Nama : Yosua
NIM : 21111501030
Prodi : Pendidikan Pancasila
Dosen : I Nyoman Subrathatapa, SH., MH
1) Mempunyai derajat yang tertinggi sebagai nilai hidup kebangsaan dan kenegaraan;
2) Mewujudkan suatu asas kerokhanian, pandangan dunia, pedoman hidup, pegangan
hidup yang dipelihara, dikembangkan, diamalkan, dilestarikan kepada generasi
berikutnya, diperjuangkan dan dipertahankan dengan kesediaan berkorban.
Ideologi merupakan cerminan cara berfikir orang atau masyarakat yang sekaligus
membentuk orang atau masyarakat itu menuju cita-citanya. Ideologi merupakan sesuatu
yang dihayati menjadi suatu keyakinan. Ideologi merupakan suatu pilihan yang jelas
membawa komitmen (keterikatan) untuk mewujudkannya. Semakin mendalam kesadaran
ideologis seseorang, maka akan semakin tinggi pula komitmennya untuk
melaksanakannya. Komitmen itu tercermin dalam sikap seseorang yang meyakini
ideologinya sebagai ketentuan yang mengikat, yang harus ditaati dalam kehidupannya,
baik dalam kehidupan pribadi ataupun masyarakat.
Ideologi berintikan seperangkat nilai yang bersifat menyeluruh dan mendalam yang
dimiliki dan dipegang oleh seseorang atau suatu masyarakat sebagai wawasan atau
pandangan hidup mereka. Melalui rangkaian nilai itu mereka mengetahui bagaimana cara
yang paling baik, yaitu secara moral atau normatif dianggap benar dan adil, dalam
bersikap dan bertingkah laku untuk memelihara, mempertahankan, membangun
kehidupan duniawi bersama dengan berbagai dimensinya. Pengertian yang demikian itu
juga dapat dikembangkan untuk masyarakat yang lebih luas, yaitu masyarakat bangsa.
Jawab :
3. Untuk mengetahui posisi ideologi Pancasila di antara ideologi besar dunia, maka
Mahasiswa perlu mengenal beberapa jenis ideologi dunia, yaitu :
a. Marxisme-Leninisme
b. Liberalisme
c. Sosialisme
d. Kapitalisme
Jawab :
a. Marxisme-Leninisme
Merupakan suatu paham yang meletakkan ideologi dalam perspektif evolusi
sejarah yang didasarkan pada dua prinsip; pertama, penentu akhir dari perubahan
sosial adalah perubahan dari cara produksi; kedua, proses perubahan sosial
bersifat dialektis.
Ideologi ini merupakan salah satu bentuk perlawanan Karl Marx terhadap
ketidakadilan sistem ideologi kapitalisme. Ideologi marxisme lahir berkat
anggapan ideologi kapitalisme yang dianggap sebagai kesalahan yang besar
karena akan semakin memperkaya pemilik modal dengan mengorbankan nasib
kaum buruh yang menyedihkan.
Pada sistem kapitalisme, buruh dipaksa bekerja berjam-jam dengan upah yang
minim. Hal itu karena prinsip kapitalisme yaitu profit sebanyak banyaknya dan
modal seminimal mungkin.
b. Liberalisme
Merupakan suatu paham yang meletakkan ideologi dalam perspektif kebebasan
individual, artinya lebih mengutamakan hak-hak individu.
Ideologi ini menekankan kepada kebebasan setiap golongan untuk dapat
mengekspresikan keinginannya sendiri tanpa ada larangan dari pihak lainnya,
seperti dari asal katanya yaitu liberal yang berarti kebebasan.
Ideologi ini menganggap bahwa setiap orang harus memperoleh kesempatan
yang sama dalam mencapai sesuatu. Setiap individu berhak untuk menentukan
sendiri berbagai hak umum seperti hak politik, hak beragama, dan berbagai hak
lainnya.
c. Sosialisme
Merupakan suatu paham yang meletakkan ideologi dalam perspektif
kepentingan masyarakat, artinya negara wajib menyejahterakan seluruh
masyarakat atau yang dikenal dengan kosep welfare state.
Ideologi sosialisme dapat diidentikkan dengan ideologi komunisme. Hal ini
karena prinsip yang mendasar yaitu sama-sama akan mengutamakan segala
kepemilikannya secara bersama-sama dan tidak mengakui adanya kepemilikan
individu. Seluruh aset dan modal akan dikuasai secara bersama-sama demi
kepentingan suatu bangsa dan negara.
d. Kapitalisme
Merupakan suatu paham yang memberi kebebasan kepada setiap individu untuk
menguasai sistem pereknomian dengan kemampuan modal yang ia miliki
(Sastrapratedja, 2001: 50 – 69).
Ideologi kapitalisme merupakan ideologi yang cukup dikenal di dunia. Ideologi
kapitalisme ini dipopulerkan oleh seorang bapak ilmu ekonomi dunia yaitu Adam
Smith.
Paham ini digagas oleh Adam Smith karena tidak setuju dengan ideologi
merkantilisme yang berkembang pada saat itu. Teori Adam Smith mengenai
ideologi kapitalisme yang cukup dikenal luas yaitu teori “invisible hand” (tangan
yang tidak terlihat).
Ideologi kapitalisme menekankan kepada penguasaan modal oleh pihak swasta
yang di mana negara tidak berhak mengatur dan membuat undang-undang yang
dapat mempersulit jalanya usaha mereka.
(Sumber : 8 Macam Ideologi di Dunia yang Dianut oleh Berbagai Negara, Wajib
Diketahui | merdeka.com)