OVERHEAD PABRIK
DAN BIAYA
OPERASI
OLEH :
1.VIOLYA DESTA PRANANDA (242217025)
2.DIAH AYU APRI ANI (242217029)
Tujuan akhir yang ingin dicapai oleh perusahaan pada umumnya adalah keuntungan
yang maksimal. Dalam usahannya untuk mencapai tingkat keuntungan yang maksimal,
tingkat biaya perlu direncanakan secara sangat hati-hati, terutama dalam hubungannya
dengan :
1.Proyeksi arus kas keluar
2.Pengawasan biaya
Jumlah Biaya
15.500.000,00 22.250.000,00 11.750.000,00 0,00 0,00
Overhead
Dari contoh di atas tampak bahwa bagian Jasa/Pembantu tidak memakai jasanya
sendiri, sehingga kedua bagian Jasa/Pembantu tidak dibebani biaya overhead.
Clean Cost Concept sebetulnya dapat pula dipakai untuk kasus lain.
Contoh PT. Genit selama tahun 1984 akan timbul biaya overhead sebesar sebagai
berikut:
Bagian Biaya Overhead
Bagian Produksi:
Bagian I Rp 10.000.000,00
Bagian II 15.000.000,00
Bagian Jasa/Pembantu:
Bagian I (x) 5.000.000,00
Bagian II (y) 4.000.000,00
Jasa bagian jasa/pembantu selain dipakai oleh bagian produksi juga dipakai oleh
bagian itu sendiri, dimana terjadi tukar menukar jasa antara bagian jasa I dan bagian
jasa II. Proporsi pemakaiannya adalah sebagai berikut :
Pemakai Jasa
Pemberi Jasa Bagian Produksi Bagian Jasa/Pembantu
I II I (X) II (Y)
Bagian Jasa I (x) 50% 40% - 10%
Bagian Jasa II (y) 55% 30% 15% -
Sehingga dengan menggunakan metode aljabar :
1.X = 5.000.000 + 0,15 Y
2.Y = 4.000.000 + 0,10 X
Kedua biaya BOP netto dari Departemen Jasa I dan II kemudian dibebankan
kepada Departemen Produksi I dan II dengan proporsi sebagai berikut:
2. Bagian Jasa/Pembantu :
•Jam reparasi langsung (direct repair hours)
•Kilowatt hours, untuk bagian pembangkit tenaga listrik
•Nilai pembelian bahan mentah, untuk bagian pembelian
•Jam buruh langsung dan jam tenaga kerja, untuk bagian umum dan administrasi
pabrik
PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI
HPP dapat dihitung apabila telah diketahui hal-hal sebagai berikut :
1. Volume produksi masing-masing barang.
2. Biaya bahan mentah.
3. Biaya tenaga kerja langsung.
4. Biaya overhead masing-masing bagian produksi dan bagian
jasa/pembantu.
5. Satuan kegiatan masing-masing bagian produksi dan bagian
jasa/pembantu.
6. Angka standar masing-masing bagian produksi dan bagian
jasa/pembantu.
Contoh HPP
1.PT . KOTA BARU memprodusir 2 macam barang yakni barang A dan barang B dari budget
produksi , diperoleh data tentang rencana produksi sebagai berikut :
Barang DMH
A 4
B 3
Biaya overhead yang akan timbul pada masing-masing bagian diperkirakan sebagai berikut :
Setelah itu kemudian diadakan perhitungan tarip biaya overhead ( overhead rate ) bagi masing-masing
bagian produksi sebagai berikut :
PENYUSUNAN ANGGARAN BOP
• Penyusunan anggaran biaya overhead pabrik secara terperinci .
• Contoh :
PT. GITA BAHARI memprodusir dua amacam barang yang diberi nama jenis
“X” dan “Y” , pada pabrik terdapat tiga bagian produksi tiga bagian dari tiga
bagian jasa/pembantu,yakni:
Bagian produksi :
a) Bagian produksi I
b) Bagian produksi II
c) Bagian produksi III
Bagian jasa/pembantu:
1. Bagian umum dan administrasi pabrik
2. Bagian pembangkit tenaga listrik
3. Bagian reparasi
Pabrik menenmpati sebuah bangunan besar bersama-sama dengan 2 bagian lain, yakni bagian penjualan
dan bagian umum, dengan perbandingan luas lantai sebagai berikut:
a) 60% dipakai pabrik
b)20% dipakai bagian penjualan
c)20% dipakai bagian umum.
Biaya-biaya yang dikeleluarkan untuk bangunan ini dibebankan kepada ketiga bagian tersebut dengan dasar
perbandingan luas lantai. Satuan kegiatan pada bagian pabrik adalah sebagai berikut:
Jawa timur :
Gaji pengawas 3000 3000 3000 9000 9000 9000 36000
Biaya perjalanan 1001 865 1045 2804 2580 3346 11461
Biaya telepon 421 371 437 1190 1109 1387 4915
Komisi penjualan 3732 2964 3984 10080 8820 13140 42720
Ongkos angkut 674 583 704 10890 1740 2253 7844
Advertensi 1000 1000 1000 3000 3000 3000 12000