Anda di halaman 1dari 13

BAHAN AJAR PERTEMUAN XII

MATA KULIAH PENGANGGARAN


Dr. Mursalim Nohong, S.E., M.Si
Nuralamzah, S.E., M.Si
Mata Kuliah : PENGANGGARAN PERUSAHAAN
Kode Mata Kuliah / SKS : 336A223
Semester : VI
Program Studi : Manajemen

Mata Kuliah Prasyarat : Manajemen Keuangan I, Manajemen Keuangan II dan


Akuntansi Biaya
Dosen Penanggung Jawab : ………..
Tim Dosen : 1. Dr. Mursalim Nohong, S.E., M.Si
2. Nuralamzah, S.E., M.Si
3. Armayah, S.E., M.Si
4.
Sasaran Belajar/Learning Mahasiswa mampu memahami dan menyusun anggaran
:
outcome perusahaan
Mata kuliah ini membahas tentang beberapa jenis anggaran
dalam perusahaaan yang menghasilkan produk ataupun jasa.
Mata kuliah ini merupakan mata kuliah wajib jurusan
manajemen yang diprogramkan oleh mahasiswa yang telah
: Kuliah
Deskripsi Mata
melulusi mata kuliah manajemen keuangan I, Manajemen
SDM I, dan Manajemen Operasional I. Pendekatan yang
digunakan dalam mata kuliah ini adalah pendekatan
kuantitatif.

121
I. PENDAHULUAN
a. Garis Besar Materi Pokok Bahasan XII
Pokok bahasan materi kesembilan ini terkait dengan penyusunan anggaran neraca
b. Sasaran Pembelajaran/Learning objective
Mahasiswa mampu menjelaskan
1. Sumber-sumber informasi yang diperlukan untuk menyusun anggaran neraca.
2. Penyusunan anggaran neraca perusahaan manufaktur.
c. Perilaku Awal/Entry behavior
Mahasiswa mampu:
1. Laporan keuangan perusahaan
2. Unsur-unsur aktiva dan passiva perusahaan

d. Manfaat Pokok Bahasan


Setelah mahasiswa mengikuti dan memahami materi bahasan ini maka mampu:

1. Mengetahui format anggaran neraca perusahaan manufaktur


2. Menyusun anggaran neraca perusahaan

e. Urutan Pembahasan
Pendahuluan secara berurutan akan meliputi:
1) Format anggaran neraca perusahaan manufaktur
2) Penyusunan anggaran neraca perusahaan

f. Petunjuk Belajar/instructional orientation


Pada materi bahasan kesembilan ini sebagai pemahaman awal pada mata
kuliah ini adalah mahasiswa memahami tentang anggaran neraca perusahaan yang
kemudian dapat menyusunnya. Akan tetapi penyusunan anggaran neraca tersebut

122
diawali dengan mengetahui informasi yang dibutuhkan untuk menyusun anggaran
neraca.

II. PENYAJIAN MATERI BAHASAN


a. Uraian materi bahasan
1. Pengantar
Anggaran neraca adalah anggaran yang paling terakhir disusun oleh
perusahaan dalam proses penyusunan anggaran induknya (master budget). Anggaran
neraca menyajikan informasi kepada manajemen tentang hasil akhir dari seluruh
anggaran yang telah disusun sebelumnya (anggaran penjualan samapai anggaran kas).
Kemudian, anggaran neraca juga memperlihatkan kepada manajemen tentang
pengaruh kebijakan yang diambil oleh manajemen terhadap aset, kewajiban, dan
ekuitas perusahaan.

2. Format anggaran neraca

Format anggaran neraca sama dengan format neraca pada umumnya. Berikut
ini adalah contoh format anggaran neraca yang dapat digunakan dalam penyusunan
anggaran neraca.

PT Sejahtera Indah Lestari


Anggaran Neraca Per 31 Desember 2008
Aset Kewajiban dan Ekuitas
Aset Lacar Kewajiban Lancar
Kas dan Bank 2.000 12.000
Piutang Dagang 10.000 4.000
Persediaan 30.000 2.000
Biaya Dibayar Di Muka 4.000 Total Kewajiban 18.000
Lancar
Total Aset Lancar 46.000
Kewajiban Jangka
Panjang
Aset Tidak Lancar Utanbg Obligasi 50.000
Tanah 20.000
Banguna dan Peralatan 120.000 Ekuitas
(net)
Paten 10.000 Saham Biasa 60.000

123
Total Aset Tidak Lancar 150.000 Saldo Laba (defisit) 68.000
Total Ekuitas 128.000
Total Aset 196.000 196.000

3. Penyusunan anggaran neraca

Informasi dan laporan yang diperlukan dalam penyusunan anggaran neraca untuk
suatu periode anggaran adalah sebagai berikut :

1. Neraca perusahaan periode lalu.


2. Anggaran kas untuk periode anggaran mendatang.
3. Anggaran laba rugi untuk periode anggaran mendatang.

Contoh
Manajemen PT. Selaras Industri Sejahtera ingin menyusun anggaran neraca untuk
tahun anggaran 2008. Berikut ini adalah informasi-informasi yang diperlukan oleh
manajemen PT SIS untuk meyusun anggaran neraca tahun 208.

1. Neraca PT SIS per 31 Desember 2007

PT Sejahtera Indah Lestari


Anggaran Neraca Per 31 Desember 2008
Aset Kewajiban dan Ekuitas
Aset Lacar Kewajiban Lancar
Kas dan Bank 400 Utang Dagang 24.000
Piutang Dagang 30.000 Utang Bunga 900
Persediaan Bahan Baku 20.000 Utang Pajak 20.000
Persediaan Barang Jadi 24.000 Total Kewajiban 44.900
Lancar
Sewa Dibayar di Muka 700
Total Aset Lancar 75.100

Aset Tidak Lancar


Tanah 100.000 Ekuitas
Kendaraan 220.000 Saham Biasa 198.000
Akumulasi Penyusutan 16.000 204.000 Saldo Laba (defisit) 192.200
Total Ekuitas 390.200
Peralatan kantor 60.000
Akumulasi Penyusutan 4.000 56.000
Total Aset Tidak Lancar 360.000

124
Total Aset 435.100 Total Kewajiban 435.100
dan Ekuitas

2. Anggaran laba rugi tahun 2008


PT SIS
Anggaran Laba Rugi
Untuk Periode yang Berakhir pada 31 Desember 2008
Penjualan 200.000
Beban Pokok Penjualan
Saldo awal persediaan barang jadi 14.000
Biaya produksi 160.000
Persediaan barang jadi tersedia untuk dijual 184.000
Dikurangi: Persediaan akhir barang jadi 20.000
Beban pokok penjualan 164.000
Laba kotor yang dianggarkan 36.000
Beban Operasional
Beban depresiasi kendaraan 1.200
Beban depresiasi peralatan kantor 800
Beban sewa 2.000
Beban perlengkapan kantor 1.000 5.000
Laba operasi yang dianggarkan 31.000
Pendapatan dan beban Lain-lain
Beban bunga 6.000
Laba sebelum pajak penghasilan 25.000
Estimasi beban pajak penghasilan 7.500
Laba bersih yang dianggarkan 17.500

3. Anggaran biaya produksi tahun 2008


PT SIS
Anggaran Biaya Produksi
Untuk Periode yang Berakhir pada 31 Desember 2008
Bahan baku
Saldo awal bahan baku 20.000
Pembelian bulan Oktober 130.000
Bahan baku yang tersedia 150.000
Dikurangi: Persediaan akhir bahan baku 24.000
Biaya pemakaian bahan baku untuk produksi 126.000
Biaya tenaga kerja langsung 20.000
Biaya overhead produksi 14.000

125
Biaya Produksi 2008 160.000

4. Informasi tambahan yang diperlukan untuk menyusun anggaran neraca tahun 2008
adalah sebagai berikut.
a. Penjualan tunai 2008 sebesar Rp. 20.000
b. Penerimaan kas selama tahun 2008 adalah sebagai berikut.
1) Pelunasan piutang dagang oleh debitur sebesar Rp. 190.000
2) Penerbitan saham baru sebesar Rp. 70.000.
c. Pengeluaran kas selama tahun 2008 adalah sebagai beriut.
1) Pelunasan utang dagang atas pembelian bahan baku sebesar Rp. 136.000
2) Pembayaran sewa dibayar di muka sebesar Rp. 2.200
3) Pembelian perlengkapan kantor sebesar Rp. 1.000
4) Pembayaran gaji tenaga kerja langsung seebsar Rp. 20.000
5) Pembayaran biaya overhead produksi sebesar Rp. 14.000
6) Pembayaran pajak penghasilan seebsar Rp. 7.500
7) Pembayaran dividen sebesar Rp. 10.000

Langkah 1
Menghitung saldo kas 31 Desember 2008.

Saldo kas per 1 Januari 2007 400 Dari neraca 31 Desember 2007
Ditambah penerimaan kas tahun 2008 :
Penjulan tunai tahun 2008 20.000 Dari informasi tambahan
penyusunan anggaran neraca
Pelunasan piutang oleh debitur 190.000 Dari informasi tambahan
penyusunan anggaran neraca
Penerbitan saham baru 70.000 Dari informasi tambahan
penyusunan anggaran neraca
Saldo kas yang tersedia 280.400
Dikurangi pengeluaran kas tahun 2008 :
Pelunasan utang dagang 136.000 Dari informasi tambahan
Pembayaran sewa dibayar di muka 2.200 Dari informasi tambahan
Pembelian perlengkapan 1.000 Dari informasi tambahan
Pembayaran gaji tenaga kerja langsung 20.000 Dari informasi tambahan
Pembayaran biaya overhead 14.000 Dari informasi tambahan
Pembayaran pajak penghasilan 7.500 Dari informasi tambahan

126
Pembayaran dividen 10.000 Dari informasi tambahan
Saldo kas per 31 Desember 2008 89.700

Langkah 2
Menghitung saldo piutang dagang per 31 Desember 2008.

Saldo piutang dagang per 1 Januari 30.000 Dari neraca 31 Desember 2007
Ditambah :
Penjualan kredit Oktober 180.000 Total penjualan tahun 2008 sebesar
Rp. 200.000 dikurangi penjualan
tunai tahun 2008 sebesar Rp.
20.000
Saldo piutang 210.000
Dikurangi:
Pelunasan piutang dagang oleh pelanggan 190.000 Dari informasi tambahan
Saldo piutang dagang per 31 Desember 2008 20.000

Langkah 3
Menentukan saldo persediaan bahan baku dan barang jadi per 31 Desember 2008.
Persediaan bahan baku per 31 Desember 2008 24.000 Dari anggaran biaya
produksi
Persediaan barang jadi per 31 Desember 20.000 Dari anggaran laba rugi

Langkah 4
Menentukan saldo perlengkapan kantor 31 Desember 2008.

Saldo perlengkapan kantor per 1 Januari 0 Dari neraca 31 Desember 2007


Ditambah:
Pembelian perlengkapan kantor 1.000 Dari informasi pengeluaran kas
Saldo perlengkapan 1.000
Dikurangi:
Beban perlengkapan kantor 2008 1.000 Lihat anggaran laba rugi
Saldo perlengkapan kantor per 31 0
Desember 2008

127
Langkah 5
Menghitung saldo sewa dibayar di muka per 31 Desember 2008.

Saldo sewa dibayar di muka per 1 Januari 2008 700 Dari neraca 31 Desember 2007
Ditambah:
Pembayaran sewa bulan tahun 2008 2.200 Dari informasi pengeluaran kas
Saldo sewa dibayar dimuka 2.900
Dikurangi:
Beban sewa tahun 2008 2.000 Lihat anggaran laba rugi
Saldo sewa dibayar dimuka per 31 Desember 900
2008

Langkah 6
Menentukan saldo aset tidak lancar per 31 Desember 2008.

1. Tanah
Tanah per 31 Desember 100.000 Tidak ada pembelian tanah baru di tahun 2008

2. Kendaraan
Harga perolehan kendaraan per 1 Januari 2008 220.000 Dari neraca 31 Desember
2007
Pembelian kendaraan tahun 2008 0 Lihat informasi tambahan
pengeluaran kas
Harga perolehan kendaraan per 31 Desember 2008 220.000

3. Akumulasi Penyusutan Kendaraan


Saldo akumulasi penyustan per 1 Januari 2008 16.000 Dari neraca 31 Desember
2007
Beban penyusutan tahun 2008 1.200 Dari anggaran rugi laba
Akumulasi penyustan per 31 Desember 2008 17.200

4. Peralatan Kantor
Harga perolehan peralatan per 1 Januari 60.000 Dari neraca 31 Desember
2007
Pembelian peraltan tahun 2008 0
Harga perolehan peralatan per 31 Desember 2008 60.000

128
5. Akumulasi Penyusutan Peralatan
Saldo akumulasi penyustan per 1 Januari 4.000 Dari neraca Desember
2007
Beban penyusutan tahun 2008 800 Dari anggaran rugi laba
Akumulasi penyustan per 31 Desember 2008 4.800

Langkah 7
Menghitung saldo utang dagang per 31 Desember 2008.

Saldo utang dagang per 1 Januari 24.000 Dari neraca 31 Desember 2007
Ditambah:
Pembelianbahan baku 130.000 Dari anggaran biaya produksi
Saldo utang dagang 154.000
Dikurangi:
Pembayaran utang dagang 136.000 Dari informasi pengeluaran kas
Saldo Utang Dagang Per 31 Desember 2008 18.000

Langkah 8
Menghitung saldo utang bunga per 31 Desember 2008.

Saldo utang dagang per 1 Januari 900 Dari neraca 31 Desember 2007
Ditambah:
Beban bunga tahun 2008 6.000 Dari anggaran laba rugi
Saldo utang bunga
Dikurangi:
Pembayaran bunga tahun 2008 0
Saldo Utang Bunga Per 31 Desember 2008 6.900

Langkah 9
Menghitung saldo utang pajak per 31 Desember 2008.

Saldo utang pajak per 1 Januari 20.000 Dari neraca 31 Desember 2007
Ditambah:
Pajak penghasilan tahun 2008 7.500 Dari anggaran laba rugi
Saldo utang pajak 27.500
Dikurangi:
Pembayaran pajak tahun 2008 7.500 Dari informasi pengeluaran kas
Saldo Utang Pajak Per 31 Desember 2008 20.000

129
Langkah 10
Menghitung saldo utang gaji dari upah tenaga kerja langsung per 31 Desember 2008.

Saldo utang gaji per 1 Januari 0 Dari neraca 31


Desember 2007
Ditambah:
Biaya tenaga kerja langsung 20.000 Dari anggaran produksi
Saldo utang gaji 20.000
Dikurangi:
Pembayaran gaji tenaga kerja langsung tahun 2008 20.000 Dari informasi
pengeluaran kas
Saldo Utang Gaji Per 31 Desember 2008 0

Langkah 11
Menghitung saldo saham biasa per 31 Desember 2008.

Saldo saham biasa per 1 Januari 198.000 Dari neraca 31 Desember 2007
Ditambah:
Penerbitan saham baru tahun 2008 70.000
Saldo Saham Biasa Per 31 Desember 2008 268.000 Dari informasi penerimaan kas

Langklah 12
Menghitung saldo akun saldo laba per 31 Desember 2008.

Saldo akun saldo laba per 1 Januari 192.200 Dari neraca 31 Desember 2007
Ditambah:
Laba bersih tahun 2008 17.500 Dari anggaran laba rugi
Saldo akun saldo laba 209.700
Dikurangi:
Pembayaran dividen tahun 2008 10.000 Dari informasi tambahan
Saldo Akun Saldo Laba Per 31 Desember 2008 199.700

Langkah 13
Menyelesaikan penyusunan anggaran neraca dengan memasukkan data-data yang
diperoleh dari langkah 1-12 ke dalam format anggaran neraca.

130
PT SIS
Anggaran Neraca Per 31 Desember 2008
Aset Kewajiban dan Ekuitas
Aset Lacar Kewajiban Lancar
Kas dan Bank 89.700 Utang Dagang 18.000
Piutang Dagang 20.000 Utang Bunga 6.900
Persediaan Bahan Baku 24.000 Utang Pajak 20.000
Persediaan Barang Jadi 20.000 Utang Gaji 0
Sewa Dibayar di Muka 900 Total Kewajiban Lancar 44.900
Total Aset Lancar 154.600

Aset Tidak Lancar


Tanah 100.000 Ekuitas
Kendaraan 220.000 Saham Biasa 268.000
Akumulasi Penyusutan 17.200 202.800 Saldo Laba (defisit) 199.700
Total Ekuitas 467.700
Peralatan Kantor 60.000
Akumulasi Penyustan 4.800 55.200
Total Aset Tidak Lancar 358.000

Total Aset 512.600 Total Kewajiban dan Ekuitas 512.600

b. Pembahasan
Setelah pemaparan materi bahasan tersebut di atas mahasiswa diberi
kesempatan bertanya atau membentuk kelompok diskusi atau kegiatan brain storming
dengan tetap berada dalam kendali atau pengawasan fasilitator untuk tetap
berfungsinya expert jugments sebagai nara sumber dari sudut pandang kecakapan dan
filosofi keilmuan terkait.

c. Penelitian
Fasilitator dapat menguraikan beberapa studi kasus yang telah, sedang atau
prospective untuk dilaksanakan sesuai dengan beberapa materi atau issu sebagaimana
telah diuraikan pada materi bahasan anggara neraca tersebut.

131
d. Penerapan
Fasilitator menguraikan mengenai penerapan keputusan keuangan jangka
panjang pada beberapa perusahaan termasuk dalam kegiatan mandiri sumberdaya
jurusan. Mahasiswa dapat pula menguraikan issu atau hal terkait lainnya.

e. Latihan
Mahasiswa didalam kelas mengerjakan latihan pada bab VIII

f. Tugas Mandiri
Dapat diberikan dalam bentuk mahasiswa mencari atau mengidentifikasi laba
rugi perusahaan dari berbagai sumber baik sekunder maupun primer.

III. PENUTUP
a. Rangkuman
Fasilitator merangkum materi kuliah ini dengan memberikan esensi dari
materi bahasan dan keterhubungannya dengan materi bahasan sebelumnya dan
berikutnya.

b. Test formatif
Fasilitator memberikan tes formatif untuk mengetahui tingkat penguasaan
pengetahuan yang diperoleh mahasiswa pada materi bahasan ini dengan memberikan
pertanyaan antara lain sebagai berikut:

Diperoleh sebuah data berikut:


Saldo awal piutang dagang sebesar Rp. 100.000 dan penjualan secara kredit sebesar
Rp. 500.000,-. Jika pelunasan piutang oleh pelanggan dalam periode yang sama
sebesar Rp.400.000, maka hitunglah besarnya saldo akhir piutangnya!

132
c. Umpan balik
Mahasiswa dapat mengajukan hal tentang kondisi yang dialami dan
diharapkannya untuk memahami materi bahasan terkait

DAFTAR PUSTAKA
Catur Sasongko dan Safrida Rumondang Parulian. 2010. Anggaran. Penerbit Salemba
Empat.

133

Anda mungkin juga menyukai