Sumber hukum tata negara formil adalah sumber yang menentukan bentuk
kaidah hukum tata negara. Konstitusi merupakan salah satu contoh dari sumber
hukum tata negara formil.
Pasca kemerdekaan :
UUD 1945 (1945–1949): Pasca pemberlakuan UUD 1945 (18 Agustus 1945),
dihasilkan 3 unsur proklamasi, yaitu: Kedaulatan penuh dalam
mengatur/menata sistem ketatanegaraan sendiri. Pemindahan kekuasaan
diselenggarakan dalam waktu singkat. Pemberitahuan kepada seluruh rakyat
& internasional
RIS (1949–1950): Belanda masih ingin menguasai Indonesia yang merdeka
dan berdaulat. Terjadi perjanjian Linggarjati 25 Maret 1947 yang
menghasilkan: Belanda mengakui RI berkuasa secara de facto atas Jawa,
Madura, dan Sumatera. Di wilayah lainnya yang berkuasa adalah Belanda.
Belanda & Indonesia akan bekerja sama dalam membentuk Republik
Indonesia Serikat (RIS). Terjadi Konferensi Meja Bundar: berubahnya dari
negara kesatuan ke negara serikat
UUDS 1950 (1950–1959): Presiden dan wakil presiden tidak dapat diganggu
gugat. Menteri-menteri bertanggung jawab atas seluruh kebijaksanaan
pemerintah. Presiden berhak membubarkan DPR3.
Orde Lama (1959–1965): Dekrit presiden 5 Juli 1959: Berlakunya kembali
UUD 19453.
Hakikat dari konstitusi itu sendiri adalah kontrak sosial, yang secara sederhana
berarti kesepakatan antara penguasa dan yang dikuasai tentang hal apa saja
yang akan diatur nantinya1. Konstitusi adalah seperangkat peraturan, baik
tertulis maupun tidak tertulis, yang mengatur secara mengikat cara
penyelenggaraan negara2. Dalam menjalankan ketatanegaraan Republik
Indonesia, konstitusi dapat diartikan sebagai hukum dasar (UUD). Dalam konteks
ini, UUD dianggap sebagai peraturan dasar yang didalamnya terdapat ketentuan
dasar yang menjadi sumber peraturan perundang-undangan di Indonesia2.
8. Demokrasi
Demokrasi adalah sebuah pandangan atau konsep politik dalam pemerintahan
yang melibatkan warga negara atau rakyat karena memiliki hak dan kewajiban.
Ada beberapa jenis demokrasi, diantaranya:
Demokrasi formal, yaitu suatu demokrasi yang menjunjung tinggi
persamaan dalam bidang politik, tanpa disertai upaya untuk mengurangi
atau menghilangkan kesenjangan dalam bidang ekonomi1.
Demokrasi material, yaitu demokrasi yang dititikberatkan pada upaya
menghilangkan perbedaan dalam bidang ekonomi, sedangkan persamaan
dalam bidang politik kurang diperhatikan bahkan kadang-kadang
dihilangkan1.
Demokrasi gabungan, yaitu bentuk demokrasi yang mengambil kebaikan
serta membuang keburukan dari bentuk demokrasi formal dan material.