Anda di halaman 1dari 17

KORUPSI &

Meitasari PITA MERAH


Mas’amah Ulianna Sibuea
Citra Dear Tridiklat Mardiati
Eriska Aulia M. Sonya Trie Jessica
Elsa Mei P. Safira Desyanna P
PENGERTIAN KORUPSI
corrumpere, corruption, atau
KORUPSI
corruptus.

Inggris: corrupt, penyimpangan , tindakan tak bermoral


corruption; Prancis: , ketidakjujuran, atau kecurangan
corruption; Belanda:
korruptie. Dan akhirnya
dari bahasa Belanda
KBBI  penyelewengan atau penggelapan
terdapat penyesuaian ke
(uang Negara, perusahaan, dan sebagainya)
istilah Indonesia menjadi
untuk kepentingan pribadi atau orang lain
korupsi
Istilah-istilah Yang Lebih Merujuk Kepada
Modus Operandi Tindakan Korupsi

Penyogokan (graft) merujuk kepada pemberian hadiah


atau untuk maksud mempengaruhi keputusan orang lain.

Pemerasan (extortion), yang diartikan sebagai permintaan


setengah memaksa atas hadiah-hadiah tersebut dalam
pelaksanaan tugas-tugas Negara

Penggelapan(fraud), untuk menunjuk kepada tindakan


pejabat yang menggunakan dana publik yang mereka urus
buat kepentingan diri sendiri
Unsur yang Melekat Pada Tindakan
Korupsi

Setiap korupsi bersumber pada kekuasaan yang


didelegasikan (delegated power, derived Power).

Korupsi melibatkan fungsi ganda yang kontradiktif dari


pejabat-pejabat yang melakukannya

Korupsi dilakukan dengan tujuan untuk kepentingan


pribadi atau kelompok.
 Orang-orang yang memperhatikan korupsi biasanya
berusaha untuk merahasiakan perbuatannya

Korupsi dilakukan secara sadar dan disengaja oleh para


pelakunya.
Akhibat Adanya Tindakan
Korupsi

■Berkembangnya
suasana yang penuh ■ Wewenang dan jabatan
tipu muslihat dalam digunakan sebagai
setiap urusan sumber utama dalam
administrasi. memperoleh uang
tambahan , maka
terdapat kecenderungan
■ Relativitas layanan. pegawai publik sengaja
Karena pelayanan umum menunda-nunda tugas
dapat ditembus oleh uang untuk mendapatkan uang
sogok atau pengaruh tambahan.
personal, prosedur yang
harus diikuti oleh seorang
warga menjadi serba tidak
jelas
Syed Hussein Alatas melihat tidak kurang dari 10
klasifikasi mengenai efek negatif akibat korupsi
yaitu efek-efek :

perkomplotan
metastarik pelepasan hal-
(clustering
(penyebaran) hal tertentu
effect)

pamer
penghilangan
transmutasi (demonstration
potensi
effect)

klimaktik
derivasi
psikosentris (climactic
kumulatif
efect)

efek ekonomis
korupsi
Buruknya Struktur, Hukum,
Dan Manusia
mengapa korupsi bisa berkembang
subur?

Salah satu hal yang menjadi


penyebab merajalelanya
korupsi ialah tidak adanya Efek birokratisasi merupakan
komponen-komponen yang salah satu sumber penyebab
berfungsi sebagai pengawas korupsi di kebanyakan negara
atau pengontrol sehingga tidak berkembang. Teori Parkinson
ada proses check and balance tentang birokrasi mengatakan
bahwa di dalam setiap struktur
formal terdapat kecenderungan
bagi bertambahnya personil
dalam satuan-satuan
organisasi.
Buruknya Struktur, Hukum,
Dan Manusia
mengapa korupsi bisa berkembang
subur?

Keburukan hukum
merupakan penyebab
meluasnya korupsi , hukum Unsur manusia dalam hal ini,
yang menyangkut korupsi di menyangkut faktor nilai , moral
Indonesia masih begitu yang dimilikinya, merupakan
rentan terhadap upaya unsur penting dalam
pejabat-pejabat tertentu mendorong atau mencegah
untuk membelokkan hukum korupsi. Pelaku dan sekaligus
menurut kepentingannya. penyebar korupsi adalah homo
venalis, orang yang memang
berjiwa korup dan lebih banyak
menggunakan cara-cara korup.
Upaya Pencegahan
Korupsi

Terdapat 3 Cara dalam Upaya Pencegahan Korupsi :

Cara Sistemik-Struktural
Mendayagunakan segenap suprastruktur politik maupun infrastrktur
politik dan pada saat yang sama membenahi birokrasi sehingga lubang-
lubang yang dapat dimasuki tindakan-tindakan korupsi dapat ditutup

Cara Abolisionistik
Mengkaji permasalahan yang tengah dihadapi masyarakat,
mempelajari dorongan individual yang mengarah ke tindakan-tindakan
korupsi, meningkatkan kesadaran hukum masyarakat, serta menindak
orang yang korup berdasarkan hukum yang berlaku.

Cara moralistik
Dilakukan secara umum melali pembinaan mental dan moral manusia
Upaya Pencegahan
Korupsi

 Mengurangi kecenderungan ke arah sentralisasi.

 Pemupukan semangat kekompakan korps (esprit de


corps)

 Melakukan pemerikasaan atau pengawasan terhadap


seluruh lembaga pemerintahan

 Keberanian dan tekad seluruh aparatur negara dan


masyarakat untuk melawan korupsi
Peengendalian Diri Terhadap
Pelaksanaan Amanah

Deprivasi Tuntutan Kesenangan(Indulgence)


Penerimaan Kekuasaan Jabatan, bossisme
Korupsi Pengakuan Respek Penunjukan, Pemilihan
Politis Persetujuan Pembenaran Pembenaran diri, superioritas moralis

Kecintaan Kasih sayang (afeksi) Kepengikutan, klik, penuaan (cornis)

Kesenangan Kenyamanan Kehidupan yang “kaya”


Korupsi (kesejahteraan)
Material Penghasilan Kekayaan “Gaji”, suap, komisi
Kesempatan Keterampilan “Dagang”, manipulasi,
promosi, kombinasi
Pendidikan Penerangan Informasi “ke dalam”, pengetahuan
(penjelasan) dini (foreknowledge), “tip”
Pengendalian
Diri

Sikap hidup manusia yang mampu mengendalikan diri


dapat dilihat dari ciri-ciri sebagai berikut:

📌Kepentingan pribadinya tetap diletakkan dalam


kerangka kesadaran kewajibannya sebagai makhluk
sosial dalam kehidupan masyarakatnya.

📌Kewajiban terhadap masyarakat dirasakan lebih


besar dari kepentingan pribadinya
AMANAH

Salah satu unsur terpenting dalam


pelaksanaan amanah ialah kejujuran dalam
menjalankan tugas yang diberikan kepada pejabat
publik.
Apabila pejabat publik menjunjung tinggi
nilai kejujuran, maka penyelewengan dan
penyimpangan akan dapat segera diketahui sehingga
tidak menular ke yang lain.
CONTOH KASUS
Studi Kasus Korupsi E-KTP (diolah berdasarkan
Liputan6.com, Jakarta)
Terdakwa kasus korupsi e-KTP Irman dan Sugiharto telah
divonis masing-masing, 7 dan 5 tahun penjara. Dua pejabat di
Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil
Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) itu juga diwajibkan
membayar denda dengan ketentuan jika tidak dapat
membayar diganti dengan pidana kurungan enam bulan. Di
balik vonis kedua terdakwa kasus korupsi e-KTP tersebut,
hakim Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi (Tipikor)
mengungkap fakta atau setidaknya jejak dugaan korupsi yang
dilakukan Setya Novanto. Kini, Ketua DPR itu telah berstatus
tersangka kasus dugaan korupsi e-KTP.
CONTOH KASUS
Analisis Kasus
Kasus mega korupsi KTP elektronik memasuki babak baru. KPK
akhirnya menetapkan Ketua DPR RI Setya Novanto sebagai
tersangka. Keputusan tersebut diambil penyidik KPK setelah fakta-
fakta persidangan menunjukkan bukti-bukti yang cukup kuat
untuk menjeratnya. Setya tidak lagi berdaya untuk menghindar
dari kasus yang diduga telah merugikan uang negara sebanyak
Rp 2,3 triliun tersebut.
Menanggapi penetapan dirinya sebagai tersangka, Setya Novanto
membantah keterlibatannya. Setya Novanto masih tidak
bergeming dari kursi ketua DPR RI. Statusnya sebagai tersangka
dalam kasus mega proyek e-KTP tidak membuat dirinya merasa
malu memimpin lembaga terhormat, tempat wakil rakyat
menyampaikan aspirasi tersebut.
.
CONTOH KASUS
Analisis Kasus
Secara hukum formal, apa yang dipertahankan oleh Setya
Novanto memang sah. Tidak ada yang dilanggar. Dalam perkara
hukum, status tersangka tidak mewajibkan seseorang politisi
melepaskan sebuah jabatan. Hanya, secara moral dan etika tentu
itu tidak patut jika seorang pemimpin apalagi ketua dari lembaga
wakil rakyat melakukan perbuatan seperti yang telah Setya
Novanto lakukan.
Terima Kasih !

Anda mungkin juga menyukai