Anda di halaman 1dari 15

BAB 9

PENGANGGARAN MODAL
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari penganggaran modal, Anda diharapkan dapat
memahami:
1. definisi penganggaran modal.
2. manfaat dan risiko penganggaran modal.
3. penentuan sebuah proyek layak atau tidak dengan menggunakan
metode:
a. Payback Period (Periode Pengembalian
b. Net Present Value (Nilai Sekarang Bersih)
c. Internal Rate of Return (IRR-Tingkat Pengembalian Internal)
d. Profitability Index (Indeks profitabilitas)

9.1. DEFINISI PENGANGGARAN MODAL


Penganggaran modal (capital budgeting) adalah sebuah proses
pengambilan keputusan oleh manajemen atas kegiatan yang akan
memberikan tingkat pengembalian investasi (return on investment) lebih
dari satu tahun. Penganggaran modal umumnya melibatkan kegiatan
pengambilan keputusan untuk pengadaan aset tetap yang memiliki masa
manfaat lebih dari satu tahun. Penganggaran modal hanya memfokuskan
pada kegiatan-kegiatan yang memiliki jangka waktu pelaksanaan lebih
dari satu tahun.
Penganggaran modal sangat menentukan keberhasilan
perusahaan dalam jangka panjang karena hal-hal berikut.
1. Jumlah dana yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan sangat
besar. Dalam melaksanakan kegiatan tersebut, perusahaan tidak
hanya menggunakan dana dari kas internal perusahaan, tetapi juga
menggunakan dana dari pihak kreditur, misalnya bank. Jika kegiatan
yang akan dilaksanakan oleh perusahaan mengalami kegagalan, maka
perusahaan kemungkinan besar akan mengalami kesulitan dalam

1
melunasi segala utang yang terkait dengan kegiatan tersebut. Jika
perusahaan tidak mampu melunasi utangnya, maka perusahaan
kemungkinan besar akan dilikuidasi (ditutup).
2. Kegiatan penganggaran modal memerlukan banyak sekali somber
daya yang ada di perusahaan, tidak hanya uang, tetapi juga fasilitas
dan sumber daya manusia. Kegagalan dalam memilih dan
menjalankan proyek yang tepat dapat membuat perusahaan
mengalami kerugian yang sangat besar sehingga akan dapat
berdampak buruk pada kondisi keuangan perusahaan.
3. Sebaliknya, jika kegiatan yang dijalankan oleh perusahaan
dilaksanakan dengan sukses, maka perusahaan akan memperoleh
keuntungan yang besar di masa mendatang. Kondisi ini dapat
memperkuat posisi perusahaan dibandingkan dengan pesaingnya.

9.2. TEKNIK DAN KONSEP PENGANGGARAN MODAL


Penganggaran modal dapat membantu manajemen perusahaan
dalam proses pengambilan keputusan untuk pelaksanaan sebuah
kegiatan. Keputusan yang diambil oleh manajemen adalah apakah
manajemen akan melaksanakan kegiatan tersebut atau justru
menolaknya. Teknik penganggaran modal yang paling umum diketahui
terdiri metode payback period (PP), Net Present value (NPV), Internal rate
of return (IRR), dan Profitability Index (PI). Namun yang akan dibahas
dalam bab ini hanya metode payback period dan Net Present Value,
karena kedua metode ini paling umum diterapkan karena mudah dan
sederhana penyelesaiannya.
Sebagai contoh, PT Jaya Teknik ingin menambah mesin
produksinya dari 3 buah menjadi 5 buah. Untuk itu, PT Jaya Teknik harus
membeli 2 buah mesin baru yang diperkirakan akan dipakai selama 10
tahun. Harga beli mesin sebesar Rp20.000.000.000 per unitnya sehingga
diperlukan dana sebesar Rp40.000.000.000.
PT Jaya Teknik harus membuat keputusan apakah akan membeli
mesin tersebut atau tidak membelinya. Berbagai faktor yang menentukan

2
jadi atau tidaknya PT Jaya Teknik membeli mesin, antara lain kondisi
keuangan perusahaan dan keyakinan perusahaan tentang target
penjualan unit produksinya di masa depan.
Berikut ini adalah langkah-langkah yang dilaksanakan oleh
perusahaan dalam penganggaran modal.

Langkah 1
Tentukan nilai investasi awal (initial outlay) dari kegiatan yang akan
dijalankan oleh perusahaan. Misalnya, perusahaan ingin mengganti mesin
lama dengan mesin baru agar lebih efisien dalam berproduksi. Nilai
investasi awal pembelian mesin baru adalah seluruh pengeluaran untuk
memperoleh mesin baru tersebut.
Berikut ini adalah contoh pengeluaran untuk pembelian mesin.
Harga beli mesin baru = xxx
Ditambah:
Ongkos angkut pembelian = xxx
Biaya asuransi selama pengiriman = xxx
Biaya tes mesin baru = xxx
Biaya pemasangan mesin baru = xxx
Dikurangi:
Harga jual mesin lama = (xxx)
Nilai investasi awal mesin baru = xxx

Langkah 2
Tentukan sumber pendanaan untuk mendanai kegiatan yang akan
dilakukan oleh perusahaan.
Sumber-sumber pendanaan untuk mendanai kegiatan perusahaan adalah:
1. dana kas internal perusahaan,
2. hasil penerbitan obligasi kepada masyarakat,
3. hasil dari meminjam dana kepada lembaga keuangan, misalnya ke
bank,
4. penerbitan saham baru.

3
Setiap sumber pendanaan mensyaratkan adanya biaya modal (cost of
capital) yang harus dibayarkan oleh perusahaan. Sebagai contoh, jika
perusahaan menggunakan sumber pendanaan dari penerbitan obligasi,
maka perusahaan harus membayar bunga setiap tahunnya kepada
pemegang obligasi. Bunga tersebut adalah biaya modal dari penerbitan
obligasi.

Langkah 3
Tentukan arus kas masuk dan arus kas keluar selama kegiatan tersebut
dijalankan. Arus kas masuk di masa depan dapat berasal dari penjualan
produk dan jasa kepada pelanggan atau dari penghematan yang diterima
perusahaan.
Misalnya, perusahaan akan mengganti mesin lama yang dimiliki dengan
mesin baru. Mesin baru tersebut memiliki masa manfaat selama 5 tahun
dan penghematan per tahun yang akan diterima oleh perusahaan dengan
menggunakan mesin baru sebesar Rp150.000.000. Total penghematan
dari mesin baru tersebut selama masa manfaatnya sebesar
Rp750.000.000.

Arus kas keluar kegiatan berasal dari semua pengeluaran kas selama
pelaksanaan kegiatan, misalnya untuk pembayaran gaji pelaksana
kegiatan dan pembelian bahan baku.
Arus kas masuk kegiatan nantinya dikurangkan dengan arus kas keluar
kegiatan untuk memperoleh arus kas bersih kegiatan.

Langkah4
Menghitung kelayakan pelaksanaan kegiatan dengan menggunakan
metode-metode yang ada di penganggaran modal. Buku ini hanya akan
membahas dua metode, yaitu metode payback period dan net present
value.

4
Dalam buku ini hanya akan dibahas metode Payback Period dan metode
Net Present Value, karena kedua metode ini yang paling umum digunakan
dan mudah dipahami.

METODE PAYBACK PERIOD


Metode payback period mengukur lamanya waktu yang dibutuhkan
oleh sebuah kegiatan untuk menutupi pengeluaran investasi awalnya atau
kembali modal.
Selama kegiatan berlangsung, perusahaan akan memperoleh arus
kas masuk bersih. Kemudian, arus kas bersih yang diperoleh setiap tahun
dijumlahkan. Jika jumlah arus kas masuk bersih telah sama dengan
pengeluaran investasi awalnya, maka perusahaan dianggap sudah
kembali modalnya.
Metode payback period akan memilih kegiatan yang memiliki
payback period yang paling cepat/pendek

Contoh : Menghitung Payback Period


PT Jaya Teknik ingin mengganti mesin lamanya dengan sebuah
mesin baru yang lebih efisien. Harga mesin baru diperkirakan sebesar
Rp1.000.000.000. Mesin baru tersebut diharapkan akan memberikan
manfaat selama 10 tahun. Penghematan yang diperoleh dengan
menggunakan mesin baru setiap tahunnya sebesar Rp250.000.000. PT
Jaya Teknik mensyaratkan untuk dapat membeli mesin baru tersebut,
maka payback period- nya harus tidak Iebih dari 6 tahun.
Dengan menggunakan metode payback period, tentukan apakah
PT Jaya Teknik akan menyetujui permohonan pembelian mesin baru
tersebut.

Langkah 1
Tentukan nilai invsetasi awal dari pembelian mesin baru tersebut. Nilai
investasi awal sebesar Rp1.000.000.000.

5
Langkah 2
Tentukan arus kas bersih dari pembelian mesin baru tersebut sejak
mesin tersebut dibeli sampai habis masa manfaatnya. Arus kas bersih
yang diperoleh setiap tahunnya selama 10 tahun adalah Rp250.000.000.

Langkah 3
Tentukan payback period dari pembelian mesin baru tersebut. Jika
arus kas bersih dari sebuah kegiatan nilainya sama untuk setiap
tahunnya, maka kita dapat menggunakan rumus di bawah ini.
Nilai invetasi awal

Nilai investasi awal


Payback period = Arus kas bersih setiap tahun

1.000 .000 .000


Payback period = 250.000 .000

Payback period = 4 tahun


Langkah 4
Analisis kelayakan kegiatan tersebut dengan membandingkan
antara payback period dari mesin tersebut dengan kebijakan yang ada di
perusahaan.
PT Jaya Teknik akan menolak permohonan pembelian mesin baru
tersebut karena payback period-nya (8 tahun) lebih lama dibandingkan
dengan kebijakan perusahaan. PT Jaya Teknik yang mensyaratkan
payback period selama 6 tahun.

Contoh : Menghitung Payaback Perod dgn arus kas yg


berbeda

6
PT Ruko Idaman memiliki rencana untuk membangun sebuah ruko
di daerah Jakarta Utara. Nilai investasi awal proyek tersebut diperkirakan
sebesar Rp 1.500.000.000 Berikut ini adalah arus kas bersih yang
diperkirakan akan diperoleh dari proyek tersebut.
Tahun Arus kas bersih masuk
1 500.000.000
2 600.000.000
3 800.000.000
4 900.000.000
5 100.000.000

Hitunglah payback period dari pembangunan ruko oleh PT Ruko Idaman.

Langkah 1
Tentukan nilai investasi awal dari pembangunan ruko tersebut, yaitu
sebesar Rp 1.500.000.000.

Langkah 2
Tentukan arus kas bersih dari pembangunan ruko. Berikut ini adalah arus
kas bersih selama 5 tahun.

Tahun Arus kas bersih masuk


1 500.000.000
2 600.000.000
3 800.000.000
4 900.000.000
5 100.000.000

Langkah 3
Sehubungan dengan nilai arus kas bersih yang masuk setiap tahun tidak
sama, kita tidak lagi dapat menggunakan rumus yang terdapat pada
Contoh 9.1.
Berikut ini adalah tabel yang dapat digunakan untuk menghitung payback
period sebuah kegiatan yang nilai arus kas bersihnya tidak sama setiap
tahun.

7
Tahun Arus kas bersih Arus kas bersih Nilai investasi awal yang
kumulatif belum tertutupi sampai
akhir tahun

Langkah 4
Isi pada kolom tahun yang ada di tabel dimulai dengan 0. Tahun 0 adalah
tahun dikeluarkannya investasi awal, yaitu Rp 1.500.000. Masukkan nilai
investasi awal tersebut pada kolom nilai investasi awal yang belum
tertutupi sampai akhir tahun pada baris pertama.

Tahun Arus kas bersih Arus kas bersih Nilai investasi awal yang
kumulatif belum tertutupi sampai
akhir tahun
0 1.500.000.000
1
2
3
4
5

Langkah 5
Masukkan arus kas bersih setiap tahunnya pada kolom arus kas bersih.
Tahun Arus kas bersih Arus kas bersih Nilai investasi awal yang
kumulatif belum tertutupi sampai
akhir tahun
0 1.500.000.000
1 500.000.000
2 600.000.000
3 800.000.000
4 900.000.000
5 100.000.000

8
Langkah 6
Hitung arus kas bersih kumulatif untuk tahun 1. Arus kas bersih kumulatif
untuk tahun ke-1 adalah Rp500.000.000.
Kemudian, masih pada baris tahun ke-1, kurangkan nilai investasi awal
yang belum tertutupi sampai akhir tahun pada tahun 0 dengan arus kas
bersih kumulatif tahun ke-1
(Rp1.500.000.000 – Rp500.000.000).
Tahun Arus kas bersih Arus kas bersih Nilai investasi awal yang
kumulatif belum tertutupi sampai
akhir tahun
0 1.500.000.000
1 500.000.000 500.000.000 1.000.000.000
2 600.000.000
3 800.000.000
4 900.000.000
5 100.000.000

Langkah 7
Hitung arus kas bersih kumulatif untuk tahun ke-2. Arus kas bersih
kumulatif untuk tahun ke-2 adalah Rp1.100.000.000 (arus kas bersih
kumulatif tahun 1 ditambah arus kas bersih tahun ke-2).
Kemudian, masih pada baris tahun ke-2, kurangkan nilai investasi awal
yang belum tertutupi sampai akhir tahun pada tahun 0 dengan arus kas
bersih kumulatif tahun ke-2 (Rp1.500.000.000 – Rp1.100.000.000).

Tahun Arus kas bersih Arus kas bersih Nilai investasi awal yang
kumulatif belum tertutupi sampai
akhir tahun
0 1.500.000.000
1 500.000.000 500.000.000 1.000.000.000
2 600.000.000 1.100.000.000 400.000.000
3 800.000.000
4 900.000.000

9
5 100.000.000

Langkah 8
Hitung arus kas bersih kumulatif untuk tahun ke-3. Arus kas bersih
kumulatif untuk tahun ke-3 adalah Rpl.900.000.000 (arus kas bersih
kumulatit tahun ke-2 ditambah arus kas bersih tahun ke-3).
Karena nilai arus kas bersih kumulatif tahun ke-3 sudah melebihi nilai
investasi awal, payback period dari proyek terjadi antara tahun ke-2 dari
tahun ke-3.
Tahun Arus kas bersih Arus kas bersih Nilai investasi awal yang
kumulatif belum tertutupi sampai
akhir tahun
0 1.500.000.000
1 500.000.000 500.000.000 1.000.000.000
2 600.000.000 1.100.000.000 400.000.000
3 800.000.000 1.900.000.000 0
4 900.000.000
5 100.000.000

Langkah 9
Hitunglah payback period dari proyek pembangunan ruko tersebut.
Payback period terjadi setelah tahun ke-2, tetapi sebelum tahun ke-3
berakhir. Jadi,
Payback period = 2 tahun + (400.000.000/800.000.000) x 1 tahun
= 2 tahun + 0,5 tahun
= 2,5 tahun.
400.000 adalah nilai investasi awal yang belum tertutupi sampai akhir
tahun pada tahun ke-2, sedangkan 800.000.000 adalah arus kas bersih
tahun ke-3.

METODE NET PRESENT VALUE

10
Salah satu kelemahan dari metode payback period adalah tidak
memasukkan nilai waktu dari arus kas bersih yang diterima di masa
mendatang atau sering disebut time value of money.
Seperti diketahui, uang memiliki dimensi nilai waktu. Misalnya, nilai
uang sebesar Rp1.000.000 yang diterima satu tahun kemudian tidak sama
dengan uang sebesar RP1.000.000 yang diterima. Hal ini terjadi karena
konsep bunga majemuk dan inflasi.
Jika kita menerima Rp 1.000.000 saat ini, kemudian uang tersebut
kita tabung dan memperoleh bunga nilainya di tahun depan lebih besar
dari Rp 1.000.000 (nilai pokok plus bunga).
Metode dalam penganggaran modal yang akan dibahas
selanjutnya adalah metode net present value. Dengan menggunakan
metode net present value, seluruh nilai arus kas bersih yang diterima di
tahun-tahun mendatang akan dihitung saat investasi awal dikeluarkan (di-
present value-kan) dengan menggunakan tingkat diskonto tertentu.
Tingkat diskonto yang digunakan dapat diperoleh dari tingkat
pengembalian investasi yang diharapkan oleh perusahaan (required rate
of return).
Kemudian, arus kas bersih tersebut dikurangi dengan nilai investasi
awalnya untuk memperoleh NPV.
Jika NPV > 0, maka proyek tersebut layak untuk dilaksanakan.
Sebaliknya,
Jika NPV < 0, maka proyek tersebut tidak layak untuk dilaksanakan.

Contoh : Menghitung Net Present Value


PT Ruko Idaman berniat membangun sebuah ruko di daerah
Jakarta Utara. Nilai investasi awal pembangunan ruko adalah Rp
1.500.000.000. Berikut ini adalah arus kas bersih yang diperkirakan akan
diterima dari kegiatan pembangunan ruko.
Tahun Arus kas bersih masuk
1 500.000.000

11
2 600.000.000
3 800.000.000
4 900.000.000
5 100.000.000

PT Ruko Idaman memutuskan hanya menggunakan dana kas


internal perusahaan untuk membangun ruko tersebut dan menginginkan
tingkat pengembalian investasi sebesar 10%. Kemudian, manajemen PT
Ruko Idaman hendak menentukan kelayakan pembangunan ruko tersebut
dengan menggunakan metode net present value.

Langkah 1
Tentukan nilai investasi awal dari pembangunan ruko tersebut, yaitu
sebesar Rp1.500.000.000.

Langkah 2
Tentukan arus kas bersih masuk dari pembangunan ruko. Berikut ini
adalah arus kas bersih masuk selama 5 tahun.

Tahun Arus kas bersih masuk


1 500.000.000
2 600.000.000
3 800.000.000
4 900.000.000
5 100.000.000

Langkah3
Tentukan tingkat diskonto untuk pembangunan ruko. Tingkat
pengembalian investasi sebesar 10% yang dipersyaratkan oleh PT Ruko
Idaman merupakan tingkat diskonto pembangunan ruko.

12
Langkah4
Tentukan present value untuk setiap Rpl dari tahun ke-1 sampai tahun ke
5.
(1+discount rate)}
Rumus present value = Rp 1
¿

Rp1
Nilai present value tahun ke-1 = (1+10 )1

= 0,9091
Rp1
Nilai present value tahun ke-2 = (1+10 )2

= 0,8264
Rp 1
Nilai present value tahun ke-3 = ( 1+10 )3

= 0,7513
Rp1
Nilai present value tahun ke-4 = (1+10 )1

= 0,6830
Rp1
Nilai present value tahun ke-5 = (1+10 )5

= 0,6209

Langkah 5
Arus kas bersih masuk yang diperoleh dari tahun ke-1 sampai tahun ke-5
dikalikan dengan PV setiap tahunnya untuk memperoleh net present value
dari arus kas bersih yang masuk.
Tahun Arus kas bersih masuk PV.10% NPV dari arus kas bersih masuk
(2) (3) (4) = (2) x (3)
(1)
1 500.000.000 0,9091
2 600.000.000 0,8264

13
3 800.000.000 0,7513
4 900.000.000 0,6830
5 100.000.000 0,6209

Total NPV

Langkah 6
Kurangkan NPV dari arus kas bersih masuk dengan nilai investasi awal.
Tahun Arus kas bersih masuk PV.10% NPV dari arus kas bersih masuk
(2) (3) (4) = (2) x (3)
(1)
1 500.000.000 0,9091
2 600.000.000 0,8264
3 800.000.000 0,7513
4 900.000.000 0,6830
5 100.000.000 0,6209

Total NPV
Nilai investasi awal
NPV dari proyek

Kegiatan pembangunan ruko memiliki NPV positif sehingga layak


dijalankan.

ESAI
1. PT Damai Sejahtera ingin mengganti mesin fotokopi lamanya dengan
sebuah mesin baru yang lebih efisien. Harga mesin baru adalah
Rp1.000.000.000. Biaya pengiriman dan pemasangan sebesar 1% dan
5%. Masa manfaat mesin baru adalah 5 tahun.
Penghematan yang diperoleh dengan menggunakan mesin baru setiap
tahunnya adalah Rp400.000.000 selama 5 tahun. PT Sari Kencana
Indah mensyaratkan payback period 3 tahun untuk pembelian mesin
baru.
Tentukan apakah PT Damai Sejahtera ak.an menyetujui permohonan
pembelian mesin baru tersebut!

14
2. Yayasan Lentera Hidup berniat membangun sebuah sekolah di daerah
Depok. Nilai investasi awal proyek tersebut sebesar Rp2.500.000.000.
Berikut ini adalah arils kas bersih masuk dari proyek tersebut selama 5
tahun.
Tahun Arus kas bersih masuk
1 300.000.000
2 500.000.000
3 900.000.000
4 1.000.000.000
5 1.200.000.000

Hitunglah payback period dari pembangunan sekolah oleh Yayasan


Lentera Hidup!
3. Hitunglah NPV dari soal no. 2 jika tingkat pengembalian investasi yang
diinginkan oleh Yayasan Pelita Ilmu Sejahtera sebesar 12%!
4. Hitunglah NPV dari soal no. 2 jika tingkat pengembalian investasi yang
diinginkan oleh Yayasan Pelita Ilmu Sejahtera sebesar 24%!

15

Anda mungkin juga menyukai