Anda di halaman 1dari 32

ANGGARAN BIAYA

OVERHEAD PABRIK
DAN BIAYA
OPERASI
OLEH :
1.VIOLYA DESTA PRANANDA (242217025)
2.DIAH AYU APRI ANI (242217029)
Tujuan akhir yang ingin dicapai oleh perusahaan pada umumnya adalah keuntungan
yang maksimal. Dalam usahannya untuk mencapai tingkat keuntungan yang maksimal,
tingkat biaya perlu direncanakan secara sangat hati-hati, terutama dalam hubungannya
dengan :
1.Proyeksi arus kas keluar
2.Pengawasan biaya

Sebuah perusahaan melakukan penelitian pasar untuk mengetahui tingkah laku


konsumenn (consumers behaviour), manfaat dari kegiatan tersebut adalah :
1.Dapat diketahuinya market share yang dimiliki perusahaan
2.Dapat diketahui siapa konsumen akhir barang yang dijual
3.Dapat diketahui apa yang diinginkan konsumen dari barang yang dijual, dan lain-
lain.
Untuk kegiatan penelitian ini perusahaan harus mengeluarkan berjuta-juta rupiah
karena melihat manfaatnya yang besar pula
Meskipun demikian, biaya harus diawasi yang harus diselaraskan dengan tujuan yang
ingin dicapai oleh perusahaan dalam operasinya dan disesuaikan dengan tanggung
jawab yang harus dipikul oleh masing-masing kepala bagian dalam perusahaan. Biaya
yang dikeluarkan oleh beberapa bagian seperti biaya bahan mentah langsung dan biaya
tenaga kerja langsung telah dibicirakan lebih dulu. Pada bagian ini akan dibicarakan
biaya lain-lain yaitu :
1.Biaya-biaya pabrik (biaya overhead pabrik)
2.Biaya-biaya distribusi (biaya penjualan)
3.Biaya-biaya administrasi
Terhadap ketiga macam kategori biaya diatas dapat dilakukan penggolongan lain atas
dasar dapat tidaknya biaya itu dikendalikan dan diperoleh cara pengelompokan lain
yakni :
•Dapat dikendalikan (Controllable)
•Tidak dapat dikendalikan (Noncontrollable)
ANGGARAN BIAYA OVERHEAD
Biaya overhead pabrik adalah biaya-biaya dalam pabrik yang dikeluarkan oleh
perusahaan dalam rangka proses produksi, kecuali bahan mentah langsung dan
tenagakerja langsung.
Dua permasalahan yang muncul dalam menyusun anggaran biaya overhead :
1.Penanggung jawab perencana.
dalam hal ini diterapkan prinsip akuntansi pertanggungan jawab
(Responsibility Acounting) atau biaya departemen langsung (Direct
Departmental Cost) sehingga akan muncul dua departemen :
• Departemen produksi (Producing Department)
Yaitu bagian pabrik yang bekerja mengolah bahan mentah menjadi barang
jadi atau produk akhir.
• Depertemen Jasa (Service Department)
Yaitu bagian di pabrik yang menyediakan jasanya dan secara tidak
langsung ikut berperan dalam proses produksi.
Berdasarkan pembagian ini maka ada 2 BOP yaitu BOP langsung yang terjadi
pada departemen produksi dan BOP tidak langsung yang terjadi pada
departemen jasa.
2. Cara menentukan jumlah anggaran untuk menentukan jumlah biaya masing-
masing item maupun biaya keseluruhan departemennya, kita perlu
memperhatikan hal-hal berikut :
a) Penggolongan biaya berdasarkan sifatnya :
- Fixed
- Variabel
- Semi variabel
b) Berdasarkan wewenang menentukan anggaran :
• Biaya administrasi → wewenang bagian
• Biaya gaji → wewenang direksi
PENGAWASAN BIAYA OVERHEAD
Dalam rangka pengawasan biaya overhead, salah satu masalah yang dihadapi
adalah pengalokasian biay bagian jasa/pembantu (sevice) kepada bagian
produksi. Dalam pengalokasian biaya bagian jasa/pembantu diperlukan suatu
cara pendekatan yang disebut “ Clean Cost Concept “ dengan cara ini biaya
overhead pada bagian jasa secara langsung dialokasikan kebagian produksi
dengan berdasarkan proporsi pemakaian jasa oleh masing-masing bagian
produksi.
Contoh :
PT. Geronimo selama tahun 1984 diperkirakan akan timbul biaya overhead sebesar
sebagai berikut:
Bagian Produksi:
Bagian Produksi I Rp 12.000.000,00
Bagian Produksi II Rp 20.000.000,00
Bagian Produksi III Rp 10.000.000,00
Bagian Jasa/Pembantu:
Bagian Jasa/Pembantu I Rp 2.500.000,00
Bagian Jasa/ Pembantu II Rp 5.000.000,00
Jasa bagian Jasa/Pembantu digunakan oleh ketiga bagian Produksi dengan proporsi
sebagai berikut:
Bagian Jasa/Pembantu
Bagian Produksi
I II
I 50% 45%
II 30% 30%
III 20% 25%
Dengan berdasarkan Proporsi Pemakaian jasa di atas maka biaya overhead
bagian Jasa/Pembantu dapat dialokasikan sebagai berikut:
Bagian Produksi Bagian Pembantu
Keterangan
I II III I II

Biaya overhead 1984 12.000.000,00 20.000.000,00 10.000.000,00 2.500.000,00 5.000.000,00


Alokasi biaya
overhead bagian jasa:
Bagian Jasa I 1.250.000,00 750.000,00 500.000,00 (2.500.000,00) (5.000.000,00)
Bagian Jasa II 2.250.000,00 1.500.000,00 1.250.000,00 - (5.000.000,00)

Jumlah Biaya
15.500.000,00 22.250.000,00 11.750.000,00 0,00 0,00
Overhead

Dari contoh di atas tampak bahwa bagian Jasa/Pembantu tidak memakai jasanya
sendiri, sehingga kedua bagian Jasa/Pembantu tidak dibebani biaya overhead.
Clean Cost Concept sebetulnya dapat pula dipakai untuk kasus lain.
Contoh PT. Genit selama tahun 1984 akan timbul biaya overhead sebesar sebagai
berikut:
Bagian Biaya Overhead
Bagian Produksi:
Bagian I Rp 10.000.000,00
Bagian II 15.000.000,00

Bagian Jasa/Pembantu:
Bagian I (x) 5.000.000,00
Bagian II (y) 4.000.000,00

Jasa bagian jasa/pembantu selain dipakai oleh bagian produksi juga dipakai oleh
bagian itu sendiri, dimana terjadi tukar menukar jasa antara bagian jasa I dan bagian
jasa II. Proporsi pemakaiannya adalah sebagai berikut :
Pemakai Jasa
Pemberi Jasa Bagian Produksi Bagian Jasa/Pembantu
I II I (X) II (Y)
Bagian Jasa I (x) 50% 40% - 10%
Bagian Jasa II (y) 55% 30% 15% -
Sehingga dengan menggunakan metode aljabar :
1.X = 5.000.000 + 0,15 Y
2.Y = 4.000.000 + 0,10 X

Kedua persamaan dikombinasikan :


X = 5.000.000 + 0,15 (4.000.000 + 0,10X)
X= 4.000.000 + 6.000.000 + 0,015X
X – 0,015 X = 5.600.000
0,985 X = 5.600.000
X = 5.685.279 (dibulatkan)
Y = 4.000.000 + 0,10 X
Y = 4.000.000 + 0,10(5.685.279)
Y = 4.000.000 + 568.527
Y = 4.568.528 (dibulatkan)
Artinya :
1.Biaya overhead bagian jasa I setelah mendapat alokasi biaya overhead dari
bagian jasa II, adalah sebesar Rp. 5.685.279,00.
2.Biaya overhead bagian jasa II setelah mendapatkan alokasi biaya overhead dari
bagian jasa I adalah sebesar Rp. 4.568.528,00.
Dengan demikian jumlah biaya overhead pabrik netto masing-masing bagian
ditentukan sebagai berikut :

Bagian Jasa BOP Asli Menerima Memberi BOP Neto


Bagian I (X) 5.000.000 685.279 568.528 5.116.751,00
Bagian II (Y) 4.000.000 568.528 685.279 3.883.249,00

Kedua biaya BOP netto dari Departemen Jasa I dan II kemudian dibebankan
kepada Departemen Produksi I dan II dengan proporsi sebagai berikut:

Bagian Produksi I Bagian Produksi II

1. BOP langsung Rp 10.000.000,00 Rp 15.000.000,00


2. BOP tidak langsung
a. Dep. Jasa (X) : 50/90 x BOP neto = 2.842.639,00 40/90 x BOP neto= 2.274.112,00
b. Dep. Jasa (Y) : 55/85 x BOP neto = 2.512.691,00 30/85 x BOP neto= 1.370.558,00

Jumlah biaya = Rp 15.355.330,00 = Rp 18.644.670,00


MASALAH SATUAN KEGIATAN
(ACTIVITY BASE)
Satuan-satuan kegiatan yang umum dipakaipada bagian produksi dan bagian
Jasa/Pembantu adalah :
1. Bagian Produksi :
Unit barang yang dihasilkan
Jam buruh langsung (direct labor hours)
Jam mesin langsung (direct machine hours)
Biaya bahan mentah
Biaya tenaga kerja langsung

2. Bagian Jasa/Pembantu :
•Jam reparasi langsung (direct repair hours)
•Kilowatt hours, untuk bagian pembangkit tenaga listrik
•Nilai pembelian bahan mentah, untuk bagian pembelian
•Jam buruh langsung dan jam tenaga kerja, untuk bagian umum dan administrasi
pabrik
PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI
HPP dapat dihitung apabila telah diketahui hal-hal sebagai berikut :
1. Volume produksi masing-masing barang.
2. Biaya bahan mentah.
3. Biaya tenaga kerja langsung.
4. Biaya overhead masing-masing bagian produksi dan bagian
jasa/pembantu.
5. Satuan kegiatan masing-masing bagian produksi dan bagian
jasa/pembantu.
6. Angka standar masing-masing bagian produksi dan bagian
jasa/pembantu.
Contoh HPP
1.PT . KOTA BARU memprodusir 2 macam barang yakni barang A dan barang B dari budget
produksi , diperoleh data tentang rencana produksi sebagai berikut :

Barang Unit produksi


A 7000
B 4000
Terdapat 2 bagian produksi yakni bagian produksi 1 dan produksi 2 serta satu bagian jasa
atau pembantu , yakni bagian reparasi . Bagian produksi I hanya dilalui oleh barang A , Sedangkan
bagian produksi II dilalui oleh kedua macam barang ( A dan B ). Satuan kegiatan masing-masing
bagian adalah sebagai berikut :

Bagian Satuan Kegiatan


Produksi I Unit barang A
Produksi II Jam mesin langsung ( DMH)

Reparasi Jam reparasi langsung ( DRH)


• Angka standart pada bagian produksi II adalah sebagai berikut :

Barang DMH
A 4
B 3

Angka standart pada bagian Reparasi :


Bagian yang menggunakan jasa DRH

Produksi I 0,20 DRH per unit A


Produksi II 0,07 DRH per DMH

Biaya overhead yang akan timbul pada masing-masing bagian diperkirakan sebagai berikut :

Bagian Biaya overhead


Produksi I Rp. 26.000,-
Produksi II Rp. 16.000,-
Reparasi Rp. 6000,-
• Dari anggaran bahan mentah diperoleh data tentang rencana biaya bahan mentah
untuk masing-masing jenis barang sebagai berikut :

Barang Biaya bahan mentah


A Rp. 70000,-
B Rp. 60000,-
• sedangkan dari anggaran biaya tenaga kerja diperoleh data tentang rencana biaya
tenaga kerja langsung untuk masing-masing jenis barang sebagai berikut :

Barang Biaya tenaga kerja


A Rp. 35.000,-
B Rp.14.000,-
• Dengan data-data yang tersedia diatas hitunglah harga pokok produksi ( cost of goods
manufactured ) masing-masing barang!
• Jawab :
• Terlebih dahulu dihitung tingkay kegiatan masing-masing bagian ( baik bagian produksi
maupun bagian jasa / pembantu sebagai berikut :
• Bagian Perhitungan Satuan kegiatan Tingkat
kegiatan
Produksi I ( dari anggaran Unit A 7.000
produksi )
Produksi II Barang A = 7000 DMH 40.000
x 4 DMH
= 28.000
Barang B = 4000
x 3DMH
= 12000
Reparasi Bagian I = 7000 DRH 4.200
x 0,20
= 1.400
Bagian II = 40000
x 0,07
= 2.800
• Jadi tingkat kegiatan masing-masing adalah :
a) Bagian produksi I = 7000 unit Barang A
b) Bagian Produksi II =40.000 DMH
c) Bagian Reparasi = 4.200 DRH

Setelah itu kemudian diadakan perhitungan tarip biaya overhead ( overhead rate ) bagi masing-masing
bagian produksi sebagai berikut :
PENYUSUNAN ANGGARAN BOP
• Penyusunan anggaran biaya overhead pabrik secara terperinci .
• Contoh :
PT. GITA BAHARI memprodusir dua amacam barang yang diberi nama jenis
“X” dan “Y” , pada pabrik terdapat tiga bagian produksi tiga bagian dari tiga
bagian jasa/pembantu,yakni:
Bagian produksi :
a) Bagian produksi I
b) Bagian produksi II
c) Bagian produksi III
Bagian jasa/pembantu:
1. Bagian umum dan administrasi pabrik
2. Bagian pembangkit tenaga listrik
3. Bagian reparasi
Pabrik menenmpati sebuah bangunan besar bersama-sama dengan 2 bagian lain, yakni bagian penjualan
dan bagian umum, dengan perbandingan luas lantai sebagai berikut:
a) 60% dipakai pabrik
b)20% dipakai bagian penjualan
c)20% dipakai bagian umum.
Biaya-biaya yang dikeleluarkan untuk bangunan ini dibebankan kepada ketiga bagian tersebut dengan dasar
perbandingan luas lantai. Satuan kegiatan pada bagian pabrik adalah sebagai berikut:

Bagia n Satuan kegiatan


Produksi ( I,II,III) Jam buruh langsung ( DLH)
Umum dan Administrasi Jam buruh langsung ( DLH)
pabrik
Pembangkit tenaga listrik Kilowatt hours (KWH)
Reparasi Jam reparasi langsung
( DRH)
ANGGARAN BIAYA DISTRIBUSI
Biaya distribusi adalah biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk
memasarkan barang atau menyampaikan barang ke pasar yang meliputi :
1.Biaya tenaga kerja bagian Penjualan : pengawas penjualan (supervisor), tenaga
penjual (salesman), pegawai kantor penjualan.
2.Biaya angkut (freight); dalam hal ini biaya pengangkutan barang jadi dari pabrik
ke pasar.
3.Biaya perjalanan : Biaya transpor, biaya penginapan dan biaya konsumsi petugas
penjualan.
4.Biaya telepon; biaya telepon yang dikeluarkan untuk kepentingan penjualan
barang.
5.Komisi : uang yang diberikan kepada orang-orang tertentu yang telah ikut berjasa
dalam transaksi jual beli barang, para salesman sendiri dan pihak-pihak lain.
6.Penyusutan alat-alat kantor bagian penjualan.
7.Biaya administrasi penjualan
8.Biaya asuransi
9.Pajak
10.Biaya Advertensi dan Promosi.
Ada berbagai cara pendekatan ntuk merencanakan besarnya biaya distribusi, yaitu :
1.Diperkirakan secara langsung.
2.Dengan mempertimbangkan keadaan persaingan.
3.Dengan menentukan persentase tertentu dari penjualan.
4.Dengan menentukan jumlah tertentu untuk setiap unit barang yang terjual.
5.Dengan memperhatikan tingkat keuntungan tahun yang lalu.
6.Berdasarkan Return on Investment, yaitu imbangan antara tingkat keuntungan
dan investasi.
7.Task Method, dalam metode ini kegiatan promosiyang akan dijalankan diperinci.
MANFAAT PENYUSUNAN ANGGARAN
BIAYA DISTRIBUSI
Penyusunan anggaran biaya distribusi mendatangkan manfaat yang besar bagi
perusahaan, terutama dalam hal :
1.Perencanaan
2.Koordinasi
3.Pengawasan
PT. MERCUSUAR
Anggaran Biaya Distribusi
1984
( dalam ratusan rupiah )

Biaya / daerah Janua Febr mar Kwart Kwartal Kwartal Jumlah


ri uari et al II III IV
Kantor penjualan:
Gaji pengawas 12.000 12.000 12000 36000 36000 36000 144000
1.314 1.353 1387 4035 3607 4165 15861
Telepon
50 50 150 150 150 600
Penyusutan alat kantor 50
968 1019 2868 2221 3064 11049
Biaya alat-alat kantor 909 2397 6734 5165 7210 25913
2275
Biaya kendaraan 2.312 5000 15000 15000 15000 60000
5000
Advertensi 5.000
Jumlah 21.405 21646 21853 64787 62143 65589 257423

Jawa barat & DKI :


Gaji pengawas 6000 6000 6000 18000 18000 18000 72000
Biaya perjalanan 2129 2314 2184 6525 5466 6661 25279
Biaya telepon 789 847 806 2410 2075 2452 9379
Komisi penjual 72000 8280 7520 22400 16200 23200 84800
Ongkos angkut 1628 1857 1096 6054 3738 5225 19198
Advertensi 2000 2000 2000 6000 6000 6000 24000
Jumlah 19746 21298 20266 60389 51479 61538 234656
Jawa tengah :
Gaji pengawas 8000 8000 8000 24000 24000 24000 96000
Biaya perjalanan 2470 2675 2852 8605 6454 8296 30812
Biaya telepon 1198 1277 1346 3848 3221 3938 14028
Komisi penjualan 9084 10356 11460 31320 21300 32760 116280
Ongkos angkut 1530 1724 1893 5213 3679 5432 19471
Advertensi 3000 3000 3000 9000 9000 9000 36000

Jumlah 25282 27032 28551 81446 67654 83426 313391

Jawa timur :
Gaji pengawas 3000 3000 3000 9000 9000 9000 36000
Biaya perjalanan 1001 865 1045 2804 2580 3346 11461
Biaya telepon 421 371 437 1190 1109 1387 4915
Komisi penjualan 3732 2964 3984 10080 8820 13140 42720
Ongkos angkut 674 583 704 10890 1740 2253 7844
Advertensi 1000 1000 1000 3000 3000 3000 12000

Jumlah 9828 8783 10170 27969 26249 32126 115120

Jumlah keseluruhan 79469 82148 84325 244639 215577 253339 959497


ANGGARAN BIAYA UMUM DAN
ADMINISTRASI
Yang dikategorikan sebagai biaya umum dan administrasi adalah semua biaya yang
dikeluarkan oleh perusahaan dalam kegiatannya selain biaya-biaya pabrik dan biaya
distribusi. Anggaran Biaya Administrasi secara keseluruhan mencakup :
1.Biaya untuk Direksi dan stafnya : gaji, bonus tahunan, biaya perjalanan, biaya
representasi, dan administrasi kantor Direksi.
2.Biaya Departemen Keuangan : gaji dan dana kesejahteraan, biaya perjalanan dan biaya
administrasi departemen, biaya penyusutan aktiva tetap.
Biaya Departemen Umum dan Administrasi : gaji dan dana kesejahteraan, biaya perjalanan,
biaya komunikasi (telepon, telegram, telex), asuransi pegawai, penyusutan macam-macam
aktiva tetap, listrik dan air.
Contoh :
Pada PT.KENCANA MURNI terdapat dua bagian yang diperhitungkan dalam penyusunan
anggaran biaya administrasi, yakni bagian administrasi, dan bagian pembukuan. Anggaran
biaya administrasi secara total adalah sebagai berikut :
PT . KENCANA MURNI
Anggaran Biaya Umum dan Administrasi
1984

Keterangan Januari Februari Maret Kwartal II Kwartal III Kwartal IV Jumlah


Bagian
afministrasi :
Gaji 500000 500000 500000 1500000 1500000 1500000 6000000
Biaya 75000 75000 75000 225000 225000 225000 900000
perjalanan
Telepon 75000 79000 83900 236400 184000 252300 911400
Penyusutan 5000 5000 5000 15000 15000 15000 60000
Asuransi 2000 2000 2000 6000 6000 6000 24000
Pajak 2000 2000 2000 6000 6000 6000 24000
Peralatan 1000 1100 1200 3200 2300 3400 12200
kantor

Jumlah 660000 664000 669100 1991600 1938300 2007700 7931600


Bagian
pembukuan
:
Gaji 400000 400000 400000 1200000 1200000 1200000 4800000
Biaya 10000 10000 10000 30000 30000 30000 120000
perjalanan
Telepon 10000 10400 10700 31000 26600 32300 121000
Penyusutan 20000 20000 20000 66000 60000 60000 240000
Asuransi 2000 2000 2000 6000 6000 6000 24000
Pajak 3000 3000 3000 9000 9000 9000 36000
Peralatan 5000 5400 5700 16000 11600 17300 61000
kantor

Jumlah 450000 450800 451400 1352000 1343200 1354600 5402000

Jumlah ( 1 1110000 1115700 1120500 3343600 3281500 3362300 13333600


tahun )
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai