Anda di halaman 1dari 38

Anggaran BOP

Miranti Puspaningtyas, S.Pd., M.Akun


Pokok Bahasan
01 3 Macam Biaya

02 Anggaran BOP

03 Perencanaan Besarnya Anggaran

04 Pengawasan Biaya Overhead

05 Masalah satuan kegiatan, Perhitungan HPP

06 Penyusunan Anggaran BOP


3 Macam Biaya

Biaya Tetap Biaya Variabel


Biaya yang cenderung bersifat Biaya yang secara total selalu
01 konstan, tanpa terpengaruh oleh 02 mengalami perubahan searah
volume kegiatan dengan perubahan tingkat
Cth : Gaji, Pajak Kekayaan, kegiatan, selalu berkaitan dengan
Asuransi, Penyusutan proses produksi
Cth : Bahan Mentah Langsung,
Biaya Semi Variabel Tenaga Kerja Langsung
Biaya ini mengalami perubahan
tapi tidak sebanding dengan
03 perubahan tingkat kegiatan.
Cth : Tenaga Kerja Tidak
Langsung, Pemeliharaan,
Peralatan
ANGGARAN BOP
Biaya-biaya yang dikeluarkan untuk proses
produksi sangat kompleks jenisnya. Yang
dikategorikan sebagai biaya-biaya overhead
pabrik adalah biaya-biaya dalam pabrik
yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam
rangka proses produksi, kecuali biaya bahan
mentah langsung dan tenaga kerja langsung
Perencanaan besarnya anggaran
Di dalam menentukan besarnya dana yang harus dianggarkan untuk Anggaran Biaya Overhead Pabrik,
terdapat dua permasalahan pokok yang perlu dipecahkan, yakni: 

01 Masalah penanggung jawab dalam perencanaan biaya.

02 Masalah menentukan jumlah biaya (anggaran).


Masalah penanggung jawab dalam perencanaan biaya

Di sini perlu di terapkan prinsip akuntansi pertanggungan jawab atau juga sering disebut sebagai prinsip biaya
departemen langsung . Atas dasar prinsip ini dikenal dengan dua pembagian departemen yaitu :
1. Departemen produksi =produk
2. Departemen jasa = pendukung

Atas pergolongan dua departemen itu maka dikenal dengan dua macam biaya overhead pabrik yaitu :

-BOP langsung, yang terjadi di departemen produksi


-BOP tidak langsung, yang terjadi di departemen jasa
Cara menentukan jumlah anggaran

Setiap departemen (produksi dan jasa) berhak menentukan anggaran dan biaya untuk masing-masing departemen . Hal
yang harus di perhatikan adalah :

1. Berdasarkan sifatnya biaya dibagi menjadi tiga yaitu Jenis biaya tetap, Jenis biaya variable, Jenis biaya semi variable
.sehingga ada biaya yang jumlahnya sudah jelas , seperti misalnya penyusutan , jumlahnya dapat diakatakan sama dari
waktu ke waktu .
2. Berdasarkan wewenang untuk menentukan anggaran . Setiap bagian berhak untuk menentukan biaya masing-masing
sesuai kebutuhannya. Namun ada beberapa biaya yang telah ditetapkan sesuai keputusan level manajemen (misalnya
gaji untuk pegawai tetap di bagian tersebut merupakan wewenang direksi/ manajemen).
Pengawasan Biaya Overhed

• Biaya overhead memerlukan pengawasan yang sungguh-sungguh


agar sesuai dengan yang direncanakan.
• Salah satu masalah dalam pengawasan biaya overhead adalah
pengalokasian biaya bagian jasa/pembantu (service) kepada bagian
produksi.
Clean cost concept

• Merupakan cara alokasi biaya overhead pada bagian


jasa/pembantu secara langsung ke bagian-bagian
produksi bedasarkan proporsi pemakaian jasa oleh
masing-masing bagian produksi.
Contoh 1:

Selama proses produksi, bagian jasa/pembantu timbul biaya overhead sebesar


Rp1.500.000. Jasa yang disediakan, dipakai oleh berbagai bagian dengan
proporsi:
Bagian Produksi I : 40%
Bagian Produksi II : 25%
Bagian Produksi III: 35%
Bedasarkan proporsi pemakaian jasa tersebut, maka biaya overhead
Rp1.500.000 dapat dialokasikan ke masing-masing bagian dengan perhitungan :

Bagian Perhitungan Alokasi Biaya Alokasi Biaya Overhead Bagian


Jasa Pembantu
Bagian Produksi I 40% x Rp1.500.000 Rp600.000
Bagian Produksi II 25% x Rp1.500.000 Rp375.000
Bagian Produksi III 35% x Rp1.500.000 Rp525.000
Contoh 2:
PT Sumber Wangi selama tahun 2012 memperkirakan timbulnya biaya overhead sebagai berikut:
Bagian Produksi :
Bagian Produksi I : Rp15.000.000
Bagian Produksi II : Rp22.000.000
Bagian Produksi III : Rp16.000.000
Bagian Jasa/Pembantu :
Bagian Jasa/Pembantu I : Rp1.800.000
Bagian Jasa/Pembantu II : Rp4.800.000
Jasa bagian tersebut digunakan oleh ketiga bagian produksi dengan proporsi sebagai berikut :

Bagian Jasa Pembantu


Bagian Produksi
I II
I 45% 40%
II 35% 25%
III 20% 35%
Bedasarkan proporsi pemakaian jasa tersebut, maka biaya overhead
bagian jasa/pembantu dapat dialokasikan sebagai berikut:

Bagian Produksi Bagian Pembantu


Keterangan
I II III I II
Biaya Overhead 15.000.000 22.000.000 16.000.000 1.800.000 4.500.000
Alokasi Biaya Overhead
bagian Jasa :

Bagian Jasa I (45%) 810.000 630.000 360.000


Bagian Jasa II (40% 1.800.000 1.125.000 1.575.000 (1800.000) (4.500.000)
Jumlah Biaya Overhead 17.610.000 23.755.000 17.935.000 - -
Masalah Satuan Kegiatan

• Adalah satuan yang dipakai untuk mengetahui jumlah


kegiatan yang telah dilakukan oleh bagian produksi dan
bagian jasa, dalam rangka proses produksi.
• Satuan ini sangat diperlukan dalam penyusunan anggaran
BOP, karena pada dasarnya BOP merupakan hasil perkalian
antara satuan kegiatan dengan rupiah tertentu sbg tarif biaya
overhead (overhead rate).
Satuan kegiatan yang umum dipakai pada bagian produksi dan bagian jasa/pembantu adalah:
1. Bagian Produksi

Unit
barang
yang
dihasilkan

Jam
buruh
langsung
(DLH)

Jam
mesin
langsung
(DMH)

Biaya
tenaga
kerja
langsung
2. Bagian Jasa/Pembantu

KWH, untuk bagian


Jam reparasi
pembangkit
langsung (DRH)
tenaga listrik

Nilai pembelian
bahan mentah,
untuk bagian
pembelian
PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI
• Harga Pokok Produksi barang-barang yang dihasilkan dapat dihitung apabila diketahui hal-hal
sbb:

1. Volume produksi masing-masing barang (dilihat dari anggaran produksi)

2. Biaya bahan mentah untuk masing-masing barang (dilihat dari anggaran bahan baku)

3. Biaya tenaga kerja langsung untuk masing-masing barang (dilihat dari anggaran tenaga kerja)

4. Biaya overhead masing-masing bagian produksi dan bagian jasa/pembantu

5. Satuan kegiatan masing-masing bagian produksi dan bagian jasa/pembantu

6. Angka-angka standar pada masing-masing bagian produksi dan bagian jasa/pembantu


PT. Kota-kota memproduksi 2 macam barang yaitu A dan B. Data tentang rencana
produksi dan bagian jasa/pembantu :
Barang Unit Produksi

A 7000
B 4000

Terdapat 2 bagian produksi, yaitu bagian I dan II, serta jasa/pembantu, yaitu bagian
reparasi. Bagian produksi I hanya dilalui oleh barang A sedangkan bagian produksi II
dilewati keduanya.

Bagian Satuan Kegiatan


Produksi I Unit Barang A
Produksi II Jam Mesin Langsung
Reparasi Jam Reparasi Langsung
Angka Standar pada bagian produksi II Angka standar bagian reparasi
Barang DMH Bagian yang DRH
menggunakan jasa
A 4
Produksi I 0,20 DRH per unit
B 3
Produksi II 0,70 DRH per DMH
Biaya overhead yang akan timbul Rencana Biaya bahan mentah

Bagian Biaya Overhead Barang Biaya bahan mentah


Produksi I 26.000 A 70.000
Produksi II 16.000
B 60.000
Rencana
Reparasi tenaga kerja
6.000 langsung

Barang Biaya tenaga kerja


langsung
A 35.000
B 14.000
JAWABAN
Hitung tingkat kegiatan masing-masing bagian:
Kemudian hitung tarif biaya overhead masing – masing bagian :
Harga Pokok Produksi Barang A dan B :
Penyusunan
Anggaran BOP
CONTOH PENYUSUNAN ANGGARAN BOP
Penyusunan anggaran biaya overhead pabrik secara terperinci dapat dipelajari dari contoh berikut:
Contoh:
PT GITA BAHARI memproduksi dua macam barang yang diberi nama jenis “X” dan “Y”. Pada pabrik terdapat 3 bagian
jasa/pembantu, yaitu:
Bagian produksi :
Bagian produksi I
Bagian produksi II
Bagian produksi III

Bagian jasa/pembantu :
Bagian umum dan administrasi pabrik
Bagian pembangkit tenaga listrik
Bagian reparasi

Pabrik menempati sebuah bangunan besar bersama-sama dengan 2 bagian lain, yaitu bagian penjulan dan bagian
umum, dengan perbandingan luas lantai sebagai berikut:
60% dipakai pabrik
20% dipakai bagian penjualan
20% dipakai bagian umum.
Biaya-biaya yang dikeluarkan untuk bangunan ini dibebankan kepada ketiga bagian tertentu dengan dasar
perbandingan luas lantai. Satuan kegiatan pada bagian pabrik adalah sbb:
Dari anggaran produksi, didapat data tentang rencana produksi tahun 1984 sbb:
Dari anggaran tenaga kerja, diperoleh data tentang rencana jam buruh langsung (DLH) untuk bagian produksi sbb:
Dari anggaran tenaga kerja, diperoleh data tentang rencana jam buruh langsung (DLH) untuk bagian produksi sbb:
Dalam mengalokasikan biaya gedung dan biaya overhead bagian Jasa/Pembantu digunakan pendekatan Direct
Departmental Cost, dengan berdasarkan proporsi sbb:
Rencana biaya biaya- biaya overhead pabril pada bagian jasa / pembantu selama tahun 1984 adalah sebagai berikut :
Rencana tentang biaya – biaya overhead pada kegiatan poduksi selama tahun 1984 sebagai berikut :

26.276

2.380
Biaya Gedung yang menjadi tanggungan pabrik adalah 60% x Rp. 150.000 = Rp. 90.000 per tahun, dengan
perincian per bulannya yang direncanakan sebagai berikut :
Dengan melihat ketiga budget diatas maka dapat digambarkan biaya – biaya pabrik yang akan terjadi pada tahun
1984 sebagai berikut :

*) 35.176 = Biaya overhead nagian produksi I + bagian produksi II + bagian produksi III
= Rp. 24.788 + Rp 2.380 + Rp 8.008
Selanjutnya PT GITA BAHARI menghitung tarif biaya overhead bagi setiap bagian produksi sbb:

23.360
Keterangan :
1) 9.000 = 10% x Rp. 90.000 (proporsi pembebanan biaya Gedung)
2) 11.680 = 10% x Rp 116.800 (proporsi pembebanan biaya overhead bagian umum dan administrasi) dan
seterusnya
3) 130.680 = biaya overhead bagian pembangkit tenaga + alokasi dari biaya Gedung dan bagian umum /
administrasi
= Rp 110.000 + Rp 9.000 + Rp. 11.680
 
Tarif BOP bagian jasa / pembantu, dapat diitung sbb
Rp 130.680 = Rp 6,35(6,534) per 1.000 KWH
20.000
Bagian Reparasi
Rp 29.447 = Rp 7,36 per KWH
4.000
 
Catatan :
1. Tingkat kegiatan bagian pembangkit tenaga dalalm tahun 1984 adalah 20.000.000 KWH dan bagian Reparasi
adalah 4.000 KWH
2. Angka – angka pembilang adalah BOP masing – masing bagian setelah mendapat alokasi BOP bagian lain
Akhirnya dapat dihitung BOP bagi barang X dan Y sbb

Anda mungkin juga menyukai