan sistem anggaran sebagai alat pengatur otorisasi dan plafon biaya selama beberapa
tahun.

Perusahaan sedang dalam proses untuk:

Menyempurnakan sistem akuntansi keuangan yang betul-betul mencerminkan responsibility accounting


(akuntansi pertanggung jawab) yang bersifat intra komtabel.

Sedang menyusun sistem akuntansi biaya, sehingga mampu menghitung harga pokok produksi masing-
masing jenis botol secara tepat.

Sedang menyusun pedoman cara penganggaran yang lebih baik dan disesuaikan dengan struktur
organisasinya yang baru saja dirombak.
Lebih menyempurnakan lagi perhitungan biaya standar untuk berbagai ilmu biaya.

Manfaat anggaran yang dipilih: Anggaran sebagai alat penilaian efisiensi. Dengan ciri-ciri anggaran
sebagai berikut:

Anggaran disusun untuk jangka satu tahun, dibagi dalam triwulanan dan bulanan untuk triwulanan
berjalan.

Dimungkinkan untuk mengubah anggaran bilamana perhitungan standar memang diubah,

Dilakukan koordinasi yang sangat erat, bilamana perlu dilakukan kontak harian, antara departemen
pemasaran dengan departemen produksi untuk me mungkinkan pemanfaatan kapasitas yang ada
semaksimal mungkin sesuai dengan tuntutan para pemesan botol dengan kerugian-kerugian teknis se
kecil mungkin.

Dilakukannya evaluasi pelaksanaan anggaran secara bulanan dengan cara membandingkannya dengan
laporan akuntansi yang juga disusun secara bulanan.

Dengan berbagai ilustrasi di atas, dapat kita amati bahwa:

Anggaran tidak selalu mengambil jangka waktu tahunan, hal itu tergantung pada derajat ketidakpastian
yang dihadapi perusahaan.

Manfaat yang maksimal yang dapat diperoleh dari anggaran sebagai alat manajemen ternyata
membutuhkan persyaratan yang berat yang tidak selalu dapat dipenuhi oleh setiap perusahaan.
Perusahaan dengan jumlah dan mutu informasi yang kurang memadai harus cukup puas dengan
anggaran sebagai alat penaksir saja.

Pemilihan prosedur anggaran fixed ataupun continues ternyata tidak hanya dipengaruhi oleh ketepatan
informasi yang dapat diperoleh, tetapi juga oleh cara-cara penjualan yang dipergunakan.

Dengan berbagai contoh tentang pemilihan manfaat permasalahannya menjadi jelas bagi kita bahwa
sebelum perusahaan mulai menyusun dan menggunakan sistem anggaran sebagai alat manajemen
untuk kepentingan perencanaan dan pengawasan, maka perusahaan harus melakukan pemikiran secara
sungguh-sungguh berdasarkan fakta yang ada manfaat anggaran yang mana yang paling cocok untuk
dipilih dan dipakai sebagai dasar tindakan selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai