NIM : 202210160311065
Kelas : Manajemen 2B
Faktor yang harus dipertimbangkan dalam penentuan tarif adalah dasar pembebaban
dan pemilihan level aktivitas. Pada pemilihan dasar pembebanan yang tepat dapat menjamin
pembebanan dengan jumlah biaya overhead pabrik proporsional dengan pemicu terjadinya biaya
tersebut. Pertimbangan lain dalam pemilihan dasar pembebanan adalah dasar yang
meminimumkan biaya klerikal. Pada dasar pembebanan ini meliputi unit produksi, biaya bahan
baku, biaya tenga kerja langsung , jam kerja langsung, jm kerja mesin, dan transaksi yang akan
dibahas secara rinci berikut ini.
Dasar pembebanan merupakan faktor yang dapat mewakili konsumsi produk atas
sumber daya yang menimbulkan biaya overhead pabrik. Hal tersebut terdiri atas unit produksi,
biaya bahan, biaya tenaga kerja langsung, jam kerja langsung, jam kerja mesin, dan aktivitas.
Unit produksi. Rumus untuk menhitung tarif biaya overhead pabrik adalah estimasi jumlah
biaya overhead pabrik (anggaran BOP) dibagi dengan astimasi unit produksi.
Dalam unit produksi menjadi tidak tepat jika perusahaan memproduksi lebih dari satu
jenis produk. Untuk mengatasi masalah tesebut, perusahaan dapat menggnakan faktor
penimbang. Misalnya berat atau faktor penimbang lain.
Biaya bahan. Untuk menentukan tarif biaya overhead pabrik dapat ditentukan
berdasarkan jumlah biaya bahan, jika terdapat korelasi antara jumlah biaya overhead pabrik dan
biaya bahan yang dipakai. Perhitungan tarif dapat dilakukan dengan cara membagi estimasi pada
jumlah biaya overhead pabrik dengan estimasi jumlah biaya bahan.
Dasar pembebanan ini memiliki keterbatasan dan menjadi tidak tepat jika suatu produk
membutuhkan bahan dengan harga yang lebih tinggi dari pada produk lain, sementara itu
keduanya memerlukan proses produksi yang sama maka produk tersebut akan dibebani dengan
biaya overhead pabrik yang lebih tinggi.
Biaya tenaga kerja langsung. Pada tarif pembebanan biaya overhead pabrik dihitung dengan
cara membagi estimasi jumlah biaya overhead pabrik dengan estimasi jumlah biaya tenaga kerja
langsung.
Jam Kerja Langsung. Dasar pembebanan biaya overhead pabrik berdasarkan jam kerja
langsung karena dilakukan untuk mengantisipasi kelemahan pembebanan berdasarkan jumlah
biaya tenaga kerja langsung. Metode ini tepat digunakan apabila terdapat korelasi antara jumlah
jam kerja langsung dan biaya overhead pabrik atau perusahaan yang padat karya. Pada
perusahaan padat modal , dasar pembebanan ini menjadi tidak tepat. Tarif biaya overhead pabrik
dapat dihitung dengan cara membagi estimasi jumlah biaya overhead pabrik dengan estimasi
jumlah jam kerja langsung.
Tarif (Rp/JKL) Estimasi jumlah biaya overhead pabrik
Estimasi jumlah jam kerja langsung
Jam kerja mesin. Pada pembebanan ini biaya overhead pabrik berdasarkan jam kerja mesin
tepat jika mesin dgunakan secara efisien dan ekstensif, komponen terbesar biaya overhead pabrik
adalah biaya depresiasi, untuk biaya pemeliharaan dan biaya pemanfaatan mesin lainnya. Tarif
dihitung dengan cara membagi estimasi jumlah biaya overhead pabrik dengan estimasi jumlah
jam kerja mesin.
Metode ini biasanya dibutuhkan pekerjaan klerikal, yaitu dengan pencataan jumlah jam
kerja mesin. Jika proses produksi menggunakan beberapa mesin atau kelompok mesin
makapembebanan dapat dilakukan dengan menggunakan faktor penimbang. Untuk alternatif
lainnya ,perusahaan dapat menggunakan dasar waktu pemrosesan yang digunakan untuk
memproduksi setiap unit produk.
Aktivitas.dasar pemikiran penggunaan dasar transaksi adalah apabila terjadinya biaya dipicu
oleh aktivitas. Pendekatan ini digunakan untuk mengatasi kelemahan metode-metode
sebelumnya. Beberapa contoh aktivitas antara lain inspeksi, pemindahan bahan, dan setup. Suatu
produk atau pesanan yang membutuhkan banyak aktivitas akan dibebani dengan biaya overhead
pabrik lebih tinggi daripada produk atau pesanan yang membutuhkan sedikit aktivitas. Misalnya,
biaya setup ini dibebankan berdasarkan dengan jumlah setupnya. Dari segi pengendalian,
pendekatan ini dapat digunakan untuk mengiliminasi aktivitas yang tidak menambah nilai.
Beberapa level aktivitas tersebut meliputi kapasitas teoretis, kapasitas praktis, kapasitas
sesungguhnya yang diharapkan dan kapasitas normal.
• Kapasitas teoritis yaitu kapasitas untuk memproduksi dengan kecepatan penuh (100%)
tanpa interupsi.
• Kapasitas praktis yaitu kapasitas produksi dengan mempertimbangkan interupsi yang
tidak dapat dihindari. Kapasitas praktis berkisar antara 75%-85% dari kapasitas teoretis.
• Kapasitas sesungguhnya yang diharapkan yaitu kapasitas produksi berdasarkan output
sesungguhnya yang diharapkan pada suatu periode.
• Kapasitas normal adalah kapasitas produksi rata-rata jangka panjang untuk menghindari
fluktuasi tingkat produksi.
Langkal awal yaitu menentukan level aktivitas sebagai dasar dalam menghitung anggaran
biaya overhead pabrik. Berikutnya yaitu menghitung anggaran biaya overhead pabrik pada level
aktivitas yang telah ditentukan tersebut.
Pencatatan biaya overhead pabrik sesungguhnya dilakukan dalam jurnal, buku besar, dan
secara rinci dalam buku pembantu. Dalam pencatatan akumulasi menimbulkan masalah karena
adanya berbagai kebutuhan data untuk proses pemgambilan keputusan. Oleh karena itu,
perusahaan akan kesulitan untuk mendesain suatu sistem akumulasi biaya overhead pabrikyang
mampu memenuhi semua kebutuhan.
Tarif biaya overhead pabrik seharusnya ditelaah secara periodik, misalnya setiap tahun.
Setelah itu perlu dilakukannya perubahan maka tarif seharusnya diubah. Perubahan pada tarif ini
disebabkan oleh berbagai faktor, sebagai contoh : perubahan metode produksi, harga, efisiensi,
dan penjualan yang diharapkan. Perubahan frekuensi ini tergantung pada faktor-faktor yang
memengaruhi dan sesuai dengan kebutuhan manajemen agar menghasilkan tarif biaya overhead
pabrik terkini.
Pada kesalahan dalam menghitung tarif dapat disebabkan karena kesalahan dalam
mengestiminasi anggaran atau menentukan level aktivitas. Jika tarif didasarkan pada kondisi
sesungguhnya yang diharapkan, variasi musiman dapat menyebabkan selisih jumlah biaya
overhead pabrik material. Agar terhindar dari kesalahan menghitung tarif , cara terbaik untuk
mendeteksi dengan menganalisis faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam penentuan tarif
tersebut.