Anda di halaman 1dari 13

Nama : Nada Surya

Kelas : Ak. G

Nim : 1810 4264 66

makul : Anggaran Perusahaan

ANGGARAN MODAL

A. Pengertian Penganggaran Modal

Penganggaran modal (Capital Budgeting) adalah proses kegiatan yang mencakup seluruh
aktivitas perencanaan penggunaan dana dengan tujuan untuk memperoleh manfaat pada
waktu yang akan datang

Ada beberapa manfaat penganggaran modal yang dapat diketahui, diantaranya:

1. Agar tidak terjadi over investment atau under investment.

2. Dapat lebih terperinci dan teliti karena dana semakin banyak dan dalam jumlah yang
sangat besar.

3. Untuk mengetahui kebutuhan dana yang lebih terperinci, karena dana yang terikat jangka
waktunya lebih dari satu tahun.

4. Mencegah terjadinya kesalahan dalam decision making.

B. Estimasi Aliran Kas

Langkah yang paling penting dan paling sulit dalam penganggaran modal adalah
mengestimasikan arus kas suatu proyek yaitu pengeluaran investasi dan arus kas masuk
bersih per tahun setelah suatu proyek dijalankan. Seperti yang diketahui bersama,
bahwasanya semua kegiatan investasi dimulai dan diukur dengan uang dan waktu. Oleh
karena itu, perhitungan kelayakan investasi didasarkan pada aliran kas (cash flow) dan nilai
uang dikaitkan dengan waktu (time value of money).

a. Cas flow

Untuk memenuhi kebutuhan investasi, modal dapat dicari dari berbagai sumber yang ada dan
yang perlu memperoleh berkaitan dengan perolehan modal adalah masa pengembalian dalam
jangka waktu tertentu
b. Nilai uang yang dikaitkan dengan waktu (time value of money)

Dalam mengetahui nilai uang yang dikaitkan dengan waktu, maka metode yang akan dipakai
metode Net Present Value (NPV). NPV adalah uang yang diterima dan dikeluarkan dengan
memperhatikan time value of money

C. Klasifikasi Arus Kas

Dalam menyajikan laporan arus kas dapat di klasifikasikan menjadi dua metode, yaitu
metode langsung dan tidak langsung

Dengan metode langsung, arus kas dari kegiatan operasional dirinci menjadi arus kas masuk
dan arus kas keluar.

Sedangkan metode tidak langsung, arus kas dari operasional ditentukan dengan cara
mengoreksi laba bersih yang dilaporkan di laporan laba rugi dengan beberapa hal, seperti
biaya penyusutan, kenaikan harta lancar dan hutang lanca r serta laba/rugi karena pelepasan
investasi.

D. Penilaian Investasi

Dalam penilaian investasi ada beberapa metode yang dapat digunakan, diantaranya yaitu:

a. Average Rate of Return (ARR)

Model ini adalah menghitung rata-rata laba bersih (earning after tax) dari suatu
proyek dibagi nilai tunai investasi. Jika hasil lebih besar dari pada biaya modal proyek, maka
dianggap proyek tersebut layak dan begitu pula sebaliknya.

b. Payback period (PP)

Payback period adalah suatu priode yang diperlukan untuk dapat menutup kembali
pengeluaran investasi dengan menggunakan aliran kas netto (net cash flow), atau total arus
kas bersih dalam priode tertentu sama dengan pengeluaran investasi di awal proyek. Metode
payback period adalah metode yang diperlukan untuk dapat menutup pengeluaran investasi
dengan menggunakan proceeds atau aliran kas netto (net cash flow).
c. Net Present Value (NPV)

Dalam metode ini, pertama-tama yang dihitung adalah nilai sekarang (present value) dan
keseluruhan proceeds yang diharapkan atas discount rate tertentu. Kemudian jumlah present
value dari keseluruhan selama usianya dikurangi dengan present value dari jumlah
investasinya (initial investment). Selisih antara present value dari keseluruhan dengan present
value dari pengeluaran modal (capital outlays) dinamakan nilai neto sekarang (net present
value).

Contoh Soal Anggaran Modal

Perusahaan ABC akan melakukan investasi terhadap proyek A dan proyek B. Kedua proyek
tersebut merupakan proyek independen dan mutually exclusive. Investasi dikeluarkan pada
awal tahun pertama. Adapun aliran kas bersih dari masing-masing proyek sebagai berikut:

Tahun Proyek A Proyek B


0 -100.000 -100.000
1 50.000 10.000
2 40.000 30.000
3 30.000 40.000
4 20.000 50.000
5 10.000 20.000
*. Perhitungannya

Proyek A =

-100.000 – (50.000 + 40.000 + 10.000) = 2 tahun 4 bulan (10/30 x 12 bulan)

Proyek B =

-100.000 – (10.000 + 30.000 + 40.000 + 20.000) = 3 tahun 5 bulan (20/50 x 12 bulan)

Keputusannya pemilihan proyek :

Proyek A, karena memiliki waktu pengembalian yang lebih pendek


ANGGARAN NERACA

A. Pengertian Anggaran Necara

Anggaran neraca adalah anggaran yang paling terakhir disusun oleh perusahaan dalam proses
penyusunan anggaran induknya (master budget). Anggaran neraca menyajikan informasi
kepada manajemen tentang hasil akhir dari seluruh anggaran yang telah disusun sebelumnya
(anggaran penjualan sampai anggaran kas). Kemudian, anggaran neraca juga memperlihatkan
kepada manajemen tentang pengaruh kebijakan yang diambil oleh manajemen terhadap aset,
kewajiban, dan ekuitas perusahaan.

FORMAT ANGGARAN NERACA

Format anggaran neraca sama dengan format neraca pada umumnya. Berikut ini adalah
contoh format anggaran yang dapat digunakan dalam penyusunan anggaran neraca.

PT Sejahtera Indah Lestari


Anggaran Neraca per 31 Desember 2008
Aset Kewajiban dan Ekuitas
Aset lancar Kewajiban Lancar
Kas dan Bank 2.000 Utang dagang 12.000
Piutang Dagang 10.000 Utang Gaji 4.000
Persediaan 30.000 Utang Pajak 2.000
Biaya di Bayar Total Kewajiban
4.000 18.000
di Muka Lancar
Total Aset Lancar 46.000
Kewajiban Jangka
Panjang
Aset Tidak Lancar Utang Obligasi 50.000
Tanah 20.000
Bangunan dan
120.000 Ekuitas
Peralatan (net)
Paten 10.000 Saham Biasa 60.000
Total Aset Tidak Lancar Saldo Laba
150.000 68.000
(defisit)
Total Ekuitas 128.000
Total Aset 196.000 196.000
Informasi dan laporan yang diperlukan dalam penyusunan anggaran neraca untuk suatu
periode anggaran adalah sebagai berikut :

1. Neraca perusahaan periode lalu.


2. Anggaran kas untuk periode anggaran mendatang.
3. Anggaran laba rugi untuk periode anggaran mendatang.

Contoh

Manajemen PT Selaras Industri Sejahtera ingin menyusun anggaran neraca untuk tahun
anggaran 2008. Berikut ini adalah informasi-informasi yang diperlukan oleh manajemen
PT SIS untuk menyusun anggaran neraca tahun 2008.

1. Neraca PT SIS per 31 Desember 2007


PT SIS
Anggaran Neraca per 31 Desember 2007
Aset Kewajiban dan Ekuitas
Aset Lancar Kewajiban Lancar
Kas dan Bank 400 Utang Dagang 24.000
Piutang Dagang 30.000 Utang Bunga 900
Persediaan Bahan
20.000 Utang Pajak 20.000
Baku
Persediaan Total Kewajiban
24.000 44.900
Barang Jadi Lancar
Sewa di Bayar di
700
Muka
Total Aset Lancar 75.100

Aset Tidak Lancar Ekuitas


Tanah 100.000 Saham Biasa 198.000
Kendaraan Saldo Laba
220.000 192.200
(defisit)
Akumulasi
16.000 204.000 Total Ekuitas 390.200
Penyusutan
Peralatan Kantor 60.000
Akumulasi
4.000 56.000
Penyusutan
Total Aset Tidak
360.000
Lancar

Total Kewajiban
Total Aset 435.100 435.100
dan Ekuitas

2. Anggaran Laba Rugi tahun 2008


PT SIS
Anggaran Laba Rugi
Untuk Periode yang Berakhir pada 31 Desember 2008
Penjualan 200.000
Beban Pokok Penjualan
Saldo awal persediaan barang jadi 24.000
Biaya Produksi 160.000
Persediaan barang jadi tersedia untuk dijual 184.000
Dikurangi : Persediaan akhir barang jadi 20.000
Beban Pokok Penjualan 164.000
Laba kotor yang dianggarkan 36.000
Beban Operasional
Beban Depresiasi kendaraan 1.200
Beban Depresiasi Peralatan Kantor 800
Beban Sewa 2.000
Beban Perlengkapan Kantor 1.000 5.000
Laba Operasi Yang Dianggarkan 31.000

Pendapatan dan Beban Lain-lain


Beban Bunga 6.000
Laba Sebelum Pajak Penghasilan 25.000
Estimasi beban pajak penghasilan 7.500
Laba Bersih Yang Dianggarkan 17.500

3. Anggaran Biaya Produksi tahun 2008


PT SIS
Anggaran Biaya Produksi
Untuk Periode yang Berakhir pada 31 Desember 2008
Bahan Baku
Saldo awal bahan baku 20.000
Pembelian bulan Oktober 130.000
Bahan Baku yang tersedia 150.000
Dikurangi : Persediaan akhir bahan baku 24.000
Biaya pemakaian bahan baku untuk Produksi 126.000
Biaya tenaga kerja langsung 20.000
Biaya overhead produksi 14.000
Biaya produksi 2008 160.000

4. Informasi tambahan yang diperlukan untuk menyusun anggaran neraca tahun


2008 adalah sebagai berikut.
a. Penjualan tunai 2008 sebesar Rp. 20.000
b. Penerimaan kas selama tahun 2008 adalah sebagai berikut :
1) Pelunasan piutang dagang oleh debitur sebesar Rp. 190.000.
2) Penerbitan saham baru sebesar Rp. 70.000.
c. Pengeluaran kas selama tahun 2008 adalah sebagai berikut :
1) Pelunasan utang dagang atas pembelian bahan baku sebesar Rp.
136.000
2) Pembayaran sewa dibayar di muka sebesar Rp. 2.200
3) Pembelian perlengkapan kantor sebesar Rp. 1.000
4) Pembayaran gaji tenaga kerja langsung sebesar Rp. 20.000
5) Pembayaran biaya overhead produksi sebesar Rp. 14.000
6) Pembayaran pajak penghasilan sebesar Rp. 7.500
7) Pembayaran deviden sebesar Rp. 10.000

Jawaban :

Menyelesaikan penyusunan anggaran neraca dengan memasukkan data-data yang


diperoleh dari langkah 1-12 ke dalam format anggaran neraca.

PT SIS
Anggaran Neraca per 31 Desember 2008
Aset Kewajiban dan Ekuitas
Aset Lancar Kewajiban Lancar
Kas dan Bank 89.700 Utang dagang 18.000
Piutang dagang 20.000 Utang bunga 6.900
Persediaan Bahan Utang pajak 20.000
24.000
Baku
PT SIS
Anggaran Neraca per 31 Desember 2008
Persediaan barang Utang gaji
20.000 0
jadi
Sewa di bayar di
900
muka
Total Aset Lancar 154.600 Total Kewajiban Lancar 44.900

Aset Tidak Lancar Ekuitas


Tanah 100.000 Saham Biasa 268.000
Kendaraan 220.000 Saldo laba (defisit) 199.700
Akumulasi
17.200 202.800
Penyusutan
Total Ekuitas 467.700
Peralatan Kantor 60.000
Akumulasi
4.800 55.200
Penyusutan
Total Aset Tidak Lancar 358.000

Total Aset 512.600 Total Kewajiban dan Ekuitas 512.600

ANGGARAN LABA RUGI

A. Pengertian Anggaran Laba Rugi

Anggaran laba rugi merupakan rencana laba atau rugi yang akan diperoleh dari anggaran
penjualan, produksi, beban operasional, biaya produksi yang akan ditanggung perusahaan
atau entitas pada satu periode anggaran.  Secara sederhana, anggaran laba rugi adalah jumlah
laba dan atau rugi yang ingin diperoleh oleh perusahaan.

AnggaranAnggaran laba rugi merupakan salah satu jenis anggaran yang harus dibuat oleh
suatu perusahaan. Adapun sumber informasi yang dibutuhkan yakni sebagai berikut:

1. Anggaran kas, menyediakan informasi tentang beban bunga, pendapatan bunga dan
beban piutang tidak tertagih.
2. Anggaran penjualan, menyediakan informasi tentang perkiraan nilai penjualan
dalam satu periode anggaran.
3. Anggaran produksi, menyediakan informasi tentang nilai persediaan awal dan akhir
barang jadi di mana informasi ini akan menjadi perhitungan beban pokok penjualan
pada anggaran laba rugi.
4. Anggaran biaya produksi, menyediakan informasi mengenai produksi pada satu
periode anggaran.
5. Anggaran beban operasi, menyediakan informasi tentang perkiraan beban penjualan
dan beban administrasi perusahaan.
6. Anggaran pajak penghasilan badan, diperlukan untuk menentukan jumlah beban
pajak penghasilan yang harus ditanggung oleh perusahaan pada suatu anggaran.

B. Metode Menyusun Anggaran Laba Rugi

Untuk membuat anggaran laba rugi, ada tiga metode yang dapat Anda gunakan yaitu sebagai
berikut.

1. Metode a posteriori

Metode ini merupakan metode penyusunan anggaran laba dengan cara menetapkan
laba sesudah proses penetapan rencana keseluruhan tidak terkecuali juga penyusunan
anggaran operasional.

2. Metode a priori
Metode penyusunan anggaran laba ini berseberangan dengan metode a posteriori.
Pada metode ini jumlah laba yang diinginkan ditetapkan terlebih dahulu sebelum
proses perencanaan secara keseluruhan.
3. Metode pragmatis
Adalah metode penyusunan anggaran laba di mana jumlah laba yang direncanakan
berdasarkan standar tertentu yang sudah diuji secara empiris.

Contoh Anggaran Laba Rugi


Berikut ini adalah informasi yang dibutuhkan oleh PT.kenari untuk menyusun anggaran laba rugi
bulan april 2016

1.      Anggaran produksi bulan maret 2016 menyajiakan informasi sebagai berikut

Anggaran Produksi

PT.kenari

Bulan april 2016

Sepatu
Penjualan (unit) 8.000
Ditambah: Persediaan akhir barang jadi 4000
Jumlah barang jadi yang dibutuhkan 12.000
Dikurang: Persediaan awal barang jadi 2.000
Jumlah Barang jadi yang akan diproduksi 10.000

2.      Harga jual barang jadi perunit selama bulan april 2016di perkirakan sebesar Rp.100.000

3.      Perusahaan menggunakan meode rata-rata dalam menghiung biaya persediaan dan beban
pokok penjualan.

4.      Total biaya persediaan barang jadi per 1 april sebesar 80.000.000

5.      Biaya produksi selama bulan april di perkirakan 300.000.000

6.      Pajak penghasilan di perkirakan sebesar 30%


7.      Beban penjualan untuk bulan april di perkirakan sebesar 40.000.000

8.      Beban umum dan administrasi untuk bulan april di perkirakan sebesar 20.000.000

9.      Beban bunga bulan april di perkirakan sebesar 20.000.000

Anggaran laba rugi PT.kenari

PT.kenari

ANGGARAN LABA RUGI

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA 31 APRIL 2016


Penjualan 800.000.000
Beban pokok penjualan
Saldo awal persediaan barang jadi 80.000.000
Biaya produksi 300.000.000
Persediaan barang jadi tersedia untuk dijual 380.000.000
Dikurangi:persediaan akhir barang jadi 152.000.000
Beban pokok penjualan 228.000.000
Laba kotor yang dianggarkan 572.000.000
Beban operasi
Beban penjualan 40.000.000
Beban administrasi 20.000.000 60.000.000
Laba operasi yang di anggarkan 512.000.000
Pendapatan dan beban lain-lain
Beban bunga 20.000.000 20.000.000
Laba sebelum pajak penghasilan 492.000.000
Perkiraan beban pajak penghasilan 147.600.000
Laba bersih yang di anggarkan 344.400.000

unit Biaya(Rp)
Produksi bulan oktober 8.000 300.000.000
Persediaan barang jadi awal 2.000 80.000.000
Persediaan barang jadi tersedia 10.000 380.000.000
dijual

Langkah 1.

Membuat format anggaran laba rugi PT.kenari

Langkah 2.

Masukkan perkiraan nilai penjualan untuk bulan april kedalam format anggaran penjualan.
Nilai penjualan di peroleh dengan mengalihkan jumlah barang jadi yang akan diperkirakan
akan dijual selama bulan april dengan harga jual perunit nya 800.000.000 (100.000 x 8.000
unitnya).

Langkah 3.

Masukkan data-data  yang telah diberikan pada kasus di atas ke dalam format anggaran laba
rugi. Informasi yang telah diberikan adalah biaya persediaan barang jadi awal, biaya
produksi, beban penjualan, beban adm & umum, serta beban bunga untuk bulan april 2016

Langkah 4.

Hitung nilai persediaan barang jadi, setelah itu hasilnya dimasukkan ke format anggaran laba
rugi.

Berikut perhitungan nilai persediaan akhir barang jadi dengan menggunakan asumsin arus
biaya rata-rata.
Unit Biaya(Rp)
Produksi bulan oktober 8.000 300.000.000
Persediaan barang jadi awal 2.000 80.000.000
Persediaan barang jadi tersedia 10.000 380.000.000
dijual

Biaya rata-rata persediaan untuk dijual sebesar 38.000 ( 380.000.000 : 10.000 unit ). Adapun
biaya ersediaan akhir barang jadi adalah 152.000.000 ( 38.000 x 4.000 unit ).\

Langkah 5.

Hitunglah beban pokok penjualan, laba kotor, laba operasi, pendapatan, beban lain-lain, dan
laba sebelum pajak penghasilan, perhatikan operasi penambahan atau pengurangan untuk
memperoleh informasi-informasi di atas.

Langkah 6.

Hitunglah perkiraan beban pajak penghasilan yang di peroleh dengan mengalikan laba
sebelum pajak pebghasilan dengan tariff pajak penghasilan badan. Perkiraan pajak
penghasilan badan adalah 147.600.000 ( 492.000.000 x 30% ).

Langkah 7.

Selesaikan penyusunan anggaran laba rugi dengan menghitung laba bersih yang di anggarkan
dengan mengurangkan laba sebelum pajak penghasilan dengan perkiraan beban pajak
penghasilan.

Anda mungkin juga menyukai