JURUSAN
HTN/SIYASAH
JINAYAH
HUKUM ACARA MK
19/12/2018 3
BATAS WAKTU PEMBENTUKAN
MAHKAMAH KONSTITUSI
(Pasal III Aturan Peralihan UUD 1945 Perubahan keempat)
19/12/2018 4
DPR dan Pemerintah kemudian membuat
Rancangan Undang-Undang mengenai
Mahkamah Konstitusi. Setelah melalui
pembahasan mendalam, DPR dan Pemerintah
menyetujui secara bersama UU Nomor 24
Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi pada
13 Agustus 2003 (Lembaran Negara Nomor 98
dan Tambahan Lembaran Negara Nomor 4316)
Tanggal 15 Agustus 2003, Presiden melalui
Keputusan Presiden Nomor 147/M Tahun 2003
hakim konstitusi untuk pertama kalinya
dibentuk yang dilanjutkan dengan pengucapan
sumpah jabatan para hakim konstitusi di Istana
Negara pada tanggal 16 Agustus 2003
19/12/2018 5
PELIMPAHAN KEWENANGAN DARI MA
KE MK
Ketentuan Peralihan Pasal 87 UU MK:
“Pada saat undang-undang ini berlaku, seluruh permohonan
dan/atau gugatan yang diterima Mahkamah Agung dan belum
diputus berdasarkan ketentuan Pasal III Aturan Peralihan UUD
1945, dialihkan kepada Mahkamah Konstitusi dalam waktu paling
lambat 60 (enam puluh) hari kerja sejak Mahkamah Konstitusi
dibentuk”
Mengatur :
a. Prosedur pengangkatan dan pemberhentian hakim
konstitusi.
b. Hukum Acara Mahkamah Konstitusi.
c. Ketentuan lainnya tentang MK.
9
Fungsi Mahkamah Konstitusi
19/12/2018 11
TANGGUNG JAWAB DAN
AKUNTABILITAS
MENGUMUMKAN LAPORAN BERKALA
KEPADA MASYARAKAT, DIMUAT DALAM
BERITA MAHKAMAH KONSTITUSI
PERKARA YANG TERDAFTAR, DIPERIKSA DAN
DIPUTUS
PENGELOLAAN KEUANGAN DAN TUGAS
ADMINISTRASI
MASYARAKAT MEMPUNYAI AKSES
TERHADAP PUTUSAN
(PASAL 13 DAN 14 UU MK)
19/12/2018 12
WEWENANG DAN KEWAJIBAN MKRI
(CONSTITUTIONAL CASES)
Wewenang MK
Pasal 24C ayat (1) UUD 1945
Mahkamah Konstitusi berwenang mengadili The Guardian of The Constitution
pada tingkat pertama dan terakhir yang
putusannya bersifat final untuk:
Wewenang Tambahan
The Protector of The Human Rights
Pasal 236C UU No. 12 Tahun 2008 Perubahan
Kedua UU 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah Penanganan sengketa hasil perolehan
suara Pemilukada
PENGUJIAN UU TERHADAP UUD 1945
[PASAL 50 s.d. Pasal 60 UU No. 24 Tahun 2003]
• PEMOHON:
Subyek Hukum :
1. Perorangan WNI (termasuk kelompok orang)
2. Kesatuan masyarakat hukum adat
3. Badan hukum publik atau privat
4. Lembaga Negara
Anggapan bahwa hak/kewenangan konstitusional subyek hukum
tersebut dirugikan oleh UU yang bersangkutan.
• JENIS PENGUJIAN
1.Pengujian Formil (prosedur pembentukan UU bertentangan
dengan UUD 1945)
2. Pengujian Materiil : Isi UU bertentangan dengan UUD 1945.
Perlunya Pengujian UU di Indonesia
Moh. Mahfud MD :
Pertama, DPR dan Presiden sebagai lembaga legislatif yang
membentuk UU,adalah lembaga politik yang sangat mungkin
membuat UU atas dasar kepentingan politik mereka sendiri
atau kelompok yang dominan di dalamnya.UU sebagai produk
politik yang tidak lain dari kristalisasi dari kehendak-kehendak
politik yang saling bersaing,bisa saja membentuk UU yang
tidak sejalan dengan UUD,sehingga diperlukan adanya
pengujian UU terhadap UUD.
Kedua, DPR dan Pemerintah sebagai lembaga politik,kenyataannya
lebih banyak berisi orang-orang yang bukan ahli hukum atau
kurang biasa berpikir menurut logika hukum. Perekrutan
mereka atas dasar ketokohan yang berhasil memperoleh
dukungan politik,tanpa pertimbangan keahlian mereka di
bidang hukum.Fakta demikian ini menyebabkan kemungkinan
mambentuk UU yang tidak selaras dengan UUD,dan oleh
karena itu diperlukan adanya pengujian undang-undang
terhadap UUD demi menjaga tidak adanya UU yang
bertentangan dengan UUD. 15
SENGKETA KEWENANGAN KONSTITUSIONAL
LEMBAGA NEGARA
[PASL 61 S.D. 67 UU MK]
• LEMBAGA NEGARA :
1. MPR 5. KPU
2. PRESIDEN 6. KOMISI YUDISIAL
3. DPR 7. BANK SENTRAL
4. DPD 8. PEMERINTAH DAERAH
9. BPK
• PEMOHON : Lembaga Negara yang kewenangannya diambil
Lembaga Negara lain
• TERMOHON : Lembaga Negara yang mengambil kewenangan
Lembaga Negara lain
• OBYEK SENGKETA : Kewenangan yang diberi UUD 1945
Sengketa Kewenangan Konstitusional Antar Lembaga Negara
17
PEMBUBARAN PARTAI POLITIK
[PASAL 68 s.d.PASAL 73 UUMK]
• PEMOHON : Pemerintah
• TERMOHON : Parpol yang dimohon dibubarkan
• Alasan : Ideologi, Asas, Tujuan, Program, dan
Kegiatan bertentangan dengan UUD 1945
• Bentuk : Pembatalan pendaftaran pada pemerintah
Pembubaran Parpol harus dimohonkan oleh
Pemerintah ke Mahkamah Konstitusi untuk
disidangkan demi membuktikan benar tidaknya
permohonan Pemerintah tentang ideologi , asas,
tujuan, program dan kegiatan partai politik yang
bersangkutan yang dianggap bertentangan
dengan UUD 1945.
Jikalau terbukti, permohonan Pemerintah
dikabulkan dan apabila tidak terbukti,
permohonan Pemerintah ditolak.
Dengan ketentuan seperti ini, maka adagium
politik sebagai panglima sudah berubah menjadi
supremasi hukum.
19
Perselisihan Hasil Pemilihan Umum
Perselisihan tentang hasil pemilihan umum calon
Anggota DPR, DPD, dan DPRD, begitu pula hasil
pemilihan umum calon Presiden dan Wakil Presiden
sudah pernah masuk ke MK dimulai sejak tahun 2004.
20
PERSELISIHAN HASIL PEMILU
[PASAL 74 s.d. PASAL 79 UUMK]
24
PERKARA KONSTITUSI/KETATANEGARAAN
YANG BUKAN WEWENANG MKRI
19/12/2018 26
MISI MAHKAMAH KONSTITUSI
19/12/2018 27
KOMPOSISI HAKIM MK
* Mempunyai 9 (sembilan) hakim konstitusi
* Ditetapkan oleh Presiden berdasarkan usulan dari:
- MA : tiga orang
- DPR : tiga orang
- Presiden : tiga orang
* Ketua dan Wakil Ketua MK dipilih dari dan oleh
hakim konstitusi
(Pasal 24C ayat 3 dan ayat 4)
19/12/2018 28
Komposisi Hakim MK.................
19/12/2018 30
Hakim Konstitusi
MOCH. MAHFUD MD ACHMAD SODIKI
Ketua
MUHAMMAD ALIM
Hakim Konstitusi
31
STRUKTUR ORGANISASI MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA
19/12/2018 32
PERSYARATAN HAKIM KONSTITUSI
A. Menurut UUD 1945 Pasal 24C ayat 5:
a. Memiliki integritas dan kepribadian yang tidak tercela
b. Adil
c. Negarawan yang menguasai konstitusi dan ketatanegaraan
d. Tidak merangkap sebagai pejabat negara
B. Menurut UU No. 24 Tahun 2003 tentang MK (Pasal 16):
a. WNI
b. Pendidikan sarjana hukum
c. Usia minimal 40 thn
d. Tidak pernah dipidana penjara yang ancaman hukuman
5 tahun
e. Tidak sedang dinyatakan pailit oleh putusan pengadilan
f. Punya pengalaman kerja di bidang hukum minimal 10thn
g. Wajib membuat surat pernyataan kesediaan
19/12/2018 33
MASA JABATAN DAN BATAS USIA
•Masa Jabatan Hakim Konstitusi 5 (lima) tahun dan hanya dapat
dipilih kembali satu periode lagi (Pasal 22)
•Batas usia Hakim Konstitusi 67 tahun (Pasal 23 huruf C)
35
Kebenaran materiil :
36
Keadilan hukum (legal justice) menurut Majid
Khadduri terdiri atas :
37
Keadilan substantif itu adalah keadilan materiil,
keadilan sejati.
38
Dalam hukum Islam, keadilan substantif
menggunakan kata al qist, artinya bagian
yang wajar, proporsional.
40