ANGGOTA KELOMPOK :
ANNISA RAHMAWATI A0C019008
AULIA ROVIANI INDAYANI A0C019011
BAIQ KUMANGI A0C019028
DIKA ANAEY KASWARI A0C019032
FATIMAH AZZAHRAH A0C019042
HALEY SAKA ALTHOF A0C0190
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “ PENGENDALIAN
INTERNAL DAN PENGENDALIAN RISIKO “ ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari
penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen pada mata kuliah Auditing. Selain
itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Auditing bagi para pembaca
dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terimakasih kepada bapak dosen, selaku dosen matakuliah Auditing
yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan bidang studi yang sedang kami tekuni. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada
semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah
ini.
PEMBAHASAN
5. Pengawasan (Monitoring)
Tujuan dari monitoring adalah untuk menilai kualitas dari sistem
pengendalian intern setiap saat dalam proses pelaksanaan kegiatan yang terus
menerus secara terpisah maupun gabungan. Contoh dari kegiatan monitoring yang
terus menerus seperti mengawasi pegawai dalam kegiatan sehari-hari, dan
kegiatan monitoring secara terpisah seperti kegiatan pe-meriksaan yang dilakukan
secara periodik.
E. Penilaian Risiko Pengendalian
Menilai risiko pengendalian (assessing control risk ) merupakan suatu proses
mengevaluasi efektivitas pengendalian intern suatu entitas dalam mencegah atau
mendeteksi salah saji yang material dalam laporan keuangan. Tujuan dari menilai risiko
pengendalian adalah untuk membantu auditor dalam membuat suatu pertimbangan
mengenai risiko salah saji yang material dalam asersi laporan keuangan. Penilaian risiko
pengendalian melibatkan pengevaluasian terhadap efektivitas dari (1) rancangan dan (2)
pengoperasian pengendalian. Penting untuk mengingat bahwa penilaian risiko
pengendalian dibuat untuk asersi individual, bukan untuk pengendalian intern secara
keseluruhan, komponen pengendalian intern individual, atau kebijakan atau prosedur
individual. Menurut Boynton (2003: 449), dalam membuat penilaian risiko pengendalian
atas suatu asersi, penting bagi auditor untuk:
a. Mempertimbangkan pengetahuan yang diperoleh dari prosedur
Untuk memperoleh suatu pemahaman Auditor melaksanakan prosedur
untuk memperoleh suatu pemahaman mengenai pengendalian intern untuk asersi
laporan keuangan yang signifikan. Auditor mendokumentansikan pemahaman
dalam bentuk kuesioner pengendalian intern yang telah dilengkapi bagan arus
dan/atau memorandum naratif. Analisis mengenai pendokumentasian ini
merupakan titik awal untuk menilai risiko pengendalian. Ketika auditor
memperoleh suatu pemahaman mengenai pengendalian intern, ia biasanya akan
membuat pertanyaan, mengamati pelaksanaan tugas dan pengendalian, serta
memeriksa dokumen-dokumen. Dari pemahaman tersebut auditor akan
memperoleh bukti yang dapat dijadikan sebagai pedoman dalam menilai risiko
pengendalian dibawah maksimum.
F. Pengujian Pengendalian
Prosedur untuk menguji efektivitas pengendalian dalam mendukung suatu resiko
pengendalian yang dinilai kurang Pengendalian Internal, yaitu :
Melakukan tanya jawab dengan personal klien.
Memeriksa dokumen, catatan dan laporan.
Melakukan observasi aktivitas pengendalian.
Melakukan pengujian ulang prosedur-prosedur klien.
Dalam melakukan pengujian-pengujian, auditor memilih prosedur yang akan
memberikan bukti yang paling meyakinkan tentang efektivitas pengendalian. Prosedur
wawancara dirancang untuk menentukan : 1). Pemahaman para pegawai atas tugas-tugas
mereka, 2). Bagaimana para pegawai melaksanakan tugas-tugas mereka, 3). Frekuensi,
penyebab-penyebab dan penyelesaian- penyelesaian penyimpangan-penyimpangan
pelaksanaan tugas.
Perancangan pengujian Auditor memiliki beberapa pilihan dalam merancang pengujian.
Pilihan- pilihan ini berkaitan dengan sifat prosedur audit yang digunakan untuk
melakukan pengujian-pengujian, dan jangka waktu serta luasnya pengujian.
Cakupan Pengujian Pengujian pengendalian yang lebih luas menyediakan bukti yang
lebih banyak tentang efektivitas pelaksanaan suatu pengendalian. Luasnya pengujian
pengendalian dipengaruhi langsung oleh tingkat penilaian risiko pengendalian yang
direncanakan. Pengujian akan dilakukan lebih banyak untuk tingkat penilaian yang
rendah atas risiko pengendalian daripada untuk tingkat penilaian yang moderat atas risiko
pengendalian.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Internal control yang didesain oleh manajemen organisasi memiliki tujuan sebagai
berikut:
1. Tercapainya efektifitas dan efisiensi kegiatan operasional organisasi.
2. Reliabilitas (dipercayanya) laporan keuangan.
3. Kepatuhan terhadap kebijakan dan peraturan organisasi.