Anda di halaman 1dari 25

Nurrinda/Nashwa/Mafaza/Nashifah

PKN

1. Jelaskan bagaimana konsep dan pelaksanaan sistem pembagian kekuasaan di Indonesia


menurut UUD 1945?
Sistem pembagian kekuasaan di Indonesia berdasarkan UUD 1945 menganut prinsip
trias politica yang dikemukakan oleh Montesquieu. Prinsip ini membagi kekuasaan
negara menjadi tiga, yaitu:
a. Kekuasaan legislatif: Dipegang oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan
Dewan Perwakilan Daerah (DPD) yang bertugas membuat undang-undang.
b. Kekuasaan eksekutif: Dipegang oleh Presiden yang bertugas menjalankan
undang-undang dan memimpin pemerintahan.
c. Kekuasaan yudikatif: Dipegang oleh Mahkamah Agung (MA) dan Mahkamah
Konstitusi (MK) yang bertugas mengadili dan memutus perkara.
Pelaksanaan:
 Pembagian kewenangan: UUD 1945 mengatur secara detail pembagian
kewenangan antara lembaga-lembaga negara.
 Checks and balances: Masing-masing lembaga negara memiliki kewenangan
untuk mengawasi dan mengendalikan lembaga lain.
 Kerjasama: Ketiga lembaga negara harus bekerja sama untuk mencapai tujuan
bersama.
2. Jelaskan bagaimana kedudukan dan fungsi kementerian negara Republik Indonesia dan
lembaga pemerintahan non departemen?
Kedudukan:
Kementerian: Pembantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan.
Lembaga Pemerintahan Non Departemen (LPND): Lembaga negara yang membantu
Presiden dalam melaksanakan tugas tertentu.
Fungsi:
Kementerian: Melaksanakan tugas dan fungsi pemerintahan di bidang tertentu.
LPND: Melaksanakan tugas dan fungsi tertentu yang bersifat koordinatif, pembinaan,
dan pemberian dukungan administrasi kepada kementerian dan lembaga lain.
3. Jelaskan, bagaimana konsep check and balance dalam praktik penyelenggaraan negara di
Indonesia? Apa tujuan penerapan check and balance dalam sistem pembagian
kekuasaan?
Konsep Check and Balance, atau "saling mengawasi dan mengimbangi", merupakan
prinsip fundamental dalam penyelenggaraan negara di Indonesia. Prinsip ini diwujudkan
dengan pembagian kekuasaan antar lembaga negara, di mana setiap lembaga memiliki
kewenangan untuk mengawasi dan mengimbangi lembaga lainnya. Tujuan penerapan
check and balance dalam sistem pembagian kekuasaan memiliki beberapa tujuan, antara
lain:
 Mencegah penyalahgunaan kekuasaan: Dengan adanya pembagian dan pengawasan
antar lembaga, diharapkan tidak ada satu lembaga pun yang menjadi terlalu kuat dan
menyalahgunakan kekuasaannya.
 Menjamin akuntabilitas dan transparansi: Setiap lembaga negara harus
mempertanggungjawabkan kinerjanya kepada lembaga lain dan kepada rakyat.
 Menciptakan pemerintahan yang efektif dan efisien: Dengan adanya pengawasan dan
keseimbangan, diharapkan setiap lembaga negara dapat bekerja sama dengan baik
untuk mencapai tujuan bersama.
 Contoh Penerapan Check and Balance di Indonesia:
 Hubungan antara lembaga legislatif (DPR) dan eksekutif (Presiden):
 DPR memiliki kewenangan untuk mengawasi kinerja Presiden dan kabinetnya
melalui berbagai mekanisme, seperti interpelasi, angket, dan hak menyatakan
pendapat.
 Presiden memiliki kewenangan untuk membubarkan DPR jika DPR tidak dapat
menjalankan fungsinya dengan baik.
 Hubungan antara lembaga legislatif dan yudikatif (Mahkamah Agung):
 DPR memiliki kewenangan untuk mengajukan hakim agung ke Mahkamah Agung.
 Mahkamah Agung memiliki kewenangan untuk membatalkan undang-undang yang
dibuat oleh DPR jika undang-undang tersebut bertentangan dengan UUD 1945.
 Hubungan antara lembaga eksekutif dan yudikatif:
 Presiden memiliki kewenangan untuk mengangkat hakim agung dan hakim konstitusi.
 Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi memiliki kewenangan untuk mengadili
dan memutus perkara yang melibatkan Presiden.
 Sumber:
- Undang-Undang Dasar 1945
- UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
- UU No. 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD
- UU No. 4 Tahun 2004 tentang Mahkamah Konstitusi

4. Jelaskan apa bedanya kedudukan warga negara dan penduduk Indonesia menurut UU
yang berlaku di Indonesia?
Menurut UUD 1945 pasal 26 ayat 1 dan 2, perbedaan kedudukan warga negara dan
penduduk Indonesia adalah sebagai berikut:
- Warga negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain
yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara. Selain itu, dalam pasal 27
juga dijelaskan bahwa segala warga negara bersamaan kedudukannya didalam hokum
dan undang-undang dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itudengan tidak ada
kecualinya.
- Penduduk negara ialah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat
tinggal di Indonesia tanpa pengesahan secara hokum dan undang-undang Indonesia.
5. Jelaskan bagaimana sistem pertahanan dan keamanan Republik Indonesia? Apa dasar
hukum pelaksanaan sistem pertahanan dan keamanan RI?
Sistem pertahanan dan keamanan Republik Indonesia dibangun berdasarkan falsafah
Undang-undang Dasar 1945, yang menetapkan bahwa hak asasi manusia dan keamanan
rakyat adalah dasar utama negara. Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan
melalui sishankamrata dengan Tentara Nasional Indonesia atau TNI dan Kepolisian
Negara Republik Indonesia atau Polri sebagai kekuatan utama. Sementara, rakyat sebagai
kekuatan pendukung. Hal tersebut sesuai dengan pasal 30 Undang-undang Dasar atau
UUD 1945.
6. Jelaskan apa saja yang termasuk dalam sistem infrastruktur Indonesia? Deskripsikan
fungsi masing-masing organ yang termasuk dalam infrastruktur politik tersebut?
Infrastruktur politik merujuk pada struktur, proses, dan mekanisme yang membentuk dan
mengatur kekuasaan serta hubungan politik dalam suatu negara atau masyarakat. Ini
meliputi institusi politik seperti pemerintahan, lembaga legislatif, partai politik,
pemilihan umum, serta norma dan nilai yang mengatur interaksi politik dalam suatu
masyarakat. Infrastruktur politik memainkan peran penting dalam menentukan cara
keputusan dibuat, kebijakan diimplementasikan, dan warga negara berpartisipasi dalam
proses politik.
Infrastruktur politik terdiri dari:
a) Partai Politik : Tujuannya untuk mencari dan mengajak orang yang berbakat
untuk turut aktif dalam kegiatan politik sebagai anggota partai. Dalam
pengertian ini berarti partai politik turut serta memperluas partisipasi politik
dalam masyarakat.
b) Interest group (kelompok kepentingan) : Tujuannya memastikan sudut
pandang mereka didengar oleh pembuat kebijakan dan diterjemahkan ke
dalam hukum negara
c) Pressure group (kelompok penekan): berusaha untuk memengaruhi/menekan
pejabat pemerintah untuk menyetujui pemikiran/tujuan mereka.
d) Media of communication (media komunikasi politik)
e) Journalism Group (kelompok jurnalis)
f) Student Group (kelompok pelajar)
g) Political figure (figure-figure dalam politik)

7. Jelaskan apa saja Lembaga-Lembaga Negara RI menurut UUD NRI Tahun 1945?
Berdasarkan UUD NRI Tahun 1945, terdapat 7 lembaga negara utama di Indonesia,
yaitu:
 Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)
MPR merupakan lembaga tinggi negara yang memegang kedaulatan rakyat. MPR
bertugas melantik Presiden dan Wakil Presiden, mengubah dan menetapkan UUD,
serta melantik wakil presiden jika presiden mangkat, berhenti, diberhentikan, atau
tidak dapat melaksanakan kewajibannya dalam masa jabatannya. (UU No. 17 Tahun
2014 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD)
 Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
DPR merupakan lembaga legislatif yang bertugas membuat undang-undang dan
mengawasi kinerja pemerintah. (UU No. 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD,
dan DPRD. UU No. 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-
undangan )
 Dewan Perwakilan Daerah (DPD)
DPD merupakan lembaga legislatif yang mewakili daerah-daerah dalam pembentukan
undang-undang yang berkaitan dengan daerah. (UU No. 17 Tahun 2014 tentang MPR,
DPR, DPD, dan DPR)
 Presiden
Presiden merupakan kepala negara dan kepala pemerintahan yang bertugas
menjalankan undang-undang dan memimpin pemerintahan. (UU No. 42 Tahun 2008
tentang Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden)
 Wakil Presiden
Wakil Presiden membantu Presiden dalam menjalankan tugasnya dan menggantikan
Presiden jika Presiden mangkat, berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat
melaksanakan kewajibannya dalam masa jabatannya. (UU No. 42 Tahun 2008 tentang
Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden)
 Mahkamah Agung (MA)
MA merupakan lembaga peradilan tertinggi yang bertugas mengadili perkara pada
tingkat kasasi dan menjaga agar semua putusan pengadilan di wilayah Indonesia
sejalan dengan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (UU No. 3
Tahun 2006 tentang Mahkamah Agung)
 Mahkamah Konstitusi (MK)
MK merupakan lembaga peradilan yang bertugas mengadili perkara yang berkaitan
dengan undang-undang dan kewenangan lembaga negara.
 Lembaga-Lembaga Negara Lainnya:
- Selain 7 lembaga negara utama tersebut, terdapat beberapa lembaga negara lainnya
yang dibentuk berdasarkan UUD NRI Tahun 1945, antara lain:
- Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) (UU No. 15 Tahun 2006)
- Badan Kehormatan MPR (UU No. 17 Tahun 2014)
- Dewan Pertimbangan Presiden (UU No. 19 Tahun 2006)
- Komnas HAM (UU No. 39 Tahun 1999)
- Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) (UU No. 24 Tahun 2004)
- Bank Indonesia (BI) (UU No. 23 Tahun 1999)
8. Jelaskan, apa konsep desentralisasi atau otonomi daerah dalam konteks Negara Kesatuan
Republik Indonesia? Bagaimana pelaksanaannya?
Dalam UUD 1945 pasal 18 ayat 1 dan 2 disebutkan bahwa (1) NKRI dibagi atas daerah-
daerah provinsi dan daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap
provinsi, kabupaten, dan kota itu mempunyai pemerintah daerah, yang diatur dalam
undang-undang. (2) Pemerintah daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota mengatur
dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan.
Berdasarkan undang-undang tersebut dapat dipahami bahwa hal yang disebutkan
merupakan sistem desentralisasi yang diterapkan dalam pemerintahan NKRI sampai saat
ini. Kemudian konsep dari desentralisasi itu sendiri adalah hal yang berkenaan dengan
pemberian otonomi kepada suatu daerah melalui kewenangan yang dimandatkan secara
konstitusional untuk menyelenggarakan pemerintahannya secara mandiri, tergantung
pada seberapa besar kewenangan yang diberikan kepada daerah tersebut.
9. Jelaskan, bagaimana kedudukan dan peran pemerintah pusat dalam konsep sistem
desentralisasi daerah?
Kedudukan dan peran pemerintah pusat dalam konsep sistem desentralisasi daerah di
Republik Indonesia adalah sebagai pemegang kekuasaan tertinggi, yang mempunyai
tanggung jawab akhir penyelenggaraan pemerintahan daerah. Pemerintah pusat
mempunyai kewenangan untuk menyerahkan sebagian dari kekuasaannya kepada
pemerintah daerah, namun tanggung jawab akhir penyelenggaraan pemerintahan daerah
tetap berada di tangan pemerintah pusat.
10. Jelaskan, apa saja factor pembentuk integrasi nasional?
Faktor Objektif:
 Sejarah: Memiliki sejarah perjuangan bersama melawan penjajah.
 Geografis: Berada di wilayah kepulauan yang terbentang luas dengan kondisi
geografis yang beragam.
 Ekonomi: Saling ketergantungan antar daerah dalam memenuhi kebutuhan
ekonomi.
 Demografi: Memiliki jumlah penduduk yang besar dengan keragaman suku
bangsa, agama, ras, dan budaya.
Faktor Subjektif:
 Rasa Senasib Sepenanggungan: Perasaan senasib sepenanggungan akibat
penderitaan yang sama di masa penjajahan.
 Persatuan dan Kesatuan: Tekad dan keinginan untuk bersatu dalam wadah Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
 Semangat Nasionalisme: Cinta tanah air dan rasa bangga sebagai bangsa
Indonesia.
 Ideologi Nasional Pancasila: Dasar negara yang diterima dan dianut oleh seluruh
rakyat Indonesia.
 UUD 1945: Konstitusi negara yang mengatur kehidupan berbangsa dan
bernegara.
 Kemajuan Teknologi: Mempermudah komunikasi dan interaksi antar daerah.

Faktor objektif merupakan faktor yang tidak dapat diubah dan sudah ada sejak awal
terbentuknya bangsa Indonesia. Faktor ini menjadi dasar bagi terbentuknya integrasi
nasional.
Faktor subjektif merupakan faktor yang dapat diubah dan diciptakan oleh manusia.
Faktor ini berperan dalam memperkuat dan memelihara integrasi nasional.
Contoh Penerapan Faktor Pembentuk Integrasi Nasional:
 Perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia: Memperkuat rasa senasib
sepenanggungan dan nasionalisme.
 Pelaksanaan program pembangunan nasional: Mewujudkan pemerataan
pembangunan dan meningkatkan rasa saling ketergantungan antar daerah.
 Pembinaan toleransi antarumat beragama: Menjaga kerukunan dan persatuan
bangsa.
11. Jelaskan apa saja bentuk- bentuk usaha bela negara?
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber
Daya Nasional untuk Pertahanan Negara, terdapat dua bentuk utama usaha bela
negara:
 Bela Negara Fisik:
- Pendidikan Kewarganegaraan: Meliputi pendidikan formal dan informal yang
bertujuan menanamkan nilai-nilai bela negara kepada warga negara.
- Pelatihan Dasar Kemiliteran: Diselenggarakan secara sukarela untuk meningkatkan
kemampuan dan pengetahuan dasar bela negara.
- Pengabdian Kepada Masyarakat: Kegiatan sukarela yang bermanfaat bagi masyarakat
dan negara.
- Pengembangan Potensi Diri: Meningkatkan kemampuan diri dalam bidang ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni untuk mendukung pertahanan negara.
o Bela Negara Non-Fisik:
- Cinta Tanah Air: Memiliki rasa cinta dan bangga terhadap tanah air Indonesia.
- Kesadaran Berbangsa dan Bernegara: Memahami dan mengamalkan nilai-nilai
Pancasila dan UUD 1945.
- Kesetiaan kepada NKRI: Menjunjung tinggi keutuhan dan kedaulatan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
- Patuh pada Hukum dan Perundang-undangan: Menjalankan peraturan yang berlaku di
wilayah Indonesia.
- Partisipasi Aktif dalam Pembangunan Nasional: Berkontribusi dalam pembangunan
bangsa dan negara.
- Membela Kehormatan Bangsa dan Negara: Menjaga nama baik Indonesia di mata
dunia. Bela negara bukan hanya tugas TNI dan Polri, tetapi juga tanggung jawab
semua warga negara Indonesia. Setiap orang dapat berkontribusi dalam bela negara
sesuai dengan kemampuan dan bidangnya masing-masing.
o Sumber:
a) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional
untuk Pertahanan Negara
b) Keputusan Presiden Nomor 2 Tahun 2022 tentang Pedoman Umum Implementasi
Bela Negara
12. Jelaskan disertai contoh, apa saja ancaman integrasi nasional di berbagai bidang
kehidupan?
Ancaman integrasi nasional:
• Bidang Ideologi
Saat ini kehidupan masyarakat Indonesia cenderung mengarah pada kehidupan liberal
yang menekankan aspek kebebasan individu. Liberalisme menjadi salah satu akibat era
globalisasi. Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme
dapat membawa manusia ke arah kemajuan dan kemakmuran. Sehingga memengaruhi
bangsa Indonesia menerapkan paham liberalisme.
• Bidang Politik
Penggunaan kekuatan dalam bentuk pengerahan massa untuk membungkam pemerintah
yang berkuasa. Bentuk lain adalah menggalang kekuatan politik untuk melemahkan
kekuasaan pemerintah.
• Bidang Ekonomi
Dalam globalisasi ekonomi, batas-batas suatu negara akan menjadi kabur dan keterkaitan
antara ekonomi nasional dengan perekonomian internasional akan semakin erat. Di satu
pihak, globalisasi ekonomi membuka peluang produk dalam negeri ke pasar
internasional secara kompetitif. Sebaliknya, globalisasi ekonomi juga membuka peluang
masuknya produk-produk global ke pasar domestik yang mematikan produksi barang
lokal.
• Bidang Sosial Budaya
Ancaman di bidang sosial budaya yang berasal dari dalam adalah separatisme, terorisme,
kekerasan, dan bencana akibat perbuatan manusia. Hal ini biasanya dipicu oleh isu
kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, dan ketidakadilan. Sedangkan untuk ancaman
dari luar adalah globalisasi seperi munculnya gejala westernisasi, perilaku konsumtif,
sifat hedonisme, dan lain sebagainya.
• Bidang Pertahanan dan Keamanan
Wujud ancaman di bidang pertahanan dan keamanan pada umumnya berupa ancaman
militer. Ancaman militer adalah ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata dan
terorganisasi dan dapat membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan
keselamatan segenap bangsa. Ancaman militer dapat berupa agresi, pelanggaran wilayah,
pemberontakan bersenjata, sabotase, spionase, aksi teror bersenjata, dan perang saudara.
13. Jelaskan, bagaimana peran serta masyarakat dalam mengatasi berbagai ancaman dalam
membangun integritas nasional?
Masyarakat memiliki peranan yang sangat vital dalam membangun integritas nasional,
Berikut ini beberapa peran masyarakat dalam mengatasi ancaman integrasi nasional:
a) Mengamalkan nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari
b) Mengembangkan sikap toleransi
c) Menggunakan produk dalam negeri
d) Ikut gotong royong di lingkungan masyarakat
e) Menyampaikan aspirasi dengan cara yang baik dan tidak melanggar hukum
14. Jelaskan, apa fungsi dan tujuan wawasan nusantara?
Fungsi:
 Sebagai wawasan nasional: Cara pandang bangsa Indonesia terhadap diri dan
lingkungannya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
 Sebagai pedoman: Arah dan tujuan pembangunan nasional.
 Sebagai alat: Mempersatukan bangsa dan negara Indonesia.
Tujuan:
 Mewujudkan persatuan dan kesatuan dalam keanekaragaman.
 Menjaga keutuhan wilayah NKRI.
 Mewujudkan cita-cita nasional.
15. 15. Jelaskan, apa saja aspek trigatra dan pancagatra dalam wawasan Nusantara?
Jelaskan masing-masing aspek!
o Aspek Trigatra dan Pancagatra dalam Wawasan Nusantara
Wawasan Nusantara merupakan cara pandang bangsa Indonesia dalam melihat diri
dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan
persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.
o Aspek Trigatra:
Trigatra adalah tiga aspek dasar pertahanan negara yang meliputi:
- Geografi: Posisi dan lokasi geografis Indonesia yang strategis, dikelilingi oleh
lautan dan berbatasan dengan beberapa negara, menjadikannya sebagai negara
maritim dan kepulauan.
- Kekayaan Alam: Indonesia memiliki kekayaan alam yang berlimpah, baik di
darat maupun di laut. Hal ini menjadi potensi sekaligus tantangan bagi bangsa
Indonesia.
- Keadaan dan Kemampuan Penduduk: Jumlah penduduk Indonesia yang besar
dan beragam menjadi kekuatan sekaligus tantangan. Oleh karena itu,
diperlukan upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
o Aspek Pancagatra:
Pancagatra adalah lima aspek kehidupan nasional yang meliputi:
- Ideologi: Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia.
- Politik: Sistem politik yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
- Ekonomi: Sistem ekonomi yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
- Sosial Budaya: Keberagaman budaya bangsa Indonesia yang menjadi kekuatan dan
potensi.
- Pertahanan Keamanan: Pertahanan dan keamanan negara yang tangguh untuk
menjaga kedaulatan dan keutuhan NKRI.
o Trigatra dan Pancagatra saling terkait dan menunjang satu sama lain. Trigatra
merupakan kondisi objektif bangsa Indonesia, sedangkan Pancagatra merupakan
kondisi subjektif bangsa Indonesia. Trigatra menjadi landasan bagi Pancagatra, dan
Pancagatra menjadi pedoman dalam pengelolaan Trigatra.
16. Jelaskan, apa makna kewajiban asasi manusia?
Kewajiban Asasi Manusia merujuk pada tanggung jawab moral, hukum, dan etika yang
melekat pada setiap individu sebagai manusia. Ini mencakup hakikat hak asasi manusia
yang dianggap inheren dan tidak dapat diganggu gugat. Kewajiban Asasi Manusia
mengharuskan individu dan pemerintah untuk menghormati, melindungi, dan memenuhi
hak-hak dasar yang dimiliki setiap orang, tanpa diskriminasi dan pengabaian.
17. Jelaskan, apa saja hak dan kewajiban asasi manusia yang sesuai dengan nilai- nilai dasar
Pancasila?
1) Nilai Ketuhanan
Nilai Ketuhanan menunjukkan keyakinan bangsa Indonesia terhadap Tuhan dan
mengarahkan masyarakat Indonesia terhadap sebuah negara yang membuat warganya
merdeka untuk memeluk agama, menghormati, dan tidak memaksakan atau berlaku
diskriminatif antarumat beragama. Sebagai warga negara yang beragama, maka setiap
orang wajib melaksanakan perintah agama dengan melaksanakan ibadahnya tanpa
mengganggu ibadah agama lain.
2) Nilai Kemanusiaan
Nilai Kemanusiaan berisi penerapan nilai kemanusiaan dalam negara Indonesia. Hal
ini tampak dari sikap saling menghargai satu sama lain. Pasalnya, Indonesia adalah
negara kepulauan yang memiliki berbagai macam suku, budaya, dan agama. Oleh
karenanya, setiap orang harus saling menghargai tanpa melihat latar belakang seperti,
suku, budaya, agama, atau status dalam masyarakat.
3) Nilai Persatuan
Meski memiliki latar belakang suku, budaya, ras, dan agama yang berbeda tidak
kunjung membuat Indonesia berhenti untuk bersatu dan meraih cita-cita negara. Hak
dan kewajiban asasi manusia dalam nilai persatuan Indonesia mencakup hak-hak
seperti hak untuk berperan dalam membangun lingkungan yang rukun, serta hak
untuk bekerjasama antar masyarakat
4) Nilai Kerakyatan
Sebagai warga negara Indonesia, setiap orang mempunyai kedudukan, hak, dan
kewajiban yang sama. Meski memiliki hak masing-masing, sebaiknya warga
Indonesia harus memperhatikan kepentingan bersama. Hal ini ditujukan, karena
masyarakat Indonesia harus melakukan musyawarah sebelum mengambil keputusan
dan untuk menghargai pendapat satu sama lain.
5) Nilai Keadilan
Tujuan bangsa Indonesia adalah menciptakan kesejahteraan sosial baik sandang
maupun pangan tanpa adanya kesenjangan. Tujuan itu ingin dicapai dari segi sosial,
ekonomi, budaya, maupun politik. Pasalnya, keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia berarti bahwa setiap warga Indonesia mendapat perlakuan yang adil dalam
bidang hukum, politik, sosial, ekonomi, dan kebudayaan.
18. Jelaskan, apa saja kasus pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi dalam sejarah
Indonesia? Analisislah jenis pelanggaran HAMnya!
 Peristiwa G30S 1965: Pembunuhan dan penyiksaan terhadap anggota PKI dan
simpatisannya.
 Penembakan Misterius (Petrus): Penembakan terhadap orang-orang yang diduga
preman dan kriminal di masa pemerintahan Orde Baru.
 Kerusuhan Mei 1998: Kerusuhan dan kekerasan terhadap etnis Tionghoa di
berbagai wilayah Indonesia.
 Kasus Timor Timur: Pelanggaran HAM yang terjadi di Timor Timur saat proses
integrasi dengan Indonesia.
 Pelanggaran HAM di Papua: Kasus penembakan, penangkapan sewenang-
wenang, dan diskriminasi terhadap masyarakat Papua.
Analisis Jenis Pelanggaran HAM:

 Pelanggaran HAM berat: Pembunuhan massal, penyiksaan, penghilangan paksa


orang secara sewenang-wenang, dan perbudakan.
 Pelanggaran HAM ringan: Penganiayaan, diskriminasi, dan pembatasan hak-hak
sipil dan politik.
19. Jelaskan, bagaimana upaya pemerintah dalam mencegah pelanggaran kasus hak asasi
manusia?
 Penyebarluasan informasi dan edukasi tentang HAM:
a) Komnas HAM menyelenggarakan berbagai kegiatan edukasi HAM:
b) Seminar dan workshop tentang HAM: Ditujukan untuk berbagai kelompok
masyarakat, seperti pelajar, mahasiswa, aparatur negara, dan masyarakat umum.
c) Kampanye dan publikasi tentang HAM: Dilakukan melalui media sosial, website, dan
media massa lainnya.
d) Pembinaan dan fasilitasi bagi kelompok-kelompok masyarakat sipil yang bergerak di
bidang HAM: Memberikan pelatihan dan dukungan untuk meningkatkan kapasitas
mereka dalam mempromosikan dan melindungi HAM.
 Penguatan Kelembagaan:
 Penguatan Komnas HAM:
- Peningkatan anggaran dan sumber daya manusia: Komnas HAM diberikan anggaran
yang lebih besar untuk menjalankan tugas dan fungsinya secara efektif.
- Penguatan kewenangan: Komnas HAM diberikan kewenangan untuk melakukan
investigasi dan rekomendasi terkait pelanggaran HAM.
- Pembentukan lembaga independen:
- Ombudsman: Menerima dan menindaklanjuti pengaduan masyarakat tentang
maladministrasi, termasuk pelanggaran HAM oleh aparatur negara.
- Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK): Memberikan perlindungan dan
bantuan kepada saksi dan korban pelanggaran HAM.
 Reformasi Hukum:
- Penyempurnaan undang-undang:
- UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia: Diubah untuk memperkuat
perlindungan dan penegakan HAM.
- KUHP: Diubah untuk memasukkan pasal-pasal tentang pelanggaran HAM berat.
- Penguatan sistem peradilan:
- Peningkatan kapasitas hakim dan jaksa dalam menangani kasus pelanggaran HAM:
Dilakukan melalui pelatihan dan pendidikan.
- Pembentukan Pengadilan HAM: Didirikan untuk menangani kasus pelanggaran HAM
berat.
 Kerjasama Internasional:
- Kerjasama dengan organisasi internasional:
- Indonesia bekerja sama dengan PBB dan berbagai organisasi internasional lainnya
dalam berbagai program dan kegiatan terkait HAM.
- Indonesia aktif dalam berbagai forum internasional tentang HAM.
- Ratifikasi instrumen HAM internasional:
- Indonesia telah meratifikasi berbagai instrumen HAM internasional, seperti Kovenan
Internasional Hak Sipil dan Politik dan Kovenan Internasional Hak Ekonomi, Sosial,
dan Budaya.
- Ratifikasi instrumen HAM internasional ini menunjukkan komitmen Indonesia untuk
melindungi dan mempromosikan HAM.
20. Jelaskan, apa saja klasifikasi demokrasi? Uraikan jenis demokrasi berdasar
klasifikasinya!
- Berdasarkan Ideologi:
a. Demokrasi Konstitusional atau Demokrasi Liberal
Demokrasi liberal adalah demokrasi yang menggunakan sistem politik dengan paham
untuk memberikan kebebasan individu. Dimana demokrasi liberal ini juga bisa dikatakan
sebagai demokrasi yang mengutamakan perlindungan hak individu dari kuasa
pemerintah dengan catatan yang sesuai hukum konstitusional.
b. Demokrasi Rakyat
Demokrasi rakyat ini mencita-citakan kehidupan tanpa adanya kelas sosial dan tanpa
kepemilikan pribadi. Sistem demokrasi yang satu ini disebut juga sebagai demokrasi
proletar yang berhaluan Marxisme dan komunisme.
- Berdasarkan Cara Penyaluran Kehendak Rakyat:
a. Demokrasi Langsung
Demokrasi langsung atau yang juga disebut dengan demokrasi murni adalah jenis
demokrasi dimana rakyatlah yang mempunyai kekuasaan secara langsung tanpa adanya
perwakilan, perantara, atau majelis parlemen. Demokrasi yang satu ini memerlukan
partisipasi luas dalam politik.
b. Demokrasi perwakilan
Demokrasi perwakilan ini adalah hal yang akan dilakukan saat rakyat bisa memilih siapa
yang akan mewakili suara mereka di parlemen. Dimana demokrasi ini adalah bentuk
demokrasi yang paling umum di seluruh dunia. Penekanannya sendiri ada pada
perlindungan hak-hak yang tidak hanya pada mayoritas rakyat di negara bagian saja, tapi
juga minoritas.
c. Demokrasi Perwakilan Sistem Referendum
Demokrasi yang satu ini adalah gabungan antara demokrasi langsung dan demokrasi
perwakilan. Rakyat akan memilih wakilnya untuk duduk di dalam lembaga perwakilan
yang kemudian dikontrol oleh rakyat itu sendiri.
- Berdasarkan Titik Perhatian:
a. Demokrasi Formal
Demokrasi formal merupakan sistem politik demokrasi yang menjunjung tinggi
persamaan politik, tanpa menghilangkan kesenjangan dalam bidang ekonomi. Di dalam
demokrasi formal, setiap orang dinilai mempunyai hak yang sama.
b. Demokrasi Material
Demokrasi material merupakan sistem politik yang fokus pada usaha menghilangkan
perbedaan dalam bidang ekonomi. Sedangkan persamaan bidang politik kurang
diperhatikan bahkan terkadang dihilangkan.
c. Demokrasi Gabungan
Demokrasi gabungan ini menggabungkan kebaikan dan membuang semua keburukan
demokrasi formal dan demokrasi material. Di dalam ini, persamaan derajat dan hak
setiap orang diakui, namun kegiatan rakyat terbatas demi kesejahteraan.
21. Jelaskan, bagaimana periodisasi perkembangan demokrasi di Indonesia berdasarkan
konstitusi yang pernah berlaku dalam sejarah kehidupan bernegara di Indonesia?
Perkembangan demokrasi di Indonesia dapat dibagi menjadi empat periode, yaitu:
1) Demokrasi Liberal-Parlementer (1945-1959): Pada masa ini, sistem
pemerintahan parlementer ditetapkan lewat Maklumat Wakil Presiden No. X
dan Maklumat Pemerintah mengenai pergantian sistem pemerintahan dari
Presidensial menjadi Parlementer pada 3 November 1945. Pada 14 November
1945 terbentuklah kabinet pertama yang dipimpin Soetan Sjahrir atau Kabinet
Sjahrir sebagai perdana menteri. Kabinet ini hanya berusia tiga bulan karena
dijatuhkan oposisi
2) Demokrasi Terpimpin (1959-1966): Pada periode ini, pemerintahan di
Indonesia menjadi terpimpin. Perkembangan demokrasi ini dimulai dari dekrit
Presiden Soekarno pada 5 Juli 1959 yang menandai pergantian sistem
pemerintahan dari parlementer menjadi terpimpin
3) Demokrasi Pancasila atau Orde Baru (1966-1998): Perkembangan demokrasi
di Indonesia pada masa Orde Baru ditandai dengan penggunaan falsafah
Pancasila sebagai dasar pemerintahan. Pemerintahan ini diwakili oleh Presiden
Suharto yang mengimplementasikan sistem demokrasi terpimpin
4) Demokrasi Reformasi (1998-sekarang): Perkembangan demokrasi di
Indonesia pada masa reformasi dimulai dari penggantian sistem pemerintahan
terpimpin menjadi demokrasi parlementer. Pemilihan presiden mulai
dilakukan secara langsung pada tahun 2004, sedangkan pemilihan kepala
daerah dimulai pada tahun 2005
22. Jelaskan, bagaimana kondisi dan karakteristik demokrasi di setiap periode?
Orde Lama (1945-1967):
 Demokrasi terpimpin: Presiden Soekarno memiliki kekuasaan yang besar.
 Terjadi banyak penyimpangan dari konstitusi.
 Lahirnya berbagai partai politik.
Orde Baru (1967-1998):
 Demokrasi Pancasila: Demokrasi yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
 Pemerintahan yang sentralistik dan otoriter.
 Dominasi Golkar dalam politik.
Reformasi (1998-sekarang):
 Demokrasi yang lebih terbuka dan partisipatif.
 Lahirnya banyak partai politik.
 Kebebasan pers dan berekspresi yang lebih luas.
23. Jelaskan, apa saja klasifikasi hukum di Indonesia dan uraikan setiap jenisnya?
Hukum di Indonesia dapat diklasifikasikan berdasarkan berbagai kategori. Berikut
adalah beberapa klasifikasi hukum yang umum digunakan di Indonesia:
 Berdasarkan Sumbernya:
a) Hukum Undang-Undang: Hukum yang tertulis dan dibentuk oleh lembaga legislatif,
seperti UU, PP, Perda, dll.
b) Hukum Kebiasaan: Hukum yang tidak tertulis dan bersumber dari kebiasaan
masyarakat yang berlaku secara turun-temurun.
c) Hukum Traktat: Hukum yang tertulis dan dibuat oleh negara-negara dalam bentuk
perjanjian internasional.
d) Hukum Yurisprudensi: Hukum yang bersumber dari putusan hakim yang dianggap
mengikat dalam kasus-kasus serupa.
e) Hukum Ilmu Pengetahuan: Hukum yang bersumber dari teori dan doktrin hukum
yang dikemukakan oleh para ahli hukum.
 Berdasarkan Bentuknya:
a) Hukum Tertulis: Hukum yang tercantum dalam peraturan perundang-undangan.
b) Hukum Tidak Tertulis: Hukum yang tidak tercantum dalam peraturan perundang-
undangan, seperti hukum kebiasaan.
 Berdasarkan Isinya:
a) Hukum Privat: Hukum yang mengatur hubungan antar individu, seperti hukum
perdata dan hukum dagang.
b) Hukum Publik: Hukum yang mengatur hubungan antara negara dengan individu atau
antar lembaga negara, seperti hukum tata negara dan hukum pidana.
 Berdasarkan Sifatnya:
a) Hukum Perintah: Hukum yang bersifat memaksa dan wajib ditaati.
b) Hukum Larangan: Hukum yang melarang suatu perbuatan.
c) Hukum Fakultatif: Hukum yang memberikan pilihan kepada individu untuk
melakukan atau tidak melakukan suatu perbuatan.
 Berdasarkan Tempat Berlakunya:
a) Hukum Nasional: Hukum yang berlaku di seluruh wilayah Indonesia.
b) Hukum Internasional: Hukum yang mengatur hubungan antar negara.
c) Hukum Adat: Hukum yang berlaku di suatu daerah tertentu berdasarkan kebiasaan
masyarakat setempat.
 Berdasarkan Waktu Berlakunya:
a) Hukum Intertemporal: Hukum yang mengatur tentang berlakunya hukum dalam
kaitannya dengan waktu.
b) Hukum Retrospektif: Hukum yang berlaku surut dan diterapkan pada peristiwa yang
terjadi sebelum hukum tersebut diberlakukan.
c) Hukum Prospektif: Hukum yang berlaku ke depan dan hanya diterapkan pada
peristiwa yang terjadi setelah hukum tersebut diberlakukan.
24. Jelaskan, bagaimana peran Indonesia di PBB di semua bidang?
Peran Indonesia di PBB di semua bidang:
a. Menciptakan perdamaian dunia melalui kerja sama dalam konferensi Asia Afrika,
ASEAN, maupun Gerakan Non-Blok. Secara tidak langsung, Indonesia ikut menciptakan
perdamaian dunia melalui kerja sama dalam konferensi Asia Afrika, ASEAN, maupun
Gerakan Non-Blok.
b. Memberikan bantuan pangan ke Ethiopia pada waktu dilanda bahaya kelaparan. Pada
tahun 1985 Indonesia membantu PBB yakni memberikan bantuan pangan ke Ethiopia
pada waktu dilanda bahaya kelaparan. Bantuan tersebut disampaikan pada peringatan
Hari Ulang Tahun FAO ke-40.
d. Menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB pada tahun 1973-1974. Indonesia
pernah dipilih sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB pada tahun 1973-
1974.
e. Menambah Kontingen Indonesia dalam rangka misi perdamaian dunia di Lebanon
Selatan. Berdasarkan Frago (Fragmentery Order) Nomor 10/10/08 tanggal 30 Oktober
2008, penambahan Kontingen Indonesia dalam rangka misi perdamaian dunia di
Lebanon Selatan.
f. Mewujudkan perdamaian dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi,
dan keadilan sosial. Peran Indonesia dalam PBB mewujudkan perdamaian dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
g. Menyumbang pasukan / Polisi / Troops / Police (Contributing Country) dengan
jumlah personil sebanyak 1.618. Peran Indonesia dalam PBB penyumbang pasukan /
Polisi / Troops / Police (Contributing Country) dengan jumlah personil sebanyak 1.618.
Saat ini Indonesia terlibat aktif 6 UNPKO yang tersebar di 5 Negara.
h. Pengiriman PKD, Dibawah bendera PBB menunjukkan komitmen kuat bangsa
Indonesia sebagai bangsa yang cinta damai. Pengiriman PKD dibawah bendera PBB
menunjukkan komitmen kuat bangsa Indonesia sebagai bangsa yang cinta damai.
i. Pengakuan kemerdekaan Indonesia oleh Liga Arab pada tahun 1946. Indonesia
menyatakan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945. Mesir segera mengadakan
sidang menteri luar negeri negara-negara Liga Ararb pada 18 November 1946. mereka
menetapkan tentang pengakuan kemerdekaan TI sebagai negara merdeka dan berdaulat
penuh. Pengakuan tersebut adalah pengakuan De Jure menurut hukum internasional.
j. Terpilih sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB pada pemilihan yang
dilakukan Majelis Hukum PBB. Peran Indonesia dalam PBB berhasil terpilih sebagai
anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB pada pemilihan yang dilakukan Majelis
Hukum PBB melalui pemungutan suara dengan perolehan 158 suara dukungan dari
keseluruhan 192 negara anggota yang memiliki hak pilih.
k. Partisipasi Pasukan Garuda, Indonesia telah lama mengirimkan kontingen Garuda
untuk misi perdamaian PBB di berbagai negara yang mengalami konflik. Pasukan
Garuda menjadi salah satu kontributor aktif dalam menjaga perdamaian dunia.
l. Peran dalam Konflik Israel-Palestina. Indonesia menjadi co-sponsor, fasilitator,
mediator, partisipator, inisiator, motivator, dan justifikator dalam membantu penyelesaian
konflik Israel-Palestina. Upaya ini mencerminkan peran Indonesia dalam mendukung
perdamaian di Timur Tengah.
25. Jelaskan, Peran Indonesia dalam ASEAN dalam semua bidang?
1) Peran aktif dalam bidang keamanan: Indonesia memiliki peran besar dalam bidang
keamanan di ASEAN, seperti memperkuat kerja sama dengan negara-negara anggota
ASEAN dalam hal penanganan masalah keamanan seperti perompakan, dan kejahatan
lintas batas.
2) Peran aktif dalam bidang pendidikan: Sebagai salah satu negara dengan banyak
universitas dan sekolah, Indonesia memiliki peran penting dalam meningkatkan kerja
sama antara negara-negara ASEAN dalam hal pendidikan dan pelatihan.
3) Peran aktif dalam bidang ekonomi: Indonesia memiliki ekonomi terbesar keempat di
ASEAN dan merupakan salah satu produsen barang konsumsi dan bahan mentah,
memiliki peran penting dalam mempromosikan integrasi ekonomi di ASEAN.
4) Peran aktif dalam bidang sosial: Indonesia memiliki peran dalam bidang sosial di
ASEAN, seperti berperan aktif dalam kegiatan kebudayaan, contohnya keterlibatan
Indonesia dalam ASEAN Cultural Heritage (ACHDA).
5) Peran dalam bidang kemanusiaan: Indonesia turut serta membantu kegiatan
kemanusiaan negara-negara ASEAN yang sedang dilanda bencana, seperti membantu
penanggulangan bencana di Thailand, Vietnam, Kamboja, Filipina, dan Laos.
Indonesia juga memiliki peran penting dalam penyelesaian konflik antara negara-
negara di ASEAN, contohnya konflik Kamboja-Vietnam.
26. Jelaskan, apa saja yang termasuk ancaman integrasi nasional di bidang politik?
 Separatisme: Gerakan untuk memisahkan diri dari NKRI.
 Radikalisme: Paham yang ingin mengubah ideologi negara.
 Terorisme: Penggunaan kekerasan untuk mencapai tujuan politik.
 Konflik antarumat beragama: Perselisihan antarumat beragama yang disebabkan
oleh perbedaan keyakinan.
27. Jelaskan, bagaimana strategi mengatasi ancaman integrasi nasional di bidang sosial
budaya?

1. Memperkuat nilai-nilai kebangsaan:


 Penanaman nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika: Nilai-nilai ini harus
ditanamkan sejak dini melalui pendidikan dan berbagai kegiatan sosial budaya.
 Penguatan nasionalisme: Memupuk rasa cinta tanah air dan bangga menjadi bangsa
Indonesia.
 Memperkuat rasa persatuan dan kesatuan: Menggalang persatuan dan kesatuan antar
kelompok masyarakat dengan menjunjung tinggi toleransi dan saling menghormati
perbedaan.
2. Meningkatkan toleransi dan saling menghormati perbedaan:
 Pendidikan tentang toleransi: Mendidik masyarakat tentang pentingnya toleransi dan
menghargai perbedaan budaya, agama, dan suku bangsa.
 Dialog antarumat beragama: Memperkuat dialog antarumat beragama untuk
membangun saling pengertian dan toleransi.
 Mempromosikan budaya perdamaian: Mengadakan kegiatan yang mempromosikan
perdamaian dan toleransi antar kelompok masyarakat.
3. Meningkatkan peran pemerintah:
 Menegakkan hukum: Pemerintah harus tegas dalam menegakkan hukum terhadap
pelanggaran yang mengancam integrasi nasional.
 Membuat kebijakan yang pro-integrasi nasional: Kebijakan pemerintah harus
diarahkan untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.
 Memberikan perhatian kepada daerah-daerah terpencil: Pemerintah harus memberikan
perhatian kepada daerah-daerah terpencil agar tidak tertinggal dan menjadi sasaran
kelompok radikal.
4. Memanfaatkan peran media sosial:
 Penyebaran informasi yang positif: Memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan
informasi yang positif tentang toleransi dan perdamaian.
 Melawan berita bohong (hoax): Melawan berita bohong (hoax) yang provokatif dan
dapat memicu konflik.
 Mempromosikan konten positif: Mempromosikan konten positif yang dapat
memperkuat integrasi nasional.
5. Meningkatkan peran masyarakat:
 Masyarakat harus aktif dalam menjaga toleransi dan kerukunan antarumat beragama.
 Masyarakat harus berani melaporkan kepada pihak berwenang jika melihat adanya
potensi ancaman integrasi nasional.
 Masyarakat harus berperan aktif dalam menjaga perdamaian dan stabilitas nasional.
28. Jelaskan, apa makna persatuan dan kesatuan bangsa?
Secara sederhana, makna atau arti persatuan dan kesatuan bagi bangsa Indonesia ada
tiga, yakni menggabungkan keberagaman dalam satu kesatuan, mempersatukan bangsa
dan mendorong pembangunan bagi kemajuan bangsa, serta membangun rasa
persaudaraan dengan rasa toleransi yang tinggi.
29. Jelaskan dengan rinci, apa konsep NKRI menurut UUD NRI Tahun 1945?
Sesuai dengan pasal 25A Amandemen Keempat UUD NRI 1945 menyebutkan bahwa
“Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah Negara Kepulauan yang berciri
Nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan dengan undang-
undang”.
30. Jelaskan, apa faktor penghambat terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa?
 Keberagaman suku bangsa, agama, ras, dan budaya. Semua perbedaan yang
terjadi memerlukan adaptasi yang terkadang memicu adanya konflik bahkan
suaru kesepakatan baru.
 Kesenjangan ekonomi antar daerah yang menyebabkan kesejahteraan setiap
daerah mengalami ketidakseimbangan.
 Lemahnya penegakan hukum karena hukum di Indonesia sedang sakit dan bisa
dibeli
 Kurangnya rasa nasionalisme dan toleransi hal itulah yang harus dijaga agar rasa
memiliki meningkat lebih baik
31. Jelaskan, apakah yang dimaksud hakikat hak warga negara? Apakah beda dengan Hak
asasi manusia?
Hak warga negara adalah hak-hak yang melekat pada diri seseorang karena statusnya
sebagai warga negara dari suatu negara. Hak-hak ini diberikan dan dilindungi oleh
negara. Hak warga negara dan hak asasi manusia adalah dua hal yang berbeda. Hak
warga negara diberikan oleh negara, sedangkan hak asasi manusia merupakan hak yang
melekat pada diri manusia sejak lahir. Hak warga negara bersifat khusus dan hanya
berlaku bagi warga negara, sedangkan hak asasi manusia bersifat universal dan berlaku
bagi semua manusia.
32. Jelaskan, apa substansi hak dan kewajiban warga negara dalam nilai dasar Pancasila?
Substansi kewajiban dan hak asasi manusia dalam Pancasila dibagi menjadi tiga
kelompok berdasarkan nilai-nilainya, yaitu nilai dasar, nilai instrumental, dan
nilaipraktis.
1) Nilai dasar
Nilai dasar adalah cita-cita atau tujuan yang bersifat universal atau menyeluruh.
Nilai-nilai dasar dari Pancasila tersebut meliputi nilai Ketuhanan yang Maha Esa,
Nilai Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Nilai
Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan/Perwakilan dan Nilai Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat
Indonesia.
2) Nilai intrumental
Nilai instrumental berarti, nilai-nilai turunan dari nilai dasar yang dituangkan
dalam berbagai ketentuan konstitusional, baik dalam UUD NRI Tahun 1945, UU,
Peraturan Pemerintah, Keputusan Presiden, maupun Peraturan Daerah.
3) Nilai praksis
Nilai praksis adalah nilai yang dijabarkan dalam kehidupan sehari-hari. Kendati
begitu, nilai praktis dari pancasila selalu berubah-ubah seiring dengan
perkembangan zaman dan juga perkembangan dari nilai-nilai instrumental yang
menjadi dasarnya. Perubahan-perubahan ini tidak akan pernah memengaruhi
fakta bahwa nilai praktis merupakan perwujudan sikap dari nilai-nilai dasar yang
terkandung dalam pancasila.
33. Jelaskan, apa faktor- faktor penyebab pengingkaran kewajiban warga negara?
- Penyalahgunaan kekuasaan: Pengingkaran kewajiban warga negara dapat
disebabkan oleh penyalahgunaan kekuasaan, dimana para penegak hukum
menggunakan kekuasaan mereka untuk mengingkari kewajiban warga negara
- Sikap egois: Sikap egois warga negara dapat menjadi faktor yang menyebabkan
pengingkaran kewajiban, karena mereka mengumpulkan kepentingan pribadi di atas
kepentingan negara
- Rendahnya kesadaran terhadap kewajiban: Pada umumnya, terjadi pada seseorang
yang tahu akan kewajibannya namun tidak melaksanakannya karena belum merasa
berkepentingan dan menganggap remeh peraturan; Sikap tidak toleran. Sikap ini
menyebabkan timbulnya rasa saling tidak menghargai dan tidak menghormati
keberadaan orang lain.
- Ketidaktegasan para penegak hukum: Jika para penegak hukum tidak tegas,
pengingkaran kewajiban akan terus terjadi. Ketertiban dan keharmonisan pun tidak
akan dapat terwujud
34. Jelaskan, bagaimana upaya penanganan pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban
warga negara?
Pelanggaran Hak:
 Pembentukan lembaga-lembaga HAM: Komnas HAM, Ombudsman RI, dan
lembaga peradilan HAM.
 Penyelesaian kasus pelanggaran HAM masa lalu.
 Pengembangan pendidikan HAM.
 Sosialisasi dan penyebarluasan informasi tentang HAM.
Pengingkaran Kewajiban:
 Pembinaan dan penyuluhan tentang kewajiban warga negara.
 Penerapan sanksi bagi yang tidak melaksanakan kewajibannya.
 Peningkatan kesadaran dan tanggung jawab warga negara.
35. Jelaskan, apa dan bagaimana peran Kejaksaan dalam menjamin keadilan dan kedamaian?
Kejaksaan adalah salah satu lembaga penegak hukum di Indonesia yang memiliki peran
penting dalam menjamin keadilan dan kedamaian. Peran Kejaksaan dalam menjamin
keadilan dan kedamaian dapat dilihat dari beberapa aspek berikut:
1. Penuntutan:
 Jaksa sebagai penuntut umum memiliki tugas untuk menuntut perkara pidana di
pengadilan.
 Dalam menjalankan tugasnya, jaksa harus bertindak secara objektif dan profesional
dengan mengedepankan asas ultimum remedium.
 Penuntutan yang adil dan profesional oleh jaksa akan membantu mewujudkan rasa
keadilan bagi masyarakat.
2. Penyidikan:
 Kejaksaan memiliki kewenangan untuk melakukan penyidikan dalam perkara tertentu.
 Dalam melakukan penyidikan, jaksa harus berhati-hati dan tidak mencederai hak asasi
manusia.
 Penyidikan yang profesional dan transparan oleh jaksa akan membantu mewujudkan
rasa keadilan dan kepercayaan masyarakat terhadap hukum.
3. Pengawasan:
 Kejaksaan memiliki kewenangan untuk melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan
UU, peraturan pemerintah, dan kebijakan pemerintah lainnya.
 Pengawasan yang dilakukan oleh jaksa akan membantu mencegah terjadinya
pelanggaran hukum dan memastikan terlaksananya keadilan.
4. Pemberian Bantuan Hukum:
 Kejaksaan dapat memberikan bantuan hukum kepada masyarakat yang tidak mampu.
 Bantuan hukum ini dapat berupa konsultasi hukum, pendampingan dalam perkara
hukum, dan lainnya.
 Pemberian bantuan hukum oleh jaksa akan membantu masyarakat mendapatkan akses
terhadap keadilan.
5. Pencegahan dan Penyelesaian Perkara:
 Kejaksaan dapat melakukan pencegahan dan penyelesaian perkara melalui berbagai
cara, seperti:
o Penyuluhan hukum
o Mediasi
o Restorative justice
 Upaya pencegahan dan penyelesaian perkara oleh jaksa akan membantu mewujudkan
kedamaian dan ketentraman masyarakat.
36. Jelaskan, apa pengaruh positif kemajuan iptek dalam aspek ekonomi?
Dampak positif IPTEK di bidang ekonomi:
1. Inovasi Produk dan Layanan
IPTEK mendorong inovasi dalam pengembangan produk dan layanan. Inovasi ini dapat
menciptakan pasar baru, meningkatkan daya saing perusahaan, dan membantu
pertumbuhan ekonomi.
2. Peningkatan Produktivitas
Teknologi baru dan metodologi ilmiah dapat meningkatkan produktivitas di sektor
industri. Penggunaan mesin otomatis, robotika, dan sistem komputasi canggih dapat
meningkatkan efisiensi produksi.
3. Penciptaan Lapangan Kerja Baru
Perkembangan teknologi membuka peluang untuk menciptakan lapangan kerja baru.
Industri teknologi informasi, bioteknologi, dan sektor-sektor lainnya yang berkaitan
dengan IPTEK dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap penciptaan lapangan
kerja.
4. Perluasan Pasar
Dengan bantuan teknologi, perusahaan dapat memasarkan produk dan layanan mereka
secara lebih efektif, tidak hanya di tingkat lokal tetapi juga di pasar global. Ini dapat
membantu perusahaan untuk mencapai pertumbuhan dan ekspansi yang lebih besar.
5. Peningkatan Efisiensi Logistik
Penggunaan teknologi dalam manajemen rantai pasokan dan logistik dapat
meningkatkan efisiensi pengiriman, penyimpanan, dan distribusi barang. Ini dapat
mengurangi biaya operasional dan meningkatkan keuntungan perusahaan.
6. Mendorong Ekonomi Digital
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi mendorong pertumbuhan ekonomi
digital. Bisnis online, e-commerce, dan layanan digital lainnya menjadi semakin
penting, memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian.
7. Pengembangan Industri Baru
Inovasi dalam IPTEK seringkali menciptakan industri baru. Contohnya adalah industri
energi terbarukan, teknologi blockchain, dan kecerdasan buatan (AI) yang membuka
peluang baru dan menghasilkan pertumbuhan ekonomi.
37. Jelaskan, bagaimana sikap selektif dalam menghadapi berbagai pengaruh kemajuan
iptek?
•) Bidang Politik
- Menjaga ideologi Pancasila dari ancaman ideologi lain
- Melaksanakan proses demokrasi dengan baik
•) Bidang Ekonomi
- Memprioritaskan produk lokal
- Berpartisipasi dalam pengembangan UMKM
•) Bidang Sosial Budaya
- Tidak mengikuti budaya asing yang tidak sesuai dengan ajaran agama maupun
kemanusiaan.
- Mempertahankan norma agama dan adat ketimuran.
- Membatasi konsumsi budaya asing yang tidak sesuai.
•) Bidang Hukum
- Menaati hukum yang ada dalam Pancasila maupun UUD 1945.
•) Bidang Pertahanan dan Keamanan
- Berpartisipasi aktif dalam upaya menjaga keamanan di lingkungan sekitar

Anda mungkin juga menyukai