Anda di halaman 1dari 26

BAB III : KEWENANGAN LEMBAGA-LEM-

BAGA NEGARA MENURUT UUD NRI


TAHUN 1945
- Suprastruktur & In-
frastruktur
Politik
- Lembaga Negara RI
menurut
UUD NRI Tahun 1945

PPKn – Kelas X

PPT By Desy Nur Annisa


TUJUAN PEMBELAJARAN
PETA KONSEP
1. Suprastruktur dan Infrastruktur Politik
a. Suprastruktur Politik
b. Infrastruktur Politik
1) Partai Politik
2) Kelompok Kepentingan (interest group)
3) Kelompok Penekan (pressure group)
4) Media Komunikasi Politik
2. Lembaga-Lembaga Negara RI menurut UUD NRI Tahun 1945
a. MPR e. Mahkamah Agung
b. DPR f. Mahkamah Konstitusi
c. DPD g. Komisi Yudisial
d. Presiden/Wakil Presiden h. BPK
SISTEM POLITIK
Suatu tata cara / mekanisme yang digunakan oleh
suatu negara dalam menjalankan kegiatan atau
proses politik.
SISTEM
suatu mekanisme / keseluruhan yang POLITIK
kompleks & terorganisasi. Dapat juga
suatu kegiatan yang menyangkut
di-artikan sebagai suatu kesatuan
yang
tentang sebuah kebijakan dalam
terbentuk dari beberapa unsur / ele- suatu negara
men yang saling berkaitan.

SISTEM POLITIK
Suprastruktur Politik Infrastruktur Politik

SISTEM POLITIK INDONESIA


SUPRASTRUKTUR POLITIK

• Sistem politik menghasilkan output berupa kebijakan-


kebijakan negara yang bersifat mengikat kepada selu-
ruh masyarakat negara tersebut.

• Dengan kata lain, melalui sistem politik maka aspirasi


masyarakat (berupa tuntutan dan dukungan) yang
merupakan cerminan dari tujuan masyarakat diru-
muskan & selanjutnya dilaksanakan oleh kebijakan-
kebijakan negara tersebut.
SUPRASTRUKTUR POLITIK
• Suprastruktur politik diartikan sebagai mesin politik
resmi di suatu negara & merupakan penggerak politik
yang bersifat formal.

• Dengan kata lain suprastruktur politik merupakan


gambaran pemerintah dalam arti luas yang terdiri atas
lembaga-lembaga negara yang tugas dan peranannya
diatur dalam konstitusi negara atau peraturan perun-
dang-undangan lainnya.
• (MPR, DPR, DPD, Presiden & Wakil Presiden, MA,
MK, KY, dan BPK)
INFRASTRUKTUR POLITIK
• Infrastruktur politik adalah suatu kelompok kekuatan
politik dalam masyarakat yang turut ikut berpartisipasi
secara aktif dalam kegiatan politik.

• Kelompok tersebut dapat berperan sebagai pelaku poli-


tik tidak formal untuk ikut serta dalam membentuk ke-
bijakan negara.

• Di Indonesia terdapat banyak kelompok yang termasuk


ke dalam infrastruktur politik, maka setelah diklasi-
fikasikan dapat dibagi menjadi 4 komponen.
KOMPONEN INFRASTRUKTUR POLITIK

Kelompok Penekan
1 Partai Politik 3 (pressure group)

Kelompok Kepentingan
2 (interest group)
4 Media Komunikasi Politik

03
• Organisasi yang dibentuk oleh sekelompok warga negara.
• Dibentuk atas dasar persamaan kehendak dan cita-cita.
• Memperjuangkan kepentingan anggota, masyarakat,
bangsa, dan negara melalui pemilihan umum.

PARTAI POLITIK
• Kelompok yang mempunyai kepentingan terhadap kebijakan politik ne-
gara.
• Dapat menghimpun atau mengeluarkan dana dan tenaganya untuk melak-
sanakan tindakan politik yang biasanya berada di luar tugas partai politik.
• Kelompok kepentingan dapat melakukan negosiasi dan mencari dukungan
kepada masyarakat perseorangan ataupun kelompok masyarakat.
• Contoh dari kelompok kepentingan adalah elite politik, pembayar pajak,
serikadagang, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), serikat buruh dan
• sebagainya.

KELOMPOK KEPENTINGAN
(INTEREST GROUP )
• Kelompok yang bertujuan mengupayakan / memperjuangkan keputusan
politik.
• Berupa undang-undang atau kebijakan publik yang dikeluarkan pemerin-
tah sesuai dengan kepentingan dan keinginan kelompok mereka.
• Kelompok penekan biasanya tampil ke depan dengan berbagai cara untuk
menciptakan pendapat umum yang mendukung keinginan kelompok
mereka.
• Misalnya dengan cara berdemonstrasi, melakukan aksi mogok dan seba-
gainya.

KELOMPOK PENEKAN
(PRESSURE GROUP )
• Sarana atau alat komunikasi politik dalam proses penyampaian informasi
dan pendapat politik secara tidak langsung, baik terhadap pemerintah
maupun masyarakat pada umumnya.
• Sarana media komunikasi ini antara lain adalah media cetak seperti koran,
majalah, buletin, brosur, tabloid dan sebagainya. Adapula media elektronik
seperti televisi, radio, internet dan sebagainya.
• Media komunikasi diharapkan mampu mengolah, mengedarkan informasi
bahkan mencari aspirasi/pendapat sebagai berita politik.

MEDIA KOMUNIKASI POLITIK


• UUD NRI Tahun
1945 sebagai kon-
stitusi Indonesia UU No. 42 Tahun 2014 tentang
MPR, DPR, DPD dan DPRD
mengatur keber-
adaan lembaga- UU No. 3 Tahun 2009 tentang
lembaga negara Mahkamah Agung
mengenai tugas,
fungsi, wewenang UU No. 4 Tahun 2014 tantang
Mahkamah Konstitusi
sampai pada
susunan dan ke- UU No. 18 Tahun 2011 tentang
dudukannya. Komisi Yudisial

UU No. 15 Tahun 2004 tentang


Badan Pemeriksa Keuangan

LEMBAGA-LEMBAGA NEGARA REPUBLIK INDONESIA


MENURUT UUD NRI TAHUN 1945
LEMBAGA-LEMBAGA NEGARA INDONESIA
(SUPRASTRUKTUR POLITIK INDONESIA)

Majelis Per- Badan Pe-


Makhamah
musyawara- meriksa
tan Rakyat Agung
Keuangan

Presiden / Dewan
Mahkamah
Wakil Presi- Perwakilan
Konstitusi
den Daerah

Dewan Per-
Komisi Yu-
wakilan
Rakyat disial
1. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)
• Anggota MPR terdiri dari DPR dan DPD (Pasal 2 (1) UUD 1945).
• Anggota MPR berjumlah sebanyak 550 anggota dan DPD berjumlah
136 anggota yang terdiri dari 4 orang setiap provinsi (UU Nomor 22
tahun 2003).
• MPR adalah lembaga tinggi negara dalam sistem ketatanegaraan In-
donesia, bukan lembaga tertinggi negara.
• Tugas dan wewenang MPR adalah berwenang mengubah dan mene-
tapkan UUD, melantik Presiden dan/atau Wakil Presiden dan hanya
dapat memberhentikan Presiden dan Wakil Presiden dalam masa ja-
batannya menurut UUD NRI Tahun 1945 sesuai Pasal 3 ayat (1),
ayat (2), dan ayat (3).
• MPR juga memiliki hak dan kewajiban seperti diatur dalam UU
Nomor 22 tahun 2003 tentang Susunan dan Kedudukan MPR, DPR,
DPD dan DPRD.
2. Presiden dan Wakil Presiden
• Presiden dan wakil presiden dipilih langsung oleh rakyat dalam satu
pasangan calon (Pasal 6 A ayat (1) UUD NRI Tahun 1945).
• Syarat menjadi presiden diatur lebih lanjut dalam UUD NRI Tahun
1945 Pasal 6 ayat (2) UUD NRI Tahun 1945.
• Kekuasaan presiden menurut UUD NRI Tahun 1945 :
a) Membuat Undang-Undang bersama DPR g) Memberi grasi dan rehabilitasi dengan memper-
(Pasal 5 ayat (1) dan Pasal 20); hatikan pertimbangan MA (Pasal 14 ayat (1));
b) Menetapkan Peraturan Pemerintah (Pasal h) Memberi amnesti dan abolisi dengan memper-
5 ayat (2)); hatikan pertimbangan DPR (Pasal 14 ayat (2));
i) Memberi gelar, tanda jasa, dan lain-lain tanda ke-
c) Memegang kekuasaan tertinggi atas
hormatan (Pasal 15);
angkatan darat, laut dan udara (Pasal 10); j) Membentuk dewan pertimbangan yang bertugas
d) Menyatakan perang, membuat perdama- memberikan pertimbangan dan nasihat kepada presi-
ian dan perjanjian dengan negara lain atas den (Pasal 16);
persetujuan DPR (Pasal 11); k) Mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri
e) Menyatakan keadaan bahaya (Pasal 12); negara (Pasal 17);
f) Mengangkat dan menerima duta dan kon- l) Mengajukan RUU APBN (Pasal 23).
sul dengan memperhatikan pertimbangan
DPR (Pasal 13);
3. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
• Anggota DPR dipilih melalui Pemilu (Pasal 19 ayat (1) UUD NRI
Tahun 1945).
• Fungsi DPR adalah fungsi legislasi, fungsi anggaran, dan fungsi
pengawasan (Pasal 20 ayat (1) UUD NRI Tahun 1945).
• Hak anggota DPR adalah hak interpelasi, hak angket dan hak meny-
atakan pendapat (Pasal 20 A ayat (2) UUD NRI Tahun 1945).
• Hak anggota DPR, hak mengajukan pertanyaan, hak menyampaikan
usul/pendapat dan hak imunitas (Pasal 20 A ayat (3) UUD NRI
Tahun 1945).
4. Mahkamah Agung (MA)
• MA merupakan lembaga negara yang memegang kekuasaan ke-
hakiman di samping sebuah Mahkamah Konstitusi di Indonesia
(Pasal 24 ayat (2) UUD NRI Tahun 1945).
• MA membawahi peradilan di Indonesia (Pasal 24 ayat (2) UUD NRI
Tahun 1945).
• Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan merdeka untuk menye-
lenggarakan peradilan guna menegakan hukum dan keadilan (Pasal
24 ayat (1) UUD NRI Tahun 1945).
5. Mahkamah Konstitusi (MK)
• Mahkamah Konstitusi beranggotakan sembilan orang, 3 anggota dia-
jukan MA, 3 anggota diajukan DPR dan tiga anggota diajukan Pres-
iden.
• Mahkamah konstitusi memiliki kewenangan :
1) Mengadili pada tingkat pertama dan terakhir UU terhadap UUD
NRI Tahun 1945;
2) Memutus sengketa kewenangan lembaga negara yg kewenangan-
nya diberikan oleh UUD NRI Tahun 1945;
3) Memutus pembubaran partai politik;
4) Memutus hasil perselisihan tentang Pemilu (Pasal 24C ayat (1)
UUD NRI Tahun 1945);
5) Memberikan putusan atas pendapat DPR mengenai pelanggaran
Presiden dan/atau Wakil Presiden menurut UUD (Pasal 24C ayat
(2) UUD NRI Tahun 1945).
6. Komisi Yudisial (KY)
• KY adalah lembaga mandiri yang dibentuk Presiden atas persetu-
juan DPR (Pasal 24B ayat (3) UUD NRI Tahun 1945).
• KY berwenang mengusulkan pengangkatan hakim agung serta men-
jaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, dan perilaku
hakim (Pasal 24 ayat (1) UUD NRI Tahun 1945).
7. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
• BPK merupakan lembaga yang bebas dan mandiri dengan tugas
khusus untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan
negara (Pasal 23E ayat (1) UUD NRI Tahun 1945).
• Hasil pemeriksaan BPK diserahkan kepada DPR, DPD dan DPRD
(Pasal 23E ayat (2) UUD NRI Tahun 1945).
8. Dewan Perwakilan Daerah (DPD)
• DPD merupakan bagian keanggotaan MPR yang dipilih melalui
Pemilu dari setiap provinsi.
• DPD merupakan wakil-wakil provinsi.
• Anggota DPD berdomisili di daerah pemilihannya, selama bersidang
bertempat tinggal di ibukota negara RI (UU Nomor 22 tahun 2003).
• DPD berhak mengajukan rancangan undang-undang yang berkaitan
dengan otonomi daerah dan yang berkaitan dengan daerah.
Jawablah pertanyaan dibawah ini
dengan tepat dan lengkap serta
tuliskan pada buku catatan PPKn
mu!

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan


suprastruktur politik!
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan
TUGAS infrastruktur politik!
3. Jelaskan komponen-komponen dlm
PERTEMUAN 6 infrastruktur politik beserta dengan
fungsinya!
4. Jelaskan fungsi dan tugas dari
masing-masing lembaga negara
yang termasuk kedalam suprastruk-
Kumpulkan tugas dengan format file PDF/JPG tur politik Indonesia!
dengan nama :
Our ability to reach unity in
diversity will be the beauty and
the test of civilization.
- Mahatma Gandhi -
POWER POINT BY: DESY NUR ANNISA

Anda mungkin juga menyukai