Anda di halaman 1dari 12

LECTURE NOTES

ACCT6253
Financial Audit

Week 2
Internal Control Over Financial
Reporting

ACCT6253 – Financial Audit


LEARNING OUTCOMES

1. Peserta diharapkan mampu menjelaskan ruang linkup pengendalian intern

2. Peserta diharapkan mengerti peran dan funsi pengendalian intern

3. Peserta dapat menjelaskan dampak pengendalian intern bagi audit laporan keuangan

OUTLINE MATERI (Sub-Topic):

1. Pengertian Pengendalian Intern

2. Komponen Pengendalian Intern

3. Pentingnya Pengendalian Intern Untuk Auditor Keuangan

ACCT6253 – Financial Audit


ISI MATERI

PENGERTIAN PENGENDALIAN INTERN


Pengendalian intern dapat diartikan sebagai pengendalian administratif mencakup, tetapi
tidak terbatas pada rencana organisasi, prosedur dan catatan yang berkaitan dengan proses
pengambilan keputusan yang tercermin dalam otorisasi manajemen atas transaksi. Otorisasi
tersebut merupakan fungsi manajemen yang berhubungan langsung dengan tanggung jawab
pencapaian tujuan organisasi dan merupakan titik awal untuk mendapatkan kontrol akuntansi
dan transaksi.
Pengendalian akuntansi terdiri atas rencana organisasi, prosedur dan catatan yang berkaitan
dengan proses pengembilan keputusan yang tercermin dalam otorisasi manajemen atas
transaksi. Otorisasi tersebut merupakan fungsi manajemen yang berhubungan langsung
dengan tanggung jawab pencapaian tujuan organisasi dan merupakan titik awal untuk
menetapkan kontrol akuntansi dan transaksi.
Pengendalian akuntansi terdiri atas rencana organisasi prosedur dan catatan yang berkaitan
dengan pengamanan aktiva dan kendalan pencatatan keuangan, yang dirancang untuk
memberikan keyakinan yang wajar bahwa:
Transaksi dilaksanakan sesuai dengan otorisasi umum atau khusus dari manajemen.
Transaksi dicatat untuk tujuan:
1. Menyampaikan penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang
diterima umum atau kriteria lainnya yang berlaku untuk laporan tersebut
2. Untuk menjaga akuntabilitas atas aktiva.
Akses terhadap aset hanya diberikan sesuai otorisasi manajemen.
Akuntabilitas yang tercatat untuk aktiva dibandingkan dengan aktiva yang ada pada periode
yang wajar bila terdapat perbedaan maka akan diambil tindakan yang tepat.
Secara umum, Pengendalian Intern merupakan bagian dari masing-masing sistem yang
dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman pelaksanaan operasional perusahaan atau
organisasi tertentu. Sedangkan Sistem Pengendalian Intern merupakan kumpulan dari
pengendalian intern yang terintegrasi, berhubungan dan saling mendukung satu dengan yang
lainnya.
Di lingkungan perusahaan, pengendalian intern didifinisikan sebagai suatu proses yang
diberlakukan oleh pimpinan (dewan direksi) dan management secara keseluruhan, dirancang

ACCT6253 – Financial Audit


untuk memberi suatu keyakinan akan tercapainya tujuan perusahaan yang secara umum
dibagi kedalam tiga kategori, yaitu:
a. Efektif dan efisiensi operasional perusahaan
b. Pelaporan Keuangan yang handal
c. Kepatuhan terhadap prosedur dan peraturan yang diberlakukan
Suatu pengendalian intern bisa dikatakan efektif apabila ketiga kategori tujuan perusahaan
tersebut dapat dicapai, yaitu dengan kondisi:
a. Direksi dan manajemen mendapat pemahan akan arah pencapain tujuan perusahaan,
dengan, meliputi pencapaian tujuan atau target perusahaan, termasuk juga kinerja,
tingkat profitabilitas, dan keamanan sumberdaya (asset) perusahaan.
b. Laporan Keuangan yang dipublikasikan adalah handal dan dapat dipercaya, yang
meliputi laporan segmen maupun interim.
c. Prosedur dan peraturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan sudah taati dan dipatuhi
dengan semestinya.

Tujuan pengendalian intern adalah menjamin manajemen perusahaan mencapai tujuan


berikut:
a. Tujuan perusahaan yang ditetapkan akan dapat dicapai.
b. Laporan keuangan yang dihasilkan perusahaan dapat dipercaya.
c. Kegiatan perusahaan sejalan dengan hukum dan peraturan yang berlaku.

Sasaran Pengendalian Intern adalah untuk:


1. Mendukung operasi perusahaan yang efektif dan efisien.
2. Laporan Keuangan yang handal/akuntabel
3. Perlindungan asset
4. Mengecek keakuratan dan kehandalan data akuntansi
5. keseduaan dengan hukum dan peraturan –peraturan yang berlaku
6. membantu menentukan kebijakan manajerial

KOMPONEN PENGENDALIAN INTERN


Struktur pengendalian intern terdiri dari 5 (lima) komponen, yaitu:
1. Lingkungan Pengendalian

ACCT6253 – Financial Audit


Merupakan dasar dari komponen pengendalian yang lain yang secara umum dapat
memberikan acuan disiplin. Meliputi: Integritas, Nilai Etika, Kompetensi personil
perusahaan, Falsafah Manajemen dan gaya operasional, cara manajemen di dalam
mendelegasikan tugas dan tanggung jawab, mengatur dan mengembangkan personil,
serta, arahan yang diberikan oleh dewan direksi.
Ada beberapa komponen dalam pengendalian lingkungan antara lain :
a. Filosofi manajemen dan gaya operasi
b. Integritas dan nilai-nilai etis
c. Komitmen terhadap kompetensi
d. Dewan direksi dan panitia audit
e. Struktur organisasi
f. Tugas tanggung jawab dan otoritas
g. Kebijakan SDM dan Praktek
h. Pengaruh eksternal.

2. Penilaian Resiko
Identifikasi dan analisa atas resiko yang relevan terhadap pencapaian tujuan yaitu
mengenai penentuan “bagaimana resiko dinilai untuk kemudian dikelola”. Komponen
ini hendaknya mengidentifikasi resiko baik internal maupun eksternal untuk kemudian
dinilai. Sebelum melakukan penilaian resiko, tujuan atau target hendaknya ditentukan
terlebih dahulu dan dikaitkan sesuai dengan level-levelnya.
Semua organisasi memiliki resiko, dalam kondisi apapun yang namanya resiko pasti
ada dalam suatu aktivitas, baik aktivitas yang berkaitan dengan bisnis (profit dan non
profit) maupun non bisnis. Suatu resiko yang telah di identifikasi dapat di analisis dan
evaluasi sehingga dapat di perkirakan intensitas dan tindakan yang dapat
meminimalkannya. Sebuah pengendalian internal yang baik memungkinkan
penaksiran esiko yang dihadapi oleh organisasi baik yang berasal dari dalam maupun
dari luar organisasi. Langkah-langkah dalam penaksiran resiko adalah sebagai berikut:
a. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi risiko
b. Menaksir resiko yang berpengaruh cukup signifikan
c. Menentukan tindakan yang dilakukan untuk me-manage risiko

ACCT6253 – Financial Audit


3. Aktivitas Pengendalian
Kebijakan dan prosedur yang dapat membantu mengarahkan manajemen hendaknya
dilaksanakan. Aktivitas pengendalian hendaknya dilaksanakan dengan menembus
semua level dan semua fungsi yang ada di perusahaan. Meliputi : aktifitas-aktifitas
persetujuan, kewenangan, verifikasi, rekonsiliasi, inspeksi atas kinerja operasional,
keamanan sumberdaya (aset), pemisahan tugas dan tanggung jawab.
Disebutkan bahwa aktifitas pengendalain dapat digolongkan dalam 2 kategori, yaitu :

(1) Aktifitas Pengendalian yang berhubungan dengan Laporan Keuangan


digolongkan menurut penggunaaannya dalam sebuah sistem, antara lain :

Preventive Control, merupakan pengendalian pencegahan terhadap peristiwa


yang kurang baik seperti kerugian atau kesalahan yang terjadi.

Detective Control, merupakan aktifitas untuk menemukan kejadian/peristiwa


yang kurang baik seperti pemborosan operasional.

Corrective Control, merupakan aktifitas yang dirancang untuk memperbaiki


masalah – masalah yang ditemukan melalui Detective Control

Security Measures, merupakan ukuran keamanan yang dimaksudkan untuk


menyediakan perlindungan yang memadai terhadap akses dan penggunaan aset
dan data arsip.

(2) Aktifitas Pengendalian yang berkenaan dengan pengolahan informasi yang


digolongkan menurut aplikasi / penerapannya dalam sebuah sistem, antara lain :

General controls, merupakan aktifitas pengendalian terhadap semua aktifitas


yang berhubungan dengan Sistem Informasi Akuntansi dan Aset

Application controls, merupakan aktifitas pengendalian yang berhubungan


dengan transaksi atau tugas akuntansi secara spesifik.

Dari kedua kategori tersebut semua terlihat atau cenderung bersifat pengendalian
secara umum.

Pemeriksaan Prestasi/Capaian kerja :

Membandingkan anggaran ke nilai – nilai nyata


Menetapkan perbedaan hubungan pada data operasi atau keuangan satu dengan
yang lain, menganalisa dan menginvestigasi dan melakukan tindakan korektif.

ACCT6253 – Financial Audit


Meninjau ulang capaian fungsional seperti manajer kredit memberikan
persetujuan pinjaman ke anak cabang/daerah.

Aktivitas pengendalian merupakan kebijakan, prosedur, teknik, dan mekanisme


yang digunakan untuk menjamin arahan manajemen telah dilaksanakan. Aktivitas
pengendalian seharusnya efesien dan efektif untuk mencapai tujuan pengendalian
itu sendiri. Aktivitas pengendalian meliputi:
 Pemisahan fungsi/tugas/wewenang yang cukup
 Otorisasi traksaksi dan aktivitas lainnya yang sesuai
 Pendokumentasiaan dan pencatatan yang cukup
 Pengendalian secara fisik terhadap aset dan catatan
 Evaluasi secara independen atas kinerja
 Pengendalian terhadap pemrosesan informasi
 Pembatasan akses terhadap sumberdaya dan catatan

4. Informasi dan Komunikasi


Menampung kebutuhan perusahaan di dalam mengidentifikasi, mengambil, dan
mengkomukasikan informasi-informasi kepada pihak yang tepat agar mereka mampu
melaksanakan tanggung jawab mereka. Di dalam perusahaan (organisasi), Sistem
informasi merupakan kunci dari komponen pengendalian ini. Informasi internal
maupun kejadian eksternal, aktifitas, dan kondisi maupun prasyarat hendaknya
dikomunikasikan agar manajemen memperoleh informasi mengenai keputusan-
keputusan bisnis yang harus diambil, dan untuk tujuan pelaporan eksternal.
Informasi dan komunikasi merupakan elemen-elemen yang penting dari pengendalian
intern perusahaan. Informasi tentang lingkungan pengendalian, penilaian resiko,
prosedur pengendalian dan monitoring diperlukan oleh manajemen, pedoman
operasional dan menjamin ketaatan dengan pelaporan hukum dan peraturan-peraturan
yang berlaku pada perusahaan.
Informasi juga diperlukan dari pihak luar perusahaan. Manajemen dapat
menggunakan informasi jenis ini untuk menilai standar eksternal. Hukum,
peristiwadan kondisi yang berpengaruh pada pengambilan keputusan dan pelaporan
eksternal.

ACCT6253 – Financial Audit


5. Pengawasan
Pengendalian intern seharusnya diawasi oleh manajemen dan personil di dalam
perusahaan. Ini merupakan kerangka kerja yang diasosiasikan dengan fungsi internal
audit di dalam perusahaan (organisasi), juga dipandang sebagai pengawasan seperti
aktifitas umum manajemen dan aktivitas supervise. Adalah penting bahwa defisiensi
pengendalian intern hendaknya dilaporkan ke atas. Dan pemborosan yang serius
seharusnya dilaporkan kepada manajemen puncak dan dewan direksi.
Kelima komponen ini terkait satu dengan yang lainnya, sehingga dapat memberikan
kinerja sistem yang terintegrasi yang dapat merespon perubahan kondisi secara
dinamis. Sistem Pengendalian Internal terjalin dengan aktifitas opersional perusahaan,
dana akan lebih efektif apabila pengendalian dibangun ke dalam infrastruktur
perusahaan, untuk kemudian menjadi bagian yang paling esensial dari perusahaan
(organisasi).
Pemantauan terhadap sistem pengendalian intern akan menemukan kekurangan serta
meningkatkan efektivitas pengendalian. Pengendalian intern dapat di monitor dengan
baik dengan cara penilaian khusus atau sejalan dengan usaha manajemen. Usaha
pemantauan yang terakhir dapat dilakukan dengan cara mengamati perilaku karyawan
atau tanda-tanda peringatan yang diberikan oleh sistem akuntansi.
Penilaian secara khusus biasanya dilakukan secara berkala saat terjadi perubahan
pokok dalam strategi manajemen senior, struktur korporasi atau kegiatan usaha. Pada
perusahaan besar, auditor internal adalah pihak yang bertanggung jawab atas
pemantauan sistem pengendalian intern. Auditor independen juga sering melakukan
penilaian atas pengendalian intern sebagai bagian dari auditor atas laporan keuangan.
Pemantauan seharusnya menilai kualitas kinerja sepanjang waktu dan menyakinkan
bahwa temuan-temuan audit dan reviu lainnya diselesaikan dengan tepat. Hal ini
meliputi:
- Mengevaluasi temuan-temuan, review, rekomendasi audit secara tepat.
- Menentukan tindakan yang tepat untuk menanggapi temuan dan rekomendasi dari
audit dan reviu.
- Menyelesaikan dalam waktu yang telah ditentukan tindakan yang digunakan untuk
menindaklanjuti rekomendasi yang menjadi perhatian manajemen.

ACCT6253 – Financial Audit


PENTINGNYA PENGENDALIAN INTERN UNTUK AUDITOR
KEUANGAN

Sistem Pengendalian Intern dalam akuntansi dan pelaporan keuangan memiliki peranan
penting karena sistem pengendalian intern merupakan prosedur atau sistem yang dirancang
untuk mengontorol, mengawasi, mengarahkan organisasi agar dapat mencapai suatu tujuan.
Sistem tersebut dapat digunakan oleh manajemen untuk merencanakan dan mengendalikan
operasi perusahaan, membantu menyediakan informasi akuntansi yang handal untuk laporan
keuangan, dan menjamin dipatuhinya hukum dan peraturan yang berlaku.

Apabila ditemukan kelemahan pada sistem pengendalian intern maka hal tersebut akan
berdampak pada kemungkinan terjadinya salah saji yang bersifat material pada laporan
keuangan klien. Maka penting bagi auditor keuangan untuk melakukan audit pada
pengendalian intern klien, untuk menilai apakah pengenalian intern klien berjalan secara
efektif atau tidak. Contohnya sebagai berikut:
Pada sistem pengenalian intern klien untuk persediaan di gudang, tidak berjalan dengan
efektif. Banyak ditemukan kekurangan dan celah, seperti: tidak adanya prosedur yang
memadai, kurangnya pengamanan, tidak beroperasinya cctv (closed circuit television). Hal
tersebut dapat berdampak pada terjadinya kecurangan/fraud, seperti: pencurian persediaan
oleh karyawan, pencurian persediaan menyebabkan jumlah fisik persediaan di gudang
menjadi berkurang dan tidak lagi sama dengan saldo persediaan pada laporan posisi
keuangan. Hal ini menyebabkan adanya overstatement pada saldo persediaan di laporan
posisi keuangan. Apabila hal seperti ini terjadi selama beberapa periode secara terus menerus,
maka selisihnya menjadi besar dan membuat salah saji yang bersifat material.

Sistem Pengendalian Intern dalam akuntansi memiliki peranan penting karena sistem
pengendalian intern merupakan prosedur atau sistem yang dirancang untuk mengontorol,
mengawasi, mengarahkan organisasi agar dapat mencapai suatu tujuan. Sistem tersebut dapat
digunakan oleh manajemen untuk merencanakan dan mengendalikan operasi perusahaan,
membantu menyediakan informasi akuntansi yang handal untuk laporan keuangan, dan
menjamin dipatuhinya hukum dan peraturan yang berlaku.

ACCT6253 – Financial Audit


Sistem pengendalian internal pada dasarnya meliputi pengorganisasian, metode dan ukuran-
ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, memeriksa ketelitian dan
keandalan data keuangan, mendorong efisiensi dan dipenuhinya kebijakan menajemen atau
dalam definisi yang lain, pengendalian internal merupakan kebijakan dan prosedur yang
melindungi harta organisasi dari kemungkinan penyalahgunaan, memastikan bahwa
informasi telah disajikan secara akurat dan memastikan bahwa peraturan telah dipatuhi
sebagaimana mestinya.

Secara umum, Pengendalian Intern merupakan bagian dari masing-masing sistem yang
dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman pelaksanaan operasional perusahaan atau
organisasi tertentu. Sedangkan Sistem Pengendalian Intern merupakan kumpulan dari
pengendalian intern yang terintegrasi, berhubungan dan saling mendukung satu dengan yang
lainnya.

ACCT6253 – Financial Audit


SIMPULAN

Pengendalian internal adalah penggunaan semua sumber daya perusahaan untuk


meningkatkan, mengarahkan, mengendalikan, dan mengawasi berbagai aktivitas dengan
tujuan untuk memastikan bahwa tujuan perusahaan tercapai. Saran pengendalian ini meliputi,
tetapi tidak terbatas pada, bentuk organisasi, kebijakan, sistem prosedur, instruksi, standar,
komite, bagan akun, perkiraan, anggaran, jadwal, laporan, catatan, daftar auditing, metode,
rencana, dan auditing internal.
Penting untuk dipahami bahwa: sistem pengendalian intern yang efektif tidak memberikan
jaminan absolut akan tercapainya tujuan perusahaan. Secara sederhananya dapat dikatakan
bahwa sistem pengendalian yang handal tidak bisa mengubah manajer yang buruk menjadi
bagus. Akan tetapi sistem pengendalian intern yang handal dan efektif dapat memberikan
informasi yang tepat bagi manajer maupun dewan direksi yang bagus untuk mengambil
keputusan maupun kebijakan yang tepat untuk pencapaian tujuan perusahaan yang lebih
efektif pula.
Sistem pengendalian intern yang efektif bukan merupakan jaminan akan kesuksesan bahkan
kelangsungan hidup perusahaan sekalipun.
Sistem pengendalian intern berfungsi sebagai pengatur sumberdaya yang telah ada untuk
dapat difungsikan secara maksimal guna memperoleh pengembalian (gains) yang maksimal
pula dengan pendekatan perancangan yang menggunakan prinsip cost-benefit.

ACCT6253 – Financial Audit


DAFTAR PUSTAKA

1. Karla M. Johnstone. (2016). Auditing : a risk-based approach to conducting a


quality audit. 10. Cengage Learning. Boston. ISBN: 9781305080577.

2. Iain Gray, Stuart Manson, Louise Crawford. (2015). The Audit Process
Principles, Practices and Cases. 06. Cengage Learning. Hampshire. ISBN:
9781408081709.

3. Sukrisno Agoes. (2017) Auditing: petunjuk praktis pemeriksaan akuntan oleh


akuntan publik. Edisi 5. Penerbit Salemba Empat, Jakarta

ACCT6253 – Financial Audit

Anda mungkin juga menyukai