Anda di halaman 1dari 25

Meet The Team

Chandra Paripurna S Novy Ramadani Stanlyano Gracia N Yoga Hendro P


31121096 31121053 31121076 31121088

A2 - Akuntansi
Definisi Struktur Pengendalian Intern

Struktur Pengendalian Intern (SPI) adalah suatu hal yang sangat memegang
peranan penting dalam auditing. Struktur pengendalian intern merupakan
rangkaian proses yang dijalankan entitas, yang mana proses tersebut
mencakup berbagai kebijakan dan prosedur sistematis, bervariasi dan
memiliki tujuan utama :

a. Menjaga keandalan pelaporan keuangan entitas.

b.Menjaga efektivitas dan efisiensi operasi yang dijalankan.

c. Menjaga kepatuhan hukum dan peraturan yang berlaku.


Pentingnya Pengendalian Intern
Telah lama diakui bahwa pengendalian intern penting bagi manajemen dan
auditor dalam berbagai literature yang berkaitan dengan pengendalian
intern karena:

a. Lingkup dan ukuran entitas bisnis semakin kompleks. Hal ini


mengakibatkan manajemen harus mengandalkan laporan dan analisis yang
banyak jumlahnya agar peranan pengendalian dapat berjalan efektif.

b. Pemeriksaan dan penelaahan bawaan dalam sistem yang baik


memberikan perlindungan terhadap kelemahan manusia dan mengurangi
kemungkinan kekeliruan dan ketidakberesan yang terjadi.

C. Pengendalian intern yang baik akan mengurangi beban pelaksanaan


audit sehingga dapat mengurangi biaya ataupun fee audit.
Konsep Dasar
Ada beberapa konsep dasar yang berkaitan dengan struktur
pengendalian intern. Konsep dasar tersebut meliputi hal-hal
berikut:
1. Pertanggungjawaban manajemen
2. Kewajaran atau keyakinan rasional yang memadai
3. Keterbatasan bawaan
4. Metode pengolahan data

1. Pertanggungjawaban Manajemen

Manajemen bertanggung jawab untuk menetapkan dan


mempertahankan struktur pengendalian intern. Tanggung jawab
manajemen meliputi pelaksanaan pengawasan struktur pengendalian
intern yang sedang berjalan. Manajemen harus selalu memperbaiki
struktur pengendalian intern perusahaan yang dikelolanya.
Konsep Dasar
2. Kewajaran atau Keyakinan Rasional yang Memadai

Manajemen bukan mencari tingkat absolut atau mutlak kualitas


struktur pengendalian intern manajemen mencari tingkat yang
"wajar". Hal ini digunakan untuk memastikan bahwa sasaran struktur
pengendalian intern dapat tercapai.

3. Keterbatasan Bawaan

Struktur Pengendalian Intern memiliki keterbatasan bawaan yaitu:


1. Faktor manusia yang melakukan fungsi prosedur pengendalian. Keterbatasan ini hanya dapat
diminimumkan, tidak dapat dihilangkan sama sekali oleh orang dari dalam maupun dari luar
yang independen. Sebaik-baiknya sistem bagaimanapun, akan dapat dikalahkan oleh kolusi.
2. Pengendalian tidak dapat mengarah pada seluruh transaksi. Pengendalian tidak dapat
diterapkan pada transaksi yang bersifat tidak rutin, seperti kejadian luar biasa, bonus, dan lain
sebagainya.
Konsep Dasar
4. Metode Pengolahan Data

Konsep pengendalian ini dapat diterapkan baik untuk sistem


pengolahan data manual maupun terkomputerisasi atau
electronic data processing (EDP). Sistem manual biasanya
dipakai dalam perusahaan kecil. Sedangkan sistem EDP
banyak digunakan dalam bisnis pemanufakturan
internasional dan perusahaan multi nasional dan atau
mengglobal.

Di samping itu, pengendalian mempunyai sifat yang dinamis.


Pengendalian tidak bersifat statis. Perubahan kondisi
lingkungan mungkin akan mengakibatkan perlunya modifikasi
atas struktur pengendalian.
Perkembangan Konsep
Pengendalian Intern
Sebagai kelanjutan dari rekomendasi Treadway Commission (National Commission on Fraudulent
Financial Reporting), pada tahun 1990 COSO (Committe of Sponsoring Organization)
mengeluarkan laporan yang berisi Kerangka Integral Pengendalian Intern. Konsep yang
dikemukakan oleh COSO ini selanjutnya menjadi pengembangan pemahaman auditor terhadap
pengendalian intern klien, dan sudah diatur dalam Standar Profesional Akuntan Publik 2001 SA
319.

Maksud dari definisi Pengendalian Intern yang dikemukakan oleh COSO adalah sebagai berikut:
1. dapat dipercayainya pelaporan keuangan
2. kepatuhan terhadap hukum dan aturan yang berlaku
3. efisiensi dan efektivitas operasi

Berdasarkan definisi tersebut dapat diuraikan beberapa konsep dasar


pengendalian intern:
• Pengendalian Intern adalah suatu proses.
• Pengendalian Intern berfungsi efektif karena manusia.
• Pengendalian Intern tidak dimaksudkan untuk memberi jaminan yang mutlak.
• Pengendalian Intern diharapkan mencapai tujuan yang meliputi pelaporan
keuangan, kepatuhan dan operasional.
Komponen Pengendalian Intern (COSO)

1. Lingkungan Pengendalian 2. Penentuan Risiko


Lingkungan pengendalian Penentuan risiko adalah proses di
adalah kerangka kerja yang mana organisasi mengidentifikasi
dibuat oleh manajemen untuk dan menganalisis risiko yang dapat
3. Informasi dan Komunikasi
memberikan arahan dan mempengaruhi kemampuannya
Informasi dan komunikasi Ini
struktur bagi organisasi. untuk mencapai tujuannya.
melibatkan pengumpulan, pengolahan,
dan pertukaran informasi yang relevan
dan tepat waktu, yang memungkinkan
4. Aktivitas Pengendalian individu dalam organisasi untuk
5. Pemantauan/Monitoring
Aktivitas pengendalian merupakan melaksanakan tugas dan tanggung Pemantauan atau monitoring adalah
kebijakan dan prosedur yang jawab mereka dengan efektif. proses yang dilakukan untuk
dirancang untuk memastikan bahwa mengevaluasi kualitas kinerja
arahan manajemen dijalankan pengendalian intern secara
dengan baik. berkelanjutan.
Identifikasi Sasaran Pengendalian
Identifikasi sasaran pengendalian adalah
proses mengenali, memahami, dan menetapkan
tujuan kritis yang harus dicapai oleh
organisasi untuk mengelola risiko dengan
efektif. Hal ini melibatkan analisis mendalam
terhadap berbagai aspek organisasi, termasuk
tujuan umum, lingkungan eksternal dan
internal, serta risiko yang dapat dihadapi.
Langkah-langkah Identifikasi
Sasaran Pengendalian

1 2 3

Pemahaman Tujuan Analisis Lingkungan Analisis Lingkungan


Organisasi Eksternal Internal
Menetapkan dan merinci Menilai dampak faktor- Evaluasi kekuatan dan kelemahan
tujuan organisasi sebagai faktor eksternal terhadap internal untuk mengidentifikasi
landasan identifikasi sasaran tujuan organisasi. area-area kunci.
Langkah-langkah Identifikasi
Sasaran Pengendalian

4 5

Pemetaan Proses Bisnis Identifikasi Risiko


Menganalisis proses bisnis Mendeteksi dan menilai risiko-
secara holistik untuk risiko yang dapat menghambat
mengidentifikasi potensi pencapaian tujuan.
risiko.
Penghimpunan pemahaman struktur
Pengendalian Intern
Standar pekerjan lapangan kedua menyatakan bahwa auditor harus memperoleh
pemahaman yang memadai atas struktur pengendalian intern untuk merencanakan
audit dan menentukan sifat, saat, dan lingkup pengujian yang akan dilakukan.
Penghimpunan pemahaman meliputi rancangan kebijakan dan prosedur yang
berkaitan dengan elemen struktur pengendalian intern. Kebijakan dan prosedur
telah dilaksanakan dalam operasional atau praktiknya. Pemahaman struktur
pengendalian intern klien, digunakan auditor untuk mengidentifikasi bentuk-bentuk
salah saji yang potensial,mempertimbangkan faktor yang mempengaruhi risiko salah
saji material,dan merancang pengujian substantif.

Tingkat pemahaman elemen struktur pengendalian intern tergantung


judgement auditor yang dipengaruhi oleh:
a) Pengetahuan terhadap klien dari audit yang dilakukan pada
tahunsebelumnya.
b) Risiko bawaan dan materialitas yang telah ditentukan.
c) Pemahaman terhadap industri klien.
d) Kompleksitas dan tingkat kemajuan teknologi operasi dan sistem
akuntansi klien.
Prosedur Untuk Menghimpun Pemahaman

Ada lima prosedur yang dapat digunakan untuk memperoleh pemahaman, yaitu:

1. Menelaah pengalaman sebelumnya dengan klien.


Auditor dapat memulai audit dengan informasi yang sangat memadai
mengenai elemen struktur pengendalian intern klien. Sistem dan
pengendalian pada umumnya jarang berubah. Oleh karena itu,
informasi mengenai pemahaman.

2. Mengajukan pertanyaan kepada manajemen, pengawas, dan staf


personel.
Langkah awal yang logis bagi auditor untuk memperbaharui
informasi tersebut, adalah mengajukan pertanyaan kepada staf
personel klien yang tepat.

3. Menginspeksi dokumen dan catatan.


Auditor dapat menginspeksi dokumen dan catatan untuk memperoleh
pemahaman mengenai struktur pengendalian intern klien.
Prosedur Untuk Menghimpun Pemahaman

Ada lima prosedur yang dapat digunakan untuk memperoleh pemahaman, yaitu:

4. Mengamati kegiatan dan operasi entitas.


Auditor dapat melakukan pengamatan dengan melakukan
observasi, inspeksi, dan pengajuan pertanyaan secara
bersamaan dengan efektif .

5. Mempelajari buku manual prosedur dan kebijakan


pengendalian klien.
Setiap perusahaan harus mempunyai dokumentasi yang
memadai mengenai struktur pengendalian intern yang
dimilikinya. Auditor dapat mempelajari buku manual
tersebut, dan mendiskusikannya dengan staf perusahaan
untuk memastikan bahwa buku manual tersebut telah
diinterpretasikan dan dipahami dengan tepat.
PENDOKUMENTASIAN PEMAHAMAN
Pendokumentasian dimaksudkan untuk merencanakan audit.
Ada tiga dokumentasi kertas kerja yang dapat digunakan untuk
itu, yaitu:

1. Kuisioner Pengendalian Intern


Kuesioner merupakan cara yang banyak dipakai auditor untuk
mendokumentasikan pemahaman atas struktur pengendalian
intern klien. Kuesioner pengendalian intern berisi pertanyaan-
pertanyaan mengenai operasi kebijakan dan prosedur
pengendalian intern. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
dapat dibuat sedemikian rupa sehingga jawaban yang
diperlukan cukup dengan kata "ya" atau "tidak". Jika mayoritas
jawaban yang diperoleh adalah "ya", maka berarti struktur
pengendalian intern klien adalah baik. Jika mayoritas jawaban
yang diperoleh adalah "tidak", maka berarti struktur
pengendalian intern klien adalah lemah.
2. Flowchart
Flowchart atau diagram alur/bagan alir
pengendalian intern merupakan representasi
simbolik dalam bentuk diagram yang menjelaskan
mengenai dokumen-dokumen klien, dan alur
dokumen tersebut dalam organisasi. Dengan
demikian suatu sistem digambarkan dengan
menggunakan simbol-simbol tertentu.
3. Deskripsi Naratif
Deskripsi naratif adalah deskripsi tertulis yang
berisi komentar tentang pertimbangan atau
penilaian auditor mengenai struktur pengendalian
intern. Deskripsi dalam kata-kata yang sederhana
dan jelas akan membuatnya lebih mudah dipahami,
dan menghasilkan informasi yang memadai untuk
menganalisis pengendalian secara efektif, dan
menetapkan risiko pengendalian.
Kesimpulan
Struktur Pengendalian Intern (SPI) adalah
sistem yang dirancang untuk membantu
organisasi mencapai tujuannya dengan
cara yang efisien dan efektif, melalui
pengendalian risiko, pengendalian
aktivitas, pertukaran informasi yang baik,
dan pemantauan berkelanjutan.

Anda mungkin juga menyukai