Anda di halaman 1dari 7

BAB 1

FUNGSI DAN KEWENANGAN LEMBAGA-LEMBAGA NEGARA MENURUT

UUD NRI TAHUN 1945


Kompetensi Dasar :
3.6. Menganalisis fungsi dan kewenangan lembaga-lembaga Negara menurut Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
4.6 Menyaji hasil analisis tentang fungsi dan kewenangan lembaga-lembaga Negara menurut
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Tujuan :
Setelah mempelajari materi ini, siswa diharapkan mampu,
1. Mengidentifikasi Suprastruktur dan Infrastruktur Sistem Politik Indonesia
2. Mengidentifikasi Lembaga-Lembaga Negara RI menurut UUD NRI Tahun 1945
3. Menyaji dan Mengkomunikasikan hasil analisis tentang kewenangan Lembaga-lembaga
Negara menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
4. Menganalisis tatakelola pemerintahan yang baik.
5. Menunjukan Partisipasi Warga Negara dalam sistem politik RI

A. Aturan Mengenai Lembaga-Lembaga Negara


Keberadaan lembaga-lembaga Negara di Indonesia diatur dalam UUD NRI Tahun 1945,
dalam system politik dikenal adanya suprastruktur dan infrastruktur politik, Suprastuktur
politik diartikan sebagai mesin politik resmi di suatu negara dan merupakan penggerak
politik yang bersifat formal. Dengan kata lain suprastuktur politik merupakan gambaran
pemerintah dalam arti luas yang terdiri atas lembaga-lembaga negara yang tugas dan
peranannya datur dalam konstitusi negara atau peraturan perundang-undangan lainnya
Sedangkan Insfrastuktur politik adalah kelompok-kelompok kekuata politik dalam
masyarakat yang turut berpartisipasi secara aktif
Aturan mengenai lembaga-lembaga Negara di Indonesia diantaranya :
 MPR,DPR,DPD dan DPRD : UU Nomor 42 Tahun 2014
 Mahkamah Agung : UU Nomor 3 Tahun 2009
 Mahkamah Konstitusi : UU Nomor 4 Tahun 2014
 Komisi Yudisial : UU Nomor 18 Tahun 2011
 Badan Pemeriksa Keuangan : UU Nomor 15 Tahun 2004

B. Lembaga-Lembaga Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945


Garis besar tugas dan wewenang lembaga negara yang merupakan kekuatan suprastruktur
politik di Indonesia adalah sebagai berikut.
1) Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)
 Anggota MPR terdiri dari DPR dan DPD (Pasal 2 (1) UUD 1945)
 Anggota MPR berjumlah sebanyak 550 anggota DPD dan berjumlah sebanyak 4 X
Jumlah provinsi anggota DPD (UU No. 22 tahun 2003)
 MPR adalah lembaga negara bukan lembaga tertinggi negara
 Tugas dan wewenang MPR adalah berwenang mengubah dan

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas X Semester 2 Page 1


 menetapkan UUD, melantik presiden dan/atau wakil presiden dan hanya dapat
memberhentikan presiden dan wakil presiden dalam masa jabatannya menurut
UUD (Pasal 3 (1,2,3) UUD 1945).
 MPR juga memiliki hak dan kewajiban seperti diatur dalam UU Nomor 22 tahun
2003 tentang Susunan dan Kedudukan MPR, DPR, DPD dan DPRD.
2) Presiden
 Presiden dan wakil presiden dipilih langsung oleh rakyat dalam satu pasangan calon
(Pasal 6 A(1) UUD 1945).
 Syarat menjadi presiden lainnya diatur lebih lanjut dalam Undang-Undang pasal 6
(2)UUD 1945 Amandemen.
 Kekuasaan presiden menurut UUD NRI Tahun 1945
- Membuat UU bersama DPR (pasal 5 ayat (1) dan pasal 20)
- Menetapkan peraturan pemerintah (pasal 5 (2))
- Memegang kekuasaan tertinggi atas angkatan darat,laut dan udara (pasal 10)
- Menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain
atas persetujuan DPR (pasal11)
- Menyatakan keadaan bahaya (pasal 12)
- Mengangkat dan menerima duta dan konsul dengan memperhatikan
pertimbangan DPR (pasal 13)
- Memberi grasi dan rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan MA (pasal
14 ayat (1))
- Memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan DPR (pasal
14 ayat (2))
- Memberi gelar, tanda jasa, dan lain laintanda kehormatan (pasal 15)
- Membentuk dewan pertimbangan yang bertugas memberikan pertimbangan
dana sehat kepada presiden (pasal 16)
- Mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri negara (pasal 17)
- Mengajukan RUU APBN (pasal 23)
3) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
 Anggota DPR dipilih melalui Pemilu (Pasal 19 (1) UUD 1945).
 Anggota DPR sebanyak 550 orang (UU Nomor 22 tahun 2003).
 Fungsi DPR adalah fungsi legislasi, fungsi anggaran dan fungsi pengawasan (Pasal 20
(1) UUD 1945).
 Hak anggota DPR adalah hak interpelasi, hak angket dan hak menyatakan pendapat
(Pasal 20A (2) UUD 1945).
 Hak anggota DPR hak mengajukan pertanyaan, hak menyampaikan usul/pendapat
dan hak imunitas (Pasal 20A (3) UUD 1945).
4) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
 BPK merupakan lembaga yang bebas dan mandiri dengan tugas khusus untuk
memeriksa pengelolaan dan bertanggung jawab atas keuangan negara (Pasal 23E (1)
UUD 1945).
 Hasil pemeriksaan BPK di serahkan kepada DPR, DPD dan DPRD (Pasal 23E (2) UUD
1945).

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas X Semester 2 Page 2


5) Mahkamah Agung (MA).
 MA merupakan lembaga negara yang memegang kekuasaan kehakiman di samping
sebuah Mahkamah Konstitusi di Indonesia (Pasal 24 (2) UUD 1945).
 MA membawahi peradilan di Indonesia (Pasal 24 (2) UUD 1945).
 Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan merdeka untuk menyelenggarakan
peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan (Pasal 24 (1) UUD 1945).
6) Mahkamah Konstitusi
Mahkamah konstitusi memiliki kewenangan :
 Mengadili pada tingkat pertama dan terakhir UU terhadap UUD
 Memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan
oleh UUD.
 Memutus pembubaran partai politik.
 Memutus hasil perselisihan tentang Pemilu (Pasal 24C (1) UUD 1945)
 Memberikan putusan atas pendapat DPR mengenai pelanggaran Presiden dan/atau
Wakil Presiden menurut UUD (Pasal 24C (2) UUD 1945)
 Mahkamah konstitusi beranggotakan sembilan orang, 3 anggota diajukan MA, 3
anggota diajukan DPR dan 3 anggota diajukan preseden
7) Komisi Yudisial (KY).
 KY adalah lembaga mandiri yang dibentuk Presiden dengan persetujuan DPR (Pasal
24B (3) UUD 1945).
 KY berwenang mengusulkan pengangkatan hakim agung serta menjaga dan
menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, dan perilaku hakim (Pasal 24 (1)
UUD 1945).
8) Dewan Perwakilan Daerah (DPD)
 DPD merupakan bagian keanggotan MPR yang dipilih melalui Pemilu dari setiap
provinsi.
 DPD merupakan wakil-wakil propinsi
 Anggota DPD berdomisili di daerah pemilihannya, dan selama bersidang bertempat
tinggal di Ibukota negara RI (UU No. 22 tahun 2003).
 DPD berhak mengajukan rancangan undang-undang yang berkaitan otda

C. Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik


Good govermance adalah suatu penyelenggaraan manajemen pembangunan yang solid dan
bertanggung jawab yang sejalan dengan prinsip demokrasi dengan pasar yang efisien,
penghindaran salah alokasi dana investasi, dan pencegahan korupsi baik secara politik
maupun administratif, menjalankan dispilin anggaran serta penciptaan legal and political
framework bagi tumbuhnya aktivitas usaha.
Tata kelola pemerintahan yang baik memiliki sejumlah ciri-ciri dan karakteristik sebagai
berikut :
1) Terwujudnya interaksi yang baik antara pemerintah, swasta, dan masyarakat
2) Komunikasi, adanya jaringan multisistem (pemerintah, swasta, dan masyarakat)
3) Proses penguatan diri sendiri (self enforcing process)
4) Keseimbangan kekuatan (balance of force)
5) Independensi, yakni menciptakan saling ketergantungan yang dinamis antara
pemerintah, swasta, dan masyarakat melalui koordinasi dan fasilitasi

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas X Semester 2 Page 3


Tata pemerintahan yang baik berkaitan dengan stuktur pemerintahan yang mencakup dua
hal sebagai berikut :

1) Hubungan antara pemerintahan dengan pasar


2) Hubungan antara pemerintahan dan rakyat
3) Hubungan antara pemerintahan dan organisasi masyarakat
4) Hubungan antara pejabat-pejabat yang dipilih (politisi) dan pejabat-pejabat yang
diangkat (birokrat)
5) Hubungan antara lembaga pemerintahan daerah dnegan penduduk perkotaaan dan
pedesaan
6) Hubungan antara legislatif dan eksekutif dalam membahas rancangan UU (RUU)
7) Hubungan pemerintah nasional dan lembaga-lembaga internasional dalam menjalin
kerjasama disegala bidang untuk kemajuan bangsa

Dalam tata kelola pemerintah yang baik, terdapat 3 pokok unsur yang bersifat sinergis yaitu
:

1) Unsur pemerintah yang dipercaya menangani administrasi negara pada suatu periode
tertentu
2) Unsur swasta/wirausaha yang bergerak dalam pelayanan publik
3) Unsur warga masyarakat (stakeholders)

Syarat tata kelola pemerintah yang baik adalah sebagai berikut :

a. Mewujudkan efesiensi dalam manajemen pada sektor publik


b. Terwujudnya akuntabilitas publik
c. Tersedianya perangkat hukum yang memadai
d. Adanya sistem informasi yang menjamin akses masyarakat terhadap berbagai kebijakan
dan atau informasi yang bersumber baik dari pemerintah maupun dari elemen swasta
LSM
e. Adanya transparansi dalam perbuatan kebijakan implementasinya

Bentuk partisipasi warga dalam sistem politik di Indonesia :

Partisipasi politik adalah kegiatan pribadi warga negara yang sedikit banyak langsung
bertujuan untuk mempengaruhi seleksi pejabat-pejabat negara dan atau tindakan-tindakan
yang diambil mereka

Partisipasi politik adalah kegiatan yang dilakukan oleh warga negara baik secara individu
maupun kolektif, atas dasar keinginan sendiri maupun dorongan dari pihak lain yang
tujuannya untuk memengaruhi keputusan politik yang akan diambil oleh pemerintah, agar
keputusan tersebut menguntungkannya.

Adapun ciri-ciri masyarakat politik adalah sebagai berikut :

a. Selalu ada yang memerintah dan diperintah


b. Memiliki sistem pemerintahan tertentu yang mengatur kehidupan masyarakat
c. Memiliki tujuan tertentu yang mengikat seluruh masyarakat
d. Memahami informasi dasar tentang siapa yang memegang kekuasaan dan bagaimana
sebuah institusi bekerja
e. Dapat menerima perbedaan pendapat

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas X Semester 2 Page 4


f. Memiliki kepedulian dan kepekaan terhadap masalah-masalh yang dihadapi bangsa.
g. Memiliki kesadaran untuk berpartisipasi dalam kegiatan perumusan penentuan
kebijakan negara, mengawasi dan mendukung pelaksanaan kebijakan tersebut dalam
berbagai bidang kehidupan.
h. Menyadari akan pentingnya pembelaan terhadap negara,kedaulatan,keberadaan dan
keutuhan negara. Memahami,menyadari, dan melaksanakan sikap dan perilaku yang
sesuai dengan hak dan kewajibannya sebagai warga masyarakat dan warga negara
i. Patuh terhadap hukum dan menegakkan supremasi hukum
j. Membangun budaya politik yang demokratis
k. Menjunjung tinggi demokrasi, hak asasi manusia, keadilan dan persamaan
l. Mengawasi jalannya pemerintahan agar tertata dengan baik
m. Memiliki wawasan kebangsaan, sikap dan perilaku yang mencerminkan cinta tanah air

Partisipasi politik dapat terwujud dalam bentuk perilaku anggota masyarakat, Contoh
partisipasi dan perilaku politik yang sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku
a. Di lingkungan sekolah
1. Pemilhan ketua kelas, ketua OSIS dan ketua organisasu ekstrakurikuler seperti
pramuka, PMR, paskibra dan lainnya
2. Pembuatan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga osis atau organisasi
ekstrakurikuler yang diikuti
3. Forum-forum diskusi atau musyawarah yang diselenggarakan di sekolah

Norma dan ketentuan yang harus diperhatikan :

a. Pancasila
b. UUD NRI 1945
c. UU RI nomor 9 tahun 1998 tentan kemerdekaan mengemukakan pendapat di muka
umum
d. Taat tertib siswa, dan sebagainya
b. Di lingkungan masyarakat
1. Forum warga
2. Pemilihan ketua RT, RW, KADES, ketua organisasi masyarakat dan lain sebagainya
3. Pembuatan peraturan yang berupa anggaran dasar dan anggaran rumah tanga bagi
organisasi masyarakat, koperasi, RT-RW , LMD dan sebagainya

Norma dan ketentuan serta aturan yang harus diperhatikan :

a. Pancasila dan UUD RI 1945


b. Peraturan perUU yang terkait,misalnya undang-undang HAM, undang-undang politik
dan lainnya
c. Peraturan yang berlaku khusus di lingkungan setempat, seperti peraturan RT-RW,
peraturan desa dan lainnya
d. Norma-norma sosial yang berlaku
c. Di lingkungan negara
1. Pemilu untuk memilih anggota legislatif dan presiden
2. Pemilihan kepala daerah secara langsung (pilkada)
3. Aksi demonstrasi yang tertib, damai dan santun

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas X Semester 2 Page 5


Norma dan ketentuan yang harus diperhatikan:

a. Pancasila
b. UUD NRI tahun 1945
c. UU nomor 8 tahun 2015 tentang perubahan atas UU nomor 1 tahun 2015 tentang
penetapan peraturan pemerintah penggangti UU nomor 1 tahun 2014 tentang
pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota menjadi UU, UU RI nomor 2 tahun 2011
tentang perubahan atas UU nomor 9 tahun 1998 tentang kemerdekaan
menyampaikan pendapat di muka umum.
d. Peraturan presiden
e. Keputusan presiden
f. Peraturan daerah

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas X Semester 2 Page 6


DAFTAR PUSTAKA

Kansil, C.S.T.1992. Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Lemhanas. 1997. Wawasan Nusantara. Jakarta: Balai Pustaka.

Affandi, Idrus dan Karim Suryadi. 2008. Hak Asasi Manusia (HAM). Jakarta: Universitas
Terbuka.

Suwandi, Made. 2002. Konsepsi Dasar Otonomi Daerah Indonesia. Diakses di


https://raconquista.files.wordpress.com/2009/04/minggu-ii-suwandi-konsepsi-otda.pdf

Suteng, Bambang, dkk. 2006 Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta : Erlangga

Budiardjo, Miriam. 2008. Dasar-dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Bakry, Noor Ms. 2009. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Busroh, Abu Daud. 2009. Ilmu Negara. Jakarta: Bumi Aksara.

MPR RI. 2012. Panduan Pemasyarakatan UUD NRI Tahun 1945 Sesuai dengan Urutan
Bab,Pasal dan Ayat. Jakarta: Sekretariat Jenderal MPR RI

Yunus Kardiman dkk. 2018. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMK/MAK Kelas X. Jakarta :
Erlangga

Nurjani, S.Pd dkk. 2018. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas Xb . Yogyakarta : LP2IP

https://ppknkelasxwithsyf.wordpress.com/2016/12/05/ancaman-terhadap-negara-dalam-
bingkai-bhinneka-tunggal-ika/

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas X Semester 2 Page 7

Anda mungkin juga menyukai