Lembaga Negara
Nama kelompok :
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Lembaga negara di Indonesia adalah institusi yang dibentuk berdasar UUD 1945 dan UU dan
memiliki sistem khusus yang dirancang untuk pembangunan negara. Lembaga
negara bertujuan untuk mewujudkan kedaulatan yang berada di tangan rakyat yang
dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar 1945. UUD 1945 menetapkan 7 lembaga
Negara yaitu MPR, DPR, DPD, Presiden, BPK, MA dan MK. Masing-masing lembaga
negara mempunyai ruang lingkup kekuasaan masing-masing. Pelaksanaan
kekuasaan yang diberikan kepada lembaga negara itu ada yang dilaksanakan secara mandiri
dan ada yang dilaksanakan bersama-sama. Teori yang berkaitan dengan pemisahan
atau pembagian kekuasaan. Ditelusuri berdasarkan penamaan dan atribusi wewenang
mengenai lembaga-lembaga Negara dalam Perubahan UUD 1945, maka dapat diidentifikasi
sebagai berikut :
a. MPR
Dasar hukum Atribusi wewenang dalam Perubahan UUD 1945
b. Presiden
Dasar hukum Atribusi wewenang dalam Perubahan UUD 1945 Pasal 4 ayat (1), Pasal 5 ayat(1)
dan ayat (2) Pasal 11 ayat (1), Pasal 12, Pasal 13 ayat (1), Pasal 14 ayat (1) dan ayat (2),Pasal 15,
Pasal 16, Pasal 17 ayat (2), Pasal 20 ayat (2), Pasal 24A ayat (3), Pasal 24B ayat(3), Pasal 24C
ayat (3), Perubahan UUD 1945.
c. Dewan Perwakilan Rakyat
Dasar hukum Atribusi wewenang dalam Perubahan UUD 1945 Pasal 20 ayat (1) dan (2),Pasal 22
ayat (2), Pasal 23 ayat (2), Pasal 22D ayat (3), Pasal 22E ayat (2), (3), Pasal 24Bayat (3), Pasal 24A
ayat (3), Pasal 14 ayat (2), Pasal 11 ayat (2), Perubahan UUD 1945.
d. Dewan Perwakilan Daerah
Dasar hukum Atribusi wewenang dalam Perubahan UUD 1945 Pasal 22D ayat (1), (2), (3),Pasal
2F ayat (1), Perubahan UUD 1945.
e.Mahkamah Agung
Dasar hukum Atribusi wewenang dalam Perubahan UUD 1945 Pasal 24 ayat (2), Pasal 24Aayat
(1), Pasal 24C ayat (3).
f. Mahkamah Konstitusi
Dasar hukum Atribusi wewenang dalam Perubahan UUD 1945 Pasal 24C ayat (1), Pasal 24Cayat
(2).
h. Badan Pemeriksa Keuangan
Dasar hukum Atribusi wewenang dalam Perubahan UUD 1945 Pasal 23E ayat (1) dan ayat(2)
B. TUJUAN BANNER
A. Deskripsi Banner
Banner ini berisi tentang tugas-tugas beserta wewenang lembaga Negara di Indonesia.
Seperti yang ada dalam banner terdapat kekuasaan yang dibagi menjadi empat bagian. Yaitu
kekuasaan konstitutif yang meliputi lembaga MPR, kekuasaan yudikatif meliputi lembaga MA
dan MK, kekuasaan legislative yang meliputi lembaga DPR dan DPD, dan terakhir kekuasaan
eksaminatif yang meliputi lembaga BPK. Masing-masing lembaga tersebut sudah diatur dalam
Undang-undang dasar 1945.
lembaga negara adalah lembaga pemerintahan yang berkedudukan di pusat yang tugas, fungsi,
dan kewenangannya secara tegas diatur dalam Undang-Undang.Sederhananya, lembaga negara
merupakan lembaga pemerintahan (Civilizated Organization) yang dibuat oleh negara, dari
negara, dan untuk negara, demi mencapai tujuan negara itu.Dalam lembaga negara,
anggotanya juga turut menjaga kestabilan kinerjanya supaya dapat mencapai tujuan negara
tersebut. lembaga negara dibagi menjadi dua bagian besar yakni 1) alat-alat perlengkapan
negara yang langsung (unmittebare organ), dan (2) alat-alat perlengkapan negara yang tidak
langsung (mitterbare organ).
Lembaga negara yang ada di Indonesia ada beberapa, yakni lembaga legislatif, lembaga
eksekutif, dan lembaga yudikatif. Namun, keberadaan lembaga negara dalam suatu negara
tidak hanya dibatasi pada tiga lembaga tersebut.Keberadaan lembaga negara di Indonesia
diatur sepenuhnya oleh Undang-Undang Dasar 1945 dan peraturan perundangan lainnya.
Sehingga, kedudukan setiap lembaga negara di Indonesia bergantung pada wewenang, tugas,
dan fungsi yang telah diberikan oleh Undang-Undang Dasar 1945.
Apa saja ya tugas, wewenang, dan fungsi dari tiga lembaga tersebut?
Lembaga Eksekutif
Lembaga eksekutif merupakan lembaga pemerintahan yang berfungsi untuk melaksanakan
perundang-undangan yang telah ditetapkan oleh lembaga legislatif. Di negara-negara yang
menganut pemerintahan demokratis, biasanya pada lembaga eksekutif terdiri atas kepala
negara, bisa raja atau presiden, disertai dengan para menterinya. Di Indonesia, lembaga
eksekutif-nya adalah MPR (Majelis Permusyawaratan Rakyat), Presiden dan Wakil Presiden,
serta para menteri.
Berdasarkan Pasal 3 Ayat 1 dalam Undang-Undang Dasar 1945, MPR mempunyai tugas dan
wewenang sebagai berikut:
2. Presiden
Sebelum ada Amandemen Undang-Undang Dasar 1945, presiden dipilih oleh MPR. Namun,
setelah terdapat amandemen Undang-Undang Dasar 1945, presiden dan wakilnya dipilih oleh
rakyat melalui pemilu.
Presiden dan wakilnya menjabat selama lima tahun dan dapat dipilih kembali hanya satu kali
jabatan dalam pemilihan umum selanjutnya.
Presiden berkedudukan sebagai kepala negara sekaligus kepala pemerintahan. Sebagai seorang
kepala negara, presiden mempunyai wewenang yang telah diatur oleh Undang-Undang Dasar
1945, yakni:
Membuat perjanjian dengan negara lain dengan persetujuan DPR (Dewan Perwakilan
Rakyat)
Mengangkat duta dan konsul untuk ditempatkan di ibukota negara lain dan negara
Indonesia.
Menerima duta dari negara lain.
Memberikan gelar, tanda jasa, dan tanda kehormatan kepada warga negara, baik warga
negara Indonesia maupun warga negara asing yang telah berjasa.
Sementara itu, sebagai kepala pemerintahan yang menyelenggarakan pemerintahan negara,
maka Presiden memiliki hak dan kewajiban sebagai berikut:
Menyatakan perang, membuat perdamaian dengan negara lain atas dasar persetujuan
DPR
Membuat perjanjian internasional atas dasar persetujuan DPR
Menyatakan keadaan bahaya terhadap suatu situasi dan kondisi yang berlangsung dalam
negara.
Lembaga Legislatif
Lembaga legislatif merupakan lembaga pemerintah yang mempunyai fungsi umum dalam
membuat perundang-undangan. Lembaga legislatif ini memiliki beberapa fungsi fungsi legislasi
dan fungsi kontrol.
Anggota DPD ini bukan berasal dari partai politik, melainkan dari organisasi-organisasi
kemasyarakatan. Masa jabatan DPD adalah lima tahun.
Berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 22D, anggota DPD memiliki kewenangan
sebagai berikut:
Lembaga Yudikatif
Lembaga yudikatif merupakan lembaga pemerintahan yang berwenang untuk menafsirkan isi
perundang-undangan dan memberikan sanksi pelanggaran pelaksanaannya.
Dalam pelaksanaanya, lembaga yudikatif harus bebas dari campur tangan lembaga eksekutif.
Hal tersebut supaya dalam penegakan hukum dan keadilannya tidak berat sebelah atau terlalu
memihak.
Hakim Agung ini diusulkan oleh DPR yang berasal dari usulan Komisi Yudisial. Lembaga MA
mempunyai kewajiban dan kewenangan sendiri, yakni:
Dalam MK, terdapat 9 hakim konstitusi yang telah ditetapkan oleh Presiden. Berikut merupakan
tugas dan fungsi lembaga Mahkamah Konstitusi:
1. Menguji undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar
2. Memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh
Undang-Undang Dasar
3. Memutus pembubaran partai politik
4. Memutus perselisihan mengenai hasil pemilu
Lembaga BPK berkedudukan di ibu kota negara dan memiliki perwakilan di setiap provinsinya.
A. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada bab terdahulu, makadapat ditarik
kesimpulan bahwa selain bertujuan untuk menutup penyalahgunaan atau penyimpangan
praktek ketatanegaraan dari kehendak yang telah diatur dalam UUD, perubahan kedudukan,
keanggotaan, dan mekanisme keanggotaan MPR, DPR dan keberadaan lembaga baru DPD,
dimaksudkan sebagai jalan untuk mewujudkan gagasan meniadakan kedudukan MPR sebagai
lembaga tertinggi negara.
Gagasan itu secara konseptual ingin menegaskan bahwa MPR bukan satu-satunya lembaga
yang melaksanakan kedaulatan rakyat, setiap lembaga yang mengemban tugas-tugas politik
negara dan pemerintahan adalah pelaksana kedaulatan rakyat, harus tunduk dan bertanggung
jawab kepada rakyat. Secara praktis, pembaruan dimaksudkan untuk meniadakan
penyalahgunaan kadudukan MPR sebagai lembaga tertingi negara yang pada prakteknya telah
digunakan sebagai alat kepanjangan tangan Presiden untuk melanggengkan kekuasaannya.