Anda di halaman 1dari 4

adanya sesuatu yang abstrak, dimana konkritisasi akan berwujud melalui bentuk-bentuk kerjasama

manusia dengan sejumlah peralatan dalam pencapaian tujuan secara bersama.

Organisasi sebagai bentuk kerjasama manusia dengan peralatan yang didasarkan pada
pertimbangan rasional dalam pencapaian tujuan bersama adalah sesuatu yang ada dalam kenyataan
sesungguhnya, namun sebagai bentuk kerja sama maka keberadaannya sebagai salah satu unsur dari
keberadaan administrasi. Namun, keberadaan suatu organisasi akan semakin nyata ketika bentuk
kerjasama manusia yang didasarkan pada pertimbangan rasional akan nampak pada struktur organisasi
atau susunan organ dalam garis hirarkis yang terbentuk sesuai dengan pertimbangan rasio yang
diterapkan.

Manajemen sebagai kegiatan dalam pencapaian tujuan dengan menggunakan tenaga dan pikiran
orang lain, pada dasarnya menjadi aspek dinamis dari suatu bentuk kerjasama dalam rangka
pencapaian tujuan bersama, dan oleh karena itu keberadaannya sebagai sesuatu yang konkrit adanya
dan sekaligus menjadi unsur lain dari administrasi. Keberadaan manajemen demikian itu berkembang
mulai dari konsep sampai dengan terjadinya perkembangan secara teoritis, walaupun secara fungsional,
kegiatan pencapaian tujuan dengan menggunakan tenaga dan pikiran dimulai dari kegiatan yang
mmenyerap pikiran semata, untuk kemudian diikuti dengan kegiatan yang menyerap tenaga dan
sekaligus menyerap keduanya yaitu tenaga dan pikiran.

Baik organisasi maupun manajemen, secara konkrit hanya akan memperlihatkan terjadinya
jaringan hubungan antara manusia. Baik dalam konteks jaringan yang menegak (vertical) maupun
jaringan yang mendatar (horizontal) dan bisa mungkin jaringan yang menyamping (cross relations).
Hubungan-hubungan yang berlangsung merupakan hubungan kemanusiaan yang dalam konteks
administrasi adalah merupakan human relation dalam administrasi. Dalam konteks itulah berkembang
teori human relation dalam administrasi.

Arah hubungan kemanusiaan dalam administrasi akan diwarnai oleh kemampuan seseorang
dalam mempengaruhi manusia dalam hubungan yang berlangsung. Kemampuan seseorang dalam
mempengaruhi adalah hakikat inti dari apa yang disebut dengan kepemimpinan. Bagaimanakah arah
dari pengaruh akan tergantung pada kepemimpinan baik secara teori maupun di dalam aplikasinya.

Bagaimanakah wujud dari kepemimpinan dalam pengembangan hubungan kemanusiaan dalam


administrasi melalui organisasi dan manajemen adalah tergantung pada pilihan rasionalitas yang
digunakan dalam pengaruh yang dilakukan. Pilihan itulah yang dimaksudkan dengan pengambilan
keputusan.

Sumber Buku : ILMU ADMINISTRASI Dalam Pendekatan Hakikat Inti


Penulis Prof. Dr. H. Faried Ali, SH, MS dan Dr. Baharuddin, MS
Penerbit PT. Refika Aditama
(Cetakan Kesatu, Agustus 2014, 170 halaman)
hubungan dalam kerjasama maka dalam inti-inti selanjutnya selalu diwarnai oleh hubungan manusia,
apakah hubungan manusia antara atasan dengan atasan, atasan dengan bawahan, bawahan dengan
bawahan, yang memerintah dengan yang diperintah, apakah hubungan ini berlangsung formal atau
tidak.

E. KEPEMIMPINAN

Pengarahan, pembimbingan, penggerakan dan pengendalian secara fungsional dapat dilakukan


melalui proses manajemen pada jenjang keorganisasian namun upaya mewujudkan ke semua fungsi itu
agar memberi hasil sebagaimana yang diinginkan, diperlukan kemampuan manusia yang memiliki
atribut sebagai pemimpin karena kemampuan mempengaruhi orang lain yang dalam hal ini manusia
dalam status bawahan bersama peralatan yang digunakan yang dimiliki. Kemampuan manusia
pemimpin itulah yang dimaksudkan dengan kepemimpinan atau kemampuan di dalam mempengaruhi
orang lain agar orang mengikuti apa yang diinginkan.

Hakikat kepemimpinan adalan pengaruh, mempengaruhi, namun kemampuan demikian itu tidak
saja muncul sendiri dari diri seseorang karena bakat bawaan sejak kodrati akan tetapi bisa mungkin
berasal dari berbagai sumber.

Efektivitas kepemimpinan pada hakikatnya tergantung pada banyak faktor, karena


mempengaruhi perilaku manusia itu tidak hanya tergantung pada diri orang yang mempengaruhinya,
melainkan tergantung pula pada kemauan dan kebutuhan orang yang dipengaruhinya.

F. PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Penerapan kemampuan mempengaruhi itulah mendorong bagi setiap administrator dapat


berbuat sebagai pemimpin sekaligus sebagai pimpinan untuk melakukan pilhan-pilihan yang bersifat
strategik yang dituangkan ke dalam keputusan yang diambil dan diperlakukan. Pengambilan keputusan
adalah perbuatan yang seringkali dilakukan oleh setiap pemegang otoritas dan oleh karena itu ia
berkembang sesuai dengan pengalaman yang terjadi yang dilakukan oleh banyak orang yang memiliki
otoritas untuk merumuskan sesuatu keputusan yang diambil dan akan diperlakukannya.

Keputusan adalah suatu perbuatan (sikap) pemilihan dari sejumlah kemungkinan alternatif dan
sejumlah alternatif tersebut tidak harus dipilih semuanya, tetapi dipilih beberapa saja. Keputusan dapat
dinyatakan dalam suatu bentuk kata-kata yang dirumuskan dalam suatu peraturan, perintah, instruksi,
kebijaksanaan dan dalam bentuk apa saja yang dikehendaki pimpinan.

Keputusan adalah suatu proses yang terus menerus, sebab kalau tidak ada proses yang
berkesinambungan berarti tidak ada hubungan dengan keputusan tersebut, dan apabila tidak ada
tindakan lebih lanjut maka keputusan itu tidak mempunyai arti.

G. KESIMPULAN

Administrasi sebagai suatu konsep untuk kemudian berkembang menjadi suatu ilmu,
keberadaannya sebagai sesuatu yang ada dalam pemikiran. Dan sebagai sesuatu dalam pemikiran,
organisasi. Teori yang dapat dijadikan sebagai jawaban atas masalah yang bisa mungkin terjadi dalam
kehidupan berorganisasi.

Teori organisasi, mulai dari yang klasik hingga yang postmodernism telah menegaskan bahwa
organisasi adalah suatu sistem kerjasama dan malah dalam teori modern ia berkembang dalam
kerangka teori sistem, demikian pula pada postmodernism, maka oleh sebab itu, jjika organisasni
ditampilkan sebagai suatu model atas sistem yang berlaku, maka dalam literatur yang mutakhir
dikemukakan bahwa ada tiga model sistem organisasi di dalam berkerjanya.

Klasifikasi model sistem organisasi dikemukakan, membagi model sistem ke dalam 3 (tiga) model,
yaitu : model sistem organisasi tertutup, model sistem organisasi terbuka, dan model organisasi
integrasi.

C. MANAJEMEN

Secara konseptual, manajemen dapat dirumuskan sebagai kegiatan pencapaian tujuan dengan
menggunakan cara dan pemikiran orang lain. Dari rumusan ini mengandung makna bahwa kegiatan
yang dilakukan berdasarkan manajemen adalah kegiatan yang berisikan kekuatan untuk dapat
menggerakkan orang lain tanpa paksa akan tetapi dengan menalarkan pemikiran ke dalamnya sehingga
setiap manusia di belakang kegiatan akan bergerak sesuai yang diinginkan oleh tujuan yang dikehendaki
bersama tanpa ada paksaan akan tetapi rasa tanggung jawab bersama, dan rasa kepemilikan bersama
atas tujuan yang dicapai.

Manajemen mempunyai pengertian sebagai proses berarti serangkaian tahapan kegiatan mulai
dari menentukan sasaran sampai berakhirnya sasaran/tercapainya tujuan, sedangkan arti fungsi
manajemen adalah tugas/kegiatan. Akan tetapi proses dan fungsi dalam hal tampaknya mempunyai
pengertian yang sama.

Fungsi-fungsi administrasi sama dengan fungsi-fungsi manajemen, perbedaannya adalah bahwa


fungsi-fungsi administrasi diterapkan untuk mencapai tujuan secara keseluruhan, sedangkan fungsi-
fungsi manajemen diterapkan untuk mencapai tujuan sektoral. Manajemen dalam melaksanakan
fungsi-fungsinya merupakan alat utama pelaksanaan administrasi.

D. HUBUNGAN KEMANUSIAAN (HUMAN RELATION)

Hubungan kemanusiaan dalam administrasi adalah hubungan manusia dalam peran dan
statusnya sebagai atasan sesamanya, dan antara atasan dengan bawahan dan antara bawahan dengan
sesama bawahan.

Teori Human Relation dalam administrasi adalah teori yang mencakup berbagai aspek atau unsur
esensial dari administrasi, oleh karena setiap apa yang menjadi unsur atau inti administrasi selalu
nampak adanya hubungan. Administrasi dalam kontektualisasinya adalah kerjjasama, dan dalam
kerjasama dapat dipastikan terjadi hubungan yang bisa saja bersifat integral, dimungkinkan pula
hubungan disharmoni yang bisa memungkinkan terjadinya disintegrasi hingga konflik yang
mengakibatkan bubarnya kerjasama dalam konteks administrasi. Oleh karena dasarnya adalah
Nama : NOPENDRI
NIM : 16.11.017632
Mata Kuliah : Teori Administrasi Negara
Semester : I (Satu) / Ganjil

A. ADMINISTRASI

Administrasi adalah kerjasama manusia yang didasarkan atas pertimbangan rasional guna
mencapai tujuan secara bersama sesuatu yang sekedar ada dalam pemikiran, artinya bahwa apabila
kerjasama dilakukan tidak secara rasional proses administrasi tidak dapat tercapai seperti apa yang
diharapkan. Demikian pula implikasi lainnya bahwa administrasi dapat dipahami sebagai fokus kajian,
dan kalau itu dilakukan maka administrasi dijadikan objek pengkajian, berbagai fenomena. Administrasi
dikaji dari berbagai sisi dan dimensi atau aspek-aspek tertentu, sebagaimana aspek hukum yang
melakukan pengkajian terhadap administrasi yang melahirkan kajian hukum administrasi, demikian pula
dengan aspek-aspek lain seperti aspek pembangunan, aspek politik sampai pada aspek tehnik terhadap
berbagai fenomena dari setiap instrumen administrasi seperti instrumen manusia, uang, peralatan, dan
pasar sebagai sasaran yang akan dicapai.

Sebagai ilmu pengetahuan, maka jika diletakkan dalam tertib keilmuan, ilmu administrasi adalah
tergolong sebagai ilmu yang mono disiplin, persyaratan yang harus dipatuhinya yang menempatkan
ilmu pengetahuan administrasi sebagai suatu disiplin, suatu kebulatan mata ajaran yang dipelajari dan
menjadikan seseorang yang mempelajarinya memiliki keahlian yang spesifik, memiliki kompetensi
karena otoritas keilmuan yang dimiliki, memiliki profesionalitas yang dapat diaplikasikan di dalam
kehidupan manusia baik secara langsung maupun tidak langsung.

B. ORGANISASI

Konsep organisasi yang berawal dari kodrat berorganisasi bagi manusia, di dalam perkembangan
selanjutnya mengalami dinamika dalam konsep yang disebabkan karena tidak saja didasarkan oleh
faktor manusia sebagai anggota dari suatu kerjasama dalam memerankan kegiatan atas dasar
pembagian kerja tetapi sejumlah faktor yang berada di sekitar kerjasama yang terjadi, yaitu faktor
lingkungan yang akan memberi warna dan bentuk kerja sama atau bentuk organisasi yang diinginkan.
Motivasi individu dengan lingkungan sosial akan selalu berkaitan erat ketika berbicara tentang
organisasi dan lebih lagi mencoba memberi jawaban atas pentingnya organisasi atau mengapa orang
berorganisasi.

Manakala motivasi diandang sebagai jalinan atau pertalian antara seorang individu dengan
lingkungan sosialnya, maka dapatlah dipahami bagaimana peranan motivasi dalam membina sebuah
organisasi.

Organisasi yang dirumuskan dalam kaitan struktur di dalam rangka pencapaian tujuan, tidaklah
memenuhi tuntutan organisasi yang melakukan kegiatan-kegiatan yang bersifat industrial, kegiatan
yang berorientasi pada hasil atau produk yang diinginkan. Dalam posisi organisasi demikian itu,
melahirkan konsep organisasi berdasarkan kajian atau penelitian yang melahirkan sejumlah teori

Anda mungkin juga menyukai