Page 2
Kode Etik Akuntan Indonesia
.
(1) Prinsip Etika
(2) Aturan Etika dan
(3) Interpretasi Aturan Etika.
Prinsip etika berlaku umum bagi semua profesi akuntan dan merupakan rerangka
dasar bagi aturan Etika.
Prinsip etika disahkan oleh Konggres sedangkan Aturan Etika disahkan oleh Rapat
Anggota Himpunan dan hanya mengikat anggota Himpunan yang
bersangkutan.
Page 3
Prinsip Etika
1) Tanggung jawab profesi
2) Kepentingan umum
3) Integritas
4) Obyektivitas
5) kompetensi dan ke-hatihatian
6) Kerahasiaan
7) Perilaku profesional
8) Standar tehnis
Page 4
Prinsip Pertama – Tanggung Jawab Profesi
Page 5
Prinsip Kedua – Kepentingan Publik
Page 6
Prinsip Ketiga – Integritas
Page 7
Prinsip Keempat – Objektivitas
Page 8
Prinsip Kelima – Kompetensi dan Kehati
hatian Profesional
Page 9
Prinsip Keenam – Kerahasiaan
“Setiap anggota harus menghormati kerahasiaan
informasi yang diperoleh selama melakukan jasa
profesional dan tidak boleh memakai atau
mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan,
kecuali bila ada hak atau kewajiban profesional atau
hukum untuk mengungkapkannya.
Page 10
Prinsip Ketujuh – Perilaku Profesional
Page 11
Prinsip Kedelapan – Standar Teknis
Page 12
ATURAN ETIKA
PROFESI
Page 13
Klasifikasi Ancaman
Page 14
Ancaman Kepentingan Pribadi
ex: Hubungan bisnis yang erat dengan
suatu klien.
Ancaman Telaah Pribadi
ex: Keterlibatan Praktisi dalam
penyusunan data yang digunakan untuk
menghasilkan catatan yang akan menjadi
hal pokok (subject matter) dari perikatan.
Page 15
Ancaman Advokasi
ex:Mempromosikan saham suatu entitas yang
efeknya tercatat di bursa (“Emiten”) yang
merupakan klien audit laporan keuangan.
Ancaman Kedekatan
Ex:Anggota tim perikatan merupakan anggota
keluarga langsung atau anggota keluarga
dekat dari direktur atau pejabat klien
Page 16
Ancaman Intimidasi
Ex: Ancaman melalui penekanan atas
pengurangan lingkup pekerjaan dengan
tujuan untuk mengurangi jumlah imbalan
jasa profesional.
Page 17
Pencegahan
Page 18
Penerimaan Klien
• mempertimbangkan potensi terjadinya ancaman
terhadapkepatuhan pada prinsip dasar etika
profesi yang diakibatkan oleh
diterimanya klien tersebut.
• Pencegahan yang tepat mencakup antara lain:
(a) Memperoleh pemahaman tentang klien, pemilik, manajer,serta
pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola dan kegiatan bisnis
perusahaan,
(b) Memastikan adanya komitmen dari klien untuk
meningkatkanpraktik tata kelola perusahaan atau pengendalian
internalnya.
Page 19
BENTURAN KEPENTINGAN
Page 20
Pendapat Kedua
Page 21
Fee Profesional
A. Besaran fee ?
Besarnya fee anggota dapat bervariasi tergantung antara lain : resiko
penugasan, kompleksitas jasa yang diberikan, tingkat keahlian yang
diperlukan untuk melaksanakan jasa tersebut ,struktur biaya KAP yang
bersangkutan dan pertimbangan profesional lainnya.
Anggota KAP tidak diperkenankan mendapatkan klien dengan cara
menawarkan fee yang dapat merusak citra profesi.
B.Fee Kontinjen ?
Fee kontinjen adalah fee yang ditetapkan untuk pelaksanaan suatu jasa
profesional tanpa adanya fee yang akan dibebankan, kecuali ada
temuan atau hasil tertentu dimana jumlah fee tergantung pada temuan
atau hasil tertentu tersebut. Fee dianggap tidak kontinjen jika
ditetapkan oleh pengadilan atau badan pengatur atau dalam hal
perpajakan, jika dasar penetapan adalah hasil penyelesaiaan hukum
atau temuan badan pengatur.
Anggota KAP tidak diperkenankan untuk menetapkan fee kontinjen
apabila penetapan tersebut dapat mengurangi independensi.
Page 22
KOMISI DAN FEE REFERAL
A. Komisi
Komisi adalah imbalan dalam bentuk uang atau barang
atau bentuk lainnya yang diberikan kepada atau diterima
dari klien/pihak lain untuk memperoleh perikatan dari
klien/pihak lain. Anggota KAP tidak diperkenankan untuk
memberikan/menerima komisi apabila
pemberian/penerimaan komisi tersebut dapat mengurangi
independensi.
Page 24
Bentuk Organisasi dan KAP
Page 25
TUGAS YANG HARUS DIKERJAKAN:
Page 26