Anda di halaman 1dari 6

RANGKUMAN MATERI

PERHITUNGAN DAN PENGENDALIAN BIAYA OVERHEAD


PABRIK

MATA KULIAH: Akuntansi Biaya I


KELOMPOK 3:
- Yitran Tola (A031221102)
- Putri Dwi Rahma (A031221109)
- Maximilian Anting Kalolu (A031221122)
DOSEN PANGAMPUH: Dr. Asri Usman, SE. M.Si., AK., CA

Biaya overhead pabrik adalah semua biaya yang terdapat dalam produksi kecuali biaya bahan
baku dan biaya tenaga kerja langsung. Selain itu BOP merupakan biaya tidak langsung produk
sehingga BOP tidak dapat secara langsung dibebankan kepada produk. BOP dapat dikatakan
sebagai biaya tidak langsung produk (indirect cost of product) yang merupakan semua biaya
yang marupakan semua biaya produksi yang dapat secara mudah dan akurat ditelusuri ke produk.
Salah satu contohnya yaitu beban penyusutan bangunan dengan metode garis lurus. Hal ini
karena penyusutan bangunan pabrik juga digunakan untuk menghasilkan semua jenis produk
yang dihasilkan.
A. KARAKTERISTIK BIAYA OVERHEAD PABRIK
Overhead pabrik mengacu pada kumpulan biaya yang digunakan untuk
mengakumulasi semua biaya manufaktur tidak langsung (tidak temasuk biaya penjualan,
dan administrasi karena merupakan biaya non-manufaktur). Contohnya:
- Tenaga kerja tidak langsung dan bahan baku tidak langsung
- Listrik, lampu, dan tenaga untuk pabrik
- Sewa gedung pabrik
- Penyusutan gedung dan peralatan pabrik
- Pemeliharaan gedung dan peralatan pabrik
- Pajak properti atas bangunan pabrik
Biaya overhead pabrik dibagi menjadi tiga ketegori berdasarkan perilakunya
dalam hubungan nya dengan produksi. 1) biaya variabel, 2) biaya tetap, dan 3) biaya
campuran.
Biaya overhead pabrik variabel. BOP variabel total bervariasi dalam proporsi
langsung dengan tingkat produksi, dalam kisaran yang relevan, yang sebelumnya
didefinisikan sebagai interval aktivitas di mana total biaya tetap dan biaya variabel per
unit tetap konstan: yaitu, semakin besar jumlah unit pabrik variabel. Namun, biaya
overhead pabrik vanabel per unit tetap konstan karena produkti meningkat atau menurun.
Biaya-biaya yang termasuk kategori biaya tetap ini antara lain adalah gaji, pajak
kekayaan, asuransi, dan biaya penyusutan (kecuali yang menggunakan Performane
Method).
Biaya tetap hanya bersifat tetap dalam hubungannya dengan periode anggaran dan
kisar relevan (relevant range) tertentu. Kisar relevan adalah kisar kegiatan normal, dalam
arti bahwa perusahaan merencanakan untuk beroperasi pada kisar kegiatan tersebut.
Biaya tetap dapat berubah dari tahun anggaran tertentu ke tahun anggaran lainnya apabila
terdapat perubahan dalam tarif biaya (seperti tarif asuransi, tarif gaji eksekutif atau tarif
pajak bumi dan bangunan) atau perubahan kebijakan manajemen (penambahan aktiva
yang mempengaruhi besarnya biaya depresiasi).
Berdasarkan wewenang untuk menentukan anggaran, maka untuk ketegori BOP
yang bersifat tetap ini wewenang penganggarannya terletak di luar (di atas)
bagian/departemen yang bersangkutan yaitu ditetapkan oleh Pusat (direktur).
Biaya overhead pabrik tetap. Biaya variabel yaitu biaya yang totalnya berubah-
ubah secara proposional dengan perubahan volume kegiatan, tetapi per unitnya tetap.
Dengan demikian BOP variabel adalah BOP yang berubah sebanding dengan perubahan
volume kegiatan. Semakin besar volume kegiatan, maka semakin besar pula BOP.
Sebaliknya, semakin kecil volume kegiatan, semakin kecil pula BOP. Dalam hal ini
tingkat kegiatan perusaahaan dinyatakan dalam satuan aktivitas (activity base), seperti
jam buruh langsung (DLH) jam mesin (DMH) dan unit barang (kg, liter dan lain-lain).
Biaya-biaya yang termasuk kategori biaya variabel antara lain adalah biaya
bahaan mentah langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan tenaga (power).
Berdasarkan kewenangan dalam menentukan anggaran, maka penentuan besarnya
biaya variabel ini untuk jumlah (volume) ditetapkan oleh bagian masing-masing
sedangkan untuk tarif (harga) ditentukan oleh pusat (direktur).
Biaya overhead pabrik campuran. Biaya semi variabel adalah yang bersifat
campuran, yakni antara biaya tetap dan variabel. BOP semi variabel adalah BOP yang
berubah, namun perubahannya tidak sebandinng dengan perubahan volume kegiatan.
Untuk keperluan penentuan tarif BOP dan pengendalian biaya, maka BOP yang bersifat
semi variabel ini dipecahkan menjadi dua unsur biaya tetap dan biaya variabel.
Biaya-biaya yang termasuk kategori biaya semi variabel antara lain adalah biaya
tenaga kerja tak langsung, biaya pemeliharaan, biaya peralatan, dan biaya bahan mentah
tak langsung dan lain-lain. Sebagai contoh adalah biaya listrik. Biaya ini bersifat tetap
karena setiap bulan perusahaan harus membayar biaya berlangganan jasa listrik yang
bersifat tetap, dan juga memiliki unsur variabel karena biaya listrik ini bertambah seiring
meningkatnya perubahan volume kegiatan perusahaan.
Berdasarkan kewenangannya, maka penentuan besarnya anggaran biaya semi
variabel ini sepenuhnya terletak dibagian masing-masing. Sebagai contoh adalah
penganggaran biaya Administrasi yang diselenggarakan oleh bagian itu sendiri.

B. TARIF BIAYA OVERHEAD YANG DIBEBANKAN KEPADA PEKERJAAN ATAU


PRODUK

1. Tingkat Aktivitas Teoritis


Keluaran maksimum yang mampu diproduksi oleh suatu departemen atau pabrik,
tanpa ketentuan untuk kekurangan pesanan penjualan atau gangguan dalam produksi
(karena penghentian pekerjaan, waktu henti mesin untuk perbaikan dan pemeliharaan,
waktu set-up, hol- hari, akhir pekan, dll.), disebut kapasitas produktif teoretis atau
ideal. Pada tingkat kapasitas ini, pabrik diasumsikan berfungsi 24 jam sehari, 7 hari
seminggu, dan 52 minggu setahun tanpa interupsi untuk menghasilkan keluaran fisik
setinggi mungkin (yaitu, 100% dari kapasitas pabrik).
2. Aktivitas Praktis
Produksi maksimum yang dapat dicapai, dengan ketentuan untuk interupsi yang
diantisipasi dan tidak dapat dihindari dalam produksi tetapi tanpa ketentuan
kekurangan pesanan penjualan, disebut kapasitas produktif praktis atau realistis.
Kapasitas praktisnya maksimal kapasitas yang diharapkan ketika pabrik beroperasi
pada tingkat efisiensi yang direncanakan.
3. Aktivitas Normal
Kapasitas produksi normal atau jangka panjang. Kapasitas produktif yang didasarkan
pada kapasitas produktif praktis, yang dipengaruhi oleh permintaan pelanggan jangka
panjang akan produk tersebut, disebut kapasitas produktif normal atau jangka
panjang. Kapasitas normal sama dengan atau kurang dari kapasitas produktif praktis.
Perkiraan jangka panjang (biasanya 5 tahun) dari permintaan pelanggan untuk produk
pada dasarnya adalah rata-rata tertimbang yang menghaluskan musiman, siklus, dan
variasi lain dalam permintaan pelanggan.
Tujuan penetapan aktivitas normal:
- Untuk menentukan dalam penetapan harga jual dan tujuan pengendalian biaya
- Penetapan biaya standar
- Pembebanan biaya ke persediaan
- Penyusunan anggaran fleksibel untuk departemen dan penentuan tarif
overhead pabrik
- Perhitungan titik impas
- Penjadwalan produksi
- Pengukuran pengaruh perubahan volume produksi
4. Aktivitas Aktual
Kapasitas yang didasarkan pada perkiraan produksi untuk periode berikutnya disebut
kapasitas produksi yang diharapkan atau jangka pendek. Dalam satu periode,
kapasitas produktif yang diharapkan bisa lebih dari, sama dengan, atau kurang dari
kapasitas produktif normal. Dalam jangka panjang total kapasitas produktif yang
diharapkan harus sama dengan total kapasitas produktif normal.

C. TARIF YANG DIPERTIMBANGKAN DALAM PENENTUAN BIAYA OVERHEAD


Tarif yang digunakan dalam overhead pabrik berbeda satu sama lain. Misalnya
terhadap satu perusahaan dengan perusahaan lain,masing-masing depertemen ,pusat
biaya,dan kelompok biaya dalam perusahaan.
Faktor yang dapat mempengaruhi dalam penentuan tarif overhead pabrik adalah:
1. Dasar yang digunakan
2. Pemilihan tingkat aktivitas
3. Memasukkan atau tidak memasukkan overhead pabrik tetap
4. Menggunakan tarif tunggal atau untuk aktivitas jasa.
Penentuan dasar tarif yang digunakan merupakan hal yang penting untuk
menentukan overhead pabrik yang sewajarnya dibebankan kepada produk. Penentuan
dasar tarif ini biasanya dihubungkan fungsi yang diwakili oleh overhead pabrik yang
akan dibebankan. Misalnya jika perusahaan tersebut lebih banyak menggunakan tenaga
kerja maka dasar yang yang digunakan adalah biaya tenaga kerja langsung atau jam kerja
langsung. Apabila perusahaan Universitas Sumatera Utara tersebut lebih berorientasi
pada teknologi dan mesin maka dasar yang tepat digunakan adalah jam mesin, sedangkan
apabila perusahaan tersebut lebih banyak menggunakan bahan baku langsung maka dasar
yang tepat digunakan adalah bahan baku langsung.
Penentuan dasar tarif ditujukan untuk:
1. Memastikan apakah sumber daya pabrik tidak langsung digunakan oleh
pesanan.produk dan pekerjaan yang dilakukan sudah membebankan overhead
pabrik secara wajar.
2. Untuk meminimalkan biaya dan usaha klerikal,yaitu dengan cara memilih dasar
yang paling mudah digunakan dan paling mudah di ukur.
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penentuan tarif overhead pabrik
adalah:
1. Keluaran fisik.
Membagi anggaran atau estimasi overhead pabrik dengan keluaran fisik. Apabila
produk yang dihasilkan hanya terdiri dari satu jenis maka faktor fisik ini dapat
digunakan secara memuaskan, tetapi jika tidak maka faktor ini tidak akan
memuaskan
Rumus:
overhead pabrik per unit = anggaran biaya overhead pabrik
anggaran unit fisik
2. Bahan baku langsung
Membagi anggaran atau estimasi overhead pabrik dengan estimasi bahan baku
langsung. Dasar ini lebih tepat jika operasi perusahaan lebih banyak
menggunakan bahan baku. Namun, penentuan dasar tarif ini kurang tersebar
secara luas.

Rumus:
presentase BOP per biaya bahan langsung = anggaran overhead pabrik x
100%
anggaran biaya bahan baku langsung

3. Tenaga pekerja langsung


Membagi anggaran atau estimasi overhead pabrik dengan estimasi biaya pekerja
langsung. Keuntungan dan kerugian penggunaan dasar biaya ini adalah
 Terdapat hubungan langsung antara pekerja langsung dengan overhead
pabrik,
 Tarif pembayaran perjam untuk pekerjaan yang sama dapat dibandingkan
Rumus:
Presentase BOP per biaya pekerja langsung = anggaran overhead pabrik x
100%
Anggran biaya pekerja langsung
4. Jam kerja langsung
Membagi anggaran biaya overhead pabrik dengan jumlah kerja langsung.

Rumus:

Overhead pabrik per jam kerja langsung = anggaran biaya overhead pabrik
anggaran jam kerja langsung
5. Jam mesin
Membagi anggaran biaya overhead pabrik dengan anggaran jam mesin.

Rumus:

Overhead pabrik per jam mesin = anggaran biaya overhead pabrik


Anggaran jam mesin
Tingkat pemilihan aktifitas dapat ditentukan sesuai dengan kegiatan aktifitas yang
di inginkan perusahaan dimana biaya overhead pabrik tersebut dapat dihitung dengan
cara membagi anggaran biaya overhead pabrik dengan aktifitas yang di inginkan.
Perusahaan yang proses produksinya berdasarkan dengan pesanan, dan pembebanan
biayanya terhadap produk atas dasar tarif, akan menentukan biaya overhead pabriknya di
muka.

D. TUJUAN PENYUSUNAN BIAYA OVERHEAD PABRIK


Adapun tujuan penyusunan biaya overhead pabrik ini adalah sebagai berikut:
 Untuk mengetahui penggunaan biaya secara lebih efektif dan efisien.
 Untuk dapat menentukan harga pokok produk lebih rinci
 Untuk mengetahui alokasi biaya overhead pabrik yang sesuai dengan departemen
tempat biaya tersebut dibebankan.
 Sebagai alat untuk mengontrol biaya overhead pabrik

E. PENTINGNYA MENGHITUNG BIAYA OVERHEAD PABRIK


Melakukan pengelompokkan pada semua biaya yang dikeluarkan dapat
membantu proses pencatatan pada laporan keuangan perusahaan kamu.
Biaya overhead penting untuk dialokasikan karena akan berdampak langsung pada neraca
dan laporan laba rugi perusahaanmu.
Selain itu, alokasi yang dilakukan dapat membantu perusahaan untuk membuat
keputusan pada perusahaan, misalnya keputusan untuk penetapan harga produk.
Dengan memasukkan biaya tidak langsung ini ke dalam penetapan harga produknya,
kamu dapat meningkatkan harga untuk menutupinya tanpa memotong keuntungan yang
bisa kamu dapatkan.

Anda mungkin juga menyukai