Oleh : AJENG SETYA A (242217017) YUSANTI ERVINA (242217013) YOSI NUR SUSILAWATI (242217014) Anggaran sebagai alat manajemen untuk keperluan perencanaan dan pengawasan mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Perkembangan ini diukur dari segi manfaat yang ingin diperoleh dari penggunaan sistem itu di dalam pelaksanaanya.
Semakin banyak dan rumit manfaat yang
dituju, semakin banyak persyaratan yang dituntut dalam persiapan dan penysunannya. Demikian pula sebaliknya. Persyaratan yang Dituntut dalam persiapan dan penyusunan anggaran 1) Jenis data dan mutu data yang dapat disediakan. 2) Sistem akuntansi keuangan dan akuntansi biaya yang digunakan (ekstra atau intra komtabel). 3) Sikap manajemen dalam menanggapi adanya pengubahan biaya dan harga-harga. 4) Tingkat kewenangan yang diberikan pimpinan pada bawahannya (Sentralisasi atau desentralisasi wewenang) untuk mengubah anggaran. Ekstra komtabel Buku barang ekstra komtabel mecakup barang berupa aset tetap yang tidak memenuhi kriteria kapitalisasi. Intra komtabel Buku barang intra komtabel mencakup barang berupa aset tetap yang memenuhi kriteria kapitalisasi.
Sentralisasi wewenang adalah Penyerahan kekuasaan dan
wewenang pemerintahan sepenuhnya kepada pemerintah pusat. Desentralisasi wewenang adalah Penyerahan wewenang dari pusat kepada daerah untuk mengatur pemerintahannya sendiri. Tahap-Tahap Perkembangan Anggaran Tahap perkembangan anggaran dipandang dari segi manfaat yang diperoleh.
Berikut ini adalah tahap perkembangan beserta
ciri-cirinya. Tahap perkembangan Ciri Ciri Anggaran dari segi manfaat yang Akuntansi ingin diperoleh 1. Anggaran sebagai “alat Ekstra Anggaran bersifat statis (anggaran penaksir” komtabel fixed). Tidak ada rekening selisih biaya. Analisa penyimpangan biaya dilakukan diluar sistem akuntansi.
2. Anggaran sebagai Ekstra Anggaran bersifat statis (fixed).
“plafon” dan sekaligus komtabel Diberi peluang kemungkinan “alat pengatur otorisasi” pengalihan pos biaya. pengeluaran dana/kas Perlu alat monitor untuk mengetahui pengeluaran dana yang sudah terjadi. Analisa penyimpanan biaya dilakukan diluar sisstem akuntansi. Intra Anggaran bersifat dinamis (flexible/continous). Komtabel Biaya perlu berkorelasi dengan penghasilan penjualan atau tingkat produksi. Adanya rekening selisih biaya sebagai dasar analisa variance. Perlu adanya monitoring pengeluaran dana/kas.
3. Anggaran Intra komtabel Anggaran bersifat dinamis.
sebagai Perhitungan anggaran atas dasar angka “pengukur standar. efisiensi” Biaya berkorelasi dengan penghasilan penjualan/produksi. Adanya rekening selisih biaya sebagai dasar analisa variance. Perlunya monitoring penjualan kas/dana. Dapat dilakukan analisa variance secara valid. 1) Anggaran sebagai alat penaksir : • Merupakan perkembangan yang paling awal • Anggaran disusun hanya sebagai formalitas
Alasan adanya anggaran dengan manfaat
yang minimal : • Keadaan data yang minimal dan kurang akurat menyebabkan sulitnya dilakukan proyeksi secara tepat. • Tingginya kadar ketidakpastian yang dihadapi perusahaan. 2)Anggaran sebagai plafon dan sekaligus sebagai alat pengatur otorisasi • Tahap ini sudah setingkat lebih maju • Monitoring terhadap pengeluaran anggaran harus dilakukan secara terus menerus • Lebih dikaitkan dengan jumlah biaya keseluruhannya dan bukan pada masing-masing jenis biaya
Tahap ini terutama dipakai mengingat :
• Data cukup tersedia sehingga memungkinkan dilakukannya estimasi dengan cukup akurat • Manajemen tidak menghendaki diubahnya anggaran yang telah disahkan 3)Anggaran sebagai alat penilai efisiensi • Merupakan tingkat perkembangan yang paling akhir • Dari segi perencanaan, angka standar berfungsi sebagai multiplier yang akurat • Dari segi pengendalian, jumlah anggaran yang didasarkan atas angka standar yang benar juga berfungsi sebagai alat penilai efisiensi
Persyaratan pada tahap aperkembangan ini :
• Sudah tersedianya perhitungan standar untuk semua jenis biaya yang bersifat variabel. • Perlunya frekuensi pelaporan laba/rugi yang lebih sering, sehingga penyimpangan yang terjadi dapat segera diketahui akibatnya terhadap keuntungan, dan dicegah terulangnya kembali bila tidak diinginkan. Pemilihan Manfaat Anggaran yang Cocok Bagi Suatu Perusahaan Pemilihan manfaat anggaran yang cocok bagi perusahaan harus mempertimbangkan ciri-ciri industri dan persaingan yang dihadapi perusahaan serta pengaruh ciri-ciri tersebut terhadap sifat anggarannya. ciri-ciri industri dan persaingan yang dihadapi perusahaan Sifat persaingan yang dihadapi
Sifat penjualan produk perusahaan
Sifat proses produksinya
Tigkat pemanfaatan kapasitas
yang ada Ciri-Ciri industri serta persaingan akan sangat berpengaruh terhadap :
1) Pemilihan segmen pasar dan jenis pembeli yang
menjadi sasaran pemasaran hasil produksi. 2) Kebijaksanaan tentang mutu produk, harga serta pelayanan pada pembeli. 3) Pilihan kebijaksanaan product-mix. 4) Pemeliharaan kondisi mesin sehingga selalu siap berproduksi sepanjang tahun. 5) Program-program penelitian dan pengembangan yang diperlukan untuk memelihara kemampuan bersaing. Ilustrasi Cara Pemilihan Manfaat Anggaran
Contoh 1 : Perusahaan Tegel “Diamond” (produsen tegel
berbagai jenis)
Faktor relevan yang perlu dipertimbangkan
adalah : 1. Perusahaan ini menghasilkan beberapa jenis tegel dengan warna abu-abu, tegel berwarna dan tegel teraso, dengan ukuran 20 x 20 cm, 30 x 30 cm, dan 40 x 40 cm. 2. Produksinya 50% atas dasar pesanan dan 50% untuk pasar (dalam bentuk persediaan siap dijual). 3. Memiliki data pemakaian standar untuk bahan baku dan bahan penolong bagi masing-masing jenis tegel yang dibuat. 4. Harga jual tertentu untuk setiap jenis produk dengan kemungkinan pemberian potongan karena perbedaan jumlah pembelian ataupun cara pembayaran. 5. Tingkat penjualan terpengaruh oleh mesin (panas- penghujan) dari termin anggaran proyek-proyek pemerintah. 6. Jumlah modal kerja yang terbatas. 7. Persaingan cukup kuat, terutama karena perbedaan mutu produksi dan kecepatan pelayanan. 8. Sistem akuntansi masih sangat sederhana, mencatat data apa adanya.
Pilihan manfaat anggaran : anggaran sebagai plafon biaya
dan alat pengatur otorisasi dengan prosedur anggaran fleksibel/continous. Anggaran tersebut disusun dengan mekanisme sebagai berikut : 1) Ditentukan sasaran penjualan untuk setahun Neraca garis besar saja. 2) Anggaran tahunan diperinci dalam anggaran bulanan. 3) Dipilih prosedur anggaran continous yang direvisi setiap bulan untuk disesuaikan dengan pesanan yang masuk dan minat pembeli yang dimonitor dari waktu ke waktu. 4) Anggaran penjualan yang disusun oleh bagian penjualan diserahkan kepada bagian produksi untuk dihitung biaya-biayanya. 5) Ditentukan plafon biaya untuk setiap bulan sesuai dengan rencana produksinya. Kesimpulan 1) Anggaran tidak selalu mengambil jangka waktu tahunan, hal itu tergantung pada derajat ketidakpastian yang dihadapi perusahaan. 2) Manfaat maksimal yang dapat diperoleh dari anggaran sebagai alat manajemen ternyata membutuhkan persyaratan yang berat yang tidak selalu dapat dipenuhi oleh setiap perusahaan. Perusahaan dengan jumlah dan mutu informasi yang kurang memadai harus cukup puas dengan anggaran sebagai alat penaksir saja. 3) Pemilihan prosedur anggaran fixed ataupun continous ternyata tidak hanya dipengaruhi oleh ketepatan informasi yang dapat diperoleh, tetapi juga oleh cara- cara penjualan yang dipergunakan. TERIMA KASIH