BIROKRASI INDONESIA
“Karakteristik dan Tipe Ideal Birokrasi”
Disusun Oleh :
Penulisan makalah berjudul “Karakteristik dan Tipe Ideal Birokrasi” dapat diselesaikan
karena bantuan banyak pihak. Kami berharap makalah ini dapat menjadi referensi bagi pihak yang
tertarik pada Birokrasi Indonesia. Selain itu, kami juga berharap agar pembaca mendapatkan sudut
pandang baru setelah membaca makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih memerlukan penyempurnaan, terutama pada bagian
isi. Kami menerima segala bentuk kritik dan saran pembaca demi penyempurnaan makalah.
Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, kami memohon maaf.
Demikian yang dapat kami sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................................................2
A. Karakteristik Birokrasi......................................................................................................................2
B. Tipe Ideal Birokrasi..........................................................................................................................3
BAB III KESIMPULAN....................................................................................................................................5
A. Kesimpulan......................................................................................................................................5
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jika kita mendengar kata ´Birokrasi´ maka langsung yang ada dalam pikiran kita adalah
bahwasanya kita berhadapan dengan suatu prosedur yang berbelit- belit, dari meja satu ke meja
lainnya, yang ujung-ujungnya adalah biaya yang serba mahal (high cost). Demikian pula keharusan
pengisian formulir-formulir dalam enam lembar atau lebih. Sehingga birokrasi dihubungkan
dengan kemacetan-kemacetan administrasi atau tidak adanya efisiensi. Pendapat yang demikian
tidaklah dapat disalahkan seluruhnya, namun demikian apabila orang-orang yang duduk di
belakang meja taat pada prosedur dan aturan serta berdisiplin dalam menjalankan tugasnya, maka
birokrasi akan berjalan lancar dan ´biaya tinggi´ akan dapat dihindarkan. Birokrasi dimaksudkan
untuk mengorganisir secara teratur suatu pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh banyak orang.
Birokrasi adalah tipe dari suatu organisasi yang dimaksudkan untuk mencapai tugas-tugas
administratif yang besar dengan cara mengkoordinir secara sistematis (teratur) pekerjaan dari
banyak orang. Dalam suatu perumusan lain dikemukakan bahwa birokrasi adalah tipe organisasi
yang dipergunakan pemerintahan modern untuk pelaksanaan berbagai tugas-tugasnya yang
bersifat spesialisasi, dilaksanakan dalam sistem administrasi dan khususnya oleh aparatur
pemerintah (Tjokroamidjoyo, Bintoro, 1988)..
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Apa Karakteristik Birokrasi?
2. Bagaimana Tipe Ideal Birokrasi?
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Karakteristik Birokrasi
Karakteristik birokrasi menurut Max Weber yaitu terdapat prinsip dan yurisdiksi yang
resmi, terdapat prinsip hierarki dan tingkat otoritas, manajemen berdasarkan dokumen-
dokumen tertulis, terdapat spesialisasi, ada tuntutan terhadap kapasitas kerja yang penuh dan
berlakunya aturan-aturan umum mengenal manajemen.
Birokrasi digunakan agar dapat meningkatkan efektivitas administrasi organisasi.
Organisasi Birokrasi yang ideal menyertakan delapan karakteristik structural, yaitu :
1. Aturan-aturan yang disahkan, regulasi, dan prosedur yang distandarkan dan arah
tindakan anggota organisasi dalam pencapaian tugas organisasi. Weber menggambarkan
pengembangan rangkaian kaidah dan panduan spesifik untuk merencanakan tugas dan
aktivitas organisasi.
2. Spesialisasi peran anggota organisasi memberikan peluang kepada divisi pekerja untuk
menyederhanakan aktivitas pekerja dalam menyelesaikan tugas yang rumit. Dengan
memecah tugas-tugas yang rumit ke dalam aktivitas khusus tersebut, maka produktivitas
pekerja dapat ditingkatkan.
3. Hirarki otoritas organisasi formal dan legitimasi peran kekuasaan anggota organisasi
didasarkan pada keahlian pemegang jabatan secara individu, membantu mengarahkan
hubungan intra personal di antara anggota organisasi guna menyelesaikan tugas-tugas
organisasi.
4. Pekerjaan personil berkualitas didasarkan pada kemampuan tehnik yang mereka miliki
dan kemampuan untuk melaksanakan tugas yang dibebankan kepada mereka. Para
manajer harus mengevaluasi persyaratan pelamar kerja secara logis, dan individu yang
berkualitas dapat diberikan kesempatan untuk melakukan tugasnya demi perusahaan.
5. Mampu tukar personil dalam peran organisasi yang bertanggung jawab memungkinkan
aktivitas organisasi dapat diselesaikan oleh individu yang berbeda. Mampu tukar ini
menekankan pentingnya tugas organisasi yang relatif untuk dibandingkan dengan anggota
organisasi tertentu yang melaksanakan tugasnya-tugasnya.
6. Impersonality dan profesionalisme dalam hubungan intra personil di antara anggota
organisasi mengarahkan individu ke dalam kinerja tugas organisasi. Menurut prinsipnya,
anggota organisasi harus berkonsentrasi pada tujuan organisasi dan mengutamakan
tujuan dan kebutuhan sendiri. Sekali lagi, ini menekankan prioritas yang tinggi dari tugas-
tugas organisasi di dalam perbandingannya dengan prioritas yang rendah dari anggota
organisasi individu.
7. Uraian tugas yang terperinci harus diberikan kepada semua anggota organisasi sebagai
garis besar tugas formal dan tanggung jawab kerjanya. Pekerja harus mempunyai
pemahaman yang jelas tentang keinginan perusahaan dari kinerja yang mereka lakukan.
8. Rasionalitas dan predictability dalam aktivitas organisasi dan pencapaian tujuan
organisasi membantu meningkatkan stabilitas perusahaan. Menurut prinsip dasarnya,
5
organisasi harus dijalankan dengan kaidah dan panduan pemangkasan yang logis dan bisa
diprediksikan.
Menurut Weber, jika kedelapan karakteristik di atas diaplikasikan ke dalam Birokrasi
maka Birokrasi tersebut dapat dikatakan legal-rasional. Legal oleh sebab tunduk pada aturan-
aturan tertulis dan dapat disimak oleh siapa pun juga. Rasional artinya dapat dipahami,
dipelajari, dan jelas penjelasan sebab-akibatnya.
6
melaksanakan otoritas kantornya hanya dengan loyalitas formal dan pimpinannya
dan hanya dalam jangkauan otoritas kantornya. Otoritas legal-raisonal memang
didasarkan atas aturan-aturan yang pasti. Aturan bisa saja terdapat perubahan untuk
dapat mengikuti perubahan yang terjadi didalam lingkungannya secara sistematis,
dan mengandung perkiraan masa mendatang.
7
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Birokrasi digunakan agar dapat meningkatkan efektivitas administrasi organisasi.
Organisasi Birokrasi yang ideal menyertakan delapan karakteristik structural, yaitu :
1. Aturan-aturan yang disahkan, regulasi, dan prosedur yang distandarkan dan arah tindakan
anggota organisasi dalam pencapaian tugas organisasi.
2. Spesialisasi peran anggota organisasi memberikan peluang kepada divisi pekerja untuk
menyederhanakan aktivitas pekerja dalam menyelesaikan tugas yang rumit.
3. Hirarki otoritas organisasi formal dan legitimasi peran kekuasaan anggota organisasi
didasarkan pada keahlian pemegang jabatan secara individu, membantu mengarahkan
hubungan intra personal di antara anggota organisasi guna menyelesaikan tugas-tugas
organisasi.
4. Pekerjaan personil berkualitas didasarkan pada kemampuan tehnik yang mereka miliki dan
kemampuan untuk melaksanakan tugas yang dibebankan kepada mereka.
5. Mampu tukar personil dalam peran organisasi yang bertanggung jawab memungkinkan
aktivitas organisasi dapat diselesaikan oleh individu yang berbeda.
6. Impersonality dan profesionalisme dalam hubungan intra personil di antara anggota
organisasi mengarahkan individu ke dalam kinerja tugas organisasi.
7. Uraian tugas yang terperinci harus diberikan kepada semua anggota organisasi sebagai garis
besar tugas formal dan tanggung jawab kerjanya.
8. Rasionalitas dan predictability dalam aktivitas organisasi dan pencapaian tujuan organisasi
membantu meningkatkan stabilitas perusahaan.