KELOMPOK 5
01 03
BOP Variabel
Adalah biaya overhead
02 BOP Semi Variabel
Adalah biaya overhead
pabrik yang bertambah dan pabrik yang jumlahnya
juga berkurang sebanding BOP Tetap berubah secara
dengan perubahan volume proporsional dengan
produksi. Adalah biaya yang perubahan jumlah
jumlahnya tatap atau produksi.
sama dan pada batas-
batas tertentu tidak akan
terpengaruh oleh
perubahan volume
produksi.
Berdasarkan Hubungan dengan Departemen
CV HAM mengolah produknya melalui dua departemen produksi yakni departemen proses 1 dan proses 2, dan
ditunjang oleh dua departemen jasa yaitu departemen jasa listrik (X) dan departemen jasa pemeliharaan mesin (Y).
Seluruh tenaga listrik dan pemeliharaan mesin sepenuhnya digunakan oleh departemen produksi dengan proporsi:
Metode ini digunakan apabila jasa yang dihasilkan departemen jasa tidak hanya dinikmati oleh departemen produksi saja,
melainkan digunakan pula oleh departemen jasa yang lain. Sebagai contoh bagian jasa terdiri dari bagian pembangkit tenaga listrik
dan bagian reparasi. Bagian pembangkit tenaga listrik menggunakan sebagian jasa yang disediakan oleh bagian reparasi untuk
memperbaiki mesin-mesin diesel. Sebaliknya bagian reparasi menggunakan pula sebagian jasa yang disediakan oleh bagian
pembangkit listrik untuk menggerakkan peralatan reparasi.
Satu metode untuk mengalokasikan biaya overhead pabrik bagian jasa apabila terjadi hal tersebut dapat dilakukan dengan
menggunakan metode aljabar (Algebraic method). Dalam metode ini biaya overhead pabrik yang timbul di masing-masing bagian
jasa dinyatakan dalam formula berikut:
Keterangan:
X = jumlah BOP bagian jasa X setelah menerima alokasi BOP dari bagian jasa Y
Y = jumlah BOP bagian jasa Y setelah menerima alokasi BOP dari bagian jasa X
a1 = BOP bagian jasa X sebelum alokasi
a2 = BOP bagian jasa Y sebelum alokasi
b1 = Persentase penggunaan jasa bangian jasa Y oleh bagian X
b2 = Persentase penggunaan jasa bangian jasa X oleh bagian Y
Contoh Kasus : Metode Alokasi Bertahap
PT RAS mempunyai dua departemen produksi dan dua departemen jasa. Perusahaan merencanakan Biaya Overhead
Pabrik untuk kapasitas normal produksi sebesar 50.000 unit, selama Tahun 2006 sebesar:
Rencana penggunaan jasa dari departemen jasa adalah jasa bagian jasa selain digunakan oleh bagian produksi
(departemen proses 1 & 2), juga dipakai oleh bagian jasa sendiri. Dalam hal ini terjadi tukar menukar jasa antara bagian
jasa listrik dan bagian jasa pemeliharaan. Proporsi pemakaian jasanya adalah:
Kedua BOP Neto dari bagian jasa listrik dan pemeliharaan ini, kemudian dibebankan kepala masing-masing departemen
produksi sesuai proporsi masing-masing:
2) Menghitung BOP Neto masing-masing Departemen Produksi setelah alokasi.
Mercury Mars
Venus Neptune
2. Anggaran Tarif Biaya Overhead Pabrik (BOP)
Dalam menetapkan besarnya BOP yang dibebankan pada produk suatu perusahaan didasarkan pada tariff yang sudah
ditentukan di awal. Besar biaya overhead pabrik tidak berdasarkan BOP yang sesungguhnya terjadi.Penentuan tarif
tersebut didasarkan pada beberapa sifat dari biaya overhead pabrik. Penentuan sifat tersebut adalah sebagai berikut.
a) Terdapat BOP yang terjadinya tidak menentu atau tidak merata pada setiap bulannya.
b) Terdapat BOP yang bersifat tetap.
c) Terdapat BOP yang jumlahnya baru diketahui ketika waktu-waktu tertentu.
Berdasarkan sifat-sifat tersebutlah kenapa BOP ditentukan berdasarkan tarif bukan pada biaya yang sesungguhnya terjadi.
Sebagaimana sudah diuraikan sebelumnya bahwa langka awal dalam penentuan tariff BOP adalah menyusun anggaran
BOP. Sedangkan dasar penyusunan anggaran BOP adalah kapasitas normal atau kapasitas sesungguhnya yang
Mars
diharapkan.Maka dasar yang dipakai untuk pembebanan BOP pada produksi adalah satuan produksi, biaya bahan baku,
biaya tenaga kerja langsung, jam tenaga kerja langsung, dan jam mesin.
Mercury
Atas dasar biaya bahan baku Venus Mars
Berdasarkan BOP yang dibebankan pada produk adalah % BOP dari bahan yang dikeluarkan pada periode yang
bersangkutan.
Contoh:
Taksiran BOP pada periode tertentu adalah Rp.2.500.000 dan taksiran biaya bahan baku yang dipakai pada periode yang
bersangkutan adalah Rp.2.000.000.
Gender Hobbies
Hitunglah % tarif BOP dari bahan dan hutang juga besarnya BOP yang dibebankan pada suatu produk jika menurut catatan
biaya bahan yang dikeluarkan untuk produk tertentu adalah Rp.150.000.
Jawab:
Contoh:
Taksiran BOP pada periode tertentu adalah Rp.1.000.000 dan taksiran biaya tenaga kerja langsung sebesar
Rp.1.250.000. Hitunglah % tariff BOP dari biaya tenaga kerja langsung dan hitunglah besarnya BOP yang dibebankan
pada suatu produk jika biaya tenaga kerja langsung yang dikeluarkan untuk produk yang bersangkutan adalah
Rp.400.000.
Jawab:
Contoh:
Taksiran BOP pada periode tertentu Rp.1.000.000 dan taksiran jam tenaga kerja langsung yang bisa dicapai pada periode
yang bersangkutan adalah 2.500 jam.
Hitunglah besarnya tariff BOP per jam tenaga kerja langsung dan hitunglah besarnya BOP yang dibebankan pada suatu
produk jika jam tenaga kerja langsung yang bisa dicapai pada periode yang bersangkutan adalah 2.000 jam.
Jawab:
Contoh:
Taksiran BOP pada periode tertentu Rp.1.000.000 dan taksiran kan mesin yang bisa dicapai adalah 4.000 jam. Hitunglah tarif
BOP per jam mesin dan hitunglah BOP yang dibebankan pada periode yang bersangkutan jika jam mesin yang bisa dicapai
adalah 3.000 jam.
Jawab:
Tarif BOP tiap jam Rp.1.000.000 / Rp.250
mesin 4.000
Untuk dapat menghitung analisa selisih BOP baik selisih anggaran atau selisih kapasitas penentuan tarif BOP sering
dibedakan menjadi 3 jenis yaitu sebagai berikut:
1. Tarif Total
2. Tarif Tetap
3. Tarif Variabel
Contoh:
Perusahaan Solali bergerak di bidang industri pakaian menetapkan tarif BOP atas dasar jam tenaga kerja langsung.
Hitunglah besarnya tarif BOP tetap dan tarif BOP variabel apabila diketahui :
Anggaran BOP tetap = Rp.2.000.000
Anggaran BOP variabel = Rp.3.000.000
Jumlah jam kerja langsung = 10.000 jam
Jawab : Tarif BOP tetap
Tarif BOP tetap Rp.2.000.000 / 10.000 Rp.200
Penyusunan anggaran biaya overhead dapat ditetapkan berdasarkan jam kerja per unit atau bedasarkan biaya per unit
produk atau bedasarkan persentase tertentu dari biaya produksi. Penghitungan yang lebih rinci dapat dilakukan, jika
memang kebutuhan setiap komponen biaya overhead per unit produk tersebut diketahui.
Tujuan Anggaran Biaya Overhead
Secara umum anggaran biaya overhead pabrik disusun sebagai alat pedoman kerja, pengkoordinasian kerja, pengawasan
kerjayang dapat membantu pihak manajemen dalam menjalankan kegiatan perusahaan. Sedangkan secara khusus tujuan
penyususnan anggaran biaya overhead pabrik adalah :
1. Mengetahui penggunaan biaya secara lebih efisien .
2. Menentukan harga pokok produk secara lebih tepat.
3. Mengetahui pengalokasian biaya overhead pabrik sesuai dengan tempat (departemen) dimana biaya dibebankan.
4. Sebagai alat pengawasan biaya overhead pabrik.
Contoh:
PT. Cygnus dalam Ilustrasi sebelumnya pada akhir tahun 2009 merencanakan memproduksi tiga jenis produk, yaitu meja tipe
A, B & C sebanyak 10.000 unit. Setiap unit meja membutuhkan cat sebanyak 0,25 liter, paku sebanyak 0,1 kg, dan 4
hiasan kaki meja. Harga cat sebesar Rp. 25.000 per liter, harga paku Rp. 18.000 per kg, 1 buah hiasan meja sebesar
Rp. 1.000. gaji satpam Rp. 24.000.000 per tahun & gaji mandor pabrik Rp. 48.000.000. Sedangkan harga pabrikase
lainnya, mencakup biaya penyusutan mesin sebesar Rp. 12.500.000, biaya penyusutan bangunan pabrik sebesar Rp.
24.000.000, dan biaya listrik, air & telepon sebesar Rp. 40.000.000
Setelah diketahui komponen dari seluruh biaya overhead yg direncanakan, maka biaya overhead dapat disusun seperti
berikut:
Perhitungan tambahan: