Anda di halaman 1dari 2

Jawaban No.

1. Teori principal agent merupakan teori yang menunjukkan adanya hubungan antara
pihak-pihak yang bekerja sama dalam suatu organisasi, dimana satu pihak
mendelegasikan otoritas dalam hal pengendalian dan pengambilan keputusan kepada
pihak lain serta dipihak lain sebagi agen adalah pihak yang melakukan layanan atau
tugas tersebut. Pemerintah yang seharusnya bertindak sebagai agen namun tidak dapat
mengelola BUMN dengan optimal sehingga memberikan pengelolaan kepada direksi.
Disini dapat dilihat bahwa direksi sebagai agen yang hubungannya tidak langsung
kepada rakyat sehingga direksi memiliki kesempatan untuk mengambil keuntungan
yang besar dalam pengelolaan BUMN sehingga tidak sesuai dengan mandate yang
diberikan oleh rakyat kepada pemerintah. Adapun hal tersebut dikenal dengan istilah
“fraud” yang merupakan kecerdikan manusia untuk mendapatkan keuntungan lebih
dari pihak lain dengan cara tidak benar. Hal yang dapat dilakukan untuk mencegah hal
tersebut adalah melakukan kegiatan yang mengungkap tindakan-tindakan yang
mencurigakan atau pelanggaran yang dapat merugikan sebuah orginasi atau di kenal
dengan istilah “whistle-blowing”. Sistem “whistle-blowing” merupakan kegiatan
pelaporan yang berdasarkan 5W+1H. hal ini dapat menjadi upaya untuk mencegah
terjadinya pelanggaran di organisasi serta adanya perlindungan bagi pelapor
kejahatan atau kecurangan tersebut.

Jawaban No. 2
2. Dari uraian tersebut silahkan saudara identifikasi apakah PT. Putra Indonesia Sudah
mengikuti anjuran Code for god Corporate? berikan alasannya.

PT. Putra Indonesia memiliki tatanan tata Kelola perusahaan yang baik dan
memiliki dewan direksi yang hampir sepenuhnya kompeten hal tersebut yang menjadi
alasan perusahaan itu mempunyai aspek dari Code for god Corporate. Dimana tata
kelola perusahaan adalah suatu subjek yang memiliki banyak aspek. Salah satu topik
utama dalam tata kelola perusahaan adalah menyangkut masalah akuntabilitas dan
tanggung jawab mandat, khususnya implementasi pedoman dan mekanisme untuk
memastikan perilaku yang baik dan melindungi kepentingan pemegang saham. Fokus
utama lain adalah efisiensi ekonomi yang menyatakan bahwa sistem tata kelola
perusahaan harus ditujukan untuk mengoptimalisasi hasil ekonomi, dengan penekanan
kuat pada kesejahteraan para pemegang saham. Ada pula sisi lain yang merupakan
subjek dari tata kelola perusahaan, seperti sudut pandang pemangku kepentingan,
yang menuntut perhatian dan akuntabilitas lebih terhadap pihak-pihak lain selain
pemegang saham, misalnya karyawan atau lingkungan.

Jawaban No. 3
3. Silahkan saudara hitung berapa Return on Equity/RoE. Dengan rumus RoE yang telah
saudara pelajari berdasarkan data yang diketahui pada uraian diatas. Serta berikan
argumen saudara dari hasil RoE yang saudara temukan untuk membantu pemerintah
memilih berinventasi antara PT.Putra Perkasa atau PT. Cahaya Abadi yang
mempunyai Nilai RoE 25%.
Perhitungan Return on Equity/RoE

Jawaban: Rp. 15.000.000/Rp. 20.000.000 X 100 = 75%


Dari Perhitungan tersebut terlihat nilai presentasi nilai RoE perusahaan PT. Putra
Perkasa sebesar 75% dan PT. Cahaya Abadi hanya sebesar 25%. Itu merupakan salah
satu pertimbangan untuk memilih PT. Putra Perkasa untuk berinvestasi di dalamnya,
karena kenaikan ROE yang terus-menerus menjadi informasi kalau perusahaan
tersebut telah menemukan cara efektif dalam mendatangkan laba tanpa perlu banyak
modal. Sebaliknya, ROE yang turun menjadi sinyal kalau ada yang salah dalam
manajemen perusahaan.

Jawaban No. 4
4. Silahkan saudara hitung berapa Return on Investment (ROI) yang didapatkan Budi,
berdasarkan data pada uraian diatas.
Rumus ROI = (Total Penjualan – Nilai Investasi) / (Investasi x 100%).
ROI = (30.000.000-25.000.000) / (25.000.000 x 100%)
Nilai RoI = 0.2 %
Jadi Nilai RoI yang di dapatkan budi yaitu sebesar 0.2%

Anda mungkin juga menyukai