Anda di halaman 1dari 3

FORUM GCG 09

NAMA : FAJAR KURNIAWAN

NIM : 43217210036

Diskusi Forum.

1. Terdapat beberapa alasan yang mendasari paradigma bahwa fungsi manajemen risiko
sebaiknya berkolaborasi dengan fungsi internal audit. Jelaskan dan berikan contoh manfaat
yang diperoleh.
2. Bagaimana peranan internal auditor di era globalisasi yang semakin terbuka. Jelaskan dan
berikan contoh penerapannya.

Jawaban :

1. Kolaborasi  Fungsi Manajemen Risiko dan Internal Audit


Terdapat beberapa alasan yang mendasari paradigma bahwa fungsi manajemen risiko
sebaiknya berkolaborasi dengan fungsi internal audit. Berdasarkan case study yang
dilakukan oleh RIMS dan IIA, alasan-alasan tersebut adalah
a) Untuk menghubungkan rencana audit dan penilaian risiko perusahaan, serta
berbagi produk kerja lainnya. Hal ini dibutuhkan untuk meningkatkan koordinasi
dalam usaha menjamin bahwa risiko-risiko utama dapat ditangani dengan efektif. 
b) Berbagi sumber daya-sumber daya tertentu untuk mendukung efisiensi. Sumber
daya yang dimaksud termasuk sumber daya keuangan, manusia, dan waktu.
c) Saling meningkatkan kompetensi, peran, dan tanggung jawab setiap fungsi.
Menyediakan infrastruktur komunikasi yang konsisten.
d) Menilai dan memantau risiko strategis. Dapat membentuk pemahaman yang lebih
mendalam dan treatment yang fokus untuk mengatasi risiko strategis. Berdasarkan
pengalamannya, Irene Corbe (Whirlpool Corp.)menyatakan bahwa pengadaan
pertemuan dengan divisi manajemen risiko dapat meningkatkan pemahaman
fungsi audit internal terhadap profil risiko perusahaan.

Contoh yang menggambarkan kolaborasi fungsi manajemen risiko dan internal


audit pada perusahaan internasional :

Cisco Systems adalah sebuah perusahaan penyedia jasa dan peralatan networking,


dimana struktur utamanya dibentuk berdasarkan fungsi bisnis. Cisco membentuk Risk
and Resilience Operating Committee (RROC) sebagai kolaborasi antara 55 orang staf
internal audit dengan 4 staf manajemen risiko. Menurut Roush, ketua RROC,
kolaborasi tersebut telah berhasil membangun kapabilitas yang lebih tinggi pada
kedua unit tersebut. Selain mengadakan koordinasi lintas fungsi, RROC juga melihat
inherent risks dari sudut pandang yang lebih luas. Beberapa tanggung jawab RROC
adalah untuk mengelola risiko yang berkaitan dengan ketahanan perusahaan, misalnya
risiko dengan probabilitas rendah namun memiliki impact yang dapat menghentikan
keberlangsungan perusahaan. Selain pembentukan RROC, fungsi manajemen risiko
dan internal audit juga berkolaborasi dalam mengidentifikasi emerging risk  dan
menginisiasi perbaikan terhadap manajemen risiko perusahaan berdasarkan
laporan Enterprise Risk Assessment (ERA).

Manfaat-manfaat yang dapat diperoleh dari kolaborasi tersebut berupa:


a. Memastikan bahwa risiko-risiko kritikal telah diidentifikasi secara efektif;
b. Penggunaan sumber daya langka dengan efisien;
c. Komunikasi yang dalam dan konsisten, terutama pada level Board dan
manajemen;
d. Pengertian yang lebih dalam dan penanganan yang terfokus pada risiko yang
paling signifikan terhadap pencapaian tujuan organisasi.

2. Peran auditor internal pada era globalisasi yang semmakin terbuka adalah melakukan
pemeriksaan kepada karyawan perusahaan, menilai sekaligus membahas prosedur dan
keuangan maupun pembukuan, memeriksa aktivitas perusahaan yang dilakukan
secara terus - menerus untuk menghindarkan kejadian fraud didalam perusahaan. Pada
zaman modern ini, fraud dapat dengan mudah dilakukan oleh para oknum, disini
auditor internal memiliki peran sebagai pemecah masalah dengan melakukan audit
agar dapat menemukan temuan. Auditor bisa mendapatkan temuan dengan
menggunakan berbagai macam metode pemecahan masalah, melakukan audit secara
berkala untuk menghindari adanya kecurangan atau penyalahgunaan suatu aset. Selain
untuk mencegah terjadinya fraud, auditor juga memiliki peran untuk mendukung
berjalannya manajemen perusahaan, memastikan sistem yang telah ditetapkan
diperusahaan dapat bekerja dengan baik.
Seiring berjalannya waktu pada era globalisasi ini, auditor internal  harus
melakukan perluasan dalam peran dan tanggung jawabnya sebagai auditor. Auditor
harus melakukan pekerjaanya dengan baik dan prima kepada manajemen perusahaan,
auditor harus merencanakan strategi kerja yang efesien untuk menjalankan tugasnya
sehari - hari agar dapat menghasilkan hasil yang bagus dan nyata. Agar dapat
berperan dengan efisien dan efektif, auditor internal harus selalu memperbarui ilmu --
ilmu dibidang audit dan akuntansi.

Contoh penerapannya :

a) Menelaah dan menilai kebaikan, memadai tidaknya dan penerapan dari sistem
pengendalian manajemen, pengendalian intern dan pengendalian operasional
lainnya serta mengembangkan pengendalian yang efektif dengan biaya yang tidak
terlalu mahal.
b) Memastikan ketaatan terhadap kebijakan, rencana dan prosedur-prosedur yang
telah ditetapkan oleh manajemen.
c) Memastikan seberapa jauh harta perusahaan dipertanggungjawabkan dan
dilindungi dari kemungkinan terjadinya segala bentuk pencurian, kecurangan dan
penyalahgunaan.
d) Memastikan bahwa pengelolaan data yang dikembangkan dalam organisasi dapat
dipercaya.
e) Menilai mutu pekerjaan setiap bagian dalam melaksanakan tugas yang diberikan
oleh manajemen.
f) Menyarankan perbaikan-perbaikan operasional dalam rangka meningkatkan
efisiensi dan efektifitas.

Anda mungkin juga menyukai