BAB 8
ANGGARAN NERACA
Dengan menyebut nama ALLAH yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
ucapkan Puji dan Syukur atas Rahmat dan Hidayahnhya, dan tidak lupa Sholawat serta salam
kami ucapkan kepada Nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa umatnya dari alam
kegelapanmenuju zaman yang terang benderang seperti saat ini.
Kami menyadari bahwa sepenuhnya masih ada kekurangan baik dari segi susunan
kalimat maupun tata bahasanya, sehingga kami senantiasa terbuka untuk menerima saran dan
keritik dari pembaca demi penyempurnaan makalah ini.Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
Penyusun
Anggaran Neraca| i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................... i
DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
A. Latar belakang................................................................................................... 1
B. Tujuan pembelajaran......................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................... 2
Kesimpulan.............................................................................................................. 14
Anggaran Neraca| ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penyusunan
anggaran neraca yang baik.Saat ini persaingan semakin ketat menuntut perusahaan
untuk lebih lagi dalam mengelolah dari bahan seefektif dan seefisien mungkin.
Anggaran neraca merupakan anggaran yang paling terakhir disusun oleh
perusahaan dalam proses penyusunan anggaran induknnya (master budget).
Pengganggaran merupakan metode perhitingan yang bisa menentukan
bagaimana perusahaan dapat berkembang dengan baik, yakni dengan perhitungan
penganggaran yang baik, maka siklus perekonomian perusahaan dapat terkontrol
sepenuhnya.
B. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab 8 Anda diharapkan dapat memahami:
1. Sumber-sumber informasi yang diperlukan untuk menyusun anggaran neraca.
2. Penyusunan anggaran neraca perusahaan manufaktur.
Anggaran Neraca| 1
BAB II
PEMBAHASAN
Anggaran neraca adalah anggaran yang paling terakhir disusun oleh perusahaan dalam
proses penyusunan anggaran induknnya (master budget). Angaran neraca menyajikan
informasi kepada manajemen tentang hasil akhir dari seluruh anggaran yang telah disusun
sebelumnya (anggaran penjualan sampai anggaran kas). Kemudian, anggaran neraca juga
memperlihatkan kepada manajemen tentang pengaruh kebijakan yang diambil oleh
manajemen terhadap aset, kewajiban, dan ekuitas perusahaan.
Informasi dan laporan yang diperlukan dalam penyusunan anggaran neraca untuk
suatu periode anggaran adalah sebagai berikut:
1. Neraca perusahaan periode lalu,
2. Anggaran kas untuk periode anggaran mendatang,
3. Anggaran laba rugi untuk periode anggaran mendatang.
Anggaran Neraca| 2
Contoh 8.1
Manajemen PT Selaras Industri Sejahtera ingin menyusun anggaran neraca untuk
tahun anggaran 2008. Berikut ini adalah informasi-informasi yang diperlukan oleh
manajemen PT SIS untuk menyusun anggaran neraca tahun 2008.
Anggaran Neraca| 3
PT SIS
Anggaran Neraca per 31 Desember 2007
Aset Kewajiban dan Ekuitas
Aset Lancar Kewajiban Lancar
Kas dan Bank 400 Utang Dagang 24.000
Piutang Dagang 30.000 Utang Bunga 900
Persediaan Bahan Utang Pajak
20.000 20.000
Baku
Persediaan Barang Total Kewajiban
24.000 44.900
Jadi Lancar
Sewa Dibayar di
700
Muka
Total Aset Lancar 75.100
PT SIS
Aggaran Laba Rugi
Untuk Periode yang Berakhir pada 31 Desember 2008
Penjualan 200.000
Beban Pokok Penjualan
Saldo awal barang jadi 24.000
Biaya produksi 160.000
Persediaan barang jadi tersedia untuk dijual 184.000
Dikurangi: Persediaan akhir barang jadi 20.000
Beban pokok penjualan 164.000
Laba kotor yang dianggarkan 36.000
Beban Operasional
Beban depresiasi kendaraan 1.200
Beban depresiasi peralatan kantor 800
Anggaran Neraca| 4
Beban sewa 2.000
Beban perlengkapan kantor 1.000 5.000
Laba operasi yang dianggarkan 31.000
Pendapatan dan beban lain-lain
Beban bunga 6.000
Laba sebelum pajak penghasilan 25.000
Estimasi beban pajak penghasilan 7.500
Laba bersih yang dianggarkan 17.500
PT SIS
Anggaran Biaya Produksi
Untuk Periode yang Berakhir pada 31 Desember 2008
Bahan Baku
Saldo awal bahan baku 20.000
Pembelian bulan Oktober 130.000
Bahan baku yang tersedia 150.000
Dikurangi: Persediaan akhir bahan baku 24.000
Biaya pemakaian bahan baku untuk produksi 126.000
Biaya tenaga kerja langsung 20.000
Biaya overhead produksi 14.000
Biaya produksi 2008 160.000
Anggaran Neraca| 5
c. Pengeluaran kas selama tahun 2008 adalah sebagai berikut.
1) Pelunasan utang dagang atas pembelian bahan baku sebesar Rp136.000.
2) Pembayaran sewa dibayar dimuka sebesar Rp2.200.
3) Pembelian perlengkapan kantor sebesar Rp1.000.
4) Pembayaran gaji tenaga kerja lansung sebesar Rp20.000.
5) Pembayaran biaya overhead produksi sebesar Rp14.000.
6) Pembayaran pajak penghasilan sebesar Rp7.500.
7) Pembayaran deviden sebesar Rp10.000
Langkah 1
Saldo kas per 1 Januari 2007 400 Dari neraca 31 Desember 2007
Ditambah penerimaan kas
tahun 2008:
Dari informasi tambahan penyusunan
Penjualan tunai tahun 2008 20.000
anggaran neraca
Dari informasi tambahan penyusunan
Pelunasan piutang oleh debitur 190.000
anggaran neraca
Dari informasi tambahan penyusunan
Penerbitan saham baru 70.000
anggaran neraca
Saldo kas yang tersedia 280.400
Dikurangi pengeluaran kas
tahun 2008
Pelunasan utang dagang 136.000 Dari informasi tambahan
Pembayaran sewa dibayar dimuka 2.200 Dari informasi tambahan
Pembelian perlengkapan 1.000 Dari informasi tambahan
Pembayaran gaji tenaga kerja
20.000 Dari informasi tambahan
langsung
Pembayaran biaya overhead 14.000 Dari informasi tambahan
Pembayaran pajak penghasilan 7.500 Dari informasi tambahan
Pembayaran dividen 10.000 Dari informasi tambahan
Saldo kas per 31 Desember 2008 89.700
Anggaran Neraca| 6
Langkah 2
Menghitung saldo piutang dagang per 31 Desember 2008.
Saldo piutang dagang per 1 Januari 30.000 Dari neraca 31 Desember 2007
Ditambah :
Total penjualan tahun 2008
sebesar Rp200.000 dikurangi
Penjualan kredit Oktober 180.000
penjualan tunai tahun 2008
sebesar Rp20.000
Saldo piutang 210.000
Dikurangi :
Pelunasan piutang dagang oleh pelanggan 190.000 Dari informasi tambahan
Saldo piutang dagang per 31 Desember 2008 20.000
Langkah 3
Menentukan saldo persediaan bahan baku dan barang jadi per 31 Desember 2008.
Persediaan bahan baku per 31 Desember 2008 24.000 Dari anggaran biaya produksi
Persediaan barang jadi per 31 Desember 2008 20.000 Dari anggaran laba rugi
Langkah 4
Menentukan saldo perlengkapan kantor per 31 Desember 2008.
Saldo perlengkapan kantor per 1 Januari 0 Dari neraca 31 Desember 2007
Ditambah :
Pembelian perlengkapan kantor 1.000 Dari informasi pengeluaran kas
Saldo perlengkapan 1.000
Dikurangi :
Beban perlengkapan kantor 2008 1.000 Lihat anggaran laba rugi
Saldo perlengkapan kantor per 31 Desember
0
2008
Anggaran Neraca| 7
Langkah 5
Menghitung saldo sewa dibayar di muka per 31 Desember 2008
Saldo sewa dibayar dimuka per 1 Januari 2008 700 Dari neraca 31 Desember 2007
Ditambah :
Pembayaran sewa bulan tahun 2008 2.200 Dari informasi pengeluaran kas
Saldo sewa dibayar dimuka 2.900
Dikurangi :
Beban sewa tahun 2008 2.000 Lihat anggaran laba rugi
Saldo sewa dibayar dimuka per 31 Desember
900
2008
Langkah 6
Menentukan saldo aset tidak lancar per 31 Desember 2008
1. Tanah
Tanah per 31 Desember 100.000 Tidak ada pembelian tanah baru di tahun 2008
2. Kendaraan
Harga perolehan kendaraan per 1 januari 2008 220.000 Dari neraca 31 Desember 2007
Lihat informasi tambahan
Pembelian kendaraan tahun 2008 0
pengeluaran kas
Harga perolehan kendaraan per 31 Desember
220.000
2008
4. Peralatan Kantor
Harga perolehan peralatan per 1 Januari 2008 60.000 Dari neraca 31 Desember 2007
Pembelian peralatan tahun 2008 0
Harga perolehan peralatan per 31 Desember
60.000
2008
5. Akumulasi Penyusutan Peralatan
Saldo akumulasi penyusutan per 1 Januari 4.000 Dari neraca Desember 2007
Beban penyusutan tahun 2008 800 Dari anggaran laba rugi
Akumulasi penyusutan per 31 Desember 2008 4.800
Anggaran Neraca| 8
Langkah 7
Menghitung saldo utang dagang per 31 Desember 2008
Saldo utang dagang per 1 Januari 24.000 Dari neraca 31 Desember 2007
Ditambah :
Pembelian bahan baku 130.000 Dari anggaran biaya produksi
Saldo utang dagang 154.000
Dikurangi :
Pembayaran utang dagang 136.000 Dari informasi pengeluaran kas
Saldo Utang Dagang Per 31 Desember 2008 18.000
Langkah 8
Saldo utang bunga per 1 Januari 900 Dari neraca 31 Desember 2007
Ditambah:
Beban bunga tahun 2008 6.000 Dari anggaran laba rugi
Saldo utang bunga 6.900
Dikurangi:
Pembayaran bunga tahun 2008 0
Saldo Utang Bunga Per 31 Desember 2008 6.900
Langkah 9
Saldo utang pajak per 1 Januari 20.000 Dari neraca 31 desember 2007
Ditambah:
Pajak penghasilan tahun 2008 7.500 Dari anggaran laba rugi
Saldo utang pajak 27.500
Dikurangi:
Pembayaran pajak tahun 2008 7.500 Dari informasi pengeluaran kas
Saldo Utang Pajak Per 31 Desember 2008 20.000
Langkah 10
Anggaran Neraca| 9
Menghitung saldo utang gaji dari upah tenaga kerja langsung per 31 Desember 2008
Langkah 11
Saldo saham biasa per 1 Januari 198.00 Dari neraca 31 desember 2007
0
Ditambah:
Penerbitan saham baru tahun 2008 70.000 Dari informasi penerimaan kas
Saldo Saham Biasa per 31 Desember 2008 268.00
0
Langka 12
192.20
Saldo akun saldo laba per 1 Januari Dari neraca 31 desember 2007
0
Ditambah:
Laba bersih tahun 2008 17.500 Dari anggaran laba rugi
209.70
Saldo akun saldo laba
0
Dikurangi:
Pembayaran dividen tahun 2008 10.000 Dari informasi tambahan
Saldo Akun Saldo Laba Per 31 Desember 199.70
2008 0
Anggaran Neraca| 10
Langkah 13
PT SIS
Anggaran Neraca per 31 Desember 2008
Aset Kewajiban dan Ekuitas
Aset Lancar Kewajiban Lancar
Kas dan Bank 89.700 Utang Dagang 24.000
Piutang Dagang 20.000 Utang Bunga 6.900
Persediaan Bahan
24.000 Utang Pajak 20.000
Baku
Persediaan Barang
20.000 Utang Gaji 0
Jadi
Sewa Dibayar di
900 Total Kewajiban Lancar 44.900
Muka
Total Aset Lancar 154.600
Anggaran Neraca| 11
Tanah 100.000 Ekuitas
Kendaraan 220.000 Saham Biasa 268.000
Akumulasi
17.200 202.800 Saldo Laba (defisit) 199.700
Penyusutan
Total Ekuitas 467.700
Peralatan Kantor 60.000
Akumulasi
4.800 55.200
Penyusutan
Total Aset Tidak
358.000
Lancar
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam organisasi dan perusahaan anggaran sangat dibutuhkan sebagai alat untuk
pengawasan dan pengendalian dan juga untuk esiensi dan efektifitas dana suatu organisasi.
Anggaran mempunya beberapa komponen diantaranya anggaran neraca .
Tujuan dari anggaran neraca adalah menyatakan sasaran yang nyata dan formal
dengan adanya anggaran neraca maka arah yang dicapai suatu perusahaan akan lebih jelas
kedepannya.
Karakteristik anggaran neraca yang baik itu adalah disusun berdasarkan program,
dibuat berdasarkan pertanggung jawaban dan anggaran neraca ini dipakai sebagai bentuk
pengendalian dan pengawasan dalam perusahaan.
Anggaran Neraca| 12