Anda di halaman 1dari 4

1.

Hakikat hukum tata Negara


Hakikat Hukum Tata Negara adalah ilmu yang mengkaji aspek hukum yang
membentuk dan yang dibentuk oleh organisasi negara itu. Menurut Wirjono
Prodjodikoro, Hukum Tata Negara mengatur tentang hubungan antara subjek
hukum orang atau bukan orang dengan sekelompok orang atau badan hukum
yang berwujud negara atau bagian dari negara.

2. Sumber sumber hk tata Negara


Sumber hukum tata negara materiil adalah sumber yang menentukan isi kaidah
hukum tata negara. Menurut Jimly Asshiddiqie, sumber hukum tata negara
materiil adalah Pancasila.

Sumber hukum tata negara formil adalah sumber yang menentukan bentuk
kaidah hukum tata negara. Konstitusi merupakan salah satu contoh dari sumber
hukum tata negara formil.

3. Asas asas hk tata neegara


 Asas Pancasila: Pancasila adalah dasar negara dan ideologi negara Indonesia
yang terdiri dari lima sila yang saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan
satu sama lain1.
 Asas Negara Hukum: Negara hukum adalah negara yang menjunjung tinggi
hukum sebagai dasar penyelenggaraan negara dan pemerintahan1.
 Asas Kedaulatan Rakyat: Kedaulatan rakyat adalah prinsip bahwa kekuasaan
tertinggi dalam suatu negara berada di tangan rakyat1.
 Asas Negara Kesatuan: Negara kesatuan adalah bentuk negara yang memiliki
satu pemerintahan pusat yang mengatur seluruh wilayah negara1.
 Asas Pemisahan Kekuasaan: Pemisahan kekuasaan adalah prinsip bahwa
kekuasaan dalam suatu negara harus dibagi menjadi beberapa cabang yang
saling independen dan saling mengawasi satu sama lain1.

4. Sejarah ketatanegaraan Indonesia


Periode pra kemerdekaan :
 Periode pertama yang berlangsung pada 18 Agustus 1945–27 Desember
19492.
 Periode kedua yang berlangsung pada 27 Desember 1949–17 Agustus 1950
 Periode ketiga yang berlangsung pada 17 Agustus 1950–5 Juli 195
 .Periode keempat yang berlangsung pada 5 Juli 1959–sampai sekarang2.

Pasca kemerdekaan :
 UUD 1945 (1945–1949): Pasca pemberlakuan UUD 1945 (18 Agustus 1945),
dihasilkan 3 unsur proklamasi, yaitu: Kedaulatan penuh dalam
mengatur/menata sistem ketatanegaraan sendiri. Pemindahan kekuasaan
diselenggarakan dalam waktu singkat. Pemberitahuan kepada seluruh rakyat
& internasional
 RIS (1949–1950): Belanda masih ingin menguasai Indonesia yang merdeka
dan berdaulat. Terjadi perjanjian Linggarjati 25 Maret 1947 yang
menghasilkan: Belanda mengakui RI berkuasa secara de facto atas Jawa,
Madura, dan Sumatera. Di wilayah lainnya yang berkuasa adalah Belanda.
Belanda & Indonesia akan bekerja sama dalam membentuk Republik
Indonesia Serikat (RIS). Terjadi Konferensi Meja Bundar: berubahnya dari
negara kesatuan ke negara serikat
 UUDS 1950 (1950–1959): Presiden dan wakil presiden tidak dapat diganggu
gugat. Menteri-menteri bertanggung jawab atas seluruh kebijaksanaan
pemerintah. Presiden berhak membubarkan DPR3.
 Orde Lama (1959–1965): Dekrit presiden 5 Juli 1959: Berlakunya kembali
UUD 19453.

5. Tugas dan wewenang lembaga Negara pasca amandemen


Berikut ini adalah tugas dan wewenang lembaga negara pasca amandemen UUD
1945:
 MPR: Setelah amandemen, kedudukan MPR menjadi setara dengan lembaga
negara lainnya di bawah UUD 1945. MPR berwenang untuk mengubah dan
menetapkan UUD, melantik, dan memberhentikan presiden dan wakil
presiden sesuai Undang-Undang atau UU1.
 DPR: Setelah amandemen, kedudukan DPR dalam sistem ketatanegaraan
semakin diperkuat karena DPR berwenang membuat UU1.
 Presiden dan Wakil Presiden: Setelah amandemen, rakyat memiliki hak suara
untuk memilih presiden dan wakil presiden secara langsung melalui pemilu.
Presiden dan Wakil Presiden memegang kekuasaan pemerintah dan
berwenang mengesahkan RUU menjadi UU1.
 DPD: Dewan Perwakilan Daerah adalah perwakilan daerah dalam sistem
ketatanegaraan. DPR berwenang mengajukan RUU kepada DPR terkait
otonomi daerah1.
 BPK: BPK memiliki tugas dan wewenang strategis mengenai sumber dan
anggaran keuangan negara. BPK melaporkan hasil pemeriksaan kepada DPR,
DPRD, dan DPD1.
 MA: Setelah amandemen, MA membawahi badan peradilan dalam wilayah
peradilan umum peradilan militer, peradilan agama, dan peradilan tata usaha
negara1.
 MK: Bersama MA, MK memegang kekuasaan kehakiman yang berwenang
menguji UU terhadap UUD1.
 KY: Komisi Yudisial merupakan lembaga negara yang bersifat mandiri dan
berhak mengusulkan pengangkatan hakim agung1.

6. Terkait konstitusi, hakikat konstitusi


Konstitusi adalah norma sistem politik dan hukum yang dibentuk pada
pemerintahan negara—biasanya dikodifikasi sebagai dokumen tertulis. Hukum
ini tidak mengatur hal-hal yang terperinci, melainkan hanya menjabarkan
prinsip-prinsip yang menjadi dasar bagi peraturan-peraturan lainnya1. Dalam
kasus bentukan negara, konstitusi memuat aturan dan prinsip-prinsip entitas
politik dan hukum. Istilah ini merujuk secara khusus untuk menetapkan
konstitusi nasional sebagai prinsip-prinsip dasar politik, prinsip-prinsip dasar
hukum termasuk dalam bentukan struktur, prosedur, wewenang dan kewajiban
pemerintahan negara pada umumnya. Konstitusi umumnya merujuk pada
penjaminan hak kepada warga masyarakatnya1.

Hakikat dari konstitusi itu sendiri adalah kontrak sosial, yang secara sederhana
berarti kesepakatan antara penguasa dan yang dikuasai tentang hal apa saja
yang akan diatur nantinya1. Konstitusi adalah seperangkat peraturan, baik
tertulis maupun tidak tertulis, yang mengatur secara mengikat cara
penyelenggaraan negara2. Dalam menjalankan ketatanegaraan Republik
Indonesia, konstitusi dapat diartikan sebagai hukum dasar (UUD). Dalam konteks
ini, UUD dianggap sebagai peraturan dasar yang didalamnya terdapat ketentuan
dasar yang menjadi sumber peraturan perundang-undangan di Indonesia2.

7. Sistem pemerintahan Indonesia


Indonesia adalah negara kesatuan dengan prinsip otonomi daerah yang luas.
Bentuk pemerintahan negara Indonesia adalah republik konstitusional,
sedangkan sistem pemerintahan negara Indonesia adalah sistem presidensial1.
Dalam sistem presidensial, presiden adalah kepala negara sekaligus kepala
pemerintahan. Presiden dan wakil presiden dipilih secara langsung oleh rakyat
melalui pemilihan umum. Presiden dalam menjalankan pemerintahan dibantu
oleh menteri-menteri. Presiden berhak mengangkat dan memberhentikan para
menteri. Para menteri atau biasa disebut sebagai kabinet bertanggung jawab
terhadap presiden1.
Presiden dalam menjalankan pemerintahannya diawasi oleh parlemen.
Parlemen di Indonesia terdiri dari dua bagian yakni, Dewan Perwakilan Rakyat
(DPR) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Anggota DPR dan DPD dipilih secara
langsung oleh rakyat melalui pemilihan umum. Anggota-anggota DPR dan DPD
merupakan anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang bersidang
sedikitnya satu kali dalam 5 tahun. MPR merupakan lembaga tinggi negara
berwenang untuk mengubah dan menetapkan undang-undang dasar negara.
MPR adalah lembaga tinggi negara yang melantik presiden dan wakil presiden1.

8. Demokrasi
Demokrasi adalah sebuah pandangan atau konsep politik dalam pemerintahan
yang melibatkan warga negara atau rakyat karena memiliki hak dan kewajiban.
Ada beberapa jenis demokrasi, diantaranya:
 Demokrasi formal, yaitu suatu demokrasi yang menjunjung tinggi
persamaan dalam bidang politik, tanpa disertai upaya untuk mengurangi
atau menghilangkan kesenjangan dalam bidang ekonomi1.
 Demokrasi material, yaitu demokrasi yang dititikberatkan pada upaya
menghilangkan perbedaan dalam bidang ekonomi, sedangkan persamaan
dalam bidang politik kurang diperhatikan bahkan kadang-kadang
dihilangkan1.
 Demokrasi gabungan, yaitu bentuk demokrasi yang mengambil kebaikan
serta membuang keburukan dari bentuk demokrasi formal dan material.

9. Sistem pemilihan umum


Sistem pemilihan umum di Indonesia adalah sistem proporsional. Sistem ini
digunakan untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) serta Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) provinsi dan kabupaten/kota1. Dalam sistem
proporsional, persentase kursi DPR yang dibagikan kepada masing-masing partai
politik disesuaikan dengan jumlah suara yang diperoleh masing-masing partai
politik2.
Ada dua jenis sistem proporsional, yaitu sistem proporsional tertutup dan sistem
proporsional terbuka. Dalam sistem proporsional tertutup, pemilih hanya bisa
memilih partai politik dan tidak bisa mengetahui atau memilih secara langsung
calon anggota legislatif (Caleg) terpilih yang bakal menjadi anggota DPR atau
DPRD3. Sedangkan dalam sistem proporsional terbuka, pemilih bisa memilih
langsung Caleg yang akan mewakili mereka di DPR dan DPRD

10. Konsep Negara hukum


Negara hukum adalah suatu konsep yang menghendaki agar seluruh perbuatan
yang dilakukan oleh masyarakat dalam suatu negara harus sesuai dengan hukum
yang berlaku1. Pada dasarnya, negara hukum memiliki konsep the rule of law
yang berarti negara dalam menjalankan fungsinya harus berdasarkan asas
hukum. Maka, setiap anggota atau yang termasuk dalam warga negara, harus
taat dan mengakui supremasi hukum itu sendiri2.
Namun, konsep dari negara hukum tidak hanya terbatas pada hal tersebut.
Negara hukum juga memiliki konsep nomocracy yang secara etimologis berasal
dari kata nomos yang bermakna norma dan kratien yang memiliki arti
kekuasaan. Karena itu, istilah dari nomokrasi dapat dimaknai bahwa hukum
menjadi dasar dari setiap tindakan pemerintah maupun rakyat, yang menjadi
bagian dari negara yang utuh2.

Anda mungkin juga menyukai