Anda di halaman 1dari 10

RINGKASAN MATERI KULIAH (RMK)

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I


Dosen Pengampu : Putu Aristya Adi Wasita, SE, M.Si

Nama : Yosua
NIM : 21111501030
Kelas : Akuntansi A

*Ringkasan

LAPORAN ARUS KAS (CASH FLOW)

A. Konsep Dasar Laporan Arus Kas


Neraca melaporkan nilai sisa kas pada akhir periode. Dengan memeriksa dua neraca
dengan tahun yang berurutan dapat dilihat apakah kas meningkat atau menurun dalam
periode tertentu, tetapi neraca tidak menunjukan kenapa sisa nilai kas berubah.
Laporan Laba-Rugi melaporkan pendapatan, beban dan laba bersih, serta
mengindikasikan sumber dan pengguna kas, tetapi masih belum menjelaskan mengapa
kas meningkat atau menurun. Oleh karena itu Laporan Arus Kas ada untuk
menjelaskan sebab-sebab dari perubahan nilai sisa kas tersebut.
Laporan Arus Kas adalah yang menguraikan arus kas masuk dan arus kas keluar
menurut kategorinya serta menjelaskan perubahan kas dalam suatu periode.

B. Tujuan Dari Laporan Arus Kas


1. Menyediakan informasi tentang penerimaan kas dan pembayaran kas dari suatu
entitas selama suatu periode tertentu.
2. Untuk memaparkan informasi tentang kegiatan-kegiatan operasi, investasi dan
pendanaan dari suatu entitas selama periode tertentu.
3. Memasok informasi yang memungkinkan para pemakai untuk mengevaluasi
perubahan dalam aktiva bersih perusahaan, struktur keuangan dan kemampuan
untuk mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam rangka adaptasi dengan
perubahan keadaan dan peluang bisnis.

C. Manfaat Laporan Arus Kas


Laporan Arus Kas bermanfaat secara internal bagi manajemen dan secara eksternal
bagi para pemodal dan kreditor. Manejer memakai laporan arus kas untuk menilai
likuiditas, menentukan kebijakan dividen, dan mengevaluasi imbas dari keputusan
kebijakan pokok yang menyangkut investasi dan pendanaan.
Informasi laporan arus kas akan membantu pemodal, kreditor, dan pihak-pihak
lainnya dalam menilai bermacam-macam aspek dari posisi keuangan perusahaan,
yaitu :
1. Untuk memperkirakan arus kas masa mendatang
2. Untuk menentukan kemampuan perusahaan membayar dividen kepada pemegang
saham, pembayaran bunga dan pokok pinjaman kepada kreditor.
3. Untuk menunjukan hubungan laba bersih terhadap perubahan perusahaan.

D. Klasifikasi Arus Kas


Laporan arus kas diklasifikasikan menjadi 3 kegiatan, yaitu :
1. Aktivitas Operasi, menimbulkan pendapatan dan beban dari kegiatan
operasional suatu perusahaan.
Karena itu aktivitas operasi mempengaruhi laporan laba rugi yang dilaporkan
dengan akrual.
Contoh :
Penerimaan Kas dari : Pengeluaran Kas untuk :
- Penjualan barang dan jasa - Pembelian Inventory
- Penjualan trading securities - Upah dan gaji karyawan
- Pendapatan bunga - Pajak
- Pendapatan dividen - Beban lainnya
- Pembelian trading securities
2. Aktivitas Investasi, meningkatkan dan menurunkan aktiva jangka panjang
yang digunakan perusahaan untuk melakukan kegiatannya.
Contoh :
Penerimaan Kas dari : Pengeluaran Kas untuk :
- Penjualan aktiva tidak lancar - Pembelian aktiva tidak lancar
- Penjualan segment bisnis - Pembelian securities available
- Penjualan securities available for sale/held to maturity
for sale/held to maturity - Memberikan pinjaman kepada
pihak lain

3. Aktivitas Pendanaan, meliputi kegiatan untuk memperoleh kas dari investor


dan kreditor yang diperlukan untuk menjalankan dan melanjutkan kegiatan
operasional perusahaan.
Contoh :
Penerimaan Kas dari : Pengeluaran Kas untuk :
- Penerbitan saham sendiri - Membayar dividen
- Pinjaman (wesel, bond, - Membayar pokok pinjaman
mortgage) - Penarikan kembali saham
sendiri

Ketiga aktivitas tersebut akan terlihat dalam Neraca sebagai berikut :

NERACA
Aktiva Lancar (Aktivitas Operasi) Utang Lancar (Aktivitas Operasi)
Investasi (Aktivitas Investasi) Utang Jangka Panjang (Aktivitas
Aktiva Tidak Lancar (Aktivitas Investasi) Pendanaan)
Modal Pemilik (Aktivitas Pendanaan)
E. Penyusunan Laporan Arus Kas
1. Informasi untuk menyusun arus kas biasanya berasal dari :
a. Neraca Komparatif
b. Laporan Laba Rugi tahun berjalan
c. Informasi tambahan lainnya
2. Cara melaporkan/menyajikan arus kas
a. Metode langsung (direct cash flow)
Dengan metode langsung (direct), arus kas dari kegiatan operasional
diperinci menjadi arus kas masuk dan arus kas keluar. Arus kas masuk
dan keluar dirinci lebih lanjut dalam beberapa jenis penerimaan atau
pengeluaran kas.
b. Metode tidak langsung (indirect cash flow)
Dengan metode tidak langsung (indirect), arus kas dari operasional
ditentukan dengan cara mengoreksi laba bersih yang dilaporkan di
laporan laba rugi dengan beberapa hal seperti biaya penyusutan,
kenaikan harta lancar dan hutang lancar serta laba/rugi karena pelepasan
investasi.

3. Pendekatan Untuk Menyusun Laporan Arus Kas


a. Pendekatan formal bebas
b. Pendekatan lembar kerja

F. Langkah-Langkah Pokok Dalam Menyusun Laporan Arus Kas


a. Menentukan perubahan dalam kas
Menghitung perbedaan saldo awal dengan saldo akhir dari rekening kas.

b. Menentukan arus kas bersih dari aktivitas operasi


1) Bila menggunakan metode langsung
Mengkonversikan pos-pos laporan laba rugi dari dasar akrual ke dasar
kas/tunai yang bertitik tolak pada penerimaan kas dari penjualan dan
pengeluaran kas untuk pembelian, beban operasi, pembayaran pajak dan
lain-lain.
2) Bila menggunakan metode tidak langsung
Metode ini terfokus pada pos-pos laporan laba rugi yang harus
disesuaikan untuk merekonsiliasikan laba bersih menjadi arus kas bersih
untuk aktivitas operasi. Pos-pos tersebut terdiri dari dua kategori,
yaitu :
I. Pos-pos laporan laba rugi namun tidak menimbulkan
pengeluaran atau penerimaan kas.
II. Pos-pos lancar dan hutang lancar yang saldonya berubah selama
periode akuntansi.

c. Menentukan arus kas bersih dari aktivitas investasi


Memeriksa perubahan saldo rekening-rekening aktiva tidak lancar dan
informasi tambahan.

d. Menentukan arus kas bersih dari aktivitas pendanaan


Memeriksa perubahan saldo rekening-rekening utang jangka Panjang, modal
pemilik dan informasi tambahan.

e. Mempersiapkan laporan formal arus kas.


G. Contoh kasus penyusunan laporan arus kas
Berikut ini contoh penyusunan laporan arus kas dengan menggunakan metode
langsung dan tidak langsung.

a. Metode langsung

PT. GAGAYO
BUKU BESAR
31 DESEMBER 2018
(DALAM RUPIAH)

Tgl Keterangan Ref Debit Kredit Saldo


Debit Kredit
1 Saldo Awal J.U 10.000.000 10.000.000
8 Beban Gaji J.U 100.000 9.900.000
10 Pendapatan Jasa J.U 2.500.000 12.400.000
12 Beban Sewa J.U 750.000 11.650.000
Gedung
14 Utang Usaha J.U 6.000.000 5.650.000
15 Peralatan J.U 5.000.000 650.000
18 Beban Gaji J.U 100.000 550.000
25 Pendapatan Jasa J.U 2.000.000 2.550.000
26 Beban Listrik, Air J.U 600.000 1.950.000
dan Telepon
27 Beban Gaji J.U 100.000 1.850.000
28 Piutang Usaha J.U 4.500.000 6.350.000
29 Pendapatan Jasa J.U 2.500.000 8.850.000
30 Prive J.U 1.000.000 7.850.000
PT. GAGAYO
LAPORAN ARUS KAS
(METODE LANGSUNG)
31 DESEMBER 2018
(DALAM RUPIAH)

AKTIVITAS OPERASIONAL
Penerimaan Kas dari :
Pendapatan Jasa 7.000.000
Piutang Usaha 4.500.000
11.500.000
Pengurangan Kas untuk :
Beban Gaji 300.000
Beban Sewa Gedung 750.000
Utang Usaha 6.000.000
Beban Listrik, Air dan Telepon 600.000
7.650.000
Arus Kas Aktivitas Operasional 3.850.000

AKTIVITAS INVESTASI
Pengeluaran Kas untuk :
Pembelian Peralatan 5.000.000
Arus Kas Aktivitas Investasi (5.000.000)

AKTIVITAS PENDANAAN
Pengeluaran Kas untuk :
Prive 1.000.000
Arus Kas Aktivitas Pendanaan (1.000.0000)
Penurunan Kas (2.150.000)
Saldo Kas Awal 10.000.000
Saldo Kas Akhir 7.850.000
b. Metode tidak langsung

UD. BAPAK SEJAHTERA


LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) PERBANDINGAN
NOVEMBER DAN DESEMBER 2020
(DALAM RUPIAH)

Nama Akun 30 Nov 2020 31 Des 2020 Perubahan


Kas 1.400.000 2.410.000
Piutang Usaha 2.300.000 2.800.000 500.000
Persediaan Barang Dagang 3.500.000 2.600.000 - 900.000
Perlengkapan 1.200.000 900.000 - 300.000
Sewa Dibayar Dimuka 3.600.000 3.300.000 - 300.000
Peralatan 15.000.000 16.000.000 1.000.000
Akumulasi Penyusutan 150.000 200.000 50.000
Peralatan
Jumlah Aset 26.850.000 27.810.000
Utang usaha 2.400.000 1.700.000 - 700.000
Utang bank 5.000.000 4.500.000 - 500.000
Modal Sukirman 19.450.000 21.610.000
Jumlah Utang Dan Modal 26.650.000 27.810.000
UD. BAPAK SEJAHTERA
LAPORAN LABA RUGI
31 DESEMBER 2020
(DALAM RUPIAH)

Penjualan Bersih 8.480.000


Harga Pokok Penjualan (4.650.000)
Laba Kotor 3.830.000
Beban Operasional (1.670.000)
Laba Bersih 2.160.000
UD. BAPAK SEJAHTERA
LAPORAN ARUS KAS (METODE TIDAK LANGSUNG)
31 DESEMBER 2020
(DALAM RUPIAH)

Arus Kas dari Kegiatan Operasional


Laba Bersih 2.160.000
Ditambah :
Beban Penyusutan 50.000
Penurunan Persediaan Brg Dgg 900.000
Penurunan Perlengkapan 300.000
Penurunan Sewa Dibayar Dimuka 300.000
Jumlah 1.550.000
Dikurang :
Kenaikan Piutang Usaha 500.000
Penurunan Utang Usaha 700.000
Jumlah 1.200.000
Arus Kas Bersih Dari Kegiatan Operasional 2.510.000
Arus Kas dari Kegiatan Investasi
Kenaikan Peralatan 1.000.000
Arus Kas Bersih dari Kegiatan Investasi (1.000.000)
Arus Kas Dari Kegiatan Pendanaan
Penurunan Utang Bank 500.000
Arus Kas Bersih Dari Kegiatan Pendanaan (500.000)
Kenaikan Kas Bersih 1.010.000
Saldo Kas Di Awal Periode (Nov 2020) (1.400.000)
Saldo Kas Di Akhir Periode (Des 2020) 2.410.000

Anda mungkin juga menyukai