Forum Pertemuan 8
DISUSUN OLEH :
Harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk
mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal
pengukuran.
PSAK 68 menetapkan hirarki nilai wajar yang mengelompokkan input untuk teknik penilaian
yang digunakan dalam pengukuran nilai wajar menjadi tiga level input., yaitu :
Input Level 1 adalah harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau
liabilitas yang identik yang dapat diakses entitas pada tanggal pengukuran.
Input Level 2 adalah input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Level 1 yang
dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung atau tidak langsung.
Input Level 3 adalah input yang tidak dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas.
Contoh Konsep nilai wajar, Penghitungan nilai wajar ini dilakukan setiap tanggal neraca,
entitas harus menghitung nilai wajar dari properti investasi. Keuntungan atau kerugian dari
perubahan nilai wajar atas properti investasi diakui dalam laba-rugi periode berjalan.
Perhitungannya, PT Wiro Sableng 212 di atas, nilai buku (disebut juga jumlah tercatat)
investasi saham berjumlah Rp718.550.000, sedangkan nilai wajar per 31 Desember 2018
(tanggal laporan posisi keuangan) adalah Rp683.000.000. Ayat jurnal penyesuaian diperlukan
untuk menyajikan nilai wajar investasi saham sebagai berikut:
Kerugian tidak direalisasi sejumlah Rp35.550.000 disajikan sebagai item laba-rugi dan ikut
diperhitungkan dalam menentukan laba bersih (rugi bersih) tahun 2018. Dikatakan “tidak
direalisasi” karena penjualan aset tidak benar-benar dilakukan.
Model Nilai Biaya (revaluasi)
Nilai yang memberikan hak waktu pemakaian yang lama maka akan mencerminkan biaya
yang berbeda. tambahan dari pengungkapan yang disyaratkan sebagai berikut :
Perhitungannya, dik aset tetap dengan biaya perolehan Rp 100.000 dan akm. Peny Rp
55.000 dlakukan revaluasi menghasilkan nilai Rp 35.000. maka,
Jurnal,