Anda di halaman 1dari 114

OLEH:

ARIE SULISTYOKO, S.Sos, M.H


Yang ditanya
tidak lebih
tahu dari
yang
Om, ideologi bertanya
itu apa sih?
Oye..

Eh.. ada kuliah


kewarganegaraan
yg membahas
masalah ideologi,
ikut yok!!
Untuk apa repot-repot
membahas ideologi.
Bukankah hidup kami
sudah enak tanpa
ideologi?
Apa saja
macam-macam
ideologi itu?
Kumpulan konsep bersistem yg
dijadikan asas pendapat
(kejadian) yg memberikan arah
dan tujuan untuk kelangsungan
hidup
 eidos (Yunani), idea (Latin) =
pengertian dasar, ide, gagasan,
konsep, cita-cita
 + logos = ilmu
 Jadi “ideologi” = pengetahuan

tentang ide, ilmu tentang ide


Pengertian Ideologi menurut Para
Ahli
Menurutnya ideologi merupakan ilmu tentang
gagasan atau tentang ide -ide yang sesuai
dengan realita dan sejalan dengan akal budi
bukan hayalan atau gagasan palsu. Dia
merupakan orang pertama yang
menggunakan istilah ideologi
Menurutnya ideologi merupakan sebagai
perangkat gagasan atau pemikiran yang
berorientasi pada tndakan yang terorganisir
menjadi satu sistem yang teratur.
Menurutnya bahwa ideologi merupakan
kesadaran palsu karena ideologi merupakan
suatu hasil pemikiran yang diciptakan oleh
pemikirnya yang ditentukan oleh
kepentingannya
Menurutnya bahwa ideologi merupakan
pengetahuan mengenai cara
menyembunyikan kepentingan mendapat dan
mempertahankan kekuasaan dengan
memanfaatkan konsepsi-konsepsi
keagamaan dan tipu daya
Menurutnya ideologi merupakan suatu
pandangan atau sistem nilai yang menyeluruh
serta mendalam tentang bagaimana cara
yang sebaiknya, yaitu secara moral dinggap
benar dan adil, guna mengatur tingkah laku
bersama dari berbagai segi kehidupan.
Menurutnya ideologi merupakan gagasan
yang spekulatif akan tetapi bukan gagasan
palsu, karena bukan dimaksudkan untuk
menggambarkan suatu realitas melainkan
supaya dapat memberikan gambaran tentang
bagaimana semestinya manusia itu dapat
menjalani hidupnya.
Ideologi diberi  makna sebagai pandangan
hidup bangsa,falsafah hidup bangsa,yang
berupa seperangkat nilai yang dicita-citakan
dan akan direalisasi dalam kehidupan
berkelompok Ideologi ini akan memberikan
stabilitas arah dalam hidup berkelompok dan
sekaligus memberikan dinamika gerak
menuju apa yang dicita-citakan
Unsur-unsur ideologi
Unsur-unsur ideologi, yaitu:
1. Adanya suatu penafsiran terhadap kenyataan;
2. Setiap ideologi memuat seperangkat nilai
atau suatu ketentuan moral;
3. Ideologi memuat suatu orientasi dan tindakan
Ada 3 unsur ideologi, yaitu:
1. Adanya keyakinan, yakni gagasan-gagasan
vital yang diyakini akan kebenarannya;
2. Adanya mitos, yakni sesuatu yang dimitoskan
secara optimal pasti akan menjamin tercapai
tujuan;
3. Loyalitas, yakni menuntut adanya keterlibatan
secara optimal dari para pendukungnya.
• Struktur kognitif, yaitu keseluruhan pengetahuan yang didapat
merupakan landasan untuk memahami dan menafsirkan dunia
dan kejadian-kejadian dalam alam sekitarnya.
• Orientasi dasar dengan membuka wawasan yang memberikan
makna serta menunjukkan tujuan dalam kehidupan manusia.
• Norma-norma yang menjadi pedoman dan pegangan bagi
seseorang untuk melangkah dan betindak.
• Bekal dan jalan bagi seseorang untuk menemukan identitasnya.
• Kekuatan yang mampu menyemangati dan mendorong
seseorang untuk menjalankan kegiatan dan mencapai tujuannya.
• Pendidikan bagi seseorang atau masyarakat untuk memahami,
menghayati serta memolakan tingkah lakunya sesuai dengan
orientasi dan norma-norma yang terkandung di dalamnya
Karakteristik ideologi sebagai pandangan masyarakat
dapat dirumuskan sebagai berikut:
a.Ideologi seringkali muncul dan berkembang dalam situasi
yang krisis;
b.Ideologi memiliki jangkauan yang luas, beragam dan
terprogram;
c.Ideologi mencakup beberapa strata pemikiran dan panutan;
d.Ideologi memiliki pola pemikiran yang sistematis
e.Ideologi cenderung eksklusif, absolut dan universal;
f.Ideologi memiliki sifat empiris dan normatif;
g.Ideologi dapat dioperasionalkan dan didokumentasikan
konseptualisasinya; dan
h.Ideologi biasanya terjalin dalam gerakan-gerakan politik.
Berdasarkan sistem
pemikirannya:
Ideologi Terbuka Berdasarkan
Ideologi Tertutup
Perkembangannya di
dunia:
Ideologi Liberal
Ideologi Komunis
Ideologi Pancasila
 Ideologi tertutup, merupakan suatu sistem pemikiran
tertutup. Ciri-cirinya: merupakan cita-cita suatu
kelompok orang untuk mengubah dan memperbarui
masyarakat; atas nama ideologi dibenarkan
pengorbanan-pengorbanan yang dibebankan kepada
masyarakat; isinya bukan hanya nilai-nilai dan cita-cita
tertentu, melainkan terdiri dari tuntutan-tuntutan
konkret dan operasional yang keras, yang diajukan
dengan mutlak.
 Ideologi terbuka, merupakan suatu pemikiran yang
terbuka. Ciri-cirinya: bahwa nilai-nilai dan cita-citanya
tidak dapat dipaksakan dari luar, melainkan digali dan
diambil dari moral, budaya masyarakat itu sendiri;
dasarnya bukan keyakinan ideologis sekelompok orang,
melainkan hasil musyawarah dari konsensus masyarakat
tersebut; nilai-nilai itu sifatnya dasar, secara garis besar
saja sehingga tidak langsung operasional.

22
 Sifat Ideologi
Ada tiga dimensi sifat ideologi, yaitu dimensi realitas,
dimensi idealisme, dan dimensi fleksibilitas.
1. Dimensi Realitas: nilai yang terkandung dalam dirinya,
bersumber dari nilai-nilai yang hidup dalam
masyarakat, terutama pada waktu ideologi itu lahir,
sehingga mereka betul-betul merasakan dan
menghayati bahwa nilai-nilai dasar itu adalah milik
mereka bersama. Pancasila mengandung sifat dimensi
realitas ini dalam dirinya.
2. Dimensi idealisme: ideologi itu mengandung cita-cita
yang ingin diicapai dalam berbagai bidang kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pancasila
bukan saja memenuhi dimensi idealisme ini tetapi juga
berkaitan dengan dimensi realitas.
3. Dimensi fleksibilitas: ideologi itu memberikan
penyegaran, memelihara dan memperkuat relevansinya
dari waktu ke waktu sehingga bebrsifat dinamis,
demokrastis. Pancasila memiliki dimensi fleksibilitas
karena memelihara, memperkuat relevansinya dari
masa ke masa.

23
Eropa Kuno
Eropa Abad Pertengahan
Eropa Modern
Eropa Kontemporer
 Terbaur dengan jenis pengetahuan lain
 Fokus inti:

◦ Sumber kekuasaan, kekuatan, legitimasi, dan


kedaulatan
 Contoh:
◦ Ideologi Athena, Sparta, Romawi Kuno
◦ Ideologi Politeis
◦ Ideologi monoteis
◦ Ideologi kosmologis
 Ideologi masih terbaur dengan
jenis pengetahuan agama,
filsafat, dan teologi.
 Agama sebagai sumber kekuasaan,
kekuatan, legitimasi dan
kedaulatan
 Ideologi Intelektualisme (pengetahuan)
 Ideologi voluntaristik
 Ideologi Tata semesta
 Ideologi Kebersamaan
 Ideologi Moralistik
Ideologi tampil sebagai
sistem pengetahuan
eksplisit terbaur dengan
Aufklarung dan filsafat
modern
 Ideologi non dan anti-keagamaan (sekuler)
 Ideologi Ateis
 Ideologi keagamaan
 Ideologi kemajuan
 Ideologi Kemanusiaan
 Ideologi Penaklukan/kekuatan
 Ideologi Perang
 Ideologi Damai
 Ideologi kebebasan
 Individualisme
 Liberalisme
 Evolusionisme
 Rasionalisme
 Naturalisme
 Idealisme
 positivisme
 Nasionalisme
 Kapitalisme
 Sosialisme
 Demokrasi
 Republik
 Kolonialisme
 Imperialisme
 Komunisme
Reaksi terhadap
intelektualisme dan
determinisme tetapi belum
menemukan ideologi baru
yang kuat
 Anti determinisme
 Anti sistem
 Eksistensialisme
 Humanisme
 Neo Marxisme
 Freudianisme
 Ilmu sebagai Ideologi
 Teknologi sebagai Ideologi
 Ideologi negara-negara berkembang
 Ideologi negara-negara maju
 Dependensia
 Strukturalisme
 Ideologi-ideologi keagamaan
 Perkembangan lebih lanjut dari
◦ kapitalisme,
◦ liberalisme dan
◦ sosialisme
 Berbaur dengan :

◦ ilmu,
◦ filsafat,
◦ theologi,
◦ teknologi,
◦ ekonomi dan politik
MACAM-MACAM IDEOLOGI
PANCASILA
Pancasila telah lahir bersamaan dengan adanya atau lahirnya
Bangsa Indonesia. Sejak dulu bangsa kita telah mencerminkan
penjiwaan atas sila-sila Pancasila, sebelum tumbuhnya
kerajaan besar di bumi Nusantara, seperti kerajaan Sriwijaya di
Sumatra pada abad VII-XII dan kerajaan Majapahit di Jawa
Timur dalam abad XII-XVI, seperti adanya kepercayaan
manusia terhadap kekuatan gaib, baik berupa pemujaan
terhadap roh-roh halus yang bercirikan animisme dan
dinamisme, maupun kehidupan manusia Indonesia yang
penuh toleransi dan suasana damai, tolong-menolong/gotong
royong, bermusyawarah bagi terwujudnya kondisi kehidupan
yang aman, tenteram sejahtera, dan sebagainya
Istilah Pancasila berasal dari bahasa Sansekerta (India), yaitu:
Panca artinya lima
Syiila artinya peraturan tingkah laku yang baik
Isi Pancasila nya sebagai berikut:
1.Panatipada Veramani Sikhapadam Samadiyani artinya jangan
mencabut nyawa makhluk hidup
2.Dinna Dana Veramani Sikhapadam Samadiyani artinya
janganlah mengambil barang yang tidak diberikan
3.Kameshu Micchacara Veramani Sikhapadam Samadiyani
artinya janganlah berhubungan kelamin
4.Musawada Veramani Sikhapadam Samadiyani artinya janganlah
berkata palsu
5.Sura Meraya Masjja Pamada Tikana Veramani artinya dilarang
meminum minuman keras
Istilah Pancasila telah dikenal sejak dulu, yaitu digunakan sebagai
acuan moral/etika dalam kehidupan banga Indonesia sehari-
hari. Misal, dari karya-karya pujuangga besar Indonesia semasa
berdirinya kerajaan Majapahit yang dilukiskan dalam tulisan
Empu Prapanca tentang Negara Kertagama, dan Empu Tantular
dalam bukunya Sutasoma. Dalam buku Sutasoma terdapat
istilah Pancasila Krama mempunyai arti.
Lima Dasar Tingkah Laku atau Perintah Kesusilaan yang lima,
yang meliputi :
1. Tidak boleh melakukan kekerasan (ahimsa)
2. Tidak boleh mencuri (asteya)
3. Tidak boleh berjiwa dengki (indriya nigraha)
4. Tidak boleh berbohong (amrsawada)
5. Tidak boleh mabuk minum-minuman keras (dama)
1. Mateni artinya dilarang membunuh
2. Maling artinya dilarang mencuri
3. Madon artinya dilarang berzina
4. Mabok artinya dilarang meminum
minuman keras
5. Main artinya dilarang berjudi
Selain itu dalam Kitab Sutasoma terdapat
semboyan Bhinneka Tunggal Ika Tan  Hana
Dharma Mangrua yang mengandung arti
meskipun agama itu kelihatannya  berbeda
bentuk atau sifatnya namun pada hakikatnya satu
juga, yang kemudian menjadi  motto lambang
Negara kita, yaitu Bhinneka Tunggal Ika. Hal
tersebut mencerminkan  keluhuran budaya
bangsa Indonesia pada saat itu, yang
dipersepsikan dari adanya toleransi kehidupan
umat beragama antara pemeluk agama Budha
dan agama Hindu
Secara harfiah Pancasila terdiri dari dua
kata, yaitu Panca yang berarti Lima, dan
Sila berarti Dasar. Jadi Pancasila
mempunyai makna Lima Dasar. Istilah
“sila” diartikan juga sebagai aturan yang
melatarbelakangi perilaku seseorang atau
bangsa; kelakuan atau perbuatan yang
menurut adab (sopan santun); akhlak dan
moral.
Setelah tenggelam dalam proses penjajahan
yang berkepanjangan, istilah Pancasila
diangkat lagi oleh Bung Karno dalam uraian
pidatonya tanggal 1 Juni 1945 di muka
sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(BPUPKI) atau Dokuritzu Zyumbi Tyoosakai
sebagai bahan dalam merumuskan Dasar
Negara Indonesia Merdeka, sehingga
sering timbul anggapan bahwa tanggal 1
Juni dipandang sebagai lahirnya Pancasila
Menurut Subandi Al Marsudi, Pandangan Hidup
dapat didefinisikan sebagai segenap prinsip
dasar yang dipegang teguh oleh suatu bangsa
guna memecahkan berbagai persoalan
kehidupan yang dihadapinya. Sedangkan
menurut Padmo Wahjono, Pandangan Hidup
adalah suatu prinsip atau asas yang mendasari
segala jawaban terhadap pertanyaan dasar;
untuk apa seseorang itu hidup.
Pancasila disebut sebagai Pandangan Hidup Bangsa
Indonesia, karena nilai-nilai yang   terkandung dalam
sila-silanya tersebut dari waktu ke waktu dan secara
tetap telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari
kehidupan Bangsa Indonesia. Pancasila sebagai
pandangan hidup bangsa, digunakan sebagai petunjuk
hidup sehari- hari, dan digunakan sebagai penunjuk
arah semua kegiatan didalam segala bidang. Tidak
boleh bertentangan dengan norma-norma kehidupan,
baik norma agama, norma kesusilaan, norma sopan
santun maupun norma hukum yang berlaku
 Kekokohan dan tujuan, setiap bangsa yang ingin berdiri
kokoh dan mengetahui jelas ke arah mana tujuan yang
ingin dicapai memerlukan pandangan hidup
 Pemecahan masalah, dengan pandangan hidup suatu
bangsa akan memandang persoalan yang dihadapi dan
menentukan cara bagaimana memecahkan persoalan
 Pembangunan diri,  dengan pandangan hidup suatu
bangsa akan memiliki pegangan dan pedoman
bagaiman memecahkan masalah politik, ekonomi, sosial
dan budaya dalam gerak masyarakat yang makin maju
dan akan membangun dirinya
Pancasila dalam pengertian ini sering disebut
sebagai dasar Falsafah Negara, Philosofische
Gronddslag dari Negara, Ideologi Negara,
Staatsidee. Pancasila sebagai Dasar Negara RI
berarti Pancasila dijadikan dasar dalam
mengatur penyelenggaraan pemerintahan
Negara. Rumusan Pancasila sebagai dasar
Negara RI tercantum dalam Pembukaan
Undang-Undang Dasar 1945 alinea keempat
Pancasila sebagai tempat menuangkan aturan-
aturan dasar/pokok yang tertulis yang kemudian
dijabarkan lagi kedalam berbagai Ketetapan
MPR, dan aturan yang tidak tertulis terpelihara
dalam konvensi atau kebiasaan ketatanegaraan.
Pancasila punyai sifat mengikat, keharusan,
imperative artinya norma-norma hukum yang
tidak boleh dikesampingkan namun dilanggar,
sedangkan pelanggaran atasnya dapat
berakibat hukum dikenakannya suatu sanksi
Meskipun sekarang dalam suasana reformasi dan
demokrasi dimana orang bebas mengeluarkan
pendapatnya dan menyampaikan pikiran dan
pandangan-pandanganya, namun tidak boleh
memberikan penafsiran terhadap Pancasila
menurut anggapannya sendiri-sendiri. Dari
aspek hukum ketatanegaraan Indonesia,
Pancasila sebagai dasar Negara pada
hakikatnya mengandung pengertian sebagai
sumber dari segala sumber hukum
Pancasila adalah sumber dari segala
sumber hukum telah melahirkan 4
(empat) buah sumber hukum lain,
yaitu:
 Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus

1945
 Dekrit Presiden 5 Juli 1959
 UUD RI 1945
 SP 11 Maret 1966
Kaitan Pancasila dengan keempat sumber hukum
adalah adanya Proklamasi Kemerdekaan RI
menjadi sumber hukum lahirnya Negara RI,
adanya Dekrit Presiden menjadi sumber hukum
bagi berlakunya kembali UUD 1945, UUD RI 1945
menjadi sumber hukum bagi penyelenggaraan
kehidupan konstitusional bangsa dan Negara RI,
sedangkan SP 11 Maret 1966 menjadi sumber
hukum bagi pelaksanaan Pancasila dan UUD RI
1945 secara murni dan konsekuen
TAP MPR No. 3 Tahun 2000 tentang Sumber
Hukum dan Tata Urutan Peraturan Perundang-
undangan, yaitu:
 UUD RI 1945
 Ketetapan MPR RI
 Undang-Undang RI
 Peraturan Pemerintah Pengganti UU
 PP
 Keputusan Presiden
 Peraturan Daerah
Undang-Undang RI Nomor 12 Tahun 2011
Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-
undangan, yaitu:
 UUD RI 1945
 Ketetapan MPR
 UU/Peraturan Pemerintah Pengganti UU
 Peraturan Pemerintah
 Peraturan Presiden
 Peraturan Daerah Provinsi
 Peraturan Daerah Kabupaten/Kota
Dirumuskannya Pancasila sebagai Dasar Negara
tidak terlepas dari adanya janji Pemerintah
Jepang di Tokyo yang diucapkan oleh Perdana
Menteri Koiso di hadapan Parlemen Jepang pada
tanggal 7 September 1944 sebagai hadiah dari
Pemerintah Jepang kepada bangsa Indonesia.
Akan tetapi janji itu baru dilakukan setelah tentara
Jepang mengalami kekalahan di semua
pertempuran, yang kemudian Pemerintah Jepang
membentuk BPUPKI atau Dokuritzu Zyunbi
Tyoosakai
Pembentukan BPUPKI baru terwujud pada tanggal
29 April 1945 bertepatan dengan ulang tahun
Kaisar Jepang, Tenno Haika. Pelantikan BPUPKI
dilakukan oleh Gunseikan di Jakarta tanggal 28
Mei 1945 dengan rincian:
 Ketua : dr. KRT. Radjiman Wediodingrat
 Wakil Ketua 1 : RP. Soeroso
 Wakil Ketua 2 : Yoshio Ichibangase
 Anggota berjumlah 64 orang.

Tugas BPUPKI hanya melakukan penyelidikan bagi


usaha persiapan kemerdekaan Indonesia. Setelah
tugas ini selesai, menurut Yosio Ichibangase akan
dibentuk suatu panitia lain yang bertugas
mempersiapkan kemerdekaan Indonesia
Sidang BPUPKI dibagi dalam 2 masa
persidangan, yaitu:
a) Masa Persidangan I dari tgl 29 Mei – 1 Juni
1945 membahas tentang Dasar Negara
Indonesia
b) Masa Persidangan II dari tgl 10 s/d 16 Juli
1945 membahas tentang UUD 1945
Sidang BPUPKI pertama dilaksanakan empat hari berturut-
turut, yang tampil berpidato untuk menyampaikan
usulannya antara lain :
1) Muhammad Yamin (29 Mei 1945)

Dalam pidatonya Muh. Yamin mengusulkan calon rumusan


dasar Negara Indonesia secara lisan sebagai berikut :
1. Peri kebangsaan,
2. Peri kemanusiaan,
3. Peri ketuhanan,
4. Peri kerakyatan
5. Kesejahteraan rakyat
Selain itu M. Yamin juga menyerahkan usulan tertulis
tentang dasar Negara kebangsaan tersebut yang
berisi sebagai berikut :
 Ketuhanan Yang Maha Esa,
 Kebangsaan persatuan Indonesia,
 Rasa Kemanusiaan yang adil dan beradab,
 Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan,
 Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
 Persatuan,
 Kekeluargaan,
 Keimbangan lahir bathin,
 Musyawarah,
 Keadilan rakyat
◦ Kebangsaan – Nasionalisme
◦ Perikemanusiaan – Internasionalisme
◦ Mufakat – Demokrasi
◦ Keadilan Sosial
◦ Ketuhanan yang Maha Esa
Pada tanggal 22 Juni 1945 sembilan tokoh yang
terdiri dari : Ir. Soekarno, Wachid Hasyim, Mr Muh.
Yamin, Mr Maramis, Drs. Moh. Hatta, Mr.
Soebardjo, Kyai Abdul Kahar Moezakir, Abikoesno
Tjokrosoejoso, dan Haji Agus Salim yang juga tokoh
Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai mengadakan
pertemuan untuk membahas pidato serta usul-usul
mengenai dasar Negara yang telah dikemukakan
dalam sidang Badan Penyelidik. Sembilan tokoh
tersebut dikenal dengan “Panitia Sembilan” setelah
mengadakan sidang berhasil menyusun sebuah
naskah piagam yang dikenal dengan “Piagam
Jakarta”
 Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan
syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya
 Kemanusiaan yang adil dan beradab
 Persatuan Indonesia
 Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah
kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
 Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia
Setelah BPUPKI melaksanakan tugasnya, maka
badan ini dibubarkan dan diganti oleh PPKI
(Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia/ Dokuritsu Zyunbi Iinkai). PPKI dibentuk
tanggal 12 Agustus 1945 oleh Marsekal Hisaici
Terauci (Kepala Pemerintahan Balatentara
Jepang untuk seluruh Asia Tenggara). PPKI
diketuai oleh Ir. Sukarno dan sebagai wakil
merangkap anggota Muhammad Hatta, jumlah
anggota 27 orang.
(1) Sidang Pertama (18 Agustus 1945)
Menghasilkan keputusan:
a. Mengesahkan UUD 1945 meliputi:
1. Setelah melakukan beberapa perubahan pada Piagam Jakarta yg
kemudian berfungsi sebagai Pembukaan UUD 1945
2. Menetapkan rancangan Hukum Dasar yang telah diterima dari
Badan Penyelidik pada tanggal 17 Juli 1945, setelah mengalami
beberapa perubahan karena berkaitan dengan perubahan piagam
Jakarta, kemudian menjadi Undang-Undang Dasar 1945
b. Memilih Presiden dan Wakil Presiden
c. Menetapkan berdirinya Komite Nasional Indonesia sebagai Badan
Musyawarah Darurat
Pancasila sebagai Ideologi Terbuka
Pancasila sbg ideologi terbuka adalah Pancasila
bersifat aktual, dinamis, antisipatif dan
senantiasa mampu menyesuaikan dgn
perkembangan jaman.
Sbg suatu ideologi terbuka, Pancasila memiliki
dimensi :
1.Dimensi idealistis, yaitu nilai-nilai dasar yang
terkandung dalam pancasila yang bersifat
sistematis dan rasional yaitu hakikat nilai yang
terkandung dalam lima sila Pancasila.
2) Dimensi normatif, nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila perlu
dijabarkan dalam suatu sistem norma,
sebagaimana terkandung dalam Pembukaan
UUD 1945.realistis, mencerminkan realitas yg
3) Dimensi
hidup dan berkembang dlm masyarakat.

Oleh karena itu Pancasila harus dijabarkan dalam


kehidupan sehari-hari sehingga bersifat realistis
artinya mampu dijabarkan dalam kehidupan nyata
dalam berbagai bidang.
Keterbukaan Pancasila dibuktikan dengan
keterbukaan dalam menerima budaya asing
masuk ke Indonesia selama budaya asing itu
tidak melanggar nilai-nilai yang terkandung
dalam lima sila Pancasila. Misalnya masuknya
budaya India, Islam, barat dan sebagainya.
 Nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi
pancasila itu dijadikan tujuan atau cita-cita
yang hendak dicapai masyarakat Indonesia.
 Nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi

pancasila dijadikan sarana pemersatu bangsa.


Oleh karena itu, diterima sebagai nilai
bersama
LIBERALISME
Liberalisme berasal dari bahasa latin yaitu dari kata
“liberalis” yang berarti bebas, merdeka, tak terikat
dan tak tergantung. Lahirnya liberalisme untuk
pertama kalinya dikobarkan oleh kaum Borjuis,
Prancis pada abad ke-18 sebagai reaksi protes
terhada kepincangan yang telah berakar lama di
Prancis. Sebagai akibat warisan sejarah masa
lampau di Prancis yang memisahkan dan
membedakan hak dan kewajiban antar golongan.
Ada tiga hal yang mendasar dari Ideologi
Liberalisme yakni Kehidupan, Kebebasan dan Hak
Milik (life, liberty and property).
Ideologi ini mementingkan kebebasan
perseorangan. Dalam ajaran liberalisme
manusia pada hakikatnya adalah mahluk
individu yang bebas, pribadi yang utuh dan
lengkap serta terlepas dari manusia lainnya
sehingga keberadaan individu lebih penting
dari masyarakat.
 Keyakinan mengenai pentingnya kemerdekaan untuk
mencapai setiap tujuan yang diharapkan.
 Semua manusia memiliki hak-hak yang sama di
depan hukum yang dimaksudkan bagi kemerdekaan
sipil.
 Tujuan utama dari setiap pemerintahan adalah
mempertahankan kebebasan, persamaan, dan
keaman dari semua warga Negara.
 Adanya kebebasan berpikir dan berekspresi.
 Liberalisme yakin akan adanya kebenaran yang
obyektif, bisa ditemukan melalui kegiatan
berpikir menurut metode riset, eksperimen,
dan verifikasi
 Agama merupakan hal yang harus ditoleransi.
 Liberalisme berpandangan dinamis mengenai

dunia.
 Kaum liberal adalah mereka yang idealis

(hendak mencapai tujuan) melalui praktek-


praktek yang dipertimbangkan.
 Demokrasi merupakan bentuk
pemerintahan yang lebih baik.
 Anggota masyarakat memiliki kebebasan

intelektual penuh, termasuk kebebasan


berbicara
 Pemerintah hanya mengatur kehidupan
masyarakat secara terbatas. Keputusan
yang dibuat hanya sedikit untuk rakyat
sehingga rakyat dapat belajar membuat
keputusan untuk diri sendiri.
 Kekuasaan dari seseorang terhadap orang lain
merupakan hal yang buruk. Oleh karena itu
pemerintahan dijalankan sedemikian rupa
sehingga penyalahgunaan kekuasaan dapat
dicegah.
 Suatu masyarakat dikatakan berbahagia apabila

setiap individu atau sebagian terbesar individu


berbahagia, kalau masyarakat secara
keseluruhan berbahagia, kebahagiaan sebagian
besar individu belum tentu maksimal
 Menumbuhkan inisiatif dan kreasi masyarkat dalam
mengatur kegiatan ekonomi. Masyarakat tidak perlu
menunggu komando dari pemerintah.
 Setiap individu bebas untuk memiliki sumber-
sumber daya produksi. Hal ini mendorong
partisipasi masyarakat dalam perekonomian.
 Timbul persaingan untuk maju karena kegiatan
ekonomi sepenuhnya diserahkan kepada
masyarakat.
 Menghasilkan barang-barang bermutu tinggi, karena
barang yang kurang bermutu tidak akan laku di
pasar.
 Efisiensi dan efektivitas tinggi karena setiap
tindakan ekonomi didasarkan atas motif
mencari keuntungan
 Kontrol sosial dalam sistem pers liberal
berlaku secara bebas. Berita-berita ataupun
ulasan yang dibuat dalam media massa dapat
mengandung kritik-kritik tajam, baik
ditujukan kepada perseorangan lembaga atau
pemerintah.
 Masyarakat dapat memilih partai politik tanpa
ada gangguan dari siapapun.
 Sulit melakukan pemerataan pendapatan.
Karena persaingan bersifat bebas, pendapatan
jatuh kepada pemilik modal atau majikan.
Sedangkan golongan pekerja hanya menerima
sebagian kecil dari pendapatan.
 Pemilik sumber daya produksi mengeksploitasi
golongan pekerja, sehingga yang kaya makin
kaya, yang miskin makin miskin.
 Sering muncul monopoli yang merugikan
masyarakat.
 Sering terjadi gejolak dalam perekonomian
karena kesalahan alokasi budaya oleh individu
yang sering terjadi
 Karena penyelenggaran pers dilakukan oleh
pihak swasta, pemerintah sulit untuk
mengadakan dan memberikan kontrol.
Sehingga pers sebagai media komunikasi dan
media masa sangat efektif menciptakan image
dimasyarakat sesuai misi kepentingan mereka
 John Locke (1632 – 1704)
 Adam Simth (1723-1790)
 Thomas Hobbes
 Jean J. Rousseau
 Jefferson
 Benua Amerika yang menganut ideologi liberalisme
Amerika Serikat, Argentina, Bolivia, Brazil, Cili, Cuba,
Kolombia, Ekuador, Honduras, Kanada, Meksiko,
Nikaragua, Panama, Paraguay, Peru, Uruguay dan
Venezuela.
 Benua eropa: Albania, Armenia, Austria, Belgia, Bulgaria,
Kroasia, Cyprus, Republik Cekoslovakia, Denmark, Estonia,
Finlandia, Perancis, Jerman, Yunani, Hungaria, Islandia,
Italia, Latvia, Lithuania, Luxembourg, Macedonia, Moldova,
Netherlands, Norwegia, Polandia, Portugal, Romania,
Rusia, Serbia Montenegro, Slovakia, Slovenia, Spanyol,
Swedia, Switzerland, Ukraina dan United Kingdom
Belarusia, Bosnia-Herzegovina, Kepulauan Faroe, Georgia,
Irlandia dan San Morino.
 Benua Asia: India, Israel, Jepang, Korea Selatan,
Filipina, Taiwan, Thailand, Turki Myanmar,
Kamboja, Hong Kong, dan Singapura.
 Benua Afrika: Mesir, Senegal dan Afrika Selatan,
Aljazair, Angola, Benin, Burkina Faso, Mantol Verde,
Côte D'Ivoire, Equatorial Guinea, Gambia, Ghana,
Kenya, Malawi, Maroko, Mozambik, Seychelles,
Tanzania, Tunisia, Zambia dan Zimbabwe.
 Sekarang ini, kurang lebih liberalisme juga dianut
oleh negara Aruba, Bahamas, Republik Dominika,
Greenland, Grenada, Kosta Rika, Puerto Rico dan
Suriname.
KOMUNISME
Komunisme merupakan sebuah ideologi dunia
yang muncul sebagai reaksi dari kapitalisme.
Komunisme adalah paham yang
mendahulukan individu pemilik dan
mengesampingkan kaum buruh. Paham
komunis juga menyatakan semua hal dan
sesuatu yang ada di suatu negara dikuasai
secara mutlak oleh negara tersebut
Penganut paham ini berasal dari Manifest der
Kommunistischen yang ditulis oleh Karl Marx
dan Friedrich Engles, sebuah manifesto politik
yang pertama kali diterbitkan pada 21 Febuari
1848. Karl Marx (Simamora,1986:114)
berpendapat bahwa negara adalah alat yang
berkuasa,berjouis, dan digunakan untuk
menekan, bila perlu dengan kekerasan,setiap
usaha yang dilakukan kaum proleter untuk
memperbaiki diri sendiri. Selama Negara borjuis
menjadi kelas yang berkuasa, pemerintah akan
menjadi alatnya dan tidak akan bersedia
mendengarkan kebutuhan kelas lainnya
Dengan kata lain pemerintah dalam suatu
Negara sebagai golongan yang berkuasa
digunakan untuk menindas golongan yang
lainnya yang lebih rendah. Salah satu doktrin
komunis adalah the permanent atau continous
revolution (revolusi terus-menerus). Kounisme
memang memprogramkan tercapainya
masyarakat yang makmur, masyarakat komunis
tanpa kelas, semua orang sama. Namun, untuk
menuju ke sana, ada fase diktator proletariat
yaitu membersihkan kelas-kelas lawan
komunisme, khususnya tuan-tuan tanah dan
kapitalis.
Komunisme sebagai ideologi mulai
diterapkan saat meletusnya Revolusi
Bolshevik di Rusia tanggal 7 November
1917. Sejak saat itu komunisme
diterapkan sebagai sebuah ideologi
dan disebarluaskan ke negara lain
 Ateisme, artinya penganut ini tidak percaya adanya
Tuhan dalam arti bahwa kehidupan manusia
berdasarkan atas evolusi. Kehidupan ini dibentuk
oleh hukum-hukum kehidupan tertentu. Agama
dianggap sebagai penghalang kemajuan. Agama
memelihara kekolotan . bahkan penganut ideologi
ini diajurkan untuk bersikap anti agama.
 Dogmatisme, tidak mempercayai pikiran orang
lain, artinya ajaran-ajaran yang baku berdasarkan
atas pikiran Marx-Engel harus diterima begitu
saja.
 Otoritas, pelaksanaan politik berdasarkan
kekerasan.
 Pengkhianatan terhadap HAM, artinya tidak

mengakui adanya hak-hak asasi manusia.


 Diktator, kekuasaan pemerintah dipegang

oleh partai komunis, dan golongan lain


dilenyapkan.
 Interprestasi ekonomi, sistem ekonomi diatur

secara sentralistik, artinya pengaturan dan


penguasaan ekonomi dipegang oleh pusat
 Karena perekonomian sepenuhnya dipegang
pleh pemerintah, maka pemerintah lebih mudah
mengendalikan inflasi, pengangguran dan
masalah ekonomi lainnya.
 Pemerintah menentukan jenis kegiatan produksi
sesuai dengan perencanaan sehingga pasar
barang dalam negeri berjalan dengan lancar.
 Relatif mudah melakukan distribusi pendapatan.
 Jarang terjadi krisis ekonomi karena kegiatan
ekonomi direncanakan oleh pemerintah .
 Pers dijadikan alat propaganda oleh
pemerintah untuk menyebarkan nilai – nilai
komunis.
 Mematikan inisiatif individu untuk maju,

sebab segala kegiatan diatur oleh pusat.


 Sering terjadi monopoli yang merugikan
masyarakat
 Masyarakat tidak memiliki kebebasan dalam

memiliki sumber daya


Tokoh-tokoh ideologi komunisme
 Karl Marx (1818-1883)
 Frederich Engels (1820-1895)

Negara penganut ideologi komunisme


 Negara yang masih menganut ideologi

komunisme adalah Tiongkok,


Vietnam, Korea utara, Kuba, dan Laos.
SOSIALISME
Sosialisme secara etimologi berasal dari bahasa
Perancis yaitu sosial yang berarti kemasyarakatan.
Istilah sosialisme pertama kali muncul di Perancis
sekitar tahun 1830. Sosialisme adalah paham yang
menghendaki segala sesuatu harus diatur bersama
dan hasilnya dinikmati bersama-sama. Dengan
kata lain sosialisme adalah paham yang
menghendaki kemakmuran bersama. Menurut W.
Surya Indra, sosialisme adalah ajaran
kemasyarakatan (pandangan hidup) tertentu yang
berhasrat menguasai sarana-sarana produksi serta
pembagian hasil produksi secara merata
Umumnya sebutan itu dikenakan bagi aliran
yang masing-masing hendak mewujudkan
masyarakat yang berdasarkan hak milik
bersama terhadap alat-alat produksi, dengan
maksud agar produksi tidak lagi
diselenggarakan oleh orang-orang atau
lembaga perorangan atau swasta yang hanya
memperoleh laba tetapi semata-mata untuk
melayani kebutuhan masyarakat.
Sosialisme sebagai ideologi politik adalah suatu
keyakinan dan kepercayaan yang dianggap benar
oleh para pengikutnya mengenai tatanan politik
yang mencita-citakan terwujutnya kesejahteraan
masyarakat secara merata melalui jalan evolusi,
persuasi, dan tanpa kekerasan.Sosialisme sebagai
ideologi politik timbul dari keadaan yang kritis di
bidang sosial, ekonomi dan politik akibat revousi
industri. Adanya kemiskinan, kemelaratan,
kebodohan kaum buruh, maka sosialisme berjuang
untuk mewujudkan kesejahteraan secara merata.
 Komitmennya untuk menciptakan masyarakat yang
egalitarian (sama).
 Seperangkat kepercayaan bahwa orang biasa
membangun sistem egalitarian alternative yang
didasarka pada nilai-nilai solidaritas dan
kerjasama.
 Pandangan yang optimistic yang memandang
manusia dan kemampuannya dapat bekerja sama
antara satu dengan yang lainnya. Dan
 Keyakinan bahwa adalah mungkin untuk membuat
perubahan secara nayata di dunia ini melalui agen-
agen yang terdiri atas mereka-mereka yang sadar
 Karl Marx (1818-1883) sebagai pelopor
utama gagasan “sosialisme ilmiah”.
 FredericH Engels (1820-1895). Bersama Karl

Marx menulis buku Communist Manifesto


 Nama-nama penting lain dalam Ideologi

Sosialisme adalah C.H. Saint Simon (1760-


1825), F.M Charles Fourier (1772-1837),
EtinneCabet (1788-1856), Wilhelm Weiling
(1808-1871), dan Louis Bland (1811-1882).
Negara yang menganut Ideologi Sosialisme
adalah Negara-negara di Eropa Barat serta
Kuba dan Venezuela
FASISME
Fasisme adalah sebuah gerakan politik
penindasan, nama fasisme berasal dari kata
latin ‘fasces’ artinya kumpulan tangkai yang
diikatkan kepada sebuah kapak, yang
melambangkan pemerintahan di romawi kuno.
Fasisme merupakan produk ideologi-ideologi
yang ingin melawan kaidah-kaidah moralitas
yang diturunkan kepada umat manusia melalui
agama, dan menggantikannya dengan budaya
pagan yang rasis, haus darah dan kejam
Fasisme sesungguhnya merupakan ideologi yang di
bangun menurut hukum rimba, fasisme juga
bertujuan membuat individu dan masyarakat berfikir
dan bertindak seragam, untuk mencapai tujuan ini
fasisme menggunakan kekuatan dan kekerasan
bersama semua metode propaganda bahkan
melakukan genocide (pemusnahan secara teratur
terhadap suatu golongan atau bangsa). Ideologi
Fasisme merupakan sebuah paham politik yang
menjunjung kekuasaan absolut tanpa demokrasi.
Ada pula yang mengartikan bahwa ideologi Fasisme
adalah suatu paham yang mengedepankan bangsa
sendiri dan memandang rendah bangsa lain
Pondasi fasisme dibangun oleh sejumlah
pemikir Eropa berdasarkan budaya pagan
tersebut pada abad ke-19, dan dipraktikkan
pada abad ke-20 oleh negara-negara seperti
Italia dan Jerman
 Rasialisme, pengikut ideologi ini tidak bebas
berpikir terhadap ideologi itu sendiri. Semua orang
harus tunduk pada pikiran yang telah diletakkan
oleh ideologi. Dogma yang telah diletakkan oleh
pelaksana ideologi harus diikuti dengan patuh
tanpa adanya kritik.
 Diktator, ajaran ini menganggap bahwa kritik
adalah suatu kejahatan. Perlawanan terhadap
ajaran dan kekuasaan pemerintah dimusnahkan
dengan cara kekerasan.
 Imperialisme, adalah politik untuk
menguasai (dengan paksaan) seluruh dunia
untuk kepentingan diri sendiri yang
dibentuk sebagai imperiumnya (hak
memerintah).atas dasar tersebut, mereka
melakukan penguasaan atas bangsa lain.
Akibatnya iimperialisme adala suatu akibat
logis dari paham yang realistis itu.
 Ketidak percayaan pada kemampuan nalar.
Bagi fasisme, keyakinan yang bersifat fanatik dan
dogmatic adalah sesuatu yang sudah pasti benar
dan tidak boleh lagi didiskusikan.
 Pengingkaran derajat kemanusiaan.

Bagi fasisme manusia tidaklah sama, justru


pertidaksamaanlah yang mendorong munculnya
idealisme mereka. Bagi fasisme, derajat pria
melampaui wanita, militer melampaui sipil,
anggota partai melampaui bukan anggota partai,
bangsa yang satu melampaui bangsa yang lain dan
yang kuat harus melampaui yang lemah.
 Kode prilaku yang didasarkan pada kekerasan dan
kebohongan.
Dalam pandangan fasisme, negara adalah satu sehingga
tidak dikenal istilah “oposan”. Jika ada yang
bertentangan dengan kehendak negara, maka mereka
adalah musuh yang harus dimusnahkan. Setiap orang
akan dipaksa dengan jalan apapun untuk mengakui
kebenaran pemerintah.
 Pemerintahan oleh kelompok elit.

Dalam prinsip fasis, pemerintahan harus dipimpin oleh


segelintir elit yang lebih tahu keinginan seluruh
anggota masyarakat. Jika ada pertentangan pendapat,
maka yang berlaku adalah keinginan si-elit
Totaliterisme.
Untuk mencapai tujuannya, fasisme bersifat total
dalam meminggirkan sesuatu yang dianggap “kaum
pinggiran”. Hal inilah yang dialami kaum wanita,
dimana mereka hanya ditempatkan pada wilayah 3 K
yaitu: kinder (anak-anak), kuche (dapur) dan kirche
(gereja). Bagi anggota masyarakat, kaum fasis
menerapkan pola pengawasan yang sangat ketat.
Sedangkan bagi kaum penentang, maka totaliterisme
dimunculkan dengan aksi kekerasan seperti
pembunuhan dan penganiayaan.
Rasialisme dan imperialisme.
Menurut doktrin fasis, dalam suatu negara kaum elit
lebih unggul dari dukungan massa dan karenanya
dapat memaksakan kekerasan kepada rakyatnya.
Dalam pergaulan antar negara maka mereka melihat
bahwa bangsa elit, yaitu mereka lebih berhak
memerintah atas bangsa lainnya. Fasisme juga
merambah jalur keabsahan secara rasialis, bahwa ras
mereka lebih unggul dari pada lainnya, sehingga
yang lain harus tunduk atau dikuasai. Dengan
demikian hal ini memunculkan semangat
imperialisme
Fasisime memiliki unsur menentang hukum
dan ketertiban internasional.
Konsensus internasional adalah menciptakan
pola hubungan antar negara yang sejajar dan
cinta damai. Sedangkan fasis dengan jelas
menolak adanya persamaan tersebut. Dengan
demikian fasisme mengangkat perang sebagai
derajat tertinggi bagi peradaban manusia.
Sehingga dengan kata lain bertindak
menentang hukum dan ketertiban internasional
 Memiliki rasa kesatuan nasional.
 Memiliki tingkat pengawasan dan
kedisiplinan yang tinggi.
 Dapat mengambil keputusan pemerintahan

yang cepat
 Pemerintahan dipegang oleh orang yang ahli
 Rakyat berhadapan dengan tekanan dan
kekerasan.
 Rakyat diperintah dengan cara-cara yang

mmebuat mereka takut dan dengan demikian


membuat mereka patuh.
 Kekuasaan Negara hanya dipegang oleh
partai yang berkuasa.
 Sistem pemerintahan otoriter.
Italia merupakan negara pertama yang menjadi
Fasis (1922) menyusul jerman tahun 1933
dan kemudian Spanyol melalui perang
saudara yang pecah tahun 1936. Pada abad
ke-20, fasisme muncul di Italia dalam bentuk
Benito Mussolini

Anda mungkin juga menyukai