Anda di halaman 1dari 21

Assalamualaikum Wr.

Wb

ANGGARAN PERUSAHAAN ARIF RAHMAN AARIANTO


“Variable Cost Budget ” NIM: 2025200
ANGGEH SETIADI
Lecturer : Mr. Andi Afrizal, SE., M.Si, NIM: 2025319
Ak, CA FADLI APRIANDI
NIM : 2025168
Prodi Manajemen ADELLA AAMELIA
Universitas Pasir Pengaraian NIM: 2020193
2021 EGI LESTARI
NIM: 2025128
FITRA HAYATI
NIM: 2025135
FITRIANA
NIM: 2025009

 
Definisi Budget Cost Variable

Hansen dan mowen:


“Anggaran variabel didefinisikan
sebagai biaya yang secara jumlah
bervariasi berbanding langsung
terhadap perubahan pada
pendorong kegiatan”.
Gilarso:
“mengatakan bahwa biaya
variabel ialah biaya yang
jumlahnya berubah-ubah sesuai
dengan besar kecilnya jumlah
produksi”.
Tujuan Anggaran Variabel

“tujuannya yaitu untuk mengetahui sejauh mana biaya yang di pengaruhi oleh tingkat output”

sebutan lain Biaya Variabel yaitu :


1. Flexible Budget
2. Sliding Scale Budget
3. Step Budget
4. Expense Formula Budget
5. Expense Control Budget
Kegunaan Anggaran Biaya Variabel

Secara umum Secara khusus

Digunakan sebagai Alat


Pengawasan yang dinamis, Sebagai dasar perhitungan
sehingga dapat dengan pada suatu departemen dan
mudah menghitung dasar perhitungan biaya yang
expenses alowwwance atau ditargetkan, apabila Rencana
adjustedexpensed budget kegiatan dalam departemen
pada berbagai tingkat direvisi (diperbaiki)
kegiatan
Manfaat Anggaran
variabel
Manfaat Secara Umum Manfaat Secara Khusus

1. Untuk memudahkan penyusunan


anggaran biaya-biaya yang terjadi pada
“Untuk memudahkan tiap kegiatan
2. Untuk memudahkan manajer
perencanaan dan mengetahui jumlah biaya yang
dikeluarkan Perusahaan pada suatu
pengawasan biaya- tingkat produksi
3. Sebagai alat untuk menyusun laporan
biaya yabg terjadi kinerja per departemen yang merupakan
tanggung jawab masing-masing Manajer
pada tiap departemen
Departemen dalam 4. Sebagai alat Untuk menilai kinerja Para
manajer departemen dalam
Klasifikasi Biaya
1. Biaya Tetap (Fixed Cost)

“Biaya yang tidak berubah karena


perubahan output atau aktivitas yang
produktif”
• Controllability
• Hubungan dengan tingkat kegiatan 2. Biaya Variabel (Variable Cost)
perusahaan
• Relevant range
“biaya yang berubah searah dan
• Dasar pengukuran sebanding dengan perubahan output
• Konstan dalam total dan berubah atau aktifitas”
dalam rata-rata
Ciri-ciri biaya variabel:
1. Perubahan jumlah total dalam proporsi yang sama
dengan perubahan volume.
2. Biaya perunit relatif konstan meskipun volume berubah
dalam rentang yang relevan.
3. Dapat dibebankan lepada departemen operasi dengan
cukup mudah dan tepat.
4. Dapat dikendalikan oleh seorang kepala departemen
tertentu.
Konsep Anggaran biaya variabel

Konsep Anggaran biaya variabel


Semua biaya timbul karena :
a.Lintasan waktu
b.Keluaran atau aktivitas
produktif
c. Kombinasi antara waktu dan
keluaran atau aktivitas
Satuan dasar kegiatan

Sebelum menetapkan satuan dasar kegiatan yang akan dipergunakan


pada satuan bagian, sebaliknya dipertimbangkan beberapa faktor
berikut ini:
1. Satuan dasar kegiatan yang dipilih harus betul-betul mencerminkan
dan menjadi ukuran kegiatan (secara keseluruhan) bagian yang
bersangkutan
2. Satuan dasar kegiatan yang dipilih harus mampu mengukur
perubahan-perubahan tingkat output yang dapat mengakibatkan
perubahan-perubahan tingkat biaya.
3. Satuan dasar kegiatan yang dipilih sedapat mungkin hanya
dipengaruhi oleh tingkat output sebagai faktor variabel.
4. Satuan dasar kegiatan yang dipilih harus mudah dipahami, mudah
dihitung dan dapat diaplikasikan dengan mudah dalam proses
penganggaran.
Kelemahan anggaran biaya
variabel

• Biaya variabel dan biaya tetap tidak selalu


dapat dipisahkan secara tepat
• Dalam kenyataan, biaya variabel per unit
dalam suatu peeiode mudah berubah
• Penentuan harga pokok anggaran variabel
tidaj dapat digunakan untuk biaya
eksternal
Metode pemisahan Biaya.
Metode variabilitas(pemisahan) biaya adalah metode yang dipakai untuk memperkirakan
besarnya unsur biaya tetap dan besarnya biaya variabel dan suatu biaya semi variabel.
Beberapa metode yang bisa dipakai untuk memperkirakan besarnya unsur tetap dan
variabel dari suatu biaya variabel adalah sebagai berikut :

 
1. Metode Biaya Berjaga-jaga (Stand By Cist Metodh)
Dalam metode ini untuk memperkirakan besarnya unsur biaya tetap dan biaya variabel
dilakukan dengan cara menghentikan suatu aktivitas selama jangka waktu tertentu.
 
Metode Biaya Berjaga-jaga (Stand By Cist
Metodh)
Contoh :
Biaya overhead pabrik pada suatu perusahaan memproduksi 2.000 unit adalah sebesar Rp
3.600.000,- kemudian perusahaan menghentikan aktivitasnya selama sebulan. Biaya yang
dikeluarkan pada waktu perusahaan tidak memproduksi adalah sebesar Rp 1.600.000,-
maka besarnya unsur biaya tetap dan variabel dari biaya overhead pabrik tersebut
diperkirakan dengan cara sebagai berikut :
 
 
Biaya overhead pada produksi : 2000 unit = Rp. 3.600.000 Biaya overhead pada produksi
: 0 unit = Rp. 1.600.000 Selisih ( biaya variable pada produksi) : 2000 unit = Rp.
2.000.000
 
Varaibel/ unit = Rp. 2.000.000
2000 unit
= Rp. 1.000
2. Metode Titik Tertinggi
Terendah

Dalam metode titik tertinggi terendah Pemisahan


biaya ke dalam unsure tetap dan variabel dilakukan
dengan langkah- langkah berikut :
• menghitung besarnya biaya pada aktivitas
tertinggi
• Menghitung besarnya biaya pada aktivitas
terendah
• menentukan besarnya biaya variabel per satuan
• Menetukan besarnya biaya tetap per periode
Rumus:
Biaya overhead pabrik

Bulan Besarnya biaya overhead Produksi (unit)


(Rp)

Januari 8.400.000,- 5.100

February 7.500.000,- 4.600

Maret 12.000.000,- 6.000

April 10.400.000,- 5.600

Mei 6.000.000,- 2.000

Juni 9.100.000,- 5.400

• Aktivitas tertinggi saat produksi sebesar 6.000 unit


dengan total biaya sebesar Rp 12.000.000,-
• Aktivitas terendah saat produksi sebesar 2.000 unit
dengan total biaya sebesar Rp6.000.000,-
 
Berdasarkan data diatas hitunglah:
• Biaya Variable Per Unit
• Biaya Tetap per bulan

Jawab: 2.) Biaya tetap per bulan    


Biaya total pada aktivitas tertinggi = Rp. 12.000.000

Biaya variable ( 6000 unit x Rp. 1.500) = Rp. 9.000.000

Biaya tetap per bulan = Rp. 3.000.000

     
Jika dihitung dri aktivitas terendah

     
Biaya total pada aktivitas terendah = Rp. 6.000.000

Biaya variable ( 2000 unit x Rp. 1.500) = Rp. 3.000.000

Biaya tetap per bulan = Rp. 3.000.000


Metode Regresi
Dalam metode regresi untuk memperkirakan unsur biaya tetap dan
biaya variabel dilakukan dengan menggunakan persamaan :
Y = a + bX
Keterangan
Y : Total Biaya
a : Biaya variabel per unit
X : Besarnya aktivitas
Metode Perkiraan Langsung
Pada metode-metode sebelumnya telah dibahas mengenai cara-cara memperkirakan besarnya unsure biaya tetap
dan biaya variabel dari suatu biaya semivariabel. Dalam metode- metode tersebut masing-masing unsur biaya
diperkirakan dengan menggunakan dasar data historis dengan formula-formula tertentu.

Contoh :
Misalnya, anggaran biaya produksi pada tahun 2016 sebesar Rp 5.000.000 dengan produksi
sebesar 1.000 unit. Bila biaya tetap per tahun diperkirakan sebesar 60% dan biaya variabel
sebesar 40% maka biaya variabel per unit pada tahun 2016 adalah sbb :

Jawab:

Biaya tetap per tahun = 60% x Rp = Rp 3.000.000,-


5.000.000,-

Biaya variable = 40% x Rp = Rp 2.000.000,-


5.000.000,-
 
Biaya pemeliharaan yang telah dikeluarkan selama semester 1 tahun 2018
sebagai berikut :
Biaya Pemeliharaan Tahun 2018
Bulan Produksi (Unit) Biaya Pemeliharaan (Rp)
Januari 1.000 1.000.000
Februari 1.500 1.350.000
Maret 1.200 1.120.000
April 1.650 1.600.000
Mei 1.550 1.425.000
Juni 2.000 1.900.000

Diminta :
1) Menentukan berapa unsur biaya tetap dan biaya variabel
dari biaya pemeliharaan tersebut dengan metode titik
tertinggi dan terendah.
2) Berapa biaya pemeliharaan semester I tahun 2019 bila
anggaran produksi sebesar 6.000 unit.
Jawab :
Menentukan besarnya unsur biaya tetap dan biaya variabel dari sebuah biaya semivariabel

Biaya variable per unit = 1.900.000 – 1.000.000


    2000 - 1000
  = 900.000
    1000
  = 900

Besarnya biaya tetap ditentukan sebagai berikut :


Biaya pemeliharaan pada produksi terendah 1.000 unit= Rp 1.000.000,00 Biaya
variabel (1.000 x 900) = Rp900.000,00
Biaya tetap = Rp 100.000,00
Atau
Biaya pemeliharaan pada produksi tertinggi 2.000 unit = Rp 1.900.000,00 Biaya
variabel (2.000 x 900) = Rp 1.800.000,00
Biaya tetap = Rp 100.000,00
Sehingga formula biaya pemeliharaan terebut adalah :
Y = a + bX
Y = 100.000 + 900X

 
2. Besarnya biaya pemeliharaan pada semester I tahun 2002
bila produksi sebesar 6.000 unit. Jadi, Y = 100.000 + 900X
Y = 100.000 + 900 (6.000) = Rp 5.500.000,00
THANK YOU VERRY MUCH

Anda mungkin juga menyukai