(FEB 301)
MODUL SESI KE 8
Biaya Overhead Pabrik
DISUSUN OLEH
Dr. Rilla Gantino, S.E., Ak., MM
B. Concept
Biaya overhead pabrik adalah biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya
tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik dapat digolongkan menurut
sifatnya, perubahan volume dan kaitan dengan departemen. Biaya overhead pabrik
merupakan biaya produksi yang tidak langsung terhadap produk. Contoh biaya
overhead pabrik adalah pemakaian bahan penolong, pengawas mesin produksi,
mandor , sewa, pajak,asuransi, depresiasi, listrik dan lain-lain yang digunakan untuk
fasilitas produksi.
Biaya overhead pabrik yang dicatat dalam persediaan barang dalam proses adalah
berdasarkan pembebanan, bukan berdasarkan pemakaian, seperti pemakaian bahan
baku langsung dan pemakaian tenaga kerja langsung. Dalam hal pembebanan biaya
overhead pabrik, perusahaan biasanya melakukan estimasi jumlah biaya overhead
pabrik yang akan dipakai selama proses produksi. Estimasi itu berdasarkan tarif
ditentukan dimuka.
Biaya overhead pabrik pada umumnya didefinisikan sebagai biaya bahan baku tidak
langsung penolong, tenaga kerja tidak langsung dan semua biaya pabrik lainnya
yang tidak dapat secara nyata didefinisikan dengan atau dibebankan langsung ke
pesanan, produk atau objek biaya lainnya yang spesifik. Istilah lain yang digunakan
untuk biaya overhead pabrik adalah beban produksi, overhead produksi, beban
pabrik dan biaya produksi tidak langsung
Biaya overhead pabrik tetap adalah biaya overhead pabrik yang tetap konstan dalam
kisaran perubahan volume kegiatan tertentu. Biaya overhead pabrik variabel adalah
biaya overhead pabrik yang jumlah totalnya berubah secara proporsional dengan
perubahan volume kegiatan. Biaya overhead pabrik semivariabel adalah biaya
overhead pabrik yang jumlah totalnya berubah tidak proporsional dengan perubahan
volume kegiatan.
Biaya overhead pabrik tidak langsung departemen adalah biaya overhead pabrik
yang memberikan manfaat lebih dari satu departemen. Misalnya, biaya pemeliharaan
gedung pabrik adalah biaya overhead pabrik tidak langsung bagi departemen A
maupun departemen B apabila kedua departemen tersebut berada dalam satu atap
gedung pabrik tersebut.
Kedua, volume kegiatan produksi dari bulan ke bulan pada perusahaan yang
memproduksi barang berdasarkan pesanan relatif tidak stabil. Apabila biaya
overhead pabrik dibebankan secara langsung maka setiap satuan produk yang
dihasilkan pada bulan-bulan yang volume produksinya rendah akan dibebani biaya
tetap lebih besar daripada bulan-bulan yang volume produksinya tinggi.
b) Dasar pembebanan biaya overhead pabrik yang dipilih harus dapat memperkecil
biaya dan pekerjaan administrasi.
(4) Kapasitas yang sesungguhnya diharapkan atau kapasitas jangka pendek yaitu
kapasitas pabrik yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk sesuai dengan
kemampuan penjualan.
Setiap pesanan atau produk yang menyerap biaya tenaga kerja langsung sebesar
Rp 1 akan dibebani biaya overhead pabrik sebesar Rp 1 pula. Adapun biaya tenaga
kerja langsung dihitung dengan mengalikan jam kerja langsung yang digunakan
untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan tarif upah per jam yang ditentukan.
Semakin banyak jam kerja yang digunakan, semakin besar biaya tenaga kerja
langsung dan semakin besar pula biaya overhead pabrik yang dibebankan. Metode
ini mempunyai beberapa kelemahan antara lain sebagai berikut :
a) Biaya overhead pabrik harus dipandang sebagai tambahan nilai produk. Nilai
yang ditempatkan seringkali tidak mempunyai hubungan yang erat dengan biaya
tenaga kerja langsung, misalnya biaya penyusutan.
b) Jumlah biaya tenaga kerja mencakup upah tenaga kerja dari berbagai tingkatan
yang ada di dalam perusahaan, sehingga dalam metode ini dapat terjadi distribusi
beban biaya overhead pabrik kepada produk secara tidak tepat.
Apabila estimasi biaya overhead pabrik untuk tahun yang akan dating sebesar Rp
300.000 dan jumlah jam kerja langsung ditaksir 200.000 jam, maka tarif biaya
overhead pabrik atas dasar jam kerja langsung adalah Rp 1,5 per jam kerja langsung
(Rp 300.000 : 200.000). Suatu pekerjaan yang diselesaikan dengan 400 jam kerja
langsung akan dibebani biaya overhead pabrik sebesar Rp 600 (400 x Rp 1,5).
Jam Mesin
Apabila jam mesin sebagai dasar pembebanan, maka tarif biaya overhead pabrik
dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
adalah Rp 1,5 per jam kerja langsung (Rp 300.000 : 200.000). Suatu pekerjaan yang
diselesaikan dengan 400 jam kerja langsung akan dibebani biaya overhead pabrik
sebesar Rp 600 (400 x Rp 1,5).
Jam Mesin
Apabila jam mesin sebagai dasar pembebanan, maka tarif biaya overhead pabrik
dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Apabila estimasi biaya overhead pabrik untuk tahun yang akan datang sebesar Rp
300.000 dan jumlah jam mesin ditaksir 300.000 jam, maka tarif biaya overhead
pabrik atas dasar jam mesin adalah Rp 1 per jam mesin (Rp 300.000 : 300.000).
Suatu pekerjaan yang diselesaikan dengan 400 jam mesin akan dibebani biaya
overhead pabrik sebesar Rp 400 (400 x Rp 1).
Kapasitas
Biaya overhead pabrik dibebankan ke produk berdasarkan tarif ditentukan dimuka.
Tarif yang dipergunakan harus ditentukan secara tepat agar pembebanan biaya
overhead pabrik juga tepat. Penentuan tarif biaya overhead pabrik dihitung
berdasarkan taksiran atau anggaran biaya overhead pabrik pada kapasitas tertentu
dibagi dengan estimasi volume aktivitas pada kapasitas tersebut. Kapasitas yang
dipilih tergantung pada apakah dipandang sebagai kepentingan jangka pendek atau
jangka panjang.
Untuk keperluan analisis selisih antara biaya overhead pabrik sesungguhnya dengan
yang dibebankan kepada produk atas dasar tarif, tarif biaya overhead pabrik harus
dipecah menjadi dua macam: tarif biaya overhead pabrik tetap dan tarif biaya
overhead pabrik variabel. Oleh karena itu tiap-tiap elemen biaya overhead pabrik
yang dianggarkan harus sudah digolongkan sesuai dengan perilaku dalam
hubungannya dengan perubahan volume kegiatan.
1. Jelaskan definisi biaya overhead pabrik. Berikan contoh tiga macam biaya
overhead pabrik dalam perusahaan percetakan buku ?!.
2. Menurut sifatnya, biaya overhead pabrik dapat dibedakan menjadi menjadi 6
golongan. Jelaskan tiap golongan biaya overhead pabrik tersebut dan berikan
contohnya ?.
3. Menurut perilakunya, biaya overhead pabrik dapat digolongkan menjadi biaya
overhead pabrik variabel, biaya overhead pabrik semivariabel, dan biaya
overhead pabrik tetap. Jelaskan pengertian tiap jenis biaya overhead pabrik
tersebut.
4. Menurut hubungannya dengan departemen, biaya overhead pabrik digolongkan
menjadi dua kelompok. Sebut dan jelaskan tiap kelompok biaya tersebut.
5. Sebutkan langkah-langkah yang harus ditempuh dalam menghitung tarif biaya
overhead pabrik.
Daftar Pustaka