DISUSUN OLEH :
Nurul izzah
(A021191126)
Rumus :
= x 100%
Rumus :
Jam Mesin
Jam Mesin adalah membagi anggaran biaya overhead pabrik dengan anggaran jam
mesin. Metode jam mesin ini dapat digunakan membebankan biaya overhead
pabrik ke pekerjaan atau produk apabila suatu perusahaan dalam operasi produksi
lebih banyak menggunakan mesin, maka dasar yang paling tepat digunakan dalam
menetapkan tarif biaya overhead pabrik kepada produk ataupun pekerjaan adalah
menggunakan jam mesin.
Rumus :
=
Tingkat aktivitas yang dapat digunakan dalam menentukan tarif biaya overhead
pabrik yang dibebankan kepada pekerja ata produk adalah :
1) Tingkat Aktivitas Teoritis
2) Tingkat Aktivitas Praktis
3) Tingkat Aktivitas Aktual
4) Tingkatan Aktivitas Normal
Aktivitas Teoritis
Aktivitas Teoritis merupakan aktivitas untuk memperoduksi pada kecepatan penuh
tanpa berhenti (100%) dari aktivitas yang ditetepkan. Perusahaan dianggap mampu
bekerja pada tingkatan yang maksimum tanpa memperhitungkan adanya hambatan
baik yang berasal dari internal maupun eksternal perusahaan.
Tarif biaya overhead pabrik yang didasarkan pada kapasitas teoritis dapat dihitung
dengan cara membagi anggaran biaya overhead pabrik dengan kapasitas teoritis.
Rumus :
Tarif Overhead Pabrik =
Aktivitas Praktis
Aktivitas Praktis merupakan aktivitas yang memperhitungkan adanya kelonggaran
untuk gangguan yang tidak dapat dihindarkan seperti; waktu yang tersita untuk
reparasi, ketidak effisienan, kemacetan, pemasangan, kegagalan, pemogokkan,
penanggulangan atau keterlambatan. Aktivitas ini merupakan aktivitas teoritis
dikurang dengan hambatan-hambatan yang bisa terjadi yang diperkirakan berkisar
antara 15% sampai dengan 20%.
Tarif biaya overhead pabrik yang didasarkan pada aktivitas praktis ini dapat dihitung
dengan cara membagi anggaran biaya overhead pabrik dengan aktivitas praktis.
Rumus :
Tarif Overhead Pabrik =
Aktivitas Aktual
Aktivitas Aktual merupakan kemampuan aktual yang bisa diharapkan operasi yang
akan datang. Aktivitas ini juga merupakan aktivitas yang diharapkan didasarkan
pada pendangan jangka pendek atau bersifat musiman, perubahan pada pasar dan
mode.
Tarif biaya overhead pabrik yang didasarkan aktivitas aktual ini dapat dihitung
dengan membagi anggaran biaya overhead dengan aktivitas aktual.
Rumus :
Aktivitas Normal
Aktivitas Normal merupakan pemanfaatan mesin dan tenaga kerja pada tingkatan
rata-rata yang konstan selama jangka waktu panjang sehingga cukup dapat
menetralisir gejolak naik turunnya produksi.
Tarif biaya overhead pabrik yang didasarkan pada aktivitas normal ini dapat
dihitung dengan cara membagi anggaran biaya overhead pabrik dengan aktivitas
normal.
Rumus :
Rumus :
BOP dibebankan = Trif Ditentukan Dimuka X Aktivitas Aktual
Jurnal untuk mencatat overhead pabrik dibebankan :
Produk Dalam Proses XXX
Biaya Overhead Pabrik Dibebenkan XXX
2. Analisis Varians
Analisis varians yang dapat digunakan sebagai berikut :
1) Varians Pengeluaran (Spending Varians)
Varians Pengeluaran atau varians anggaran merupakan penyimbangan yang
terjadi antara biaya overhead pabrik aktual dengan anggaran fleksibel pada
kapasitas aktual (anggaran yang disesuaikan untuk mencerminkan aktivitas).
Jika biaya aktual lebih besar dari anggaran fleksibel pada aktivitas aktual maka
penyimpangan tersebut dikatakan tidak menguntukngkan (unfavourable),
sebaiknya apabila biaya aktual lebih kecil dari anggaran fleksibel pada aktivitas
aktual maka penyimpangan tersebut dikatakan menguntungkan (favourable).
2) Varians Kapasitas Menganggur (Idle Capacity Varians)
Varians Kapasitas Menganggur merupakan penyimbangan antara anggaran
fleksible pada aktivitas aktual dengan jumlah biaya overhead pabrik yang
dibebankan. Varians kapasitas mengenggur juga merupakan penyimpangan
antara normal dengan aktivitas aktual dikalikan dengan tarif tetap.
Rumus :
Varians Pengeluaran (Spending Varians)
BOP Aktual XXX
Anggaran Fleksibel pada Aktivitas Aktual :
Tetap : Aktivitas normal x tarif tetap XXX
Variabel : Aktivitas aktual x tarif variabel XXX
------- + XXX
------- -
XXX
Varians Pengeluaran ====
Catatan :
AN = Aktivitas Normal
A.Akt = Aktivitas Aktual
Selanjutnya penjumlahan antara varians pengeluaran dengan varians kapasitas
menganggur merupakan varians total biaya overhead pabrik. Apabila terjadi
kelebihan/kekurangan overhead pabrik (over/undeh FOH applied) maka penyebab
terjadi kelebihan/kekurangan tersebut dapat diakibatkan oleh karena adanya
penyimpangan dari varians pengeluaran dan varians kapasitas menganggur.
G. DISPOSISI VARIANS
Disposisi varians merupakan penempatan atau distribusi terhadap varians ditimbulkan
baik kelebihan atau kekurangan pembebanan biaya overhead pabrik.
Kelebihan atau kekurangan biaya overhead pabrik, pada akhir periode dapat
diperlakukan dengan cara :
1. Menutupkan ke Ikhtisar Laba/Rugi
2. Menutup ke Harga Pokok Penjualan
PT. X
Laporan Laba/Rugi
Untuk Tahun Berakhir 31 Desember 2006
Penjualan Rp. XXX
Harga Pokok Penjualan Rp. XXX
Kekurangan/Kelebihan BOP Dibebankan Rp. XXX Rp. XXX
(-/+) (-)
Rp. XXX
Laba Kotor
Beban Operasi :
Beban Pemasaran Rp. XXX
Beban Administrasi Rp. XXX Rp. XXX
+ (-)
Laba Operasi Rp. XXX
PT. X
Laporan Laba/Rugi
Untuk Tahun Berakhir 31 Desember 2006
PT. X
Laporan Laba/Rugi
Untuk Tahun Berakhir 31 Desember 2006
DAFTAR PUSTAKA
Usry, Carter, Akuntansi Biaya, Edisi 13, Buku 1, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 2004
Rayburn, L Gayle, Akuntansi Biaya, dengan Menggunakan Pendekatan Manajemen Biaya,
Edisi Keenam, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1999
Suadi, Arief dkk, Akuntansi Biaya, Penerbit STIE YKPN, Jogjakarta, 2000
Halim, Abdul, Dasar-Dasar Akuntansi Biaya, Edisi 4, Penerbit BPFE, Jogjakarta, 1999
https://mastahbisnis.com/biaya-overhead-pabrik-bop/