Anda di halaman 1dari 29

OM SWASTIASTU

BIAYA OVERHEAD PABRIK

KELOMPOK 5

1. I GUSTI AYU DHIAN WAHYUNI (02)


2. IDA AYU NYOMAN MANIK KARTIKA (04)
3. I WAYAN ADYAKSA GUNA ARTANU (19)
4. ADE RASNITI UTAMI (25)
5. KADEK FEBRIANI (28)
6. NI LUH ARI WIDIADNYANI (30)
Materi Pembahasan

Pengertian anggaran Penentuan dan alokasi


01 biaya overhead pabik 02 biaya overhead pabrik ke
departemen produksi

03 Anggaran tarif biaya


overhead pabrik 04 Anggaran biaya overhead
pabrik
Pengertian Anggaran Biaya Overhead Pabrik

Biaya overhead pabrik (manufacturing overhead costs)


adalah biaya produksi yang tidak masuk dalam biaya
bahan baku maupun biaya tenaga kerja langsung. Apabila
suatu perusahaan juga memiliki departemen-departemen
lain selain departemen produksi maka semua biaya yang
terjadi di departemen pembantu tersebut (termasuk biaya
tenaga kerjanya) dikategorikan sebagai biaya overhead
pabrik.
Berdasarkan sifatnya
a) Biaya Bahan Penolong
b) Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung
c) Biaya Penyusutan Aktiva Tetap Pabrik
d) Biaya Reparasi dan Pemeliharaan
e) Biaya Asuransi Pabrik
f) Biaya Jasa Kepada Pihak Lain
g) Biaya-biaya lain yang Sifatnya Tidak Langsung
Berdasarkan Perilaku Terhadap Produksi

01 03
BOP Variabel
Adalah biaya overhead
02 BOP Semi Variabel
Adalah biaya overhead
pabrik yang bertambah dan pabrik yang jumlahnya
juga berkurang sebanding BOP Tetap berubah secara
dengan perubahan volume proporsional dengan
produksi. Adalah biaya yang perubahan jumlah
jumlahnya tatap atau produksi.
sama dan pada batas-
batas tertentu tidak akan
terpengaruh oleh
perubahan volume
produksi.
Berdasarkan Hubungan dengan Departemen

BOP Tidak Langsung


BOP Langsung Departemen Departemen

Adalah biaya overhead Adalah biaya overhead


pabrik yang terjadi dalam pabrik manfaatnya dinikmati
departemen tertentu dan oleh lebih dari satu
manfaatnya hanya dinikmati departemen.
oleh departemen tertentu.
Penentuan dan alokasi biaya overhead
pabrik ke departemen produksi

1. Metode alokasi langsung (direct allocation


method)

Dalam metode ini, BOP departemen jasa dialokasikan ke


tiap-tiap departemen produksi yang menikmatinya.
Metode alokasi langsung digunakan apabila jasa yang
dihasilkan oleh departemen jasa hanya
dinikmati/dimanfaatkan oleh departemen produksi, dan
tidak ada departemen jasa lain yang memakai jasa
tersebut (Departemen Jasa tidak memakai jasanya).
Contoh kasus: Metode Alokasi langsung

CV HAM mengolah produknya melalui dua departemen produksi yakni departemen proses 1 dan proses 2, dan
ditunjang oleh dua departemen jasa yaitu departemen jasa listrik (X) dan departemen jasa pemeliharaan mesin (Y).
Seluruh tenaga listrik dan pemeliharaan mesin sepenuhnya digunakan oleh departemen produksi dengan proporsi:

Perkiraan besarnya BOP untuk masing-masing


departemen adalah :

Tentukan BOP Dianggarkan setelah alokasi dengan menggunakan metode alokasi


langsung!
Jawab:
Menghitung BOP dianggarkan Alokasi BOP dari masing-masing departemen adalah :
1.    Jasa X
BOP departemen jasa X sebanyak Rp 30.000.000 seluruhnya dialokasikan ke masing-masing
departemen produksi dengan proporsi masing-masing yaitu:
Departemen Proses 1 = 30% x Rp 30.000.000 = Rp   9.000.000,-
Departemen Proses 2 = 35% x Rp 30.000.000 = Rp 10.500.000,-
Departemen Proses 3 = 35% x Rp 30.000.000 = Rp 10.500.000,-
                                    Total = Rp 30.000.000,-
2.    Jasa Y
BOP departemen jasa Y sebanyak Rp 60.000.000 seluruhnya dialokasikan ke masing-masing
departemen produksi dengan proporsi masing-masing:
Departemen 1 = 25% x Rp 60.000.000 = Rp 15.000.000,-
Departemen 2 = 40% x Rp 60.000.000 = Rp 24.000.000,-
Departemen 3 = 35% x Rp 60.000.000 = Rp 21.000.000,-
                  Total            = Rp 60.000.000,-
2. Metode Alokasi Bertahap (Step Method)

Metode ini digunakan apabila jasa yang dihasilkan departemen jasa tidak hanya dinikmati oleh departemen produksi saja,
melainkan digunakan pula oleh departemen jasa yang lain. Sebagai contoh bagian jasa terdiri dari bagian pembangkit tenaga listrik
dan bagian reparasi. Bagian pembangkit tenaga listrik menggunakan sebagian jasa yang disediakan oleh bagian reparasi untuk
memperbaiki mesin-mesin diesel. Sebaliknya bagian reparasi menggunakan pula sebagian jasa yang disediakan oleh bagian
pembangkit listrik untuk menggerakkan peralatan reparasi.

Satu metode untuk mengalokasikan biaya overhead pabrik bagian jasa apabila terjadi hal tersebut dapat dilakukan dengan
menggunakan metode aljabar (Algebraic method). Dalam metode ini biaya overhead pabrik yang timbul di masing-masing bagian
jasa dinyatakan dalam formula berikut:

Keterangan:
X  = jumlah BOP bagian jasa X setelah menerima alokasi BOP dari bagian jasa Y
Y  = jumlah BOP bagian jasa Y setelah menerima alokasi BOP dari bagian jasa X
a1 = BOP bagian jasa X sebelum alokasi
a2 = BOP bagian jasa Y sebelum alokasi
b1 = Persentase penggunaan jasa bangian jasa Y oleh bagian X
b2 = Persentase penggunaan jasa bangian jasa X oleh bagian Y
Contoh Kasus : Metode Alokasi Bertahap

PT RAS  mempunyai dua departemen produksi dan dua departemen jasa. Perusahaan merencanakan Biaya Overhead
Pabrik untuk kapasitas normal produksi sebesar 50.000 unit, selama Tahun 2006 sebesar:

Mercury Mars Venus

Rencana penggunaan jasa dari departemen jasa adalah jasa bagian jasa selain digunakan oleh bagian produksi
(departemen proses 1 & 2), juga dipakai oleh bagian jasa sendiri. Dalam hal ini terjadi tukar menukar jasa antara bagian
jasa listrik dan bagian jasa pemeliharaan. Proporsi pemakaian jasanya adalah:

Neptune Earth Jupiter


Berdasarkan data tersebut, diminta:
1. Menghitung BOP Neto masing-masing departemen jasa
2. Menghitung BOP Neto yang dianggarkan untuk masing-masing departemen produksi
Jawab:
Mars
1) Menghitung BOP Neto bagian Jasa setelah alokasi
Dengan menggunakan Metode Aljabar, maka biaya tiap bagian jasa dinyatakan dalam persamaan-persamaan berikut:
X = a1 + b1 Y .................................. persamaan 1
Y = a2 + b2 X .................................. persamaan 2
X = 28.000.000 + 25% Y
Y = 2.000.000 + 20% X
Jadi:
X = 28.000.000 + 0,25 (2.000.000 + 0,2 X)
X = 28.500.000 + 500.000 + 0,05 X
X – 0,05 X  = 28.500.000
X = 30.000.000Mercury Venus
Y = 2.000.000 + 20% X
Y = 2.000.000 + 0,2 (X)
Y = 2.000.000 + 0,2 (30.000.000)
Y = 8.000.000
 
Jadi :
 BOP bagian jasa listrik setelah mendapat alokasi BOP dari bagian jasa pemeliharaan adalah sebesar Rp 30.000.000,-.
 BOP bagian jasa pemeliharaan setelah mendapatkan alokasi BOP dari bagian jasa listrik adalah sebesar Rp 8.000.000,-
Dengan demikian maka jumlah BOP Neto untuk masing-masing departemen jasa adalah:

Kedua BOP Neto dari bagian jasa listrik dan pemeliharaan ini, kemudian dibebankan kepala masing-masing departemen
produksi sesuai proporsi masing-masing:
2) Menghitung BOP Neto masing-masing Departemen Produksi setelah alokasi.

Alokasi BOP dari masing-masing departemen adalah:


1.    Jasa X (departemen listrik)
May 2021
BOP departemen jasa X sebanyak Rp 24.000.000 seluruhnya dialokasikan ke masing-masing
departemen produksi dengan proporsi masing-masing:
Departemen Proses 1 = 30/80 x Rp 24.000.000 = Rp   9.000.000,-
Departemen Proses 2 = 50/80 x Rp 24.000.000 = Rp 15.000.000,-
Total              = Rp 24.000.000,- June 2021
2.    Jasa Y (departemen pemeliharaan)
BOP departemen jasa Y sebanyak Rp 6.000.000 seluruhnya dialokasikan ke masing-masing
departemen produksi dengan proporsi masing-masing:
Departemen Proses 1 = 40/75 x Rp 6.000.000 = Rp 3.200.000,-
Departemen Proses 2 = 35/75 x Rp 6.000.000 = Rp 2.800.000,- July 2021
Total            = Rp 6.000.000,-
Jadi selengkapnya adalah sebagai berikut

Mercury Mars

Venus Neptune
2. Anggaran Tarif Biaya Overhead Pabrik (BOP)

Dalam menetapkan besarnya BOP yang dibebankan pada produk suatu perusahaan didasarkan pada tariff yang sudah
ditentukan di awal. Besar biaya overhead pabrik tidak berdasarkan BOP yang sesungguhnya terjadi.Penentuan tarif
tersebut didasarkan pada beberapa sifat dari biaya overhead pabrik. Penentuan sifat tersebut adalah sebagai berikut.
a) Terdapat BOP yang terjadinya tidak menentu atau tidak merata pada setiap bulannya.
b) Terdapat BOP yang bersifat tetap.
c) Terdapat BOP yang jumlahnya baru diketahui ketika waktu-waktu tertentu.
Berdasarkan sifat-sifat tersebutlah kenapa BOP ditentukan berdasarkan tarif bukan pada biaya yang sesungguhnya terjadi.

 Langkah – Langkah Menentukan BOP dengan Tarif Tunggal


Untuk bisa menentukan besarnya tarif biaya overhead pabrik yang dibebankan pada produk perlu dilakukan beberapa
langkah berikut ini:
1) Menyusun Anggaran Biaya Overhead Pabrik
Dalam melakukan penyusunan anggaran BOP harus diperhatikan tingkat produksi atau kapasitas yang dipakai sebagai
dasar penaksiran jumlah anggaran BOP. Kapasitas tersebut adalah sebagai berikut.
a) Kapasitas Teoritis (Kapasitas Ideal)
b) Kapasitas Praktis (Kapasitas Realistis)
c) Kapasitas Normal (Kapasitas Jangka Panjang)
d) Kapasitas Jangka Pendek
Dalam praktiknya, perusahaan kebanyakan menggunakan kapasitas normal dan kapasitas sesungguhnya diharapkan.
2) Menentukan Dasar Pembebanan Biaya Overhead Pabrik Pada Produk

Sebagaimana sudah diuraikan sebelumnya bahwa langka awal dalam penentuan tariff BOP adalah menyusun anggaran
BOP. Sedangkan dasar penyusunan anggaran BOP adalah kapasitas normal atau kapasitas sesungguhnya yang
Mars
diharapkan.Maka dasar yang dipakai untuk pembebanan BOP pada produksi adalah satuan produksi, biaya bahan baku,
biaya tenaga kerja langsung, jam tenaga kerja langsung, dan jam mesin.

3) Menghitung Tarif Biaya Overhead Pabrik


Dalam menghitung tariff BOP yang sudah ditetapkan atau ditentukan, tariff BOP bisa dihitung sesuai dengan dasar
pembebanan masing-masing, yaitu sebagai berikut:
Venus
 Atas dasar satuan produk.

Rumusan BOP yang dibebankan pada produk:


Contoh:
Taksiran BOP pada suatu periode adalah Rp.7.500.000 dan taksiran produk yang dihasilkan pada periode yang bersangkutan
adalah 15.000 unit. Hitunglah besarnya tariff BOP per unit dan BOP yang dibebankan pada produk, jika produk yang
dihasilkan pada periode yang bersangkutan adalah 12.000 unit.
Jawab:

Tarif BOP Per Unit Rp. 7.500.000/15.000 Rp. 500

BOP yang dibebankan pada Rp.6.000.000


12.000 x Rp.500
produk adalah

Mercury
 Atas dasar biaya bahan baku Venus Mars

Berdasarkan BOP yang dibebankan pada produk adalah % BOP dari bahan yang dikeluarkan pada periode yang
bersangkutan.
Contoh:
Taksiran BOP pada periode tertentu adalah Rp.2.500.000 dan taksiran biaya bahan baku yang dipakai pada periode yang
bersangkutan adalah Rp.2.000.000.
Gender Hobbies
Hitunglah % tarif BOP dari bahan dan hutang juga besarnya BOP yang dibebankan pada suatu produk jika menurut catatan
biaya bahan yang dikeluarkan untuk produk tertentu adalah Rp.150.000.
Jawab:

Rp.2.500.000 / Rp.2.000.000 x 1,25%


Tarif BOP dari bahan
100%

BOP yang dibebankan pada Rp.187.500


1,25% x Rp.150.000
produk adalah

 Atas dasar biaya tenaga kerja langsung


40%
Rumus persentase tarif BOP yang dibebankan pada produk:

Contoh:
Taksiran BOP pada periode tertentu adalah Rp.1.000.000 dan taksiran biaya tenaga kerja langsung sebesar
Rp.1.250.000. Hitunglah % tariff BOP dari biaya tenaga kerja langsung dan hitunglah besarnya BOP yang dibebankan
pada suatu produk jika biaya tenaga kerja langsung yang dikeluarkan untuk produk yang bersangkutan adalah
Rp.400.000.
Jawab:

Rp.1.000.000 / Rp.1.250.000 x 80%


Tarif BOP dari BTKL
100%

BOP yang dibebankan pada Rp.320.000


80% x Rp.400.000
produk adalah
 Atas dasar jam tenaga kerja langsung

 BOP yang dibebankan pada produk:

Contoh:
Taksiran BOP pada periode tertentu Rp.1.000.000 dan taksiran jam tenaga kerja langsung yang bisa dicapai pada periode
yang bersangkutan adalah 2.500 jam.
Hitunglah besarnya tariff BOP per jam tenaga kerja langsung dan hitunglah besarnya BOP yang dibebankan pada suatu
produk jika jam tenaga kerja langsung yang bisa dicapai pada periode yang bersangkutan adalah 2.000 jam.
Jawab:

Tarif BOP tiap jam tenaga Rp.400


Rp.1.000.000 / 2.500
kerja langsung

BOP yang dibebankan pada Rp.800.000


2.000 x Rp.400
produk adalah
 Atas dasar jam mesin

Rumus BOP yang dibebankan pada produk:

Contoh:
Taksiran BOP pada periode tertentu Rp.1.000.000 dan taksiran kan mesin yang bisa dicapai adalah 4.000 jam. Hitunglah tarif
BOP per jam mesin dan hitunglah BOP yang dibebankan pada periode yang bersangkutan jika jam mesin yang bisa dicapai
adalah 3.000 jam.
Jawab:
Tarif BOP tiap jam Rp.1.000.000 / Rp.250
mesin 4.000

BOP yang dibebankan Rp.750.000


3.000 x Rp.250
pada produk adalah
4) Tarif Menghitung Selisih Biaya Overhead Pabrik

Untuk dapat menghitung analisa selisih BOP baik selisih anggaran atau selisih kapasitas penentuan tarif BOP sering
dibedakan menjadi 3 jenis yaitu sebagai berikut:
1. Tarif Total

2. Tarif Tetap

3. Tarif Variabel
Contoh:
Perusahaan Solali bergerak di bidang industri pakaian menetapkan tarif BOP atas dasar jam tenaga kerja langsung.
Hitunglah besarnya tarif BOP tetap dan tarif BOP variabel apabila diketahui :
Anggaran BOP tetap = Rp.2.000.000
Anggaran BOP variabel = Rp.3.000.000
Jumlah jam kerja langsung = 10.000 jam
Jawab : Tarif BOP tetap
 
Tarif BOP tetap Rp.2.000.000 / 10.000 Rp.200

Tarif BOP variabel Rp.3.000.000 / 10.000 Rp.300

Tarif BOP total Rp.200+Rp.300= Rp.500


atau
(Rp.2.000.000+Rp.3.000.0
00) / 10.000 =
ANGGARAN BIAYA OVERHEAD

Pengertian Anggaran Biaya Overhead


Anggaran biaya overhead pabrik adalah suatu perencanaan yang terperinci mengenai biaya-biaya tidak langsung yang
dikeluarkan sehubungan dengan proses produksi selama periode yang akan datang, yang meliputi : jenis biaya, waktu serta
tempat dimana biaya tersebut terjadi.
Biaya overhead pabrik merupakan biaya-biaya dalam pabrik yang dikeluarkan perusahaan dalam rangka proses produksi,
kecuali biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya overhead mencakup tiga kelompok biaya yaitu:
1. Biaya bahan penolong(bahan tidak langsung)
2. Biaya tenga kerja penolong (tenaga kerja tidak langsung).
3. Biaya Pabrik Lainnya

 Penyusunan anggaran biaya overhead dapat ditetapkan berdasarkan jam kerja per unit atau bedasarkan biaya per unit
produk atau bedasarkan persentase tertentu dari biaya produksi. Penghitungan yang lebih rinci dapat dilakukan, jika
memang kebutuhan setiap komponen biaya overhead per unit produk tersebut diketahui.
Tujuan Anggaran Biaya Overhead

Secara umum anggaran biaya overhead pabrik disusun sebagai alat pedoman kerja, pengkoordinasian kerja, pengawasan
kerjayang dapat membantu pihak manajemen dalam menjalankan kegiatan perusahaan. Sedangkan secara khusus tujuan
penyususnan anggaran biaya overhead pabrik adalah :
1. Mengetahui penggunaan biaya secara lebih efisien .
2. Menentukan harga pokok produk secara lebih tepat.
3. Mengetahui pengalokasian biaya overhead pabrik sesuai dengan tempat (departemen) dimana biaya dibebankan.
4. Sebagai alat pengawasan biaya overhead pabrik.

Contoh:
PT. Cygnus dalam Ilustrasi sebelumnya pada akhir tahun 2009 merencanakan memproduksi tiga jenis produk, yaitu meja tipe
A, B & C sebanyak 10.000 unit. Setiap unit meja membutuhkan cat sebanyak 0,25 liter, paku sebanyak 0,1 kg, dan 4
hiasan kaki meja. Harga cat sebesar Rp. 25.000 per liter, harga paku Rp. 18.000 per kg, 1 buah hiasan meja sebesar
Rp. 1.000. gaji satpam Rp. 24.000.000 per tahun & gaji mandor pabrik Rp. 48.000.000. Sedangkan harga pabrikase
lainnya, mencakup biaya penyusutan mesin sebesar Rp. 12.500.000, biaya penyusutan bangunan pabrik sebesar Rp.
24.000.000, dan biaya listrik, air & telepon sebesar Rp. 40.000.000
Setelah diketahui komponen dari seluruh biaya overhead yg direncanakan, maka biaya overhead dapat disusun seperti
berikut:
Perhitungan tambahan:

Biaya cat         3 x 10.000 x 0,25 x 25.000        = 187.500.000


Biaya paku      3 x 10.000 x 0,1 x 18.000          = 54.000.000
Biaya hiasan   3 x 10.000 x 4 x 1.000               = 120.000.000

Anggaran Biaya Overhead


Jenis Biaya Jumlah
Parsial Total
Biaya cat 187.500.000
Biaya Paku 54.000.000
Biaya hiasan kaki meja 120.000.000
Jumlah bahan penolong 361.500.000
Gaji satpam pabrik 24.000.000
Gaji mandor produksi 48.000.000
Jumlah biaya tenaga kerja penolong 72.000.000
Biaya listrik, air, telepon 40.000.000
Biaya penyusutan aktiva tetap 36.500.000
Jumlah biaya pabrikase lainnya 76.500.000
Total 510.000.000
OM SHANTI,
SHANTI, SHANTI
OM

SESI TANYA JAWAB

Anda mungkin juga menyukai