PENGGEMBANGAN HIPOTESIS
bisa diterima pihak luar (dilegitimasi). Postulat dari teori legitimasi adalah
secara umum juga harus memperhatikan hak-hak publik. Ghozali dan Chariri
(2007) menyatakan bahwa hal yang mendasari teori legitimasi adalah “kontrak
menggunakan sumber ekonomi. Shocker dan Sethi (1974) dalam Ghozali dan
melalui kontrak sosial, baik eksplisit maupun implisit, dimana kelangsungan hidup
dan pertumbuhannya didasarkan pada hasil akhir yang secara sosial dapat diberikan
kepada masyarakat luas dan distribusi manfaat ekonomi, sosial atau politik kepada
12
13
Teori legitimasi penting bagi organisasi karena teori legitimasi didasari oleh
perusahaan agar memperhatikan kepentingan sosial dan dampak dari reaksi sosial
yang mendasari mengenai siapa saja yang termasuk dalam stakeholder perusahaan
menggunakan informasi tersebut dan bahkan tidak dapat memainkan peran secara
14
langsung dalam suatu perusahaan. Hal ini disebabkan stakeholder dianggap dapat
Oleh karena itu, teori stakeholder umumnya berkaitan dengan cara-cara yang
Teori agensi muncul untuk mengatasi konflik agensi yang dapat terjadi
keagenan antara principal dan agen. Yang dimaksud principal adalah pemegang
15
saham atau investor sedangkan agen adalah orang yang diberi kuasa oleh principal
yaitu manajemen yang mengelola perusahaan. Teori agensi adalah teori yang
satu pihak (principal) memberi kuasa kepada pihak lain (agen) untuk melakukan
otoritas pembuatan keputusan kepada agen. Dalam kontrak ini agen berkewajiban
masyarakat.
Karakteristik perusahaan merupakan ciri khas atau sifat yang melekat dalam
suatu entitas usaha yang dapat dilihat dari beberapa segi, profile, leverage,
profitabilitas, size dan growth, Sari dan Ulupui (2014). Benardi et,al. (2009)
faktor, misalnya bidang usaha, pasar, dan sumber daya. Oleh karena itu dalam
perusahaan menjadi tiga kategori, yaitu struktur perusahaan, kinerja perusahaan dan
pasar perusahaan.
1. Profitabilitas
2. Leverage
keagenan perusahaan dengan struktur modal seperti itu lebih tinggi. Oleh karena
itu perusahaan dengan rasio leverage yang tinggi memiliki kewajiban untuk
akan mengalami pelanggaran kontrak utang, maka manajer akan berusaha untuk
17
tertentu (rasio utang atau ekuitas), interest coverage, modal kerja dan ekuitas
pemegang saham. Supaya laba yang dilaporkan tinggi maka manajer harus
sosial).
Komite Audit adalah : “Suatu komite yang beranggotakan satu atau lebih anggota
dewan komisaris dan dapat meminta kalangan luar dengan berbagai keahlian,
pengalaman, dan kualitas lain yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan Komite
bahwa komite audit adalah komite yang dibentuk oleh dewan komisaris dalam
bahwa komite audit merupakan organ pendukung dewan komisaris yang bekerja
Audit yang ditandatangani oleh komisaris utama dan direktur utama perseroan.
18
Ketua maupun anggota komite audit diangkat dan diberhentikan oleh Rapat Dewan
Komisaris.
Tugas Dan Fungsi Komite Audit Sesuai dengan Kep. 29/PM/2004, komite
audit adalah komite yang dibentuk oleh dewan komisaris untuk membantu
melaksanakan tugas dan fungsinya. Komite audit memiliki tugas terpisah dalam
intern dan efektivitas pelaksanaan tugas eksternal auditor dan internal auditor.
Selain itu, pada peraturan nomor delapan poin (b), dikatakan bahwa komite audit
harus membuat laporan komite audit tentang kegiatan komite audit dalam satu
tahun serta hasil notulensi rapat. Menurut peraturan Bapepam LK Nomor: Kep-
643/BL/2012 komite audit harus mengadakan rapat minimal satu kali dalam tiga
Pada umumnya tanggung jawab komite audit meliputi tiga bidang, yaitu :
19
dilakukan oleh auditor internal. Ruang lingkup audit internal harus meliputi
pengawasan intern.
perusahaan minimal ada dua orang anggota yang bertanggung jawab pada dewan
Kinerja lingkungan adalah hasil yang dapat diukur dari sistem manajemen
lingkungan dan target lingkungan (ISO 14004, dari ISO 14001). Menurut Ikhsan
peringkat oleh suatu lembaga yang berkaitan dengan lingkungan hidup. Kinerja
PROPER
21
lingkungan di berbagai negara seperti China, India, Filipina, dan Ghana, serta
Peningkatan kinerja penaatan dapat terjadi melalui efek insentif dan disinsentif
tekanan atau dorongan kepada perusahaan yang belum berperingkat baik agar dapat
compliance). Pada saat ini, penilaian kinerja penaatan difokuskan kepada penilaian
secara terbuka kepada publik dan stakeholder lainnya, maka kinerja penaatan
warna ini diharapkan masyarakat dapat lebih mudah memahami kinerja penaatan
penaatan terbaik adalah peringkat emas, dan hijau, selanjutnya biru, merah dan
sebagai berikut :
Tabel 2.1
Kriteria Peringkat PROPER
Biru Untuk usaha atau kegiatan yang telah melakukan upaya pengelolaan
lingkungan yang dipersyaratkan sesuai dengan ketentuan atau
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Hitam Untuk usaha atau kegiatan yang sengaja melakukan perbuatan atau
melakukan kelalaian yang mengakibatkan pencemaran atau
kerusakan lingkungan serta pelanggaran terhadap peraturan
perundang-undangan yang berlaku atau tidak melaksanakan sanksi
administrasi.
Tabel 2.2
Penelitian Terdahulu
Performance:
Insights from Variabel Firm Size diukur Tidak Berpengaruh : Firm
Indonesian Independen : dengan total asset, Characteristics
Companies”. Firm Size, Profile of Industry (Karakteristik perusahaan)
Profile of diukur dengan
Nama Peneliti : Industry, variabel dummy
Chariri, et al Independent terdiri dari kategori
(2017). Committee high-profile dan low-
audit, and Audit profile, Independent
Committee Committee audit
Meetings. diukur dengan jumlah
anggota komite audit
independen, dan Audit
Committee Meetings
diukur dengan jumlah
rapat komite Audit.
Profitabilitas diukur
dengan ROA.
Leverage diukur
dengan DAR.
Financial
Performance of Variabel Financial
Indonesian Indepeden : Performance diukur
Companies” Financial dengan Profitabilitas
Performance yaitu ROA (Return on
Nama Peneliti : Asset)
Sarumpaet, Susi
(2005)
Nama Peneliti :
Elsayed & Paton
(2005).
Variabel Berpengaruh Signifikan :
(11). Judul : “The Dependen : Environmental Proporsi Komisaris
Influence Environmental Performance diukur Independen &
Analysis of Performance dengan peringkat Profitabilitas
Corporate PROPER.
Governance on Variabel Tidak berpengaruh :
Environmental Ukuran dewan Ukuran Dewan Komisaris,
Independen :
Performance (An komisaris diukur Jumlah Rapat Dewan
Ukuran Dewan
Empirical Study berdasarkan jumlah Komisaris, Ukuran Komite
Komisaris,
of Listed total dewan komisaris. Audit, Size & Leverage
Proporsi
Companies on Proporsi komisaris
Komisaris
The Indonesian independen diukur
Independen,
Stock Exchange berdasarkan
Jumlah Rapat
and Rated Proper persentase (%) antara
Dewan
2011-2013).” jumlah anggota
Komisaris dan
komisaris independen
Ukuran Komite
Nama Peneliti : dibandingkan dengan
Audit.
Tri, Lestari total anggota dewan
Suharyati dan komisaris. Jumlah
Variabel
Isna, Putri rapat dewan komisaris
Kontrol : Size,
Rahmawati diukur berdasarkan
Profitabilitas
(2015). total rapat yang
dan Leverage.
dilaksanakan secara
intern antar dewan
komisaris perusahaan
pada tiap tahunnya.
Ukuran komite audit
diukur dengan jumlah
anggota komite audit
yang dimiliki
perusahaan. Size
diukur dengan Log
Total Asset,
Profitabilitas dengan
31
ROA, Leverage
dengan DAR.
Periode 2009-
2013).”
Nama Peneliti :
Widarsono &
Cantika 2015).
(14) Judul : Variabel Kinerja Lingkungan Berpengaruh terhadap
“Pengaruh Dependen : diukur dari peringkat Kinerja Lingkungan :
Corporate Kinerja PROPER. Kepemilikan Institusional
Governance Lingkungan dan Nilai Perusahaan
terhadap Kinerja Nilai diukur dengan Tobin’s Tidak berpengaruh
Lingkungan dan Perusahaan. Q. terhadap Kinerja
Nilai Lingkungan :
Perusahaan.” Komisaris Independen,
Variabel Komisaris Independen Kepemilikan Manajerial
Nama Peneliti : Independen : diukur dengan jumlah dan Komite audit.
Parlupi, Irvania Komisaris anggota komisaris
Fatma (2018) Independen, independen. Tidak mempengaruhi Nilai
Kepemilikan Kepemilikan Perusahaan : Kepemilikan
Manajerial, Manajerial diukur Manajerial, Kepemilikan
Kepemilikan dengan jumlah saham Institusional dan Komite
Institusional dan yang dimiliki Audit.
Komite Audit. manajerial.
Kepemilikan Mempengaruhi Nilai
Institusional diukur Perusahaan :
dengan jumlah saham Komisaris Independen
yang dimiliki
institusional dan
Komite Audit diukur
dengan jumlah
anggota komite audit.
(15) Judul : Variabel Kinerja Lingkungan Berpengaruh Positif :
“Pengaruh Dependen : diukur dengan Proporsi Komisaris
Mekanisme Kinerja PROPER. Independen dan Jenis
Corporate Lingkungan Industri
Governance Dan Mekanisme corporate
Karakteristik Variabel governance diukur Berpengaruh Negatif :
Perusahaan Independen : dengan ukuran dewan Ukuran Dewan Komisaris
33
konsep satu terhadap konsep yang lainya dari masalah yang ingin diteliti. Rerangka
konsep ini gunanya untuk menghubungkan atau menjelaskan secara panjang lebar
tentang suatu topik yang akan dibahas. Pada penelitian ini membahas Firm
rumusan masalah, tujuan penelitian, dan kajian pustaka. Maka peneliti menguraikan
Profitabilitas
H1
Leverage H2 Environmental
Performance
Audit H3
Committee
34
Gambar 2.1
suatu dugaan sementara mengenai hubungan antara dua atau lebih variabel.
Pendapat yang hampir sama dikemukakan Sax dalam Yusuf (2014:131), hipotesis
adalah pernyataan mengenai hubungan yang diharapkan antara dua variabel atau
lebih. Adapun menurut Yusuf (2014:130), hipotesis dapat diartikan sebagai sesuatu
pernyataan yang belum merupakan suatu tesis, suatu kesimpulan sementara, suatu
pendapat yang belum final, karena masih harus dibuktikan kebenarannya. Sehingga
kesimpulan yang bersifat sementara mengenai hubungan antara dua atau lebih
membaik/tinggi.
Berkaitan dengan teori agency, dengan tingkat profitabilitas yang tinggi maka
dengan keuntungan yang tinggi akan menjadi sorotan publik, maka perusahaan
jawab sosialnya. Profitabilitas merupakan satu dari banyak acuan bagi investor
yang tinggi sudah pasti menjadi perhatian para investor. Namun, saat ini investor
tidak hanya melirik peningkatan dan penurunan laba perusahaan. Investor juga
tertarik dengan perusahaan yang mengelola dan menata lingkungan dengan baik,
karena investor menganggap bahwa perusahaan yang dapat mengelola dan menata
lingkungan dengan baik memiliki citra positif di masyarakat. Oleh karena itu,
memiliki risiko keuangan yang tinggi. Agar dapat melaporkan keuntungan yang
besar maka manajemen harus mengurangi biaya-biaya aktivitas perusahaan. Hal ini
berarti, manajer perusahaan untuk mendapatkan laba yang tinggi harus mengurangi
melaporkan laba sekarang lebih tinggi. Para stakeholder perusahaan, akan lebih
perusahaan yang memiliki kondisi keuangan yang sehat dan baik. Hal ini
Hal ini didukung oleh penelitian Supianto, C.L and Pratiwi, I.R. (2017)
mengenai kegiatan sosial dan lingkungan perusahaan dapat meningkat dan menjadi
lebih baik. Dalam melaksanakan aktivitasnya, komite audit akan melakukan rapat
untuk melakukan koordinasi. Semakin banyak frekuensi rapat komite audit maka
adalah :