Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI

Bapak Asman SE,MM

Disusun Oleh

Kelompok 3:

 Zulfa Mawardah (1320170037)


 Anna Andreani (1320170050)
 Celia Salsabila Puspita (1320170059)
 Siti Zubaidah Ritonga (1320180138)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM AS-SYAFI’IYAH

2018/2019
KATA PENGANTAR

            Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah yang berjudul “Kepemimpinan
Dalam Organisasi”. Dari makalah ini semoga dapat memberikan informasi kepada kita semua
betapa pentingnya pemimpin dalam sebuah organisasi.

            Ucapan terima kasih tidak lupa kami sampaikan kepada Bapak Asman,SE,MM selaku
dosen mata kuliah perilaku organisasi, dan semua pihak yang telah membantu sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Kami menyadari atas kekurangan kemampuan kami
dalam pembuatan makalah ini, sehingga akan menjadi suatu kehormatan besar bagi kami apabila
mendapatkan kritikan dan saran yang membangun agar makalah ini selanjutnya akan lebih baik
dan sempurna serta komprehensif.

            Demikian akhir kata dari kami, semoga makalah ilmiah ini bermanfaat bagi semua pihak
dan pembelajaran budaya khususnya dalam segi teoritis sehingga dapat membuka wawasan ilmu
budaya serta akan menghasilkan yang lebih baik di masa yang akan datang.

i
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR.......................................................................................................... i
DAFTAR ISI......................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang............................................................................................................1
1.2 Rumusan masalah.......................................................................................................1
1.3 Tujuan penulisan........................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN
2. 1 Pengertian kepemimpinan dalam organisasi............................................................2
2. 2 Macam-macam tipe kepemimpinan.........................................................................2
2. 3 Gaya kepemimpinan................................................................................................4
2. 4 Teori dasar kepemimpinan.......................................................................................6
2. 5 Fungsi dari kepemimpinan.......................................................................................7
2. 6 Kepemimpinan yang efektif.....................................................................................8

BAB III PENUTUP


3. 1 Kesimpulan................................................................................................................9
3. 2 Saran...........................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Salah satu masalah yang paling populer dewasa ini adalah masalah kepemimpinan.
Pentingnya manajemen merupakan salah satu alat dalam kehidupan suatu organisasi, terutama
dalam bidang kehidupan manusia selalu mendapat perhatian khusus. Dalam hal ini selalu dititik
beratkan kepada pimpinan. Pimpinanlah yang merupakan motor penggerak dari sesuatu usaha
atau kegiatan. Pimpinan tersebut harus mampu melaksanakan fungsi-fungsi manajemen,
terutama dalam pengambilan keputusan dan kebijaksanaan yang dapat mempermudah
pencapaian tujuan dari organisasi itu secara efektif dan efisien.

Bertitik tolak dari hal-hal tersebut, maka berhasil tidaknya suatu usaha pencapaian tujuan
yang telah ditentukan itu sebagian besar akan ditentukan oleh kemampuan pimpinan yang
memegang peranan penting dalam rangka menggerakkan orang-orang bawahannya,
Keterampilan kepemimpinan (Leadership Skill) yang baik dan efektif sangat penting untuk
membangun, mendorong dan mempromosikan budaya dalam perusahaan yang kuat dan akhirnya
mencapai kesuksesan. Dengan demikian, keterampilan kepemimpinan diperlukan untuk
memaksimalkan efisiensi dan mencapai tujuan organisasi.

1.2 Rumusan Masalah


1.      Menjelaskan pengertian kepemimpinan.
2.      Dapat mengetahui tipe-tipe kepemimpinan.
3.      Dapat menyebutkan gaya kepemimpinan.
4.      Mengetahui teori yang mendasar kepemimpinan.
5.      Menjelaskan fungsi dari kepemimpinan.

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk berbagi informasi kepada kita semua 
tentang arti penting pemimpin dalam sebuah organisasi, dan khususnya kami sebagai penulis
mengajak untuk menjadi pemimpin yang baik dan jujur dalam sebuah organisasi.

1
BAB II
 PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kepemimpinan dalam Organisasi


Kepemimpinan berasal dari bahasa inggris yaitu leadership. Menurut Tikno
Lensufie, Kepemimpinan memiliki arti luas, meliputi ilmu tentang kepemimpinan, teknik
kepemimpinan, seni memimpin, ciri kepemimpinan, serta sejarah kepemimpinan.
Kepemimpinan bukan berarti memimpin orang untuk sesaat (insidental) seperti
memimpin upacara bendera, memimpin paduan suara dan sebagainya. Tapi
kepemimpinan lebih kepada seseorang yang memimpin suatu organisasi atau institusi.

Kepemimpinan adalah faktor kunci dalam suksesnya suatu organisasi serta


manajemen. Kepemimpinan adalah entitas yang mengarahkan kerja para anggota
organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Kepemimpinan yang baik diyakini mampu
mengikat, mengharmonisasi, serta mendorong potensi sumber daya organisasi agar dapat
bersaing secara baik.

Konsep kepemimpinan telah banyak ditawarkan para penulis di bidang organisasi


dan manajemen. Kepemimpinan tentu saja mengkaitkan aspek individual seorang
pemimpin dengan konteks situasi di mana pemimpin tersebut menerapkan
kepemimpinan.  Kepemimpinan juga memiliki sifat kolektif dalam arti segala perilaku
yang diterapkan seorang pimpinan akan memiliki dampak luas bukan bagi dirinya sendiri
melainkan seluruh anggota organisasi.

2.2 Macam-Macam Tipe Kepemimpinan


1.  Tipe Kharismatik
Tipe ini mempunyai daya tarik dan pembawaan yang luar biasa, sehingga mereka
mempunyai pengikut yang jumlahnya besar. Kesetiaan dan kepatuhan pengikutnya
timbul dari kepercayaan terhadap pemimpin itu. Pemimpin dianggap mempunyai
kemampuan yang diperoleh dari kekuatan yang maha kuasa.

2
2. Tipe Paternalistik
Tipe pemimpin paternalistik hanya terdapat dilingkungan masyarakat yang
bersifat tradisional, umumnya dimasyarakat agraris. Salah satu ciri utama masyarakat
tradisional ialah rasa hormat yang tinggi yang ditujukan oleh para anggota masyarakat
kepada orang tua atau seseorang yang dituakan. Pemimpin seperti ini kebapakan, sebagai
tauladan atau panutan masyarakat. Biasanya tokoh-tokoh adat, para ulama dan guru.
Pemimpin ini sangat mengembangkan sikap kebersamaan.
Tipe Kepemimpinan dengan sifat-sifat antara lain;
a. Menganggap bawahannya belum dewasa
b. bersikap terlalu melindungi
c. Jarang memberi kesempatan bawahan untuk mengambil keputusan
d. Selalu bersikap maha tahu dan maha benar.
3. Tipe Otoriter
Dilihat dari persepsinya seorang pemimpin yang otokratik adalah seorng yang
sangat egois. Seorang pemimpin yang otoriter akan menunjuukkan sikap yang menonjol
”keakuannya”, antara lain dalam bentuk:
a. Kecenderungan memperlakukan para bawahannya sama dengan alat-alat lain ddalam
organisasi, seperti mesin, dan dengan demikian kurang menghargai harkat dan martabat
mereka.
b. Pengutamaan orientasi terhadap pelaksanaan dan penyelesaian tugas tanpa mengaitkan
pelaksanaan tugas itu dengan kepentingan dan kebutuhan para bawahannya.
c. Pemimpin bertindak sebagai dictator dan cara menggerakkan bawahan dengan paksaan
dan ancaman.
4. Tipe Militeristik
Perlu diparhatikan terlebih dahulu bahwa yang dimaksud dengan seorang
pemimpin tipe militeristis tidak sama dengan pemimpin-pemimpin dalam organisasi
militer. Artinya tidak semua pemimpin dalam militer adalah bertipe militeristis. Dalam
tipe ini pemimpin mempunyai siafat sifat:
a. menuntut kedisiplinan yang keras dan kaku
b. lebih banyak menggunakan system perintah
c. menghendaki keputusan mutlak dari bawahan

3
d. Formalitas yang berlebih-lebihan
e. Tidak menerima saran dan kritik dari bawahan
f. Sifat komunikasi hanya sepihak
5. Tipe Demokrasi
Tipe demokrasi mengutamkan masalah kerja sama sehingga terdapat koordinasi
pekerjaan dari semua bawahan. Kepemimpinan demokrasi menghadapi potensi sikap
individu, mau mendengarkan saran dan kritik yang sifatnya membangun. Jadi pemimpin
menitik beratkan pada aktifitas setiap anggota kelompok, sehingga semua unsure
organisasi dilibatkan dalam akatifitas, yang dimulai penentuan tujuan,, pembuatan
rencana keputusan, disiplin.
6. Tipe Kepemimpinan Transformasional dan Transaksional
          Kepemimpianan transformasional yang bermakna mentransformsikan atau
mengubah sesuatu menjadi bentuk lain yang berbeda, misalnya mentransformasikan visi
menjadi realita atau mengubah sesuatu potensial menjadi aktual. Fungsi utamanya adalah
berperan sebagai katalis perubahan, bukannya sebagai pengontrol perubahan.
Sedangkan kepemimpinan transaksional merupakan hubungan pertukaran antara
pemimpin dan pengikut dan yang memandu atau memotivasi pengikut mereka dalam
arah tujuan yang diinginkan dengan memperjelas peran dan tuntunan tugas.

2.3  Gaya Kepemimpinan


Gaya kepemimpinan pada dasarnya mengandung pengertian sebagai suatu
perwujudan tingkah laku dari seorang pemimpin , yang menyangkut kemampuannya dalam
memimpin yang dapat mempengaruhi bawahannya. Pengertian gaya kepemimpinan yang
demikian ini sesuai dengan pendapat yang disampaikan oleh E. Mulyasa. E. Mulyasa
menyatakan bahwa cara yang dipergunakan pemimpin dalam memengaruhi para
pengikutnya tersebut dikenal sebagai gaya kepemimpinan.
Gaya kepemimpinan seorang pemimpin pada dasarnya dapat diterangkan juga
melalui tiga aliran teori kepemimpinan yaitu teori teori genetik, teori sosial, dan teori
ekologik. Selain itu ada beberapa gaya kepemimpinan sebagai berikut:
1.     Gaya Otokratis, yaitu gaya kepemimpinan otoritarian dapat pula disebut tukang
cerita. Pemimpin otokratis biasanya merasa bahwa mereka mengetahui apa yang mereka

4
inginkan dan cenderung mengekspresikan kebutuhan-kebutuhan tersebut dalam bentuk
perintah-perintah langsung kepada bawahan.
2.      Gaya Demokratis, yaitu gaya kepemimpinan yang dikenal pula sebgai partisipatif.
Gaya ini berasumsi bahwa para anggota organisasi yang ambil bagian secara pribadi
dalam proses pengambilan keputusan akan lebih memungkinkan sebagai suatu akibat
mempunyai komitmen yang jauh lebih besar pada sasaran dan tujuan organisasi.
3.     Gaya Laissez-Faire, yaitu gaya kepemimpinan kendali bebas. Pendekatan ini bukan
berarti tidak adanya sama sekali pemimpin. Gaya ini berasumsi bahwa suatu tugas
disajikan kepada kelompok yang biasanya menentukan teknik-teknik mereka sendiri guna
mencapai tujuan tersebut dalam rangka mencapai sasaran dan kebijakan organisasi.

KARAKTERISTIK TIGA GAYA KEPEMIMPINAN

OTOKRATIS DEMOKRATIS LAISSEZ-FAIRE


1.    Semua penentuan 1.   Semua kebijaksanaan 1.    Kebebasan penuh
kebijaksanaan dilakukan terjadi pada kelompok bagi keputusan
oleh pemipin. diskusi dan keputusan kelompok atau
diambil dengan individu, dengan
dorongan dan bantuan partisipasi minimal dari
dari pemimpin. pemimpin.
2.    Teknik-teknik dan 2. Kegiatan-kegiatan 2. Bahan-bahan yang
langkah-langkah kegiatan didiskusikan, langkah- bermacam-macam
didekte oleh atasan setiap langkah umum untuk disediakan oleh
waktu, sehingga langkah- tujuan kelompok dibuat, pemimpin yang
langkah yang akan dan bila dibutuhkan membuat orang selalu
datang selalu tidak pasti petunjuk-petunjuk siap bila dia akan
untuk tingkat yang luas. teknis, pemimpin memberikan informasi
menyarankan dua atau pada saat ditanya. Dia
lebih   alternatif tidak mengambil
prosedur yang dapat bagian dalam diskusi
dipilih. kerja.

5
2.4  Teori Dasar Kepemimpinan
Ditinjau dari sejarah perkembangannya dapat dikemukakan disini adanya tiga teori dasar
kepemimpinan:
1.        Teori Genetis (Keturunan)
Inti dari teori menyatakan bahwa—Leader are born and not made—
(pemimpin  itu dilahirkan (bakat) bukannya dibuat). Para penganut aliran teori ini
mengetengahkan pendapatnya bahwa seorang pemimpin akan menjadi pemimpin karena
ia telah dilahirkan dengan bakat kepemimpinan. Dalam keadaan yang bagaimanapun
seseorang ditempatkan karena ia telah ditakdirkan menjadi pemimpin, sesekali kelak ia
akan timbul sebagai pemimpin. Berbicara mengenai takdir, secara filosofis pandangan ini
tergolong pada pandangan fasilitas atau determinitis. Teori ini menganggap bahwa
kepemimpinan merupakan suatu kemampuan yang berupa sifat-sifat yang dibawa sejak
lahir yang ada pada diri seorang pemimpin. Menurut teori ini kepemimpinan diartikan
sebagai traits within the individual leader. Jadi seseorang dapat menjadi pemimpin
karena dilahirkan sebagai pemimpin dan bukan karena dibuat atau dididik untuk itu
(leader were borned and note made).
2.        Teori Sosial.
  Menurut teori ini kepemimpinan dipandang sebagai suatu fungsi dari situasi
(function of the situation), betapapun seorang pemimpin telah memiliki sifat-sifat
kepemimpinan yang baik dan dapat menjalankan fungsinya sebagai anggota kelompok,
sukses tidaknya kepemimpinannya masih ditentukan pula oleh situasi yang selalu
berubah yang mempengaruhi perubahan dan perkembangan kehidupan kelompok yang
didampingnya.
3.    Teori Ekologis.
Teori yang disebut teori ekologis ini pada intinya berarti bahwa seseorang hanya
akan berhasil menjadi pemimpin yang baik apabila ia telah memiliki bakat

6
kepemimpinan. Bakat tersebut kemudian dikembangkan melalui pendidikan yang teratur
dan pengalaman yang memungkinkan untuk dikembangkan lebih lanjut.

2.5  Fungsi Dari Kepemimpinan


1. Pemimpin sebagai eksekutif (executive Leader)
Sering kali disebut sebagai administrator atau manajer. Fungsinya adalah
menerjemahkan kebijaksanaan menjadi suatu kegiatan, dia memempin dan mengawasi
tindakan orang-orang yang menjadi bawahannya. Dan membuat keputusan-keputusan yang
kemudian memerintahkannya untuk dilaksanakan. Kepemimpinan ini banyak ditemukan
didalam masyarakat dan biasanya bersifat kepemerintahan, mulai dari pusat sampai ke
daerah-daerah memerlukkan fungsi tersebut.
2. Pemimpin sebagai penengah
Dalam masyarakat modern, tanggung jawab keadilan terletak di tangan pemimpin
dengan keahliaanya yang khas dan ditunjuk secara khusus. Ini dikenal dengan pengadilan.
Dan bidang lainnya, umpamanya dalam bidang olahraga, terdapat wasit yang mempunyai
tugas sebagai wasit.
3. Pemimpin sebagai penganjur
Sebagai propagandis, sebagai juru bicara, atau sebagai pengarah opini merupakkan
orang orang penting dalam masyarakat. Mereka bergerak dalam bidang komunikasi dan
publistik yang menguasai ilmu komunikasi. Penganjur adalah sejenis pemimpin yang
memberi inspirasi kepada orang lain. Seringkali ia merupakkan orang yang pandai bergaul
dan fasih berbicara.
4. Pemimpin sebagai ahli
Pemimpin sebagai ahli dapat dianalogikan sebagai instruktur atau seorang juru
penerang, berada dalam posisi yang khusus dalam hubungannya dengan unit sosial
dimana dia bekerja. Kepemimpinannya hanya berdasarkan fakta dan hanya pada bidang
dimana terdapat fakta. Termasuk dalam kategori ini adalah guru, petugas sosial, dosen,

7
dokter, ahli hukum, dan sebagainya yang mencapai dan memelihara pengaruhnya karena
mereka mempunyai pengetahuan untuk diberikkan kepada orang lain
5. Pemimpin diskusi
Tipe pemimpin yang seperti ini dapat dijumpai dalam lingkungan kepemimpinan yang
demokratis dimana komunikasi memegang peranan yang sangat penting. Seseorang yang
secara lengkap memenuhi kriteria kepemimpinan demokratis ialah orang yang menerima
peranannya sebagai pemimpin diskusi.

2.6 Kepemimpinan yang Efektif

Menurut Andrei Gostik di bukunya yang berjudul The Carrot Principel, hal-hal yang
mendasari kepemimpinan yang efektif adalah:

1. Penentuan tujuan

Seorang pemimpin harus memastikan dari awal bahwa semua anggota teamnya
memahami maksud dan tujuan organisasi. Agar tidak salah arah dalam mencapai tujuan
organisasi.

2. Komunikasi

Semua kebijakan, keputusan, informasi atau berita apapun yang dibuat oleh
pemimpin berkaitan dengan kebaikan suatu organisasi untuk dikomunikasikan dengan
baik terhadap bawahan agar tidak terjadi konflik di lingkungan internal organisasi.

3. Kepercayaan

Dengan adanya komunikasi yang efektif didasari dengan adanya saling percaya
dengan anggota organisasi.

4. Akuntabilitas (pertanggungjawaban)

Banyak pemimpin yang akhirnya gagal menjalankan proyek itu diakibatkan karena
melalaikan dasar pertanggung jawaban.Sebagai seorang pemimpin harus bisa
mengutamakan yang terbaik karena akhirnya akan dipertanggung jawabkan juga
akhirnya.

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kepemimpinan yang merupakan sesuatu yang wajib dalam kehidupan agar kehidupan
menjadi teratur dan keadilan bisa ditegakkan. Kepemimpinan juga dapat dikatakan penting
apabila memanfaatkan dan mengelola potensi setiap anggota dengan cara yang tepat . Maka dari
itu seorang pemimpin dalam mengendalikan kepemimpinannya harus mendorong perilaku positif
dan meminimalisir semua yang negatif, mencari pemecahan masalah, mempelajari perubahan di
sekitarnya, serta mencanangkan strategi yang tepat untuk mencapai tujuan.

Kepemimpinan sebagai proses mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas yang berkaitan


dengan tugas dari para anggota kelompok juga merupakan sarana pencapaian tujuan. Pemimpin
dalam kehidupan organisasi mempunyai kedudukan yang strategis dan merupakan gejala sosial
yang selalu diperlukan dalam kehidupan kelompok.

3.2 Saran
Sangat diperlukan sekali jiwa kepemimpinan pada setiap pribadi manusia. Jiwa
kepemimpinan itu perlu selalu dipupuk dan dikembangkan. Paling tidak untuk memimpin diri
sendiri. Jika mampu berhasil memimpin dirinya sendiri akan kelak berhasil juga menjadi
pemimpin dari organisasi yang dijalankan.

9
DAFTAR PUSTAKA

http://sedaobagann.blogspot.com/2017/10/makalah-kepemimpinan-orgganisasi.html
http://putrik943.blogspot.com/2016/01/tugas-makalah-kelompok-kepemimpinan.html
https://nasuhasmith13.blogspot.com/2011/03/teori-dasar-kepemimpinan.html

10

Anda mungkin juga menyukai