ACCT6253
Financial Audit
Week 2
Internal Control Over Financial
Reporting
3. Peserta dapat menjelaskan dampak pengendalian intern bagi audit laporan keuangan
2. Penilaian Resiko
Identifikasi dan analisa atas resiko yang relevan terhadap pencapaian tujuan yaitu
mengenai penentuan “bagaimana resiko dinilai untuk kemudian dikelola”. Komponen
ini hendaknya mengidentifikasi resiko baik internal maupun eksternal untuk kemudian
dinilai. Sebelum melakukan penilaian resiko, tujuan atau target hendaknya ditentukan
terlebih dahulu dan dikaitkan sesuai dengan level-levelnya.
Semua organisasi memiliki resiko, dalam kondisi apapun yang namanya resiko pasti
ada dalam suatu aktivitas, baik aktivitas yang berkaitan dengan bisnis (profit dan non
profit) maupun non bisnis. Suatu resiko yang telah di identifikasi dapat di analisis dan
evaluasi sehingga dapat di perkirakan intensitas dan tindakan yang dapat
meminimalkannya. Sebuah pengendalian internal yang baik memungkinkan
penaksiran esiko yang dihadapi oleh organisasi baik yang berasal dari dalam maupun
dari luar organisasi. Langkah-langkah dalam penaksiran resiko adalah sebagai berikut:
a. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi risiko
b. Menaksir resiko yang berpengaruh cukup signifikan
c. Menentukan tindakan yang dilakukan untuk me-manage risiko
Dari kedua kategori tersebut semua terlihat atau cenderung bersifat pengendalian
secara umum.
Sistem Pengendalian Intern dalam akuntansi dan pelaporan keuangan memiliki peranan
penting karena sistem pengendalian intern merupakan prosedur atau sistem yang dirancang
untuk mengontorol, mengawasi, mengarahkan organisasi agar dapat mencapai suatu tujuan.
Sistem tersebut dapat digunakan oleh manajemen untuk merencanakan dan mengendalikan
operasi perusahaan, membantu menyediakan informasi akuntansi yang handal untuk laporan
keuangan, dan menjamin dipatuhinya hukum dan peraturan yang berlaku.
Apabila ditemukan kelemahan pada sistem pengendalian intern maka hal tersebut akan
berdampak pada kemungkinan terjadinya salah saji yang bersifat material pada laporan
keuangan klien. Maka penting bagi auditor keuangan untuk melakukan audit pada
pengendalian intern klien, untuk menilai apakah pengenalian intern klien berjalan secara
efektif atau tidak. Contohnya sebagai berikut:
Pada sistem pengenalian intern klien untuk persediaan di gudang, tidak berjalan dengan
efektif. Banyak ditemukan kekurangan dan celah, seperti: tidak adanya prosedur yang
memadai, kurangnya pengamanan, tidak beroperasinya cctv (closed circuit television). Hal
tersebut dapat berdampak pada terjadinya kecurangan/fraud, seperti: pencurian persediaan
oleh karyawan, pencurian persediaan menyebabkan jumlah fisik persediaan di gudang
menjadi berkurang dan tidak lagi sama dengan saldo persediaan pada laporan posisi
keuangan. Hal ini menyebabkan adanya overstatement pada saldo persediaan di laporan
posisi keuangan. Apabila hal seperti ini terjadi selama beberapa periode secara terus menerus,
maka selisihnya menjadi besar dan membuat salah saji yang bersifat material.
Sistem Pengendalian Intern dalam akuntansi memiliki peranan penting karena sistem
pengendalian intern merupakan prosedur atau sistem yang dirancang untuk mengontorol,
mengawasi, mengarahkan organisasi agar dapat mencapai suatu tujuan. Sistem tersebut dapat
digunakan oleh manajemen untuk merencanakan dan mengendalikan operasi perusahaan,
membantu menyediakan informasi akuntansi yang handal untuk laporan keuangan, dan
menjamin dipatuhinya hukum dan peraturan yang berlaku.
Secara umum, Pengendalian Intern merupakan bagian dari masing-masing sistem yang
dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman pelaksanaan operasional perusahaan atau
organisasi tertentu. Sedangkan Sistem Pengendalian Intern merupakan kumpulan dari
pengendalian intern yang terintegrasi, berhubungan dan saling mendukung satu dengan yang
lainnya.
2. Iain Gray, Stuart Manson, Louise Crawford. (2015). The Audit Process
Principles, Practices and Cases. 06. Cengage Learning. Hampshire. ISBN:
9781408081709.