Anda di halaman 1dari 2

Forum Pertemuan ke 9

NAMA : FAJAR KURNIAWAN SUDRAJAT


NIM : 43217210036

PSAK No. 13 menjelaskan, yang dimaksud dengan nilai wajar properti investasi adalah harga
yang mana properti dipertukarkan antara pihak-pihak yang memiliki pengetahuan memadai
dan berkeinginan dalam suatu transaksi yang wajar (arm’s length transaction). Nilai wajar
yang ditentukan adalah nilai wajar tanpa dikurangi dengan biaya transaksi yang mungkin
timbul dari penjualan atau pelepasan properti investasi.
Acuan terbaik nilai wajar yang digunakan adalah berdasarkan harga kini dalam pasar aktif
untuk properti serupa dalam lokasi dan kondisi yang serupa. Namun harga ini belum tentu
tersedia karena pasar aktif properti belum tentu tersedia.
Dalam kondisi tidak tersedianya harga di pasar aktif, maka entitas dapat menentukan nilai
wajar dengan mempertimbangkan informasi dari berbagai sumber

Ditanya :
1. Buat soal , jawaban dan beri keterangannya atas transaksi tsb dengan materi sesuai
ketentuan PSAK untuk materi modul 9 dan kaitannya di laporan keuangan.

Jawaban :
PT. Intan pada 2008 mengadopsi PSAK 13 untuk mencatat investasi properti dan
menggunakan nilai wajar. Pada 31 Des 2014 asset tetap berbentuk gedung memiliki nilai
wajar Rp 1 milyar dan saldo surplus revaluasi sebesar Rp300juta. Gedung tersebut mulai 30
Desember disewakan untuk memperoleh pendapatan sewa. Nilai propertI investasi berupa
gedung pada tanggal penyewaan sebesar Rp 1,2miliar. Bagaimana implikasi Akuntansi dari
kebijakan tersebut?

Jawaban :

a) Properti tersebut harus direklasifikasi sebagai Properti Investasi.


b) Dampak dari penyewaan properti tersebut, Perusahaan mereklasifikasi asset tetap
menjadi properti investasi. Dilakukan pengukuran nilai asset tetap sampai dengan
tanggal reklasifikasi
c) Dilakukan tambahan revaluasi asset tetap
d) Total revaluasi surplus 200juta + 300 juta = 500 juta dihapuskan ke saldo laba.
e) Properti investasi akan diakui
Revaluasi Surplus Rp. 200.000.000  Rp1.200.000.000– Rp 1.000.000.000
Total Surplus Rp 500.000.000
Properti Investasi Rp 1.200.000.000

Jurnal dicatat :
1. Dr Gedung Rp 200.000.000
Cr Surplus revaluasi Rp 200.000.000
2. Dr Surplus revaluasi Rp 500.000.000
Cr Retained Earning Rp 500.000.000
3. Dr Properti Investasi Rp 1.200.000.000
Cr Gedung Rp 1.200.000.000

*CATATAN
PSAK 13 : Properti dalam proses konstruksi / pengembangan yang akan  digunakan
sebagai properti investasi
Dalam PSAK 13 menggunakan nilai wajar. Perubahan nilai wajar diakui dalam
laporan laba rugi pada periode terjadinya. PSAK 13 ini tidak ada penyusutan serta
ketentuan penggunaan metodenya mencerimnkan kondisi pasar pada tanggal neraca.

Properti investasi yang diukur menggunakan nilai wajar tidak perlu disusutkan,
karena entitas selalu menyajikan nilai wajarnya setiap tanggal akhir periode pelaporan
keuangan, sehingga penyusutan yang dilakukan tidak akan memberikan pengaruh apa
pun terhadap nilai yang akan disajikan di laporan keuangan.

Anda mungkin juga menyukai