Anda di halaman 1dari 2

TUGAS 3 TAP

NAMA : FRAN DINATA


NIM : 018781021

Kepemimpinan kepala daerah kadang-kadang dipermasalahkan oleh publik, manakala kebijakan


sang kepala daerah tersebut lebih menguntungkan kelompok-kelompok tertentu yang
mendukungnya pada saat pemenangan pemilihan umum kepala daerah. Dari hasil penelitian
menunjukkan bahwa publik pesimis keberhasilan pelaksanaan otonomi di daerah tersebut,
apabila sang kepala daerah sudah berpihak.

Jika fakta ini dihubungkan dengan peran kepemimpinan Bupati X maka terlihat adanya
kesenjangan antara fungsi kepemimpinan Bupati X dengan ketidak percayaan rakyat X terhadap
kemampuannya dalam melaksanakan otonomi daerah.

Pertanyaan:
Hubungkan peran kepemimpinan Bupati X dalam pembentukan opini publik tentang pelaksanaan
otonomi daerah di kabupaten X yang cenderung negatif!

Konsep inti yang seharusnya menjadi acuan dalam tugas 3 :

1. Kepemimpinan.

2. Hubungan pemimpin dengan tingkat kepatuhan/kepercayaan dengan orang yang dipimpin.

3. Analisis yang rasional antara fungsi kepemimpinan Bupati X dengan tingkat ketidakpercayaan
masyarakat X terhadap program otonomi daerah yang akan dilaksanakan.

Jawaban :

Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain sehingga orang
lain tersebut bersedia mengikuti kehendaknya. Bupati X adalah seorang pemimpin, oleh karena
itu ia harus memiliki kepemimpinan. Sukses dan tidaknya pelaksanaan otonomi daerah di
Kabupaten X sangat tergantung pada peran kepemimpinannya. Pelaksanaan otonomi daerah akan
berhasil jika semua lapisan masyarakat mendukung artinya mengikuti kehendak Bupatinya.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa publik pesimis pelaksanaan otonomi daerah berhasil. Jika
fakta ini dihubungkan dengan peran kepemimpinan Bupati X maka terlihat adanya kesenjangan
antara fungsi kepemimpinan Bupati X dengan ketidak percayaan rakyat X terhadap
kemampuannya dalam melaksanakan otonomi daerah. Jika hal tersebut diperdalam maka akan
terdapat beberapa kemungkinan:
1. Dari sisi Bupati:
1. Bupati tidak mampu mempengaruhi rakyatnya sehingga mereka yakin bahwa program
melaksanakan otonomi daerah tidak akan berhasil.
2. Perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian program tentang pelaksanaan otonomi
daerah yang di antaranya meliputi persiapan, sosialisasi, dan pelaksanaan tidak
sempurna.
3. Bawahan Bupati/aparat pelaksana tidak mampu mengimplementasikan program
pelaksanaan otonomi daerah yang sudah disusun dengan baik.
2. Dari sisi masyarakat:
1. Masyarakat tidak peduli dengan program Pemkab X.
2. Adanya salah persepsi masyarakat terhadap otonomi daerah.
3. Adanya ketidak percayaan masyarakat tehadap kinerja Pemkab X.
4. Adanya ketidak percayaan masyarakat terhadap kemampuan Bupati X.
3. Dari sisi sistem yang ada:
1. Sistem pendukung Pemkab X yang mensosialisasikan kebijakan otonomi daerah belum
ada atau sudah ada tapi belum berfungsi maksimal.
2. Sistem yang dibuat tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat sehingga tidak berfungsi
dengan baik.

Jawaban di atas dikemukakan standar, yang sempurna adalah teori (dari para ahli) dan
dielaborasi oleh Anda dengan menggunakan konsep yang menjadi acuan seperti
dikemukakan dalam umpan balik. Pemikiran atau hasil elaborasi Anda yang akan bernilai
skor baik, sedang atau kurang baik.

Anda mungkin juga menyukai