NIM : 202210160311065
Kelas : Manajemen 2B
Departemen Produksi
Departemen produksi adalah departemen yang terlibat lansung dengan pengolahan
produk. Pada perusahaan mobil, departemn bodi dan departemen perakitan merupakan
contoh departemen produksi.
Departemen Jasa
Departemen jasa adalah departemen yang mendukung fungsi pokok perusahaan. pada
perusahaan mobil, departemen pemeliharaan dan departemen listrik merupakan contoh
departemen jasa.
Biaya dapat diakumislasi berdasarkan objek biaya. Objek biaya adalah objek
yang dipakai sebagai dasar untuk mengumpulkan biaya, misalnya departemen atau
produk. Berdasarkan hubungannya dengan departemen,
Biaya overhead pabrik departemen produksi terdiri atas BOP yang terjadi di
departemen tersebut dan biaya yang timbul karena menggunakan jasa departemen
jasa. Langkah-langkah dalam penentuan tarif biaya overhead pabrik adalah sebagai
berikut.
Setelah anggaran biaya overhead pabrik dan anggaran biaya departemen jasa
disusun, langkah berikutnya adalah menetapkan dasar alokasi anggaran biaya
departemen jasa Biaya departemen listrik lebih tepat dialokasikan menggunakan
dasar jumlah konsumsi kwh oleh departemen pengguna. Biaya departemen jasa
memberikan jasanya kepada departemen pengguna lebih banyak menggunakan
tenaga karyawan, sehingga lebih tepat dialokasikan menggunakan jumlah
karyawan atau jam kerja karyawan.
a) Metode Langsung.
Pada metode ini anggaran biaya departemen jasa hanya dialokasikan kepada
departemen produksi saja dan tidak dialokasikan ke departemen jasa lain.
Kelebihan menggunakan metode langsung ini yaitu dapat memudahkan
pekerjaan klerikal tetapi metode langsung memiliki kelemahan yaitu dalam
mengukur total biaya departemen jasa. Metode ini dapat diterapkan jika selisih
hasil perhitungan biaya produk dibandingkan dengan metode lain tidak
material atau suatu departemen jasa tidak menggunakan jasa pada departemen
jasa lainnya.
b) Metode Bertahap
Pada metode ini, biaya departemen jasa dialokasikan secara bertahap ke
departemen jasa lain dan departemen produksi. Urutan pengalokasian biaya
dimulai dari departemen jasa dengan jumlah biaya terbesar sampai dengan
departemen jasa dengan jumlah biaya terkecil. Setelah biaya departemen
jasa pertama dialokasikan ke departemen lain dan departemen tersebut tidak
akan mendapatkan alokasi dari departemen jasa lain.
c) Metode Aljabar
Metode aljabar dapat diterapkan jika antardepartemen jasa saling memberikan
jasa. Pada metode ini, biaya departemen jasa dialokasikan secara simultan
dengan menggunakan teknik aljabar.
Pada metode ini, dapat diterapkan jika antar departemen jasa saling
memberikan jasa. Biaya yang ditimbulkan oleh departemen jasa dialokasikan
secara simultan dengan menggunakan teknik aljabar. Persamaan aljabar dibuat
dengan contoh berikut.
Angka 0,30 dapat dilihat pada Tabel 12.2. Pada kolom jumlah kwh, angka
200 kwh yang merupakan pemakaian kwh departemen jasa 2 dikeluarkan,
sehingga hasilnya 300/1.000. Angka 0,20 pada Tabel 12.2, dikolom jumlah
karyawan, angka 10 yang merupakan jumlah karyawan di Departemen Jasa 1
dikeluarkan, sehingga hasilnya 20/100.
Y= 36.300+6.000+0,06Y
0,94Y= 42.300
Y= 45.000
Pada akhir bulan,jika produk atau pesanan selesai diproduksi maka biaya overhead
pabrik dibebankan kepada produk atau pesanan dengan menggunakan tarif yang berlaku
untuk masing-masing departemen produksi.biaya overhead pabrik sesunguhnya diringkas
dan dicatat dalam rekening biaya overhead pabrik sesunguhnya.biaya overhead pabrik
sesunguhnya yang telah diakumulasi dalam setiap departemen produksi akan dijumlahkan
dengan biaya alokasi dari departemen jasa.proses alokasi biaya departemen jasa sama
dengan proses alokasi anggaran biaya departemen jasa pada saat perhitungan tarif.
sesunguhnya.