Anda di halaman 1dari 23

Anggaran Perusahaan

Biaya Overhead Pabrik


Pendahuluan…
Perencanaan biaya yg baik harus dipusatkan pada
hubungan antara tingkat pengeluaran dengan manfaat
yang diperoleh dari pengeluaran tersebut. Kadang-
kadang untuk mendapatkan manfaat tertentu
perusahaan harus mengeluarkan biaya yang cukup
besar. Meskipun demikian biaya tetap harus diawasi.
Pada bagian ini akan dibicarakan biaya-biaya sbb:
Biaya-biaya pabrik (disebut pula biaya overhead pabrik)
Biaya-biaya distribusi (disebut pula biaya penjualan)
Biaya-biaya administrasi

Dalam mengadakan perencanaaan dan pengawasan biaya perlu diketahui


sifat-sifat biaya. Pada dasarnya menurut sifatnya dikenal 3 macam biaya,
yaitu:
Biaya Tetap (fixed cost)
Biaya Variabel (variable cost)
Biaya Semi Variabel (semi variable cost)
Jenis biaya yang dikategorikan sebagai BOP
Biaya bahan mentah tidak langsung (bahan penolong)
Bahan penolong adalah bahan yang tidak menjadi bagian produk jadi atau bahan yang meskipun menjadi
bagian produk jadi tetapi nilainya relatif kecil bila dibandingkan dengan harga pokok produksi tersebut.
Biaya tenaga kerja tidak langsung (termasuk gaji)
Tenaga kerja tidak langsung adalah tenaga kerja pabrik yang upahnya tidak dapat diperhitungkan secara
langsung kepada produk atau pesanan tertentu. Biaya tenaga kerja tidak langsung terdiri dari upah,
tunjangan, dan biaya kesejahteraan yang dikeluarkan untuk tenaga kerja tidak langsung tersebut. Tenaga
keja tidak langsung terdiri dari :
Karyawan yang bekerja dalam departemen pembantu, seperti departemen-departemen pembangkit tenaga listrik,
uap, bengkel dan depertemen gudang
Karyawan tertentu yang bekerja dalam departemen produksi, seperti kepala departemen produksi, karyawan
adminstrasi pabrik, dan mandor.
Biaya Reparasi dan Pemeliharaan
Biaya reparasi dan pemeliharaan berupa biaya suku cadang (spareparts), biaya bahan habis pakai (factory
supplies) dan harga perolehan jasa dari pihak luar perusahaan untuk keperluan perbaikan dan pemeliharaan
emplasemen, perumahan, bangunan pabrik, mesin-mesin dan equipmen, kendaraan, perkakas laboraturium,
dan aktiva tetap lain yang digunakan untuk keperluan pabrik.
Biaya yang timbul sebagai akibat penilaian terhadap aktiva tetap
Biaya-biaya yang termasuk dalam kelompok ini antara lain adalah biaya-biaya depresiasi emplasemen
pabrik, bangunan pabrik, mesin dan equipmen, perkakas laboraturium, alat kerja dan aktiva tetap lain
yang digunakan di pabrik.

Biaya yang timbul sebagai akibat berlalunya waktu


Biaya-biaya yang termasuk dalam kelompok ini antara lain adalah biaya-biaya asuransi gedung dan
emplasemen, asuransi mesin dan equipmen, asuransi kendaraan, asuransi kecelakaan karyawan, dan
biaya amortisasi karugian trial-run.

Biaya overhead pabrik lain yang secara langsung memerlukan pengeluaran uang tunai
Biaya overhead pabrik yang termasuk dalam kelompok ini antara lain adalah biaya reparasi yang
diserahkan kepada pihak luar perusahaan, biaya listrik PLN dan sebagainya
Oleh karena begitu banyaknya jenis biaya-biaya yang terjadi di dalam pabrik, maka memerlukan
perhatian khusus. Untuk merencanakan besarnya dana yang harus dianggarkan untuk anggaran biaya
overhead pabrik, terdapat dua masalah pokok yang perlu perhatian khusus yakni penanggungjawab
perencanaan biaya.
PERENCANAAN BESARNYA ANGGARAN
Terdapat 2 permasalahan pokok dalam anggaran biaya overhead pabrik, yaitu:
1. Masalah penanggung jawab dalam perencanaan biaya
2. Masalah menentukan jumlah biaya (anggaran)
1. Masalah penanggung jawab dalam perencanaan biaya
Penanggungjawab dalam perencanaan terdiri atas 2 departemen, yaitu:
Departemen Produksi Yaitu bagian di pabrik yang bekerja mengolah bahan
mentah menjadi barang jadi atau produk akhir.
Departemen Jasa Yaitu bagian di pabrik yang menyediakan jasanya dan
secara tidak langsung ikut berperanan dalam proses produksi jasa
yang disediakan
Atas penggolongan itulah maka dikenal 2 macam biaya overhead pabrik,
yaitu:
BOP langsung, yang terjadi di Departemen Produksi
BOP tidak langsung, yang terjadi di Departemen Jasa

2. Masalah cara menentukan jumlah anggaran


a. Berdasarkan sifat biaya
b. Berdasarkan wewenang untuk menentukan biaya
KEGUNAAN ANGGARAN BIAYA
OVERHEAD
1. Sebagai pedoman kerja
2. Sebagai alat pengkoordinasian kerja
3. Sebagai alat pengawasan kerja

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi PenyusunanBudget


Biaya Overhead Pabrik, yaitu:
1. Budget unit yang akan diproduksikan
2. Standar pembebanan biaya yang ditetapkan oleh
perusahaan
3. Sistem pembayaran upah yang dipakai oleh perusahaan
4. Metode depresiasi yang dipakai oleh perusahaan
5. Metode alokasi biaya yang dipakai perusahaan
CONTOH 1
Selama proses produksi, pada bagian jasa/pembantu akan
timbul biaya overhead sebesar Rp.1.500.000. Jasa yang
disediakan, dipakai oleh beberapa bagian dengan proporsi:
Bagian Produksi I = 40%
Bagian Produksi II = 25%
Bagian Produksi III = 35%
Dengan berdasarkan proporsi
pemakai
biaya overhead dapat dialokasikan ke masing-masing
bagian dengan perhitungan
an jasa sbb:
tersebut,
maka
Bagian Perhitungan Alokasi Alokasi Biaya Overhead
Biaya Bagian Jasa/pembantu
Bagian Produksi I
Bagian Produksi II
Bagian Produksi III
CONTOH 1
Selama proses produksi, pada bagian jasa/pembantu akan
timbul biaya overhead sebesar Rp.1.500.000. Jasa yang
disediakan, dipakai oleh beberapa bagian dengan proporsi:
Bagian Produksi I = 40%
Bagian Produksi II = 25%
Bagian Produksi III = 35%
Dengan berdasarkan proporsi
pemakai
biaya overhead dapat dialokasikan ke masing-masing
bagian dengan perhitungan
an jasa sbb:
tersebut,
maka
Bagian Perhitungan Alokasi Alokasi Biaya Overhead
Biaya Bagian Jasa/pembantu
Bagian Produksi I 40% x Rp.1.500.000 Rp600.000
Bagian Produksi II 25% x Rp.1.500.000 Rp375.000
Bagian Produksi III 35% x Rp.1.500.000 Rp525.000
MASALAH SATUAN
KEGIATAN
Adalah satuan yang dipakai untuk
mengetahui jumlah kegiatan yang
telah dilakukan oleh bagian
produksi
Satuan dan yang
kegiatan bagian jasa,
umum dalam
dipakai pada bagian produksi danbagian
jasa/pembantu
rangka adalah:
1. Bagian
proses Produksi
produksi.
 Unit barang yang dihasilkan
 Jam buruh langsung (DLH)
 Jam mesin langsung (DMH)
 Biaya tenaga kerja langsung
2. Bagian jasa/pembantu
 Jam reparasi langsung (DRH)
 KWH, untuk bagian pembangkit tenaga listrik
 Nilai pembelian bahan mentah, untuk bagian pembelian
PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI
Harga Pokok Produksi barang-barang yang dihasilkan dapat
dihitung apabila diketahui hal-hal sbb:
1. Volume produksi masing-masing barang (dilihat dari
anggaran produksi)
2. Biaya bahan mentah untuk masing-masing barang (dilihat
dari anggaran bahan baku)
3. Biaya tenaga kerja langsung untuk masing-masing barang
(dilihat dari anggaran tenaga kerja)
4. Biaya overhead masing-masing bagian produksi dan bagian
jasa/pembantu
5. Satuan kegiatan masing-masing bagian produksi dan
bagian jasa/pembantu
6. Angka-angka standar pada masing-masing bagian produksi
dan bagian jasa/pembantu
KASUS 1
PT Kota-kota memproduksi 2 macam barang yaitu A dan B. Data
tentang rencana produksi dan bagian jasa/pembantu:
Barang Unit Produksi
A 7000
B 4000

Terdapat 2 bagian produksi, yaitu bagian produksi I dan II, serta bagian
jasa/pembantu, yaitu bagian reparasi. Bagian produksi I hanya dilalui oleh
barang A, sedangkan bagian produksi II dilalui oleh kedua macam barang (A
dan B). Satuan kegiatan masing-masing bagian adalah sbb:
Bagian Satuan Kegiatan
Produksi I Unit barang A
Produksi II Jam mesin langsung
Reparasi Jam reparasi langsung

Angka standar pada bagian produksi II adalah:


Barang DMH
A 4
B 3
Angka standar bagian reparasi:
Bagian yang DRH
menggunakan jasa
Produksi I 0,20 DRH per unit
Produksi II 0,70 DRH per DMH

Biaya overhead yang akan timbul pada masing-masing bagian:


Bagian Biaya Overhead
Produksi I Rp26.000
Produksi II Rp16.000
Reparasi Rp6.000

Dari anggaran bahan mentah diperoleh data tentang rencana biaya bahan
mentah untuk masing-masing jenis barang sbb:
Barang Biaya bahan mentah
A Rp70.000
B Rp60.000
Sedangkan dari anggaran biaya tenaga kerja diperoleh data tentang
rencana biaya tenaga kerja langsung untuk masing-masing jenis
barang sbb:

Barang Biaya tenaga kerja langsung


A Rp35.000
B Rp14.000

Dari data-data yang tersedia di atas hitunglah harga pokok produksi


masing-masing barang!
PENYELESAIAN
Hitung tingkat kegiatan masing-masing bagian terlebih dahulu:
Bagian Perhitungan Satuan Tingkat Kegiatan
Kegiatan
Produksi I (dari anggaran produksi) Unit 7.000
Produksi IIBarang A = 7000 x 4 DMH
= 28.000 DMH 40.000
Barang B = 4000 x
3 DMH
Reparasi = 12.000
Produksi I = 7000 DRH 4.200
x 0,20
= 1400
Produksi II = 4000
x 0,70
Jadi tingkat kegiatan masing-masing
= 2800
bagian adalah:
 Bagian Produksi I = 7000 unit barang A
 Bagian Produksi II = 40.000 DMH
 Bagian Reparasi = 4.200 DRH
Setelah itu kemudian dihitung tarif biaya overhead bagi masing-masing bagian
produksi sbb:
Keterangan Bagian Produksi
I II
Biaya overhead bagian produksi Rp26.000 Rp16.000
Pengalokasian biaya overhead bagian reparasi (dasar DRH):
Bag.produksi I
= 1400 x Rp.6000
4200 Rp2.000
Bagian Produksi II
= 2800 x Rp.6000 Rp4.000
4200
Jml biaya overhead yang akan dialokasikan ke barang A dan Rp28.000 Rp20.000
B
Tingkat kegiatan: 7.000 unit
Bagian produksi I: (dalam unit A)
40.000 DMH
Bagian produksi II (dalam DMH)

Tarif biaya overhead:


Bagian Produksi I (per unit A) Rp.4 *
Bagian Produksi II (per DMH)
Keterangan

Rp28.000
*)  Rp4perunit
7000unit
Rp20.000
* *)  Rp0,5perDMH
40.000DMH
Harga pokok produksi barang A dan B sbb:
Keterangan Barang A (7000 unit) Barang B (4000 unit)
Total (Rp) Per unit (Rp) Total (Rp) Per unit (Rp)
Biaya bahan mentah langsung 70.000 10 60.000 15
Biaya tenaga kerja langsung 35.000 5 14.000 3,5
Biaya overhead Barang A
Bagian I
= 7000 x Rp.4 = Rp.28.000
Bagian II
= 7000 x 4 DMH x Rp.0,50 = 42.000 6
14.000
Barang B
Bagian II 6.000 1,5
= 4000 x
Jumlah 147.000 21 80.000 20
3 DMH x
Rp.0,50
ANGGARAN BIAYA DISTRIBUSI
Adalah biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk
memasarkan barang atau menyampaikan barang kepasar. Termasuk
kedalamnya adalah:
1. Biaya tenaga kerja bagian penjualan:
 Pengawas penjualan
 Tenaga penjual
 Pegawai kantor penjualan
2. Bia angkut
3. ya perjalanan:
Biaya Biaya transport, penginapan dan konsumsi petugas penjualan
4.  telepon
5. Biaya
Komisi
6. Biaya administrasi penjualan
7. Penyusutan alat-alat kantor bagian penjualan
8. Biaya asuransi
9. Pajak
10. Biaya advertensi dan promosi
ANGGARAN BIAYA UMUM
Adalah semua biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam
kegiatannya, selain biaya-biaya pabrik dan biaya distribusi.
Pada perusahaan yang relatif besar, biaya administrasi timbul pada bagian-
bagian: administrasi, pembukuan, perbekalan, dan bagian staff.
Oleh karena itu anggaran biaya administrasi secara keseluruhan
mencakup:
1. Biaya untuk direksi dan staffnya, termasuk gaji, bonus tahunan,
biaya perjalanan, biaya representasi, dan administrasi kantor
Direksi
2. Biaya Departemen Keuangan yang ,meliputi gaji dan dana
kesejahteraan, biaya perjalanan dan biaya administrasi
departemen, biaya penyusutan aktiva tetap
3. Biaya Departemen umum dan administrasi yang meliputibiaya
komunikasi, asuransi pegawai, listrik, air, dll.
Latihan soal
Perusahaan ban mobil hardstone menghasilkan 2 macam ban mobil yaitu
tipe radial dan tipe biasa. Data yang tersedia untuk tahun anggaran 2000
sebagai berikut:
Volume produksi untuk 1 tahun ban radial 16.500 buah dan ban biasa
36.000 buah.
Jenis ban Jenis bahan mentah
Angka standar pemakaian
Karet alam bahanBenang
mentah setiap Carbon
sintesis ban: black
Tipe radial 10 kg 0,5 kg 0,5 kg
Tipe biasa 8 kg 0,3 kg 0,5 kg
Harga per kg Rp. 1.000 Rp. 4.000 Rp. 100
Angka standar penggunaan tenaga kerja setiap ban dalam DLH
Jenis ban Operator 1 Operator 2 Operator 3 Operator 4
Tipe radial 0,25 DLH 1,00 DLH 0,30 DLH 0,1 DLH
Tipe biasa 0,15 DLH 0,75 DLH 0,25 DLH 0,1 DLH
Upah tenaga Rp. 200 Rp. 300 Rp. 300 Rp. 500
kerja/DLH

Biaya Overhead Pabrik


Biaya
Penyusutan Rp. 10.000.000 Rp. 5.000.000
Buruh tak langsung 2.000.000 2.000.000
Lain-lain 3.500.000 2.500.000

Diminta: Tentukan harga pokok setiap buah masing-masing jenis ban!

Anda mungkin juga menyukai