6
…lanjutan
Ketidakmampuan lembaga-lembaga negara
yang telah ada untuk melakukan tugas
yang urgen dalam masa transisi demokrasi
karena persoalan birokrasi dan KKN
Adanya pengaruh global dengan
pembentukan lembaga negara baru di
banyak negara menuju demokrasi
Tekanan lembaga-lembaga internasional
7
Prinsip-prinsip Pembentukan
lembaga
Penegasan prinsip konstitusionalisme,
yaitu gagasan yang menghendaki agar
kekuasaan para pemimpin dan badan-
badan pemerintah yang ada dibatasi.
Pembatasan tersebut dapat diperkuat
sehaingga menjadi suatu mekanisme
atau prosedur yang tetap, sehingga hak-
hak dasar warga negara semakin
terjamin dan demokrasi dapat terjaga.
8
Prinsip checks and balance
9
Prinsip integrasi
Prinsip integrasi, dalam arti bahwa
pembentukan lembaga negara tidak bisa
dilakukan secara parsial, keberadaannya
harus dikaitkan dengan lembaga lain yang
telah ada dan eksis. Pembentukan lembaga
negara harus disusun sedemikian rupa
sehingga menjadi satu kesatuan proses yang
saling mengisi dan memperkuat, serta harus
jelas kepada siapa lembaga tersebut haarus
bertanggung jawab.
10
Prinsip kemanfaatan bagi
masyarakat
Prinsip kemanfaatan bagi
masyarakat, yaitu pembentukan
lembaga negara bertujuan untuk
memenuhi kesejahteraan warganya
dan menjamin hak-hak dasar yang
dijamin konstitusi.
11
ESENSI PEMBAGIAN
KEKUASAAN
Berdasarkan Undang-undang 1945, Indonesia
adalah penganut sistem pembagian kekuasaan
(division of power) bukan pemisahan
kekuasaan (separation of power)
sebagaiamana sistem pemisahan kekuasaan
yang dianut oleh Amerika Serikat. Adapun
esensi pembagian kekuasaan itu dalam Negara
adalah untuk mencegah menumpuknya
kekuasaan di tangan satu orang sehingga bisa
menimbulkan kecenderungan terjadinya
penyalahgunaan kekuasaan (abuse of power).
ASAS-ASAS PEMBAGIAN KEKUASAAN
15
Lanjutan
19
Kekuasaan Presiden RI
Berdasarkan UUD 1945
29
TUGAS WAKIL PRESIDEN
42
Pimpinan DPD
Dr. Agung Firman Sampurna,S.E., M.Si., CSFA (Periode 2017 - 2022)- Ketua
Dr. Agus Joko Pramono, S.ST., M.Acc., Ak., CA., CPA, CSFA (Periode 2018 -
2023) - Wakil Ketua
Dr. Hendra Susanto, M. Eng., M.H., CSFA, CFrA (Periode 2019 - 2024) -
Anggota I
Dr. Pius Lustrilanang, S.IP., M.Si., CSFA (Periode 2019 - 2024) - Anggota II
Dr. Achsanul Qosasi, CSFA (Periode 2019 - 2024) - Anggota III
Ir. Isma Yatun, M.T., CSFA (Periode 2017 - 2022) - Anggota IV
Prof Dr. Bahrullah Akbar, M.B.A., CPA, CSFA (Periode 2016 - 2021) -
Anggota V
Prof. Harry Azhar Azis, M.A., Ph.D., CSFA (Periode 2019 - 2024) - Anggota VI
Ir. Daniel Lumban Tobing, CSFA (Periode 2019 - 2024) - Anggota VII
Lanjutan
57
Pimpinan MA
59
Pimpinan KY
Profil Anggota Komisi Yudisial Paruh I Periode Juli 2018-Desember 2020
Jabatan Nama
Ketua Dr. Jaja Ahmad Jayus, S.H., M.Hum.
Wakil Ketua Drs. H. Maradaman Harahap, S.H., M.H.
Ketua Bidang Bidang Rekrutmen Hakim Dr. Aidul Fitriciada Azhari, S.H.,
M.Hum.
Bidang Pengawasan Hakim dan Investigasi Sukma Violetta, S.H., LL.M.
Bidang Sumber Daya Manusia, Advokasi, Hukum, Penelitian dan
Pengembangan Dr. Sumartoyo, S.H., M.Hum.
Bidang Pencegahan dan Peningkatan Kapasitas HakimDr. Joko Sasmito,
S.H., M.H.
Bidang Hubungan Antar Lembaga dan Layanan Informasi Dr. Farid
Wajdi, S.H., M.Hum.
Tugas KY
1. Mengusulkan Pengangkatan Hakim
Agung, dengan tugas utama:
a) Melakukan pendaftaran calon Hakim
Agung;
b) Melakukan seleksi terhadap calon
Hakim Agung;
c) Menetapkan calon Hakim Agung; dan
d) Mengajukan calon Hakim Agung ke DPR.
Lanjutan
2. Menjaga dan Menegakkan Kehormatan,
Keluhuran Martabat Serta Perilaku Hakim,
dengan tugas utama:
a) Menerima laporan pengaduan masyarakat
tentang perilaku hakim,
b) Melakukan pemeriksaan terhadap dugaan
pelanggaran perilaku hakim, dan
c) Membuat laporan hasil pemeriksaan berupa
rekomendasi yang disampaikan kepada
Mahkamah Agung dan tindakannya disampaikan
kepada Presiden dan DPR.
Wewenang KY
66
Hubungan yang bersifat Fungsional
70
Hubungan yang berkaitan dengan
Penyelesaian Sengketa
72
TERIMAKASIH…..