Anda di halaman 1dari 12

Humas dan pemerintah

KATA PENGANTAR

Peratama Puji syukur kita haturkan kehadirat Allah Subkhanahu Wata’ala atas segala rahmat dan karunia-
Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Makalah yang berjudul “Humas dan
pemerintahan” sebagai tugas yang di berikan kepada setiap mahasiswa.

Dan sesungguhnya Allah SWT telah mewahyukan Islam sebagai ajaran yang hak lagi sempurna, untuk
mengatur umat manusia berkehidupan sesuai dengan fitrahnya sebagai kehalifah di muka bumi dengan
kewajiban mengabdikan diri kehadiratnya.

Menurut iradat Allah SWT, kehidupan yang sesuai dengan fitrahnya adalah panduan utuh antara aspek
duniawi dan ukrowi, individu dan social serta iman, ilmu dan amal dalam mencapai kebahagian hidup
dunia dan akherat.

Dan yang kedua kalinya shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada penghulu para Nabi dan Rosul
Muhamad SAW, yang melalui pelantara lisan beliaulah Allah SWT menyampaikan risalah islamiahnya
kepada umat manusia.

Saya menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak terdapat kesalahan atau kekurangan dan
kehilafan. Oleh karena itu, kepada para pembaca saya mengharapkan saran dan keritiknya demi
kesempurnaan makalah ini, semoga makalah ini benar-benar bermanfaat bagi para pembaca khususnya
bagi saya, masyarakat mahasiswa pada umumnya.

Serang, 27 Agustus 2013

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ……………………………………………………………………….

Daftar ISI ……………………………………………………………………….

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ………………………………………………………………

B. Rumusan Masalah ………………………………………………………………

C. Tujuan Penulisan ………………………………………………………………

D. Manfaat Penulisan ………………………………………………………………

E. Sistematika Pembahasan ………………………………………………………

BAB II PEMBAHASAN HUMAS PEMERINTAHAN

A. PENGERTIAN HUMAS DAN PEMERINTAHAN ………………………

B. TUGAS HUMAS PEMERINTAH ………………………………………………

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan …………………………………………………………………….

B. Keritik Dan Saran ……………………………………………………………

Daftar Pustaka ………………………………………………………………………….

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Terkadang masyarakat awam, atau mahasiswa tidak mengetahui apa itu peran dan fungsi humas padahal
setiap lembaga ataupun organisasi pasti pernah dirundung suatu masalah, sangat wajar jika timbul
kesadaran dari lembaga akan perlunya kesiapan tersendiri dalam menghadapinya. Oleh karena itu,
lembaga membutuhkan seorang Humas atau Praktisi PR melalui tugas, fungsi serta perannya di bagian
kehumasan (informasi dan pemberitaan). Dalam hal ini, apabila terjadi kesimpangsiuran berita atau
kesalahan pemberitaan, seorang Humas atau PR dapat menggunakan perannya lewat klarifikasi masalah
terhadap kebenaran berita sebenarnya yaitu meluruskan opini yang keliru tentang lembaga dan
memanfaatkan tugasnya untuk membangun citra yang baik.

Selain itu dalam mengatasi masalah, seorang Humas atau PR menerapkan fungsinya yaitu memelihara
hubungan baik dengan masyarakat melalui komunikasi timbal balik antara lembaga dengan publik atau
masyarakat. Selanjutnya hubungan baik merupakan kunci sukses bagi organisasi dalam menjalankan
misinya karena dapat melahirkan sinergi dan kepercayaan publik. Tanpa hubungan yang baik dan
harmonis, keahlian individual, kecanggihan konsep, persediaan kapital yang melimpah, tingginya daya
beli masyarakat, dukungan elit pengusaha, atau kehebatan teknologi tidak akan memberi manfaat
optimal karena tidak ada tempat yang kondusif untuk berkembang. Tanpa hubungan baik, setiap pihak
sibuk dengan aksi jegal-menjegal, kecil-mengecilkan, sampai injak-menginjak.

Humas bukanlah suatu lembaga yang mengeruk laba atau keuntungan tetapi lembaga tersebut
memberikan jasa berupa informasi kepada publik atau masyarakat. Dalam lembaga pemerintahan ini
tidak lepas dari peranan seorang Humas atau PR yang bertugas sebagai jembatan penghubung
komunikasi antara pemerintah dengan publik atau masyarakat. Melalui kegiatan internal dan eksternal
peranan Humas di lembaga dengan publik atau masyarakat. Selanjutnya hubungan baik merupakan kunci
sukses bagi organisasi dalam menjalankan misinya karena dapat melahirkan sinergi dan kepercayaan
publik. Tanpa hubungan yang baik dan harmonis, keahlian individual, kecanggihan konsep, persediaan
kapital yang melimpah, tingginya daya beli masyarakat, dukungan elit pengusaha, atau kehebatan
teknologi tidak akan memberi manfaat optimal karena tidak ada tempat yang kondusif untuk
berkembang. Tanpa hubungan baik, setiap pihak sibuk dengan aksi jegal-menjegal, kecil-mengecilkan,
sampai injak-menginjak.

Humas bukanlah suatu lembaga yang mengeruk laba atau keuntungan tetapi lembaga tersebut
memberikan jasa berupa informasi kepada publik atau masyarakat. Dalam lembaga pemerintahan ini
tidak lepas dari peranan seorang Humas atau PR yang bertugas sebagai jembatan penghubung
komunikasi antara pemerintah dengan publik atau masyarakat. Melalui kegiatan internal dan eksternal
peranan Humas di lembaga pemerintahan ini, transparansi kegiatan pemerintah dapat diketahui
masyarakat. Dengan ketrbukaan (transparansi), masalah dapat dengan mudah diatasi karena
kepercayaan serta kesepakatan bersama antara pemerintah dengan publik dibangun secara
berkesinambungan.

Di jaman yang serba modern sekarang ini informasi sangat dibutuhkan. Sebagai Mahasiswa yang
berbekal pendidikan formal bidang komunikasi diharapkan mengetahui berbagai informasi penting
sehingga dapat mengantisipasi dan mengatasi masalah yang seketika bisa muncul di era globalisasi
seperti sekarang ini. Peran Humas informasi dan pemberitaan dengan besarnya publik terkait peran
humas tersebut penting untuk diketahui lebih jauh lagi dan sangat bermanfaat untuk menerapkan ilmu
teoritis yang diperoleh di bangku kuliah dan dijadikan sebagai pengalaman yang berharga.

Humas merupakan hal yang penting peranan, seorang Humas atau PR untuk melaksanakan kegiatan-
kegiatannya baik internal maupun eksternal serta operasi-operasinya di berbagai tempat dan bidang
dalam kehidupan masyarakat modern seperti sekarang ini.

Selain itu, karena sesuai dengan ilmu pengetahuan yang diperoleh di bangku kuliah jurusan komunikasi
penyiaran islam dimana penulis bisa mengaplikasikan ilmunya tersebut. Terutama di bidang kehumasan.
Oleh karena itu, penulis mengambil judul humas dan pemerintahan

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan humas pemerintahan


2. Bagaimana peran dan pungsi humas pemerintahan

3. Bagaimana pandangan masyarakat terhadap humas pemerintahan

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan humas pemerintahan

2. Untuk mengetahui Peran dan pungsi humas pemerintahan

3. Untuk mengetahui pandangan masyarakat terhadap humas pemerintahan

D. Manfaat Penulisan

Hasil penulisan ini diharapkan memberikan manfaat secara:

1. Teoritis

Sebagai referensi bagi mahasiswa khususnya mahasiswa Ilmu Komunikasi dan penyiaran islam dalam
memahami humas pemerintahan.

2. Praktis

Memberikan manfaat bagi saya sendiri, dan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan khususnya
tentang humas pemerintahan.

Sistematika Pembahasan

Bab pertama terdiri dari 5 sub yang meliputi Latar belakang masalah, Rumusan masalah, tujuan
penulisan, manfaat penulisan, sistematika penelitian.

Bab kedua berisi tentang kajian teoritis da’i dan analisis framing yang meliputi penyebaran angket,
wawancara dan pandangan pihak PON-PES salafi dan PON-PES moderen, metode penelitian komunikasi,
metode penelitian dakwah, model framing.

Pada bab kedua penulis mencoba untuk memberikan kesimpulan serta memberikan saran dari uraian
pada bab bab sebelumnya.

BAB II

HUMAS PEMERINTAHAN
HUMAS, Hubungan Masyarakat atau sering dinamakan Public Relation telah banyak dikenal dalam
kehidupan masyarakat. Dalam beberapa perusahaan dan instansi swasta maupun instansi pemerintah,
Hubungan Masyarakat telah mendapat tempat sebagaimana mestinya.

Namun demikian masih banyak anggapan dan pendapat, bahwa Humas masih dianggap menjadi
pekerjaan yang sepele, padahal semestinya mereka memerlukan pekerjaan ini demi lancar dan terbina
serta suksesnya dalam pekerjaan mereka karena semua pekerjaan dapat berhasil dengan baik apabila
memeperoleh dukungan, good will dari masyarakat. Mengenai fungsi Humas menurut D.H. Assegaff
dalam ”Hubungan Masyarakat di Indonesia” yang dimuat pada majalah Pers Indonesia bahwa Humas
sebagai mata, telinga bahkan sebagai mulut daripada instansi baik swasta maupun pemerintah.

A. PENGERTIAN HUMAS DAN PEMERINTAHAN

Pengertian humas

1. Humas adalah semua bentuk komunikasi yang terselenggara antara organisasi yang bersangkutan
dengan siapa saja yang berkepentingan dengannya.

2. Humas adalah keseluruhan upaya yang dilangsungkan secara terencana dan berkesinambungan
dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik dan saling pengertian antara suatu organisasi
dengan segenap khalayaknya.

3. Humas diartikan sebagai segenap kegiatan dan teknik/kiat yang digunakan oleh organisasi untuk
menciptakan atau memelihara suatu sikap dan tanggapan yang baik dari pihak luar terhadap keberadaan
dan sepak terjangnya.

Tujuan Manajemen Humas

Dalam pelaksanaan pekerjaannya seorang praktisi humas akan menggunakan konsep-konsep


manajemen untuk mempermudah pelaksanaan tugas-tugasnya. Bahwa proses humas (tahapan fact
finding, planning, communicating, evaluation). sepenuhnya mengacu pada pendekatan manajerial.

Untuk keperluan pembahasan manajemen hubungan masyarakat, maka sementara manajemen itu
dapat dirumuskan sebagai suatu proses dari kelompok orang-orang yang secara koordinatif, memimpin
kegiatan-kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan-tujuan bersama.

Dalam proses tersebut kita jumpai teknik-teknik dan koordinasi tertentu yang dipergunakan oleh
kelompok orang-orang yang disebut manajer di dalam mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan itu sendiri.
Proses ini pun mencakup fungsi-fungsi dasar dengan pendekatan analistik seperti perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan, pengawasan dalam melaksanakan manajemen (POAC, Planning,
Organizing, Actuating, Controlling).

Adapun peran manajer dan hubungan masyarakat, dengan melihat proses peranan manajemen dan
hubungan masyarakat (humas) dalam suatu organisasi yang sudah dikemukakan, dapatlah dikatakan
bahwa manajemen itu adalah upaya menyusun sasaran dan kerja sama melalui orang lain. Di samping
itu, untuk dapat mencapai tujuan organisasi secara efisien dan efektif dan agar pekerjaan terlaksana
dengan baik. Fungsi dan tanggung jawab manajer humas hendaknya mengupayakan terjadinya
hubungan yang lancar dan efektif antara semua bagian dalam perusahaan di satu sisi dan antara
perusahaan itu dengan publik internal dan publik eksternal.

Staf humas harus menerapkan ketiga prinsip dasar fungsi hubungan masyarakat dan mampu secara
objektif menanggapi pendapat dan sikap publik. Dengan demikian ia dapat memberi masukan pada
pimpinan untuk menciptakan lingkungan usaha yang saling menguntungkan dan berkelanjutan serta
mampu bersaing.

Dalam pelaksanaan tugasnya sehari-hari, tiap staf humas harus mempelajari setiap langkah dan sasaran
perusahaan. Memantau keadaannya sejauh mana langkah dan sasaran itu akan mempengaruhi
lingkungan. Apakah pendapat umum terhadap langkah dan sasaran itu. Hasil pemantauan hari ini
dibandingkan lagi dengan hasil pemantauan esoknya dan begitu seterusnya secara berkesinambungan.

Tanggung jawab khusus manajer hubungan masyarakat ialah mengelola stafnya agar setiap langkah
selalu berlangsung efektif. Melaksanakan koordinasi pekerjaan agar jangan sampai ada pekerjaan yang
tumpang-tindih, mengawasi pekerjaan staf agar jangan menyimpang jauh dari perencanaan dengan
metode kerja yang benar, alat kerja yang sesuai, dan informasi kerja yang tepat.

Penilaian dan hal-hal lain yang khas ada pada manajer hubungan masyarakat antara lain mungkin perlu
penataran baru, penyaringan baru untuk mendapatkan tenaga inti atau diperlukannya penambahan
tenaga yang berkualitas tertentu.

Kualitas yang khas pada manajer hubungan masyarakat ialah kemampuan menganalisis. Setiap anggota
staf humas juga harus berkemampuan sebagai juru analisis. Manajer hubungan masyarakat harus pula
bisa membenahi dirinya, dan menganggap dirinya mampu bekerja efektif tanpa perintah, karena
manajer humas sendiri bukan mengurus bagian yang memberi perintah.

Manajer humas adalah bagian yang mewakili perusahaan terhadap publik dan mewakili publik pada
perusahaan. Dengan demikian, tiap bagian lain dalam perusahaan itu tahu bahwa pimpinan puncak
termasuk manajer humas tingkat dan bobotnya sama dengan rekan pimpinan puncak bagian lain.
Manajer humas harus pula dapat menyajikan hasil evaluasi akurat tentang: Lingkungan, sikap dan
pendapat publik, efektivitas manajemen humas, pengaruh tiap bagian yang harus dirasakan juga oleh
manajer humas. Evaluasi tersebut meliputi ruang lingkup tugasnya manajer humas dalam rangka
mengatur/memanfaatkan kegiatan internal dan eksternal.

Hubungan Masyarakat Unsur Pendukung Kegiatan Organisasi

Mengenai fungsi hubungan masyarakat untuk mendukung tujuan organisasi atau perusahaan. Humas
sebagai bidang ilmu pengetahuan interdisipliner dapat memberikan jawaban, sejauh praktisinya mampu
mengembangkan ilmu ini dalam kaitannya dengan ilmu-ilmu sosial lainnya, untuk ini disajikan kembali
berbagai definisi kehumasan, termasuk definisi yang disebut dengan Statement Mexico. Definisi ini
mempertegas kedudukan Humas dalam jajaran ilmu-ilmu sosial lainnya, terutama yang berkaitan dengan
ilmu komunikasi. Definisi ini kembali menggarisbawahi tugas Humas harus dilandasi dengan riset,
konsultasi dengan pimpinan organisasi, program berencana dan tanggung jawab sosialnya. Juga
disimpulkan adanya empat unsur pokok mengenai falsafah yang dikandung oleh humas.

Peranan humas untuk menanamkan sense of belonging pada publiknya dalam upaya untuk
memenangkan tujuan organisasi, yang tentunya berlandaskan keterampilan humas agar dapat
menyentuh persepsi publik sasaran. Hal ini harus dipahami bahwa dengan cara sistematis dan terencana
akan dapat diraih dan dimenangkan sasaran pokok kegiatan humas untuk memenangkan dan meraih
opini publik yang menguntungkan bagi organisasi. Semua ini bertitik tolak pada posisi humas sebagai
unsur pendukung kegiatan organisasi.

Hubungan Masyarakat sebagai Pusat Informasi

Penguasaan informasi merupakan syarat mutlak bagi praktisi dalam mengemban tugasnya di dalam
suatu organisasi, baik dalam hubungannya dengan pihak pimpinan, maupun dengan khalayak dalam, dan
terlebih lagi dengan khalayak luar, informasi merupakan masukan yang harus dikuasai atau dimiliki.

Dalam hal ini kita mengacu pada proses pengalihan PR yang dirumuskan oleh Frank Jefkins, yang dengan
jelas mengemukakan perlunya dijernihkan dulu berbagai masalah yang sedang dihadapi agar
pelaksanaan kehumasan dapat berjalan dengan baik.

Semua ini tidak terlepas dari upaya untuk mengubah perilaku khalayak melalui dua jenjang, yaitu
transforming role dan socializing role. Yang pertama dimaksudkan untuk mengubah perilaku publik,
sementara yang kedua adalah hasil yang dapat diperoleh.

Pengertian Humas Pemerintah

Pengertian Humas pemerintah adalah segenap tindakan yang dilakukan oleh suatu instansi dalam usaha
membina hubungan yang harmonis dengan masyarakat dan membina martabat instansi dalam
pandangan masyarakat guna memperoleh pengertian kepercayaan, kerjasama dan dukungan dari
masyarakat dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya.

Secara spesifik, fungsi Humas pemerintah adalah:

a. Mengamankan kebijaksanaan pemerintah;

b. Memberikan pelayanan/menyebarluaskan informasi dalam rangka meyakinkan masyarakat


mengenai kebijakan hingga program program kerja pemerintah kepada masyarakat;

c. Komunikator dan sekaligus sebagai mediator yang proaktif dalam menjembatani kepentingan
instansi pemerintah disatu pihak dan menampung aspirasi serta memperhatikan keinginan
masyarakatnya dilain pihak;

d. Berperan serta dalam menciptakan iklim yang kondusif dan dinamis demi mengamankan stabilitas
dan keamanan politik jangka pendek maupun jangka panjang.
B. TUGAS HUMAS PEMERINTAH

Tugas kehumasan pemerintah dapat digambarkan sebagai berikut:

1. Tugas strategis,Ikut serta dalam decision making process (proses pengambilan keputusan).

2. Tugas taktis’

- Memberikan informasi;

- Memberikan motivasi;

- Menjalankan komunikasi timbal balik;

- Membuat citra yang positif pemerintah

Tugas taktis dapat disebut dengan singkat mengamankan kebijakasanaan pemerintah. Supaya dapat
menjalankan tugas taktis maka tugas strategis perlu dimiliki oleh Humas. Tugas strategis ini penting,
mengingat Humas mempunyai fungsi sebagai juru bicara dan koordinator lalu lintas informasi dengan
masyarakat. Dengan demikian, Humas akan selalu dapat mengetahui latar belakang daripada suatu
kebijaksanaan dan keputusan yang diambil.

Terbatasnya wewenang Humas, hal ini berkaitan erat dengan status dan kedudukan Humas dalam
struktur organisasi pada masing-masing instansi. Kekurangan Humas dalam menjalankan fungsinya dapat
dicarikan sebabnya disamping terbatasnya wewenang yang diberikan masih belum memadainya letak
Humas pada struktur organisasi pemerintahan dan juga termasuk kwalifikasi pejabat Humas itu sendiri.

Melihat tugas tugas taktis dan strategis, Humas maka kehadirannya dalam organisasi/lembaga
selayaknya berada langsung dibawah pimpinan atau sekurang-kurangnya mempunyai hubungan kerja
langsung dengan pimpinan. Sebaliknya, pejabat Humas itu sendiri harus juga mempunyai kemampuan
untuk menguasai segala permasalahan di instansinya. Kemampuan dimaksud dapat digambarkan antara
lain:

a. Kamampuan mengamati dan menganalisa persoalan;

b. Kemampuan menarik perhatian;

c. Kemampuan menjalin suasana saling percaya dan keakraban, baik kedalam maupun keluar;

Dalam rangka menunjang tugas dan fungsi kehumasan, sebagai aparat kehumasan pemerintah. Maka
berbagai kegiatan yang perlu diperhatikan antara lain:

a. Membina pengertian pada khalayak/publik terhadap kebijaksanaan pimpinan baik kepada khalayak
internal maupun khalayak eksternal. Pembinaan pengertian kepada khalayak termasuk pemberian dan
pelayanan informasi;
b. Menyelenggarakan dokumentasi kegiatan-kegiatan pokok instansi pemerintah, terutama yang
menyangkut publikasi;

c. Memonitor dan mengevaluasi tanggapan dan pendapat masyarakat;

d. Mengumpulkan data dan informasi yang datang dari berbagai sumber;

e. Bentuk produk Humas yang dihasilkan, seperti majalah, buletin, press release, poster, folder,
pamflet, slebaran dan lain lain.

Dan adapun Peranan Humas di Lingkungan Pemerintahan sangat penting dalam membangun citra positif
bangsa dan negara. Apalagi dewasa ini pemerintah tengah menghadapi berbagai persoalan
kemasyarakatan yang mendasar, yakni peningkatan investasi guna mengurangi kemiskinan dan
pengangguran.

Upaya revitalisasi peranan kehumasan sangat penting dan menjadi tuntutan yang mendesak saat ini,
wajib dilaksanakan di semua instansi pemerintah, sebagai momentum strategis untuk melakukan
perubahan tatanan peranan kehumasan yang dapat bersinergi secara efektif. Humas pemerintah selalu
dituntut kemampuannya dalam menghadapi tantangan dan perubahan lingkungan yang sangat cepat.

Sementara itu, diakui bila selama ini peran dan fungsi humas di lingkungan pemerintahan daerah masih
sangat terbatas dan belum optimal. Alasannya karena keterbatasan kemampuan SDM dari para pejabat
humas itu sendiri dalam penguasaan substansi tugas dan peran, kurangnya pejabat yang berkualifikasi
kehumasan dari sisi pendidikan formal, serta masih terbatasnya pemahaman tentang arti dan fungsi dari
humas itu sendiri.

Dalam sebuah organisasi khususnya di lingkup pemerintahan daerah, humas memegang peranan yang
sangat penting dan strategis. Selain itu, sebagai sebuah kegiatan komunikasi, humas juga berfungsi
sebagai jembatan untuk membangun suasana yang kondusif dalam kerangka ‘win-win solutions’, antar
berbagai stakeholders organisasi, baik internal maupun eksternal dalam rangka membangun image atau
citra dari organisasi pemerintah itu sendiri.

Peran dan fungsi humas pemerintah selama ini masih kalah kelas bila dibandingkan dengan public
relations organisasi bisnis atau kalangan dunia usaha lainnya. Sadar bahwa humas memiliki peran yang
semakin penting dan strategis, gubernur mengharapkan agar aparatur kehumasan pemerintah sebisa
mungkin lebih memperluas wawasan, pemahaman dan pengetahuan di seputar dunia kehumasan agar
kinerja dan profesionalisme tugas pemerintahan dapat terlaksana dengan baik.

Pengertian dan tujuan manajemen humasdalam pelaksanaan pekerjaannya seorang praktisi humas akan
menggunakan konsep-konsep manajemen untuk mempermudah pelaksanaan tugas-tugasnya. Bahwa
proses humas (tahapan fact finding, planning, communicating, evaluation). sepenuhnya mengacu pada
pendekatan manajerial.
Untuk keperluan pembahasan manajemen hubungan masyarakat, maka sementara manajemen itu
dapat dirumuskan sebagai suatu proses dari kelompok orang-orang yang secara koordinatif, memimpin
kegiatan-kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan-tujuan bersama.

Dalam proses tersebut kita jumpai teknik-teknik dan koordinasi tertentu yang dipergunakan oleh
kelompok orang-orang yang disebut manajer di dalam mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan itu sendiri.
Proses ini pun mencakup fungsi-fungsi dasar dengan pendekatan analistik seperti perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan, pengawasan dalam melaksanakan manajemen (POAC, Planning,
Organizing, Actuating, Controlling).

Peran Manajer dan Hubungan Masyarakat

Dengan melihat proses peranan manajemen dan hubungan masyarakat (humas) dalam suatu organisasi
yang sudah dikemukakan, dapatlah dikatakan bahwa manajemen itu adalah upaya menyusun sasaran
dan kerja sama melalui orang lain. Di samping itu, untuk dapat mencapai tujuan organisasi secara efisien
dan efektif dan agar pekerjaan terlaksana dengan baik. Fungsi dan tanggung jawab manajer humas
hendaknya mengupayakan terjadinya hubungan yang lancar dan efektif antara semua bagian dalam
perusahaan di satu sisi dan antara perusahaan itu dengan publik internal dan publik eksternal.

Staf humas harus menerapkan ketiga prinsip dasar fungsi hubungan masyarakat dan mampu secara
objektif menanggapi pendapat dan sikap publik. Dengan demikian ia dapat memberi masukan pada
pimpinan untuk menciptakan lingkungan usaha yang saling menguntungkan dan berkelanjutan serta
mampu bersaing.

Dalam pelaksanaan tugasnya sehari-hari, tiap staf humas harus mempelajari setiap langkah dan sasaran
perusahaan. Memantau keadaannya sejauh mana langkah dan sasaran itu akan mempengaruhi
lingkungan. Apakah pendapat umum terhadap langkah dan sasaran itu. Hasil pemantauan hari ini
dibandingkan lagi dengan hasil pemantauan esoknya dan begitu seterusnya secara berkesinambungan.

Tanggung jawab khusus manajer hubungan masyarakat ialah mengelola stafnya agar setiap langkah
selalu berlangsung efektif. Melaksanakan koordinasi pekerjaan agar jangan sampai ada pekerjaan yang
tumpang-tindih, mengawasi pekerjaan staf agar jangan menyimpang jauh dari perencanaan dengan
metode kerja yang benar, alat kerja yang sesuai, dan informasi kerja yang tepat.

Penilaian dan hal-hal lain yang khas ada pada manajer hubungan masyarakat antara lain mungkin perlu
penataran baru, penyaringan baru untuk mendapatkan tenaga inti atau diperlukannya penambahan
tenaga yang berkualitas tertentu.

Kualitas yang khas pada manajer hubungan masyarakat ialah kemampuan menganalisis. Setiap anggota
staf humas juga harus berkemampuan sebagai juru analisis. Manajer hubungan masyarakat harus pula
bisa membenahi dirinya, dan menganggap dirinya mampu bekerja efektif tanpa perintah, karena
manajer humas sendiri bukan mengurus bagian yang memberi perintah.

Manajer humas adalah bagian yang mewakili perusahaan terhadap publik dan mewakili publik pada
perusahaan. Dengan demikian, tiap bagian lain dalam perusahaan itu tahu bahwa pimpinan puncak
termasuk manajer humas tingkat dan bobotnya sama dengan rekan pimpinan puncak bagian lain.
Manajer humas harus pula dapat menyajikan hasil evaluasi akurat tentang: Lingkungan, sikap dan
pendapat publik, efektivitas manajemen humas, pengaruh tiap bagian yang harus dirasakan juga oleh
manajer humas. Evaluasi tersebut meliputi ruang lingkup tugasnya manajer humas dalam rangka
mengatur/memanfaatkan kegiatan internal dan eksternal.

Hubungan Masyarakat Unsur Pendukung Kegiatan Organisasi Mengenai fungsi hubungan masyarakat
untuk mendukung tujuan organisasi atau perusahaan. Humas sebagai bidang ilmu pengetahuan
interdisipliner dapat memberikan jawaban, sejauh praktisinya mampu mengembangkan ilmu ini dalam
kaitannya dengan ilmu-ilmu sosial lainnya, untuk ini disajikan kembali berbagai definisi kehumasan,
termasuk definisi yang disebut dengan Statement Mexico. Definisi ini mempertegas kedudukan Humas
dalam jajaran ilmu-ilmu sosial lainnya, terutama yang berkaitan dengan ilmu komunikasi. Definisi ini
kembali menggarisbawahi tugas Humas harus dilandasi dengan riset, konsultasi dengan pimpinan
organisasi, program berencana dan tanggung jawab sosialnya. Juga disimpulkan adanya empat unsur
pokok mengenai falsafah yang dikandung oleh humas.

Peranan humas untuk menanamkan sense of belonging pada publiknya dalam upaya untuk
memenangkan tujuan organisasi, yang tentunya berlandaskan keterampilan humas agar dapat
menyentuh persepsi publik sasaran. Hal ini harus dipahami bahwa dengan cara sistematis dan terencana
akan dapat diraih dan dimenangkan sasaran pokok kegiatan humas untuk memenangkan dan meraih
opini publik yang menguntungkan bagi organisasi. Semua ini bertitik tolak pada posisi humas sebagai
unsur pendukung kegiatan organisasi.

Hubungan Masyarakat sebagai Pusat Informasi

Penguasaan informasi merupakan syarat mutlak bagi praktisi dalam mengemban tugasnya di dalam
suatu organisasi, baik dalam hubungannya dengan pihak pimpinan, maupun dengan khalayak dalam, dan
terlebih lagi dengan khalayak luar, informasi merupakan masukan yang harus dikuasai atau dimiliki.

Dalam hal ini kita mengacu pada proses pengalihan PR yang dirumuskan oleh Frank Jefkins, yang dengan
jelas mengemukakan perlunya dijernihkan dulu berbagai masalah yang sedang dihadapi agar
pelaksanaan kehumasan dapat berjalan dengan baik.

Semua ini tidak terlepas dari upaya untuk mengubah perilaku khalayak melalui dua jenjang, yaitu
transforming role dan socializing role. Yang pertama dimaksudkan untuk mengubah perilaku publik,
sementara yang kedua adalah hasil yang dapat diperoleh.

Dari uraian ini jelas bagi kita bahwa kerja humas tidak dapat ditangani sambil lalu, tetapi harus
profesional sebagai suatu bidang ilmu. Kita kutip uraian Prof. Dr. Astrid Susanto mengenai bidang-bidang
spesialisasi dalam kehumasan, yang dibagi dalam beberapa kelompok. Dari uraian ini jelas dapat kita
simak masalah yang dihadapi praktisi terlalu banyak dan beragam, serta menuntut harus ada ketentuan.

Juga dikutip pendapat seorang pakar marketing, PR. Smith, tentang arti informasi dalam bidang militer
dan marketing, bahwa informasi dapat menciptakan power. Dalam kaitan ini dikutip pula pendapat
Jefkins tentang posisi praktisi dalam suatu organisasi yang merupakan mata, telinga dan suara dari
perusahaan. Posisi ini harus berada pada jajaran pimpinan, dan hal ini sama dengan sudut pandang Ivy
Lee pada permulaan abad ini.

“Humas harus tampil beda dan terus berkomitmen menyebarluaskan informasi ke masyarakat, karena
tahun 2009 banyak event nasional yang akan digelar terutama Pemilu dan Pilpres,” ujarnya.

Keberadaan Humas menurutnya tidak dapat dipisahkan dari kegiatan dan opini publik. Termasuk karena
sejalan dengan tuntutan transparansi oleh masyarakat luas terhadap pelayanan pemerintah. Apalagi
sebelumnya fungsi dan peran kehumasan telah dapat dirasakan manfaat dalam penyelenggaraan
pemerintahan sejak lama.“Peranan humas ke depan harus lebih profesional lagi,” ujarnya.

Humas diharapkan bisa mewarnai semua kegiatan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah. Karena
keberadaannya tidak terlepas dari tugas kehumasan dalam organisasi pemerintah daerah. “Termasuk
harus bisa menginterpretasikan, menganalisis dan mengevaluasi kecenderungan perilaku publik, bisa
mempertemukan kepentingan pemerintah dengan kepentingan publik (masyarakat), serta mengevaluasi
program pemerintah daerah yang berkaitan dengan kepentingan publik, “ paparnya. untuk selalu
berkreasi dan berinovasi menemukan ide-idenya. Sebab dari ide dan kebijakannya itu, humas akan
tumbuh dengan mengandalkan trend dan perkembangan dunia tehnologi informasi (IT).

Saat ini diakui atau tidak perkembangan era globalisasi telah menempatkan tekhnologi informasi ke
dalam posisi yang strategis. “Teknologi informasi ini dapat mempercepat akselerasi penyebaran
informasi dan memperoleh informasi kegiatan pemerintah dan langkah untuk mencapai terwujudnya
good governance

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kehumasan Dalam Pemerintahan humas dalam pemerintahan ruang lingkup tugas humas pemerintah
peranan humas dalam pemerintahan peran humas dalam pemerintahan arti dari pendekatan analistik
contoh makalah humas pemerintahan makalah peran humas dalam pemerintahan implementasi fungsi
humas profesionalisme tugas humas pemerintahan

DAFTAR PUSTAKA

Azrul Mubin As-Sayuti di 02.09

Anda mungkin juga menyukai