Anda di halaman 1dari 16

MODUL AKUNTANSI BIAYA

(FEB 301)

MODUL SESI KE 8
Biaya Overhead Pabrik

DISUSUN OLEH
Dr. Rilla Gantino, S.E., Ak., MM

UNIVERSITAS ESA UNGGUL


AGUSTUS 2020

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 0 / 16
Biaya Overhead Pabrik

A. Kemampuan Akhir Yang Diharapkan


Setelah mempelajari modul ini, diharapkan mahasiswa mampu :
menghitung dan menjelaskan : penggolongan, penentuan dan pembebanan
BOP ke dalam harga pokok produk, pengumpulan BOP Sesungguhnya,
perlakuan selisih BOP dan penghitungan tarif BOP

B. Concept

Biaya overhead pabrik adalah biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya
tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik dapat digolongkan menurut
sifatnya, perubahan volume dan kaitan dengan departemen. Biaya overhead pabrik
merupakan biaya produksi yang tidak langsung terhadap produk. Contoh biaya
overhead pabrik adalah pemakaian bahan penolong, pengawas mesin produksi,
mandor , sewa, pajak,asuransi, depresiasi, listrik dan lain-lain yang digunakan untuk
fasilitas produksi.

Biaya overhead pabrik yang dicatat dalam persediaan barang dalam proses adalah
berdasarkan pembebanan, bukan berdasarkan pemakaian, seperti pemakaian bahan
baku langsung dan pemakaian tenaga kerja langsung. Dalam hal pembebanan biaya
overhead pabrik, perusahaan biasanya melakukan estimasi jumlah biaya overhead
pabrik yang akan dipakai selama proses produksi. Estimasi itu berdasarkan tarif
ditentukan dimuka.
Biaya overhead pabrik pada umumnya didefinisikan sebagai biaya bahan baku tidak
langsung penolong, tenaga kerja tidak langsung dan semua biaya pabrik lainnya
yang tidak dapat secara nyata didefinisikan dengan atau dibebankan langsung ke
pesanan, produk atau objek biaya lainnya yang spesifik. Istilah lain yang digunakan
untuk biaya overhead pabrik adalah beban produksi, overhead produksi, beban
pabrik dan biaya produksi tidak langsung

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 1 / 16
.

Biaya overhead pabrik memiliki dua karakteristik yang memerlukan pertimbangan


jika produk ingin dibebankan dengan jumlah yang sewajarnya dari biaya ini.
Karakteristik-karakteristik ini berkaitan dengan hubungan overhead pabrik dengan
produk atau volume produksi. Tidak seperti bahan baku langsung dan tenaga kerja
langsung, biaya overhead pabrik merupakan bagian yang tidak terlihat dari produk
jadi. Tidak ada bukti permintaan bahan baku atau jam kerja karyawan yang
mengidentifikasikan jumlah overhead pabrik yang digunakan oleh suatu pesanan
atau produk, tetapi walaupun demikian, biaya overhead pabrik juga merupakan
bagian dari biaya produksi suatu produk yang sama pentingnya dengan biaya bahan
baku langsung maupun biaya tenaga kerja langsung. Meningkatnya otomatisasi
membuat biaya overhead pabrik menjadi persentase dari total biaya produksi yang
lebih besar, sementara persentase tenaga kerja langsung menurun.

Karakteristik yang kedua dari biaya overhead pabrik berhubungan dengan


bagaimana item-item yang berbeda dalam overhead pabrik berubah terhadap
perubahan dalam volume produksi. Biaya overhead pabrik dapat bersifat tetap,
variabel atau semivariabel. Dapat dikatakan, bahwa biaya overhead pabrik tetap per
unit produk bervariasi secara terbalik dengan volume produksi. Biaya overhead
pabrik variabel berubah secara proporsional terhadap perubahan dalam volume
produksi. Ketika volume berubah, pola perilaku biaya overhead pabrik yang berbeda
menyebabkan biaya produksi per unit berfluktuasi secara signifikan. Akibatnya,
beberapa metode diperlukan untuk menstabilitasi jumlah biaya overhead pabrik yang
dibebankan ke unit produksi

Biaya overhead pabrik dapat digolongkan dengan tiga cara:


a) Menurut jenisnya.
b) Menurut perilaku dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan.
c) Menurut perilaku dalam hubungannya dengan departemen/bagian dari
perusahaan.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 2 / 16
Penggolongan Biaya Overhead Pabrik Menurut Jenisnya
Menurut jenisnya, biaya overhead pabrik dalam perusahaan manufaktur yang
mengolah produknya berdasarkan pesanan dapat digolongkan menjadi enam:
a) Biaya bahan baku penolong.
b) Biaya tenaga kerja tidak langsung.
c) Biaya reparasi dan pemeliharaan.
d) Biaya penyusutan aktiva.
e) Biaya asuransi.
f) Biaya listrik dan lain-lain.

Penggolongan Biaya Overhead Pabrik Menurut Perilaku Dalam Hubungannya


dengan Perubahan Volume Kegiatan
Dalam hubungannya dengan volume kegiatan, biaya overhead pabrik dapat
dibedakan menjadi tiga:
a) Biaya overhead pabrik tetap.
b) Biaya overhead pabrik variabel.
c) Biaya overhead pabrik semivariabel.

Biaya overhead pabrik tetap adalah biaya overhead pabrik yang tetap konstan dalam
kisaran perubahan volume kegiatan tertentu. Biaya overhead pabrik variabel adalah
biaya overhead pabrik yang jumlah totalnya berubah secara proporsional dengan
perubahan volume kegiatan. Biaya overhead pabrik semivariabel adalah biaya
overhead pabrik yang jumlah totalnya berubah tidak proporsional dengan perubahan
volume kegiatan.

Penggolongan Biaya Overhead Pabrik Menurut Perilaku Dalam Hubungannya


dengan Departemen
Dalam hubungannya dengan departemen-departemen, biaya overhead pabrik dapat
dibedakan menjadi dua:

a) Biaya overhead pabrik langsung departemen.


b) Biaya overhead pabrik tidak langsung departemen.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 3 / 16
Biaya overhead pabrik langsung departemen adalah biaya overhead pabrik yang
terjadi di suatu departemen tertentu dan manfaatnya hanya dinikmati oleh
departemen tersebut. Misalnya biaya tenaga kerja tidak langsung departemen A,
biaya penyusutan departemen A, dan bahan penolong yang terjadi di departemen A
adalah biaya overhead pabrik langsung departemen A.

Biaya overhead pabrik tidak langsung departemen adalah biaya overhead pabrik
yang memberikan manfaat lebih dari satu departemen. Misalnya, biaya pemeliharaan
gedung pabrik adalah biaya overhead pabrik tidak langsung bagi departemen A
maupun departemen B apabila kedua departemen tersebut berada dalam satu atap
gedung pabrik tersebut.

Pembebanan Biaya Overhead Pabrik


Pembebanan biaya overhead pabrik secara langsung kepada pesanan atau produk
tidak dapat dilakukan secara langsung karena hal-hal berikut.
Pertama, biaya overhead pabrik mencakup semua jenis biaya produk tidak langsung
yang mempunyai sifat sangat bervariasi, ada biaya yang terjadinya teratur tetapi
hanya pada bulan tertentu saja, ada biaya yang jumlahnya maupun terjadinya tidak
pasti, misalnya biaya reparasi dan pemeliharaan, ada biaya yang terjadinya teratur
tetapi hanya pada bulan tertentu saja.

Kedua, volume kegiatan produksi dari bulan ke bulan pada perusahaan yang
memproduksi barang berdasarkan pesanan relatif tidak stabil. Apabila biaya
overhead pabrik dibebankan secara langsung maka setiap satuan produk yang
dihasilkan pada bulan-bulan yang volume produksinya rendah akan dibebani biaya
tetap lebih besar daripada bulan-bulan yang volume produksinya tinggi.

Dengan pertimbangan-pertimbangan di atas maka biaya overhead pabrik


dibebankan kepada setiap pesanan atau produk berdasarkan tarif yang ditentukan
di muka (pre determined rate). Cara pembebanan ini dimaksudkan agar dapat
membebankan biaya overhead pabrik kepada setiap pesanan atau produk secara
adil.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 4 / 16
Langkah-Langkah Pembebanan Tarif Biaya Overhead Pabrik

Langkah-langkah pembebanan tarif biaya overhead pabrik meliputi tiga hal:


a) Menyusun anggaran biaya overhead pabrik.
b) Memilih dan menaksir dasar pembebanan biaya overhead pabrik.
c) Menghitung tarif biaya overhead pabrik.

Anggaran Biaya Overhead Pabrik


Anggaran biaya overhead pabrik disusun berdasarkan pada tingkat volume kegiatan
yang akan dilaksanakan di masa yang akan datang. Anggaran biaya overhead pabrik
hendaknya disusun sedemikian rupa sehingga dapat dengan mudah diketahui
jumlah biaya overhead pabrik tetap dan biaya overhead pabrik variabel. Demikian
juga dapat diketahui jumlah biaya overhead pabrik yang berhubungan dengan biaya
bahan, biaya overhead pabrik yang berhubungan dengan biaya tenaga kerja dan
biaya overhead pabrik yang berhubungan dengan penentuan dasar pembebanan
biaya overhead pabrik.

Dasar Pembebanan Biaya Overhead Pabrik


Penentuan tarif biaya overhead pabrik dapat menggunakan dasar pembebanan yang
dapat dipilih dari salah satu dasar berikut ini:
a) Jumlah satuan produk.
b) Biaya bahan baku.
c) Biaya tenaga kerja langsung.
d) Jam tenaga kerja langsung.
e) Jam mesin.

Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan di dalam memilih dasar pembebanan


biaya overhead pabrik adalah sebagai berikut:
a) Memilih dasar pembebanan yang mempunyai hubungan lebih dekat dengan
fungsi biaya overhead pabrik.
(1) Apabila biaya overhead pabrik didominasi oleh elemen-elemen biaya yang
berhubungan dengan biaya bahan (material oriented overhead) seperti biaya sewa
gudang, asuransi gudang, biaya bahan baku penolong, maka dasar pembebanan
yang lebih dekat dengan biaya overhead pabrik adalah biaya bahan baku.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 5 / 16
(2) Apabila biaya overhead pabrik didominasi oleh elemen-elemen biaya yang
berhubungan dengan biaya tenaga kerja (labor oriented overhead) seperti biaya gaji
pengawas, biaya tenaga kerja tidak langsung, maka dasar pembebanan yang lebih
dekat dengan biaya overhead pabrik adalah biaya tenaga kerja langsung atau jam
tenaga kerja langsung

(3) Apabila biaya overhead pabrik didominasi oleh elemen-elemenbiaya yang


berhubungan dengan biaya penyelenggaraan fasilitas pabrik (investment oriented
overhead) seperti biaya reparasi dan pemeliharaan mesin, biaya asuransi mesin,
biaya penyusutan mesin, maka dasar pembebanan yang lebih dekat dengan biaya
overhead pabrik adalah jam mesin
.
(4) Apabila biaya overhead pabrik relatif merata pada elemen-elemenbiaya yang
mempunyai hubungan erat dengan biaya bahan, biaya tenaga kerja atau biaya
penyelenggaraan fasilitas pabrik, maka dipilih dasar pembebanan yang paling
mudah penggunaannya yaitu jumlah satuan produk

b) Dasar pembebanan biaya overhead pabrik yang dipilih harus dapat memperkecil
biaya dan pekerjaan administrasi.

Faktor-faktor lain yang harus dipertimbangkan di dalam penentuan tarif biaya


overhead pabrik ada empat:

a) Tingkat aktivitas yang dipakai:


(1) Kapasitas teoritis atau kapasitas ideal yaitu kapasitas yang maksimal atau 100%
yang seharusnya dicapai oleh perusahaan, tanpa ada gangguan dalam aktivitas
perusahaan.
(2) Kapasitas praktis atau kapasitas realistis yaitu kapasitas ideal dikurangi dengan
hambatan atau gangguan yang berasal dari luar perusahaan.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 6 / 16
(3) Kapasitas normal atau kapasitas jangka panjang yaitu kapasitas praktis dikurangi
dengan gangguan yang berasal dari dalam perusahaan.

(4) Kapasitas yang sesungguhnya diharapkan atau kapasitas jangka pendek yaitu
kapasitas pabrik yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk sesuai dengan
kemampuan penjualan.

b) Dimasukkan atau tidaknya elemen-elemen biaya overhead pabrik tetap dalam


menghitung harga pokok produk:

(1) Full costing/ absorption costing.


(2) Direct costing/ variabel costing.

c) Penggunaan tarif tunggal atau beberapa tarif:


(1) Tarif tunggal
(2) Tarif per departemen
(3) Tarif untuk setiap pusat biaya
(4) Tarif untuk setiap operasi

d) Penggunaan tarif sendiri untuk departemen pembantu.

Penentuan Tarif Biaya Overhead Pabrik


Tarif biaya overhead pabrik dinyatakan dengan persentase atau jumlahRupiah untuk
setiap jam kerja langsung, jam mesin, kilogram, satuan produk dan sebagainya.
Biaya overhead pabrik dibebankan kepada produk atas dasar jumlah satuan produk,
biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, jam tenaga kerja langsung, jam
mesin dan tingkat aktivitas.

Jumlah Satuan Produk


Apabila jumlah satuan produk sebagai dasar pembebanan, maka tarif biaya
overhead pabrik dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 7 / 16
Apabila estimasi biaya overhead pabrik sebesar Rp 300.000 dan perusahaan
merencanakan memproduksi 250.000 satuan produk untuk periode yang akan
datang, maka untuk setiap satuan produk dibebani tarif biaya overhead pabrik
sebesar Rp 1,2 (Rp 300.000 : 250.000 unit) per satuan produk. Dasar pembebanan
satuan produk ini sesuai bagi perusahaan yang memproduksi satu macam Biaya
overhead pabrik dapat dibebankan ke setiap unit produksi atas dasar satuan berat
atau satuan tertentu lainnya, misalnya kilogram, liter dan sebagainya. Berikut ini
contoh pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk atas dasar satuan berat
masing-masing produk.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 8 / 16
Jadi, setiap produk yang selesai dibuat dibebani biaya overhead pabrik sebesar
120% dari biaya bahan bakunya. Metode ini terbatas penggunaannya karena di
dalam banyak kasus tidak ada hubungan erat antara biaya bahan baku dari suatu
produk dan biaya overhead pabrik yang terjadi.

Biaya Tenaga Kerja Langsung


Apabila biaya tenaga kerja langsung sebagai dasar pembebanan, maka tariff biaya
overhead pabrik dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Setiap pesanan atau produk yang menyerap biaya tenaga kerja langsung sebesar
Rp 1 akan dibebani biaya overhead pabrik sebesar Rp 1 pula. Adapun biaya tenaga
kerja langsung dihitung dengan mengalikan jam kerja langsung yang digunakan
untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan tarif upah per jam yang ditentukan.
Semakin banyak jam kerja yang digunakan, semakin besar biaya tenaga kerja
langsung dan semakin besar pula biaya overhead pabrik yang dibebankan. Metode
ini mempunyai beberapa kelemahan antara lain sebagai berikut :

a) Biaya overhead pabrik harus dipandang sebagai tambahan nilai produk. Nilai
yang ditempatkan seringkali tidak mempunyai hubungan yang erat dengan biaya
tenaga kerja langsung, misalnya biaya penyusutan.

b) Jumlah biaya tenaga kerja mencakup upah tenaga kerja dari berbagai tingkatan
yang ada di dalam perusahaan, sehingga dalam metode ini dapat terjadi distribusi
beban biaya overhead pabrik kepada produk secara tidak tepat.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 9 / 16
Jam Tenaga Kerja Langsung
Apabila jam tenaga kerja langsung sebagai dasar pembebanan, maka tariff biaya
overhead pabrik dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Apabila estimasi biaya overhead pabrik untuk tahun yang akan dating sebesar Rp
300.000 dan jumlah jam kerja langsung ditaksir 200.000 jam, maka tarif biaya
overhead pabrik atas dasar jam kerja langsung adalah Rp 1,5 per jam kerja langsung
(Rp 300.000 : 200.000). Suatu pekerjaan yang diselesaikan dengan 400 jam kerja
langsung akan dibebani biaya overhead pabrik sebesar Rp 600 (400 x Rp 1,5).

Jam Mesin
Apabila jam mesin sebagai dasar pembebanan, maka tarif biaya overhead pabrik
dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
adalah Rp 1,5 per jam kerja langsung (Rp 300.000 : 200.000). Suatu pekerjaan yang
diselesaikan dengan 400 jam kerja langsung akan dibebani biaya overhead pabrik
sebesar Rp 600 (400 x Rp 1,5).

Jam Mesin
Apabila jam mesin sebagai dasar pembebanan, maka tarif biaya overhead pabrik
dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Apabila estimasi biaya overhead pabrik untuk tahun yang akan datang sebesar Rp
300.000 dan jumlah jam mesin ditaksir 300.000 jam, maka tarif biaya overhead
pabrik atas dasar jam mesin adalah Rp 1 per jam mesin (Rp 300.000 : 300.000).
Suatu pekerjaan yang diselesaikan dengan 400 jam mesin akan dibebani biaya
overhead pabrik sebesar Rp 400 (400 x Rp 1).

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 10 / 16
Tingkat Aktivitas
Dalam menghitung tarif biaya overhead pabrik, tingkat aktivitas yang dipilih sangat
menentukan. Semakin besar aktivitas yang dipilih, semakin rendah tarif biaya
overhead tetap, karena biaya overhead tetap akan dibagi dengan tingkat aktivitas
(jumlah biaya tenaga kerja langsung yang lebih besar, jam kerja langsung yang lebih
besar atau jam mesin dan sebagainya) yang lebih besar.

Tingkat aktivitas yang dianggarkan dapat didasarkan pada kapasitas sesungguhnya


yang diharapkan, kapasitas praktis atau kapasitas normal. Apabila anggaran
didasarkan pada kapasitas sesungguhnya, ini berarti didasarkan pada ramalan
penjualan periode yang akan datang. Apabila anggaran didasarkan pada kapasitas
praktis, hal ini didasarkan pada kemampuan fisik pabrik sedangkan apabila anggaran
didasarkan pada kapasitas normal, hal ini didasarkan pada kemampuan fisik pabrik
dan peluang pasar jangka panjang.

Tingkat aktivitas yang dianggarkan berdasarkan kapasitas sesungguhnya yang


diharapkan merupakan pendekatan jangka pendek. Di dalam metode ini akan terjadi
perbedaan tarif biaya overhead pabrik antara periode yang satu dengan periode
yang lain. Apabila perubahan tarif biaya overhead pabrik cukup besar, maka biaya-
biaya akibat kapasitas yang menganggur dikapitalisasi dan termasuk harga pokok
barang yang belum terjual. Dengan memasukkan biayabiaya kapasitas yang
menganggur ini perhitungan tarif biaya overhead pabrik akan mempengaruhi
manajemen di dalam mengambil keputusan-keputusan khusus.

Kapasitas
Biaya overhead pabrik dibebankan ke produk berdasarkan tarif ditentukan dimuka.
Tarif yang dipergunakan harus ditentukan secara tepat agar pembebanan biaya
overhead pabrik juga tepat. Penentuan tarif biaya overhead pabrik dihitung
berdasarkan taksiran atau anggaran biaya overhead pabrik pada kapasitas tertentu
dibagi dengan estimasi volume aktivitas pada kapasitas tersebut. Kapasitas yang
dipilih tergantung pada apakah dipandang sebagai kepentingan jangka pendek atau
jangka panjang.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 11 / 16
Ada beberapa kapasistas, yaitu:
a. Kapasitas Teoritis (Theoretical Capacity)
Kapasitas teoritis disebut juga sebagai kapasitas maksimum atau ideal capacity.
Yaitu: output maksimum yang dapat dicapai secara mutlak dengan anggapan
semuanya beroperasi secara sempurna. Kapasitas teoritis menganggap semua
tenaga kerja dan mesin-mesin yang beroperasi pada puncak efisiensi dengan 100 %
dari rencana kapasitas.
Kapasitas teoritis tidaklah realistis, karena kapasitas ini mengabaikan adanya
penghentian secara normal seperti adanya kerusakan mesin atau penghentian mesin
akibat perawatan rutinitas. Kapasitas teoritis tidak dapat digunakan dalam penentuan
tarif biaya overhead pabrik.

b. Kapasitas Praktis (Practical Capacity)


Kapasitas ini memperhitungkan penghentian secara normal, tetapi tidak
mempertimbangkan adanya waktu luang karena tidak digunakan untuk menangani
permintaan penjualan. Kapasitas praktis merupakan output maksimum pada
departemen yang beroperasi secara efisien. Dengan demikian biaya kapasitas yang
tidak digunakan tidak dibebankan ke produk. Manajer perusahaan biasanya
memperkirakan kapasitas praktis sebesar 80% - 90% dari kapasitas teoritis.
Kapasista praktis lebih realistis daripada kapasitas teoritis. Kapasitas praktis telah
memperhitungkan adanya hari libur/ penundaan yang tidak dapat dihindarkan,
contohnya : cuti.

c. Kapasitas Normal (Normal Capacity


Kapasitas normal biasanya telah memperhitungkan waktu luang karenapesanan
produk yang terbatas dan ketidakefisienan tenaga kerja dan mesin pabrik. Dalam
kapasitas normal telah mempertimbangkan ratarata pesanan produksi dalam jangka
panjang dan telah mempertimbangkan perubahan musim dan perubahan tahunan.
Kapasitas normal merupakan dasar yang tepat dalam memperhitungkan besarnya
biaya overhead pabrik.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 12 / 16
d. Kapasitas Direncanakan Secara Nyata (expected actual capacity)
Kapasitas ini merupakan rencana produksi yang penting yang memenuhi kebutuhan
penjualan pada tahun yang akan datang. Kapasitas ini biasnaya digunakan untuk
jangka pendek, dimana tidak mempertimbangkan perubahan permintaan produk
dimasa yang akan datang.

Untuk keperluan analisis selisih antara biaya overhead pabrik sesungguhnya dengan
yang dibebankan kepada produk atas dasar tarif, tarif biaya overhead pabrik harus
dipecah menjadi dua macam: tarif biaya overhead pabrik tetap dan tarif biaya
overhead pabrik variabel. Oleh karena itu tiap-tiap elemen biaya overhead pabrik
yang dianggarkan harus sudah digolongkan sesuai dengan perilaku dalam
hubungannya dengan perubahan volume kegiatan.

Dalam penentuan tarif biaya overhead pabrik terdapat permasalahan tentang


dimasukan atau tidak elemen biaya overhead pabrik yang bersifat tetap dalam
penghitungan harga pokok produksi. Dalam akuntansi biaya terdapat dua pendapat
mengenai elemen-elemen biaya yang dimasukkan dalam harga pokok produksi.
Pendapat pertama mengatakan bahwa semua biaya produksi merupakan harga
pokok produksi. Jadi menurut pendapat ini harga pokok produksi terdiri dari biaya
bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik, baik yang
berperilaku tetap maupun yang variabel. Metode penentuan harga pokok produksi
yang memperhitungkan semua biaya produksi sebagai harga pokok produksi dikenal
dengan nama full costing method {absorption costing atau conventional costing
method). Sedangkan pendapat kedua mengatakan bahwa harga pokok produksi
hanya terdiri dari biaya-biaya produksi yang berperilaku variabel saja. Biaya-biaya
produksi yang berperilaku tetap diperlakukan sebagai biaya periode (period expense).
Jadi menurut pendapat ini harga pokok produksi terdiri dari biaya bahan baku, biaya
tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik variabel. Metode penentuan harga
pokok produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi variabel saja ke dalam
harga pokok produksi dikenal dengan nama direct costing atau variable costing.
Adanya dua metode penentuan harga pokok produksi tersebut menyebabkan perlu
dipertimbangkannya pemasukan biaya overhead pabrik tetap sebagai harga pokok
produksi.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 13 / 16
Contoh dalam metode ini :
PT Hasta memproduksi produknya berdasarkan pesanan. Dalam penentuan tarif
biaya overhead pabriknya, telah disusun anggaran biaya overhead pabrik seperti
yang dicantumkan dalam Tabel 5.1. Biaya overhead pabrik dibebankan kepada
produk berdasarkan jam mesin. Anggaran biaya overhead pabrik tersebut disusun
pada kapasitas normal sebanyak 80.000 jam mesin.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 14 / 16
Latihan :

1. Jelaskan definisi biaya overhead pabrik. Berikan contoh tiga macam biaya
overhead pabrik dalam perusahaan percetakan buku ?!.
2. Menurut sifatnya, biaya overhead pabrik dapat dibedakan menjadi menjadi 6
golongan. Jelaskan tiap golongan biaya overhead pabrik tersebut dan berikan
contohnya ?.
3. Menurut perilakunya, biaya overhead pabrik dapat digolongkan menjadi biaya
overhead pabrik variabel, biaya overhead pabrik semivariabel, dan biaya
overhead pabrik tetap. Jelaskan pengertian tiap jenis biaya overhead pabrik
tersebut.
4. Menurut hubungannya dengan departemen, biaya overhead pabrik digolongkan
menjadi dua kelompok. Sebut dan jelaskan tiap kelompok biaya tersebut.
5. Sebutkan langkah-langkah yang harus ditempuh dalam menghitung tarif biaya
overhead pabrik.

Daftar Pustaka

1. Mulyadi. 2015. Akuntansi Biaya. (Terjemahan dari William K. Carter, Cost


Accounting)
2. V. Rajesh Kumar, R. K. Sreekantha. 2018. Cost Accounting. McGraw-Hill
Education
3. Horngren's Cost Accounting: A Managerial Emphasis.2018. Srikant M.
Datar, Madhav V. Rajan, Charles T. Horngren, Louis Beaubien. Pearson
Education Canada.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 15 / 16

Anda mungkin juga menyukai