Anda di halaman 1dari 4

RANGKUMAN MATERI KULIAH (RMK)

PENGAUDITAN I
“STRATEGI AUDIT AWAL”

NAMA KELOMPOK 6:
1. Kadek Dwi Paramartha (21111501019)
2. Stefani Hona Nalu (21111501001)
3. Yosua (21111501030)

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMIKA, BISNIS, DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS DHYANA PURA
TAHUN AJARAN 2023/2024
MATERI : STRUKTUR PENGENDALIAN INTERNAL

A. Tujuan Pengendalian Internal


Sistem Pengendalian Internal, terdiri dari kebijakan dan prosedur yang
dirancang manajemen dengan keyakinan memadai agar entitas mencapai tujuan dan
sasarannya. Kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur tersebut disebut dengan
pengendalian dan secara kolektif membentuk Pengendalian Internal entitas.
Definisi pengendalian internal menurut Standar Audit (SA 315.4(c)): “Proses
yang dirancang, diimplementasikan, dan dipelihara oleh pihak yang bertanggungjawab
atas kelola, manajemen, dan personel lain untuk menyediakan keyakinan memadai
tentang pencapaian tujuan entitas yang berkaitan dengan Keandalan pelaporan
keuangan, efisiensi, dan efektivitas operasi, dan kepatuhan terhadap peraturan
perundang-undangan.
Manajemen bertanggungjawab untuk menyiapkan laporan bagi inestor, krditor
dan pengguna lainya, selain itu manajemen juga memiliki tanggungjawab untuk
memilih dan mengadopsi kebijakan akuntansi yang tepat, menyelenggarakan
pengendalian internal yang memadai, serta menyajikan laporan keuangan yang wajar.
Manajemen selaku pelaksana harian perususahaan dianggap lebih memiliki
pengetahuan yang lebih terperinci dan mendalam atas transaksi pada perusahaan.

B. Tanggungjawab Manajemen dan Tanggungjawab Auditor atas Pengendalian


Internal
Manajemen memiliki tanggungjawab untuk menetapkan dan memelihara
pegendalian internal entitas. Sedangkan Auditor memiliki tanggungjawab untuk
memahami dan melakukan pengujian pengendalian internal untuk pelaporan keuangan.
Ada dua konsep yang melandasi rancangan dan penerapan pengendalian internal oleh
manajemen yaitu keyakinan memadai dan keterbatasan inheren.

Dalam sebuah perusahaan atau organisasi, manajemen diharuskan untuk


menerbitkan sebuah laporan pengendalian internal yang mencakup beberapa hal, yaitu:
1. Suatu pernyataan bahwa manajemen bertanggung jawab untuk menetapkan
dan menyelenggarakan struktur pengendalian internal yang memadai serta
prosedur laporan keuangan.
2. Suatu penilaian atas efektivitas struktur pengendalian internal dan prosedur
pelaporan keuangan per akhir tahun buku perusahaan. Penilaian manajemen
mengenai pengendalian internal atas pelaporan keuangan terdiri dari dua
komponen utama, yaitu evaluasi rancangan pengendalian internal dan
pengujian efektivitas pelaksaan pengendalian.

Akuntan pemeriksa (auditor) harus mempelajari dan mengevaluasi struktur


pengendalian internal untuk merencanakan pemeriksaan. Auditor mempelajari dan
mengevaluasi lingkungan pengendalian untuk mengevaluasi sikap, kesadaran, dan
tindakan manajemen dan komite pemeriksaan yang berhubungan dengan pentingnya
pengendalian dan tekanan dalam perusahaan. Dalam melakukan evaluasi, akuntan
pemeriksa harus mengakui bahwa yang lebih penting adalah transaksi bukan kulaitas
legalnya. Lingkungan pengendalian internal mempunyai peranan yang penting di dalam
mencegah penggelapan laporan keuangan, terutama bagi perusahaan yang berskala
besar dan go-public, lingkungan pengendaian adalah penting bagi akuntan pemeriksa
dalam menetapkan risiko pengendalian.

Pengendalian internal bagi manajemen dan akuntan pemeriksa memiliki peran


yang sama pentingnya, faktor-faktor yang dipengaruhi oleh struktur pengendalian
internal sebuah perusahaan meliputi:

1. Luas dan ukuran entitas perusahaan yang sangat kompleks. Hal ini
mengakibatkan manajemen harus percaya pada laporan-laporan serta analisis
untuk operasi pengendalian yang efektif.
2. Pengecekan dan review yang melekat pada system pengendalian intern yang
baik akan dapat melindungi dari human error dan mengurangi kemungkinan
kekeliruan dan penyimpangan yang akan terjadi.
3. Di lain pihak, adalah tidak praktis bagi auditor untuk melakukan pengauditan
secara menyeluruh atau secara detail untuk hampir semua transaksi perusahaan
terkait dengan keterbatasan waktu dan biaya.

Arti pentingnya SPI bagi manajemen dan auditor independen. Manajemen tidak
dapat melakukan pengendalian secara langsung atau secara pribadi terhadap jalannya
perusahaan, Pengecekan dan review yang melekat pada sistem pengendalian internal
yang baik dapat juga melindungi dari kelemahan manusia dan mengurangi kekeliruan
dan penyimpangan yang akan terjadi, tidak praktis bagi auditor untuk melakukan
pengauditan secara menyeluruh atau secara detail untuk hampir semu transaksi
perusahaan dalam waktu dan biaya terbatas. Pemahaman auditor tentang struktur
pengendalian internal yang berkaitan dengan suatu asersi yaitu digunakan dalam
kegiatan, seperti: mungkin atau tidaknya audit dilaksanakan, salah saji material yang
potensial dapat terjadi, risiko deteksi, dan perancangan pengujian substantif.

Referensi:

Mulyadi (2017). Auditing. Buku satu Edisi 6. Jakarta: Salemba empat.


Jusup, Al Haryono,2011. Auditing (Pengauditan). Cetakan pertama. Penerbit : STIE YKPN,
Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai