Adapun standar penggunaan (SP) untuk setiap jenis bahan mentah adalah sebagai
berikut:
Barang Bahan Mentah
X Y Z
A 2 3 3
B 3 2 1
Jawab :
PT. Tiga Zaman
Anggaran Kebutuhan Bahan Mentah
Januari – Juni 2014
Bahan Mentah X Bahan Mentah Y Bahan Mentah Z
Produksi
SP Kebutuhan SP Kebutuhan SP Kebutuhan
Barang A
Januari 11.000 2 22.000 3 33.000 3 33.000
Februari 12.000 24.000 36.000 36.000
Maret 10.000 20.000 30.000 30.000
April 13.000 26.000 39.000 39.000
Mei 12.000 24.000 36.000 36.000
Juni 14.000 28.000 42.000 42.000
Jumlah 72.000 144.000 216.000 216.000
Barang B
Januari 8.000 3 24.000 2 16.000 1 8.000
Februari 9.000 27.000 18.000 9.000
Maret 8.000 24.000 16.000 8.000
April 7.000 21.000 14.000 7.000
Mei 10.000 30.000 21.000 10.000
Juni 10.000 30.000 20.000 10.000
Jumlah 52.000 156.000 104.000 52.000
Jml Kebutuhan 300.000 320.000 268.000
Ad. b. Anggaran Pembelian Bahan Mentah
Anggaran ini berisi rencana kuantitas/jumlah bahan mentah yang harus dibeli oleh
perusahaan dalam periode waktu mendatang.Karena ada konsekuensi resiko, maka dilakukan
secara hati-hati seperti pembelian bahan baku/mentah langsung lebih besar/kecil dari
kebutuhannya.Sehingga diperlukan jumlah pembelian yang paling ekonomis. Yaitu jumalah
bahan baku/mentah langsung yang harus dibeli setiap kali dilakukan pembelian sehingga
akan menimbulkan biaya yang paling rendah, akan tetapi tidak akan mengakibatkan
kekurangan bahan baku/mentah langsung.
Dalam menghitung Economical Order Quantity (EOQ), ada dua jenis biaya yang harus
dipertimbangkan,yaitu:
a. Biaya Pemesanan (Procurement Cost atau Set-Up Cost)
Biaya ini yang dikeluarkan sesuai dengan aktivitas pemesanan bahan baku/mentah
langsung yang berbanding searah dengan frekuensi pemesanan akan tetapi
berbanding terbalik denga kuantitas bahan baku/mentah langsung yang setiap kali
pemesanan.
b. Biaya Penyimpanan (Carrying cost atau Storage cost)
Yakni biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan aktivitas penyimpanan bahan
baku/mentah langsung yang berbanding searah dengan kuantitas bahan baku/mentah
langsung yang disimpan.
Adapun rumus menentukan EOQ adalah :
EOQ = √ 2.R.S
C / Unit
.
Keterangan :
R = Kebutuhan bahan baku/mentah langsung selama periode waktu tertentu
S = Biaya Pemesanan
P = Harga beli per satuan/unit bahan baku/mentah langsung
I = Biaya penyimpanan yang dinyatakan dalam prosentasi dalam persedian rata-rata
C/Unit = Biaya penyimpanan persatuan bahan baku langsung
Contoh (2) :
Perusahaan “X” memperkirakan kebutuhan bahan mentah selama periode tahun 1979 sebanyak
1000kg. Setiap kali dipesan, akan dikeluarkan biaya sebesar Rp 50,- sebagai biaya perangko.
Adapun harga per kg bahan mentah adalah Rp 20,- dan biaya penyimpanan sebesar 50% dari
persediaan rata-rata atau diketahui biaya penyimpanan setiap kg bahan mentah adalah Rp 10,-.
Maka tentukan jumlah pembelian yang paling ekonomis untuk perusahaan tersebut !
Jawab :
EOQ = √ 2.R.S
P.I .
20 x 0,5
= 100 kg Atau :
EOQ = √ 2.R.S
C/Unit .
10
= 100 kg
Untuk menjaga kelancaran proses produksi tidak cukup hanya ditentukan jumlah bahan
baku/mentah yang dibeli. Maka harus ditentukan pula “kapan” pemesanan bahan baku/mentah
yang harus dilakukan agar bahan mentah tersebut datang tepat pada waktunya dibutuhkan. Hal-
hal semacam inilah muncul berbagai istilah yang harus diperhatikan seperti berikut ini :
a. Stock Out Cost (SOC) Adalah biaya yang terpaksa harus dikeluarkan akibat
keterlambatan datangnya bahan baku/mentah langsung
b. Extra Carrying Cost (ECC) Adalah biaya yang terpaksa harus dikeluarkan akibat bahan
baku/mentah langsung datangnya terlalu awal.
c. Lead Time (LT) Adalah jangka waktu sejak dilakukannya pemesanan sampai saat
datangnya bahan baku/mentah langsung yang dipesan dan siap untuk dipakai dalam
proses produksi.
d. Re-Order Point (ROP) Adalah saat harus melakukan pemesanan kembali bahan
baku/mentah langsung yang diperlukan.
Sedangkan bentuk dasar anggaran pembelian bahan mentah dapat ditentukan dengan
rumus/perhitungan sebagai berikut:
Persedian akhir bahan baku langsung..............................................xxx
Kebutuhan bahan baku langsung untuk produksi............................ xxx +
Jumlah kebutuhan bahan baku/mentah langsung.............................xxx
Persediaan awal bahan baku langsung.............................................xxx –
Kuantitas/jumlah pembelian bahan baku langsung..........................xxx
Adapun yang harus tercantum dalam anggaran pembelian bahan baku/mentah langsung
adalah informasi tentang :
Jenis bahan baku/mentah langsung yang digunakan dalam proses produksi
Jumlah bahan baku langsung yang harus dibeli
Harga beli per satuan bahan baku langsung
sehingga secara sederhana, bentuk dasar anggaran ini adalah sebagai berikut:
Kebutuhan Pembelian
Jenis Bahan Bahan
Persediaan Jumlah Persediaan
Mentah Dan Mentah
Akhir Kebutuhan Awal Unit Harga Jumlah
Waktu Untuk
Produksi
Bahan Mentah A
Januari
Februari
Maret
Kuartal II
Kuartal III
Kuartal IV
Jumlah(1tahun)
Bahan Mentah B
Januari
Februari
Maret
Kuartal II
Kuartal III
Kuartal IV
Jumlah(1tahun)
Bahan Mentah C
Januari
Februari
Maret
Kuartal II
Kuartal III
Kuartal IV
Jumlah (1 tahun)
Soal :
Diketahui Perusahaan mempunyai Bahan Baku : A, B dan C untuk diproduksi sebagai berikut :
Sedangkan rencana persediaan akhir bulan dan atau kuartal selama tahun 2014 adalah sebagai
berikut: :
Bahan Mentah
Bulan
A ( Unit ) B ( Unit ) C ( Unit )
Januari 100 120 110
Februari 150 125 120
Maret 120 100 110
Kuartal II 130 100 125
Kuartal III 150 150 100
Kuartal IV 150 125 100
Dan persediaan awal tahuin 2014 untuk masing-masing jenis bahan baku/mentah adalah sebagai
berikut :
A = 100 dengan harga per satuan = Rp 10,-
B = 150 dengan harga per satuan = Rp 15
C = 100 dengan harga per satuan = Rp 10,-
Saudara diminta menyusun anggaran pembelian bahan baku/mentah untuk perusahaan tersebut
tahun 2014 ?
Jawab :
Dengan demikian dari contoh 3 dapat dibuat anggaran persediaan bahan mentah seperti berikut
ini :
PT. SAMA SAMI
Anggaran Persediaan Bahan Mentah 2014
Sehingga dari contoh 3 dapat dibuat anggaran biaya bahan mentah yang habis digunakan seperti
contoh berikut ini :
PT. Zaman Dulu
Anggaran Biaya Bahan Mentah yang Habis Digunakan
Tahun 2014
Barang X
Bahan Mentah
Kebutuhan Harga
dan Mutu Jumlah
Bahan Baku (Unit) (Rp)
Bahan Mentah A
Januari 300 10 3.000
Februari 400 4.000
Maret 400 4.000
Kuartal II 700 7.000
Kuartal III 600 6.000
Kuartal IV 600 6.000
Jumlah 3.000 3.0000
Bahan Mentah B
Januari 400 15 6.000
Februari 500 7.500
Maret 500 7.500
Kuartal II 1.200 18.000
Kuartal III 1.200 18.000
Kuartal IV 1.200 18.000
Jumlah 5.000 75.000
Bahan Mentah C
Januari 300 10 3.000
Februari 400 4.000
Maret 300 3.000
Kuartal II 1.000 10.000
Kuartal III 1.000 10.000
Kuartal IV 1.000 10.000
Jumlah 4.000 40.000
Soal :
Rencana penjualan A selama 7 bulan pertama tahun 2015 untuk PT. Hargo adalah sebagai
berikut : Januari 2400 buah; Februari 2600 buah; maret 2600 buah; april 2800 buah; mei 2400
buah; juni 2500 buah; juli 3000 buah.
Distribusi penjualan : Jawa Barat 60% dan Jawa Timur 40%
Persediaan akhir bulanan dikehendaki paling tidak 40% dari taksiran penjualan bulan
berikutnya
Persediaan barang jadi pada 1 Januari 2015 adalah 1060 buah
Kebutuhan bahan mentah untuk membuat satu buah barang A adalah sebagai berikut :
a. Bahan Mentah X = 5 buah dengan @ Rp 15,-
b. Bahan Mentah Y = 3 buah dengan @ Rp 30,-
c. Bahan Mentah Z = 4 buah dengan @ Rp 25,-
Persediaan bahan mentah per januari 2015 adalah :
a. Bahan Mentah X = 61.000 buah
b. Bahan Mentah Y = 70.000 buah
c. Bahan Mentah Z = 77.000 buah
Saudara diminta :
a. Membuat rencana penjualan barang secara rinci menurut daerah dan bulan (januari
sampai juli 2015)
b. Membuat anggaran produksi barang A selama januari sampai dengan juni
c. Membuat anggaran kebutuhan bahan mentah dari januari sampai dengan juni
d. Membuat anggaran pembelian bahan mentah X januari sampai dengan juni
Jawab:
a. Rencana penjualan A selama tujuh bulan pertama tahun 2015 adalah:
Bulan Jawa Barat Jawa Timur Jumlah
Januari 1.440 buah 960 buah 2.400 buah
Februari 1.560 buah 1.040 buah 2.600 buah
Maret 1.560 buah 1.040 buah 2.600 buah
April 1.680 buah 1.120 buah 2.800 buah
Mei 1.440 buah 960 buah 2.400 buah
Juni 1.500 buah 1.000 buah 2.500 buah
Juli 1.800 buah 1.200 buah 3.000 buah
Jumlah 10.980 buah 7.320 buah 18.300 buah
b. Anggaran Produksi
PT. HARGO
Anggaran Produksi
Januari – Juni 2015
Bulan Penjualan Persediaan Kebutuhan Persediaan Produksi
Akhir Awal
Januari 2.400 1.040 3.440 1.060 2.380
Februari 2.600 1.040 3.640 1.040 2.600
Maret 2.600 1.120 3.720 1.040 2.680
April 2.800 960 3.760 1.120 2.640
Mei 2.400 1.000 3.400 960 2.440
Juni 2.500 1.200 3.700 1.000 2.700
Jumlah 15.300 1.200 16.500 1.060 15.440
b. Kebutuhan bahan mentah per satuan barang jadi adalah sebagai berikut:
Bahan mentah X 2 buah @ Rp 10,- per buah
Bahan mentah Y 3 buah @ Rp 15,- per buah
Bahan mentah Z 4 buah @ Rp 20,- per buah
c. Jumlah persediaan barang jadi pada awal semester II/tahun 2015 adalah 80.000 buah.
Sedangkan persediaan barang jadi pada akhir semester II/tahun 2015 yang diingini
75.000 buah.
d. Jumlah persediaan bahan mentah pada awal bulan ditentukan harus berjumlah 50% dari
penggunaan bahan mentah untuk bulan yang bersangkutan. Sedangkan untuk barang jadi
persediaan awal bulan juga ditentukan harus berjumlah 50% dari rencana penjualan yang
bersangkutan. Adapun persediaan bahan mentah per 30 juni 2015 = 125.000 buah, sedang
persediaan per 31 Desember 2015 yang diingini berjumlah 100.000 buah.
Saudara diminta :
a. Menentukan jumlah yang harus diproduksi untuk bulan Juni s/d Des 2015 !
b. Menyusun skedul produksi terperinci menurut bulan !
c. Menyusun anggaran kebutuhan bahan mentah terperinci menurut bulan !
d. Menyusun anggaran pembelian bahan mentah terperinci menurut bulan !